(CAN)
Tujuan pembelajaran
- Mencegah
Peran
Petugas - Mengenali Kasus
Kesehatan - Melaporkan
- Wajib melindungi
SULIT
Dokter
masih
banyak
yang luput
mengenali
DETEKSI gejala
Christian CW, Committe on child abuse and neglect. The evaluation of suspected
child physical abuse. Pediatrics. 2015
Dasar Hukum
KONVENSI HAK ANAK (KHA)
UUD 1945 Hak atas kelangsungan hidup
(child survival);
Pasal 28B ayat 2 Hak untuk berkembang
(child development);
Pasal 28 Hkesehatan
ayat 1
Hak atas perlindungan (child protection)
tentang KESEHATAN
UU No. 35 Tahun 2014 tentang
•Pasal 131 ayat 1 Perubahan UU No.23 tahun 2002
•Pasal 131 ayat 3 tentang Perlindungan Anak,
•Pasal 133 ayat 1 • UU No. 21 thn 2007 ttg PTPPO
•Pasal 139 ayat 1 • Inpres no 4 tahun 2014 tentang GN AKSA
Persetubuhan 195
Persetubuhan
Pencabulan 92
Pencabulan
Fisik 18
10% 4% Fisik Psikis 13
5%
1%
Psikis Penelantaran
2% 43% Penelantaran Rumah Rumah Tangga 13
Tangga
6% Eksploitasi Eksploitasi 22
3% Trafiking
Traffiking 9
3% Diskriminasi 5
3% Diskriminasi
20%
Membawa Lari Anak
Membawa Lari Anak
dibawah Umur dibawah Umur 25
Penganiayaan
Penganiayaan 46
Kasus Lain Kasus Lain 20
31%
Perempuan
Laki-laki
69%
7%
15%
0 - 5 Tahun
6 - 11 Tahun
12 - 18 Tahun
78%
Kelompok usia pelaku kekerasan
300
250
200
Laki-laki
150
Perempuan
100
50
0
0 - 17 tahun 18 - 24 tahun 25 - 59 tahun 60 lebih
Pelaku kekerasan
600
Laki-laki Perempuan
500
400
300
200
100
0
Orang tua Keluarga Lainnya
Jenis Tindak kekerasan
450
400
350
300
250
200 Laki-laki
150 Perempuan
100
50
0
Data Pelayanan yang telah diberikan
bagi korban
600
500
400
300
200 Laki-laki
Perempuan
100
0
FAKTOR ANAK
Anak kebutuhan khusus, anomali kongenital,
disabilitas intelektual,adopsi, anak tiri
FAKTOR FAKTOR
MASYARAKAT ORANGTUA
Isolasi sosial, jauh Stres, ekonomi,
anggota keluarga, cerai,penyakit,
kebiasaan
pekerjaan
Faktor risiko kekerasan pada anak
• Anak dengan gangguan perilaku
• Anak dengan Penyakit kronis
Anak • Anak dengan Gangguan perkembangan
• Anak yang tidak diinginkan
• Anak dari kehamilan yang tidak direncanakan
• Kemiskinan
Lingkungan • Tingkat Pengangguran yang tinggi
• Pendidikan yang rendah
• Kekerasan di rumah oleh pasangan
Christian CW MD, FAAP, Committee On Child Abuse And Neglect. The Evaluation of Suspected Child Physical Abuse. Pediatr. 2015.
Faktor Risiko
• Anak dengan ganguan tumbuh kembang akan rentan kekerasan
Anak • Bayi kecil termasuk bayi prematur dengan gangguan
perkembangan
• Cacat fisik
Physical Sexual
abuse abuse
EXPLOITATION
Emotional
Neglect
abuse
AAP. Update guideline on child physical abuse. pediatrics. 2015., Aggarwal K, et all, for the child right and protection
program of indian academy of pediatrics. indian pediatrics. 2010
1.Kekerasan fisik (physical abuse)
• kekerasan diarahkan secara fisik kepada
anak sehingga anak merasa tidak
nyaman dengan tindakan tersebut.
Menjambak
Tendangan Pukulan Mendorong Mencekik Rambut
menyiram
Membenturkan
Meracuni Fisik Ke Tembok
dengan air Menenggelamkan
panas
DEPKES RI, UNICEF. Pedoman rujukan kasus kekerasan terhadap anak. Jakarta:2007.
KEMENKES. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 68 tahun 2013. I
WHO. Child abuse and neglect by parents and other caregivers.WHO. 2015.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Republik Indonesia. Peraturan menteri negara pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
REPUBLIK INDONESIA nomor 02 tahun 2011 tentang pedoman penanganan anak korban kekerasan. Jakarat: 2011 .
2.Kekerasan seksual (Sexual abuse)
• Pelibatan anak dalam kegiatan seksual, di mana ia
sendiri tidak sepenuhnya memahami/tidak mampu
memberi persetujuan
• aktivitas seksual antara anak dengan orang dewasa
atau anak lain.
