Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Mirna Fahmi Shabrina

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044664654

Kode/Nama Mata Kuliah : PWKL4106/Pengantar Ilmu Lingkungan


Kode/Nama UPBJJ : 45/Yogyakarta

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PWKL4106-3
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Fakultas : FST/Fakultas Sains dan Teknologi


Kode/Nama MK : PWKL4106/Pengantar Ilmu Lingkungan
Tugas :3

No. Soal
1 Sebagaimana kita ketahui bahwa keanekaragaman sangat penting dalam lingkungan hidup agar
manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya.
a. Sebutkan dan uraikan terkait 4 keanekaragaman yang terkait dengan lingkungan!
b. Sebutkan dan uraikan nilai guna keanekaragaman hayati!

2 a. Sebutkan dan uraikan perbedaan kategori kelangkaan sumber daya alam!


Setelah itu uraikan pendapat Anda tentang ketersediaan sumberdaya alam!
b. Uraikan sumberdaya alam dan bagaimana pengelolaan sumber daya alam!
c. Sebutkan dan uraikan kendala-kendala dalam pengelolaan sumberdaya daya alam!

3 a. Uraikan pengetahuan Anda tentang metoda penilaian pembangunan berkelanjutan!


Selanjutnya uraikan dengan Environmental Sustainable Index/ ESI!
b. Uraikan pendekatan pengelolaan lingkungan hidup!
c. Uraikan terkait pengelolaan lingkungan hidup didasarkan pada pendekatan kapasitas daya
dukung lingkungan (carrying capacity approach)!

4 a. Uraikan secara detail tentang 4 faktor permasalahan yang berpengaruh pada implementasi
pembangunan berkelanjutan di Indonesia!
b. Uraikan apa yang dimaksud dengan 4R pada pengelolaan sampah!

1. a.
• Keanekaragaman hayati
adalah keanaekaragaman kehidupan yang terdapat dalam suatu wilayah yang dibentuk oleh
makhluk hidup di dalamnya serta interaksinya dengan faktor abiotik (lingkungan) dan dengan
berbagai individu makhluk hidup yang ada didalamnya sehingga membentuk gen, spesies, dan
ekosistem yang unik dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu,
keanekaragaman hayati mencakup keanaekaragaman ekosistem atau habitat, keanekaragaman
jenis atau spesies dan keanekaragaman genetik atau varietas atau ras.
• Keanekaragaman genetik
Pada individu-individu yang spesiesnya sama, sering terdapat perbedaan morfologi antar
individu. Hal tersebut terjadi karena adanya keanekaragaman genetik yakni variasi genetik
muncul karena individu memiliki gen yang berbeda.
• Keanekaragaman spesies
Spesies adalah kumpulan invidu yang secara morfologi, fisiologi maupun biokimia berbeda
dari kelompok laindalam hal cir-ciri tertentu. Spesies juga didevinisikan sebagai kelompok
individu yang berkembang diantar mereka sendiri, dan tidak bisa berkembang dengan
pasangan individu dari kelompok lainnya. Hal tersebut berarti bahwa ada perbedaan antara
spesies satu dengan spesies lainnya, baik dilihat dari sisi morfologi, fisiologi, dan genetik.
Oleh karena itu, kita juga mengenal keanekaragaman spesies.
• Keankeragaman komunitas dan ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat tempat organisme melangsungkan
kehidupannya dan tempat berlangsunya interaksi anyara makhluk hidup tersebut dengan faktor
biotik dan faktor abiotik yang ada disekitarnya. Perbedaaan antar ekosistem satu sengan
ekosistem lainnya terjadi karena adanya perbedaan geografis, perbedaan iklim mikro,
perbedaan panas, perbedaan paparan sinar matahari, perbedaan substrat dan sebagainya. Yang
pada akhirnya mengakibatkan terjadinya perbedaan komunitas dan ekosistem.

b. Niali guna keanekaragaman hayati dibagi menjadi duasebagai berikut.


1. Nilai ekonomi langsung yakni nilai ekonomi yang berkaitan dengan produk yang dipanen.
Nilai ekonomi lagsung dibagi menjadi dua yaitu:
a. Nialai manfaat konsumtif yakni nilai yang diberikan pada produk yang dikonsumsi
langsung tanpa mellaui pasar.
b. Nilai manfaat produktif yakni manfaat langsung yang diberikan kepada suatu produk
yang diekspoitasi dari alam dan dijual ke pasar.

2. Niali ekonomi tidak langsung adalah nilai ekonomi yang berkaitan dengan keuntungan yang
diperoleh dari keanekaragaman hayati, namun tidak mencakup panen dan merusak
sumberdaya. Berkaitan dengan hal tersebut, kenanekaragaman hayati juga memberikan jasa
lingkungan yang beragam sebagai berikut.
a. Melakukan produktivitas ekosistem
b. Memperikan perlindungan sumber air dan tanah
c. Mengatur iklim, baik iklim mikro maupun skala makro
d. Menentukan hubungan antar spesies
e. Menyediakan tempat rekreasi dan ekowisata
f. Memengaruhi nilai pendidikan dan nilai ilmiah
g. Memberi gambaran tentang pantauan lingkungan

2. a. Kelangkaan sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua, yakni:


1. Kelangkaan absolut, yakni kelangkaan fisik yang diakibatkan permintaan (demand) lebih
banyak dibanding penawaran (supply). Hal ini dapat terjadi apabila sumberdaya alam
digunakan secara terus menerus sehingga stok sumber daya alam tersebut berkurang atau
bahkan habis.
2. Kelangkaan relatif, yakni apabila sumber daya alam cukup tersedia, namun sumber daya
alam tersebut hanya berkonsntrasi di suatu tempat atau di tempat tertentu saja sehingga
distribusi dari sumber daya alam tidak berjalan normal.
Menurut saya, Sumber daya alam yang disediakan alam sangat berlimpah dan beranekaragam
yang tentunya sangat dibutuhkan bagi makhluk yang hidup di bumi. Kita sebagai manusia
yang diberi akal oleh Allah SWT seharusnya dapat menggunakan, mengelola, dan menjaga
sumber daya alam secara arif dan bijaksana.

b. Sumber daya alam merupakan kekeyaan yang dimiliki suatu negara dan aset bangsa yang
sangat penting dan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga
SDA merupakan modal dasar untuk melaksanakan pembangunan di berbagai bidang, termasuk
pembangunan ekonomi. Sumber daya alam pada umunya tidak akan tumbuh dan berjalan
sendirian, ketersediaan dan kesinambungannya sangat bergantung pada para pengelolanya
yaitu manusia yang ada didalamnya, paik pihak masyarakat maupun pemerintah.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan yntuk mengelola sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati agar populasinya berkelanjutan sebagai berikut.
1. Perlindungan terhadap anakan, berupa larangan penangkapan anakan yang belum
mencapai dewasa kelamin, dan utk keperluan ini umumnya alat tangkap yang digunakan
sudah ditentukan jenis, ukuran, dan kualitasnya.
2. Sistem kuota yaitu menentukan lokasi yang boleh diambil sumber daya hayatinya.
3. Penutupan musim penangkapan sumber hayati tertentu, yang bertujuan untuk menjaga
agar jumlah induk suatu sumber daya hayati tidak berkurang, dan proses reproduksi dan
proses pengasuhan anak tidak terganggu.
4. Penutupan lokasi tempat sumber daya hayati tersebut melakukan reproduksi dan lokasi
tempat pembesaran sumber daya hayati, dan sebagainya.

c. kendala-kendala dalam pengelolaan sumberdaya daya alam:


1. masih adanya kebijakan pengelolaan lingkungan yang masih bersifat prespiktif.
2. masih adanya tumoang tindih kewenangan dalam menangani pengelolaan sumber daya
alam dan keanekaragaman hayati.
3. Penerapan sistem menejemen lingkungan yang kurang baik.
4. Komitmen menjemen tidak dapat dipegang sehingga lebih condong pada kepentingan
ekonomi.
5. Belum menariknya dan belum diberlakukannya dengan sistem reward dan punishment
bahkan seringkali unsur politis lebih dominan dalam pengelolaan sumber daya alam.
6. Belum dilaksanakan secara tegas dan mengikat sanksi pidana UU No. 32/2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
7. Pada saat perencanaan pengelolaan, salah satu yang dilihat adalah kelayakan lingkungan
yang dilakukan melui AMDAL, namun seringkali walaupun sudah melalui sertifikat,
namun kompetensi konsultan AMDAL masih dipertanyakan.
8. Niat dari konsultan AMDAL masih dipertanyakan, apakah karena untuk mendapatkan
keuntungan pribadi atau niat tulus untuk melestarikan lingkungan.
9. Jumlah dan mutu auitor lingkungan yang kurang memadai, dan sebagainya.

3. a. Pada analisis berkelanjutan dengan metoda ESI penilaian berkelanjutan dinilai berdasarkan
aspek yang luas, orientasinya lebih ke arah kebijkan, dan jangka waktunya lebih pendek.
Menurut Yale Center For Enfironmental Law and Policy (2005), penilaian ESI lebih
didasarkan pada sumber daya alam milik masyarakat dan sejarah lingkugan, aliran dan
cadangan pencemaran, laju ekstraksi sumber daya yang penilaiannya lebih mendekati pada
mekanisme kelembagaan dan kemampuan untuk mengubah (meminimalkan) kualitas
pencemaran dan meningkatkan kualitas lingkungan pada masa yang akan datang.
Pada ESI ada lima komponen inti yang digunakan untuk penilaian berikut.
1. Sistem lingkungan
2. Mengurangi tekanan lingkungan
3. Mengurangi kerentanana manusia
4. Kapasitas sosial dan kelembagaan
5. Penanganan (kerjasama) global

b. Dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup idealnya melakukan beberapa pendekatan


berikut.
1. Pendekatan ekologis dalam pengelolaan lingkungan hidup
2. Pendekatan ekonomis, sosial, dan politis pada pengelolaan lingkungan hidup
3. Otonomi daerah pada pengelolaan lingkungan hidup

c. Dalam memanfaatkan lingkungan hidup agar kondisi lingkungannya dapat selalu terkendali
maka akan melakukan pengelolaan lingkungan hidup, harus selalu didasarkan pada
pendekatan kapasitas daya dukung lingkungan (carrying capacity approach).

4. a. 4 faktor permasalahan yang berpengaruh pada implementasi pembangunan berkelanjutan di


Indonesia:
1. Kondisi perkotaan di indonesia
2. Aktivitas antropogenik yang menimbulkan pencemaran
3. Transportasi dan polusi udara
4. Pengelolaan sampah
b. 4R pada pengelolaan sampah:
1. Reduce (mengurangi)
Meminimalisasi penggunaan barang atau material sehingga sampah yang dihasilkan
menjadi minimal.
2. Reuse (memakai kembali)
Menghindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang), sehingga
dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum menjadi sampah.
3. Recycle (mendaur ulang)
Mendaur ulang barang-barang yang dapat didaur ulang, misalnya melalui industri rumah
tangga untuk menjadikan sampah tersebut menjadi barang lain.
4. Replace (mengganti)
Mengupayakan sedemikian rupa agar barang yang dipakai sehari-hari merupakan bahan
yang tahan lama, dan lebih ramah lingkungan.

Sumber: BMP PWKL4106

Anda mungkin juga menyukai