• ditujukan untuk memberikan kepuasan bagi pelaku
Prostitusi Pemaksaan
Melihat Stimulasi
Atau Kegiatan Pedofilia Perabaan
Pornografi Seksual
Seksual
Non Non
Kontak
Kontak
Penetrasi Penetrasi
Penolakan
Yang Kasar
DEPKES RI, UNICEF. Pedoman rujukan kasus kekerasan terhadap anak. Jakarta:2007.
KEMENKES. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 68 tahun 2013. I
WHO. Child abuse and neglect by parents and other caregivers.WHO. 2015.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Republik Indonesia. Peraturan menteri negara pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
REPUBLIK INDONESIA nomor 02 tahun 2011 tentang pedoman penanganan anak korban kekerasan. Jakarat: 2011 .
4. Neglect (kelalaian)
DEPKES RI, UNICEF. Pedoman rujukan kasus kekerasan terhadap anak. Jakarta:2007.
KEMENKES. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 68 tahun 2013. I
WHO. Child abuse and neglect by parents and other caregivers.WHO. 2015.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Republik Indonesia. Peraturan menteri negara pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
REPUBLIK INDONESIA nomor 02 tahun 2011 tentang pedoman penanganan anak korban kekerasan. Jakarat: 2011 .
Curiga jika....
• Anak yang gagal tumbuh tanpa alasan yang jelas.
• Anak yang tiba-tiba berubah tingkah lakunya,
menyendiri atau sangat takut dengan orang asing →
penganiayaan seksual.
• Pada anak yang lebih tua: menceritakan jejasnya,
tetapi kemudian mengubah uraiannya karena rasa
takut akan pembalasan atau untuk mencegah
pembalasan orang tua
Waspada jika...
Setiap cedera pada anak kecil, bayi yang belum dapat berjalan
yang meliputi memar, luka mulut, patah tulang atau cedera
perut
Christian CW MD, FAAP, Committee On Child Abuse And Neglect. The Evaluation of Suspected Child Physical Abuse. Pediatr. 2015.
CEDERA KULIT
• Gagal tumbuh
• Malnutrisi (gangguan gizi) tanpa dasar organik
• Luka yang tidak diobati
• Pakaian lusuh dan kotor
• Kulit tidak terawat, rambut
• Keadaan umum yang lemah dan lelah berkepanjangan
LUKA MEMAR FRAKTUR LUKA
Gangguan BAKAR
Kecelakaan,vari
pembekuan an normal, Kecelakaan,
darah, Menelan fraktur Fotodermati
salisilat, Vaskulitis, patologis,
Henoch-
tis
osteogenesis
Schonlein purpura imperfekta, impetigo
Dampak CAN pada anak
Cemas
Marah
Gangguan
Rendah
Kebiasaan
diri
sexual
Depresi
STD
Keinginan Stress
bunuh diri Disorder
TATALAKSANA
GN AKSA (Gerakan Nasional Anti
Kejahatan Seksual Anak)
mengamanatkan partisipasi pihak untuk melakukan
pemberantasan kejahatan seksual secara serentak dengan
melibatkan:
• Pemerintah (Kementerian/Lembaga)
• Sektor Swasta
• Organisasi Perempuan (Dharma Pertiwi, Dharma Wanita)
• Organisasi Masyarakat
• Organisasi Profesi
• Sekolah (PAUD, TK, SD, SLTP dan SLTA)
• Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Mayarakat
• Keluarga
• Anak
• Media
Ketentuan Peraturan Perundangan
Pasal 72 mencantumkan:
(1) Masyarakat berperan serta dalam Perlindungan Anak, baik secara
perseorangan maupun kelompok
75
Perlindungan Anak
Sejak dalam kandungan s/d Anak usia 18 tahun
INTERVENSI TERINTEGRASI
Perlindungan Anak
KELUARGA ANAK
(ANAK HARUS TAHU CARA MEMBELA
(HARUS MERUBAH MINDSET,
DIRI KETIKA TERANCAM)
SEMAKIN PEKA DAN RAMAH PADA
ANAK)
MASYARAKAT
(HARUS RAMAH DAN LAYAK BAGI
TUMBUH KEMBANG ANAK)
TATALAKSANA
Andrea, Asnes, Leventhal JM. Managing child abuse: General principles. Pediatrics in Review. 2010
Penelantaran emosional
Diantar Rujukan
Datang sendiri
PUSKESMAS
Registrasi
Tindakan kegawatdaruratan
Rujuk Pemeriksaan
Anamnesis Pulang
Pemeriksaan fisik & psikososial
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis
Tindakan medis
Konseling
Pencatatan dan Pelaporan
Rumah Sakit Rumah
Kunjungan rumah perlindungan
IGD,PKT/PPT Rujukan (shelter)
ICU/ICCU
Empat Area Terlarang
PENCEGAHAN