PADA REMAJA
Siapakah Remaja ?
▪ 10 - 19 tahun (WHO)
▪ 10 – 18 tahun (Permenkes No
25/2014)
USIA ▪ 10 – 24 tahun belum & menikah
(BKKBN)
▪ 15 - 24 tahun (UNFPA)
➢Belum menikah, hidup masih bergantung pada orang tua orangtua
➢Fase perubahan dari anak-anak menuju dewasa (fisk, psikologis, dan
sosial)
➢Perubahan yang sangat menyolok adl perubahan fisik (Wanita:
pertumbuhan payudara & pinggul ; Laki-laki : pembesaran alat
kelamin, tumbuhnya jakun; menstruasi pada perempuan dan mimpi basah
pada laki-laki.
➢Organ reproduksi mulai berfungsi secara aktif
Situasi dan Analisis • 3,3% remaja anak usia 15-19 th
• Remaja putri anemia (48,9%) mengidap AIDS
• Remaja usia 15 – 19 tahun Risiko • Hanya 9,9% perempuan dan
KEK (tidak hamil) (36,3%) 10,6% laki-laki(15-19 th) memiliki
• Remaja usia 15 – 19 tahun dengan pengetahuan komprehensif
Risiko KEK (hamil) (33,5%) mengenai HIV AIDS
• Prevalensi merokok usia 10 – 19 • 0,7% remaja perempuan dan
tahun ( 9,1%) 4,5% remaja laki-laki pernah
• Kecelakaan ketika mengendarai melakukan hubungan seksual
sepeda motor usia 15 – 24 tahun pranikah.
(78,4%) (Global School Heatlh Survey
(Riskesdas, 2018) 2015)
Remaja:
• Mengaku pernah berpacaran 80% • Penyalahgunaan Narkoba di
wanita dan 84% pria kalangan pelajar (2018)
• hubungan seksual saat pacaran 8% mencapai angka 2,29 juta
pria dan 2% wanita orang.
• telah melakukan hubungan • Salah satu kelompok rawan
seksual,12% wanita dan 7% pria terpapar penyalahgunaan
mengalami kehamilan tidak diinginkan narkoba pada rentang usia 15-
(SDKI, 2017) 35 tahun. (BNN)
Permasalahan Remaja
➢ Berbicara tentang
seksualitas kepada remaja
➢ Dihubungkan menjadi hal yang sangat
dengan kenakalan tabu.
➢ Organ reproduksi remaja, khususnya ➢ Remaja butuh untuk
mulai berkembang perilaku seksual memahami ketubuhan dan
dan berfungsi. berisiko. perubahan seksualitasnya,
➢ Berdampak terhadap ➢ Masa remaja yang agar mampu mengenali
perubahan fisik, rasa, seharusnya diri dan kebutuhannya.
emosi, dan hal-hal diartikan masa ➢ Pendidikan seksual
lain yang berkaitan perubahan hidup komprehensif tidak
dengan seksualitas. yang alami/netral didapatkan dimanapun,
➢ Merupakan proses → menjadi tahapan baik di ruang formal,
alamiah usia yang penuh non-formal, bahkan di
dengan keluarga yang
permasalahan. seharusnya menjadi
ruang aman untuk
remaja dan tempat
mendapatkan infromasi
Permasalahan Remaja :lanjutan
GIZI REMAJA
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA, ZAT ADIKTIF LAINNYA
GIZI REMAJA
MASALA
H
ANEMIA
STUNTING
KURANG ENERGI KRONIS
OBESITAS
Fisik, Mental,
Sosial
Kebutuhan Gizi Bagi Remaja
Aneka Gizi Makro
dan Mikro
Panduan Isi Piringku:
• Makanan Pokok
Karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, mineral • Lauk Pauk
10 Pesan Gizi • Sayur
Seimbang • buah
Persiapan Fisik
• Pemeriksaan Kesehatan Fisik (terhadap penyakit- penyakit:
thalasemia, hemofilia, asma, dll)
• Gizi Pranikah (KEK, Anemia, Stunting, Obesitas)
• Imunisasi TT
• Lain-lain (pemakaian obat-obatan, alkohol, rokok, Napza)
• Persiapan Jiwa
• Proses adaptasi setelah menikah
• Syarat kedewasaan dalam Perkawinan (dewasa secara fisik
dan dewasa secara jiwa)
PERILAKU SEKSUAL BERISIKO
Hubungan seks beresiko dan berganti-ganti pasangan, diluar nikah yang
berakibat kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), aborsi dan
terjangkitnya penyakit IMS, HIV, AIDS, infertilitas dan keganasan.
Adapun perilaku seks berisiko :
1. Seks pranikah
2. Penyimpangan perilaku seksual
3. Kekerasan seksual
4. Kehamilan yg tdk diinginkan
1. Seks Pranikah
3. Kekerasan Seksual
Beberapa remaja laki2 atau perempuan menghadapi ancaman
kekerasan seksual (heteroseksual atau homoseksual) yg biasanya
dilakukan org dewasa.
4. Kehamilan yg tidak diinginkan
KTD merupakan termonilogi yang biasa dipakai untuk
memberi istilah adanya kehamilan yang tidak dikehendaki
oleh wanita yang bersangkutan. Salah satu faktor penyebab
terjadinya kehamilan tidak diinginkan pada remaja adalah
perilaku seksual remaja yang berisiko
Dampak Kehamilan Tidak Diinginkan
Disebabkan oleh:
Bakteri: gonore, sifilis, urethritis, ulkus molle, granuloma
inguinale,limpogranuloma venerium
Virus: herpes genetalis, kondilon]ma akuminata, molusum
kontagium, AIDs, Hepatitis B
Parasit: trikomonas, kudis, pedikulosis pubes
Jamur: kandidiasis vaginalis
Dampak IMS & ISR
Secara Fisik:
Secara Psikologis
• Bekas/bisul mengganggu kualitas
• Rendah diri
hubungan seksNyeri waktu
• Malu & tahut berobat
kencing
• Gangguan Hubungan Seks
• Gejala neurolagis stadium lanjut
seteah menikah
• Lebih mudah terinfeksi HIV
• Kemandulan.
Pencegahan IMS & ISR
• Pendidikan Seksual Remaja.
• Jaga Kesehatan Genital (tidak bertukar alat-alat pribadi)
• Hindari alkohol dan narkoba
• Hindari Seks Pranikah
• Vaksin Serviks.
• Peran Orang Tua.
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF
LAINNYA (NAPZA)
Pengertia
n
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
(UU RI No 5 / 1997)
Zat Adiktif, bahan lain yang bukan Narkotika atau Psikotropika yang merupakan
inhalasi yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan, misalnya lem,
aceton, eter, premix, thiner dan lain-lain.
Contoh-Contoh Narkotika
Golongan III
Golongan I
Kodein,
Heroin, Kokain,
Golongan II Buprenorfin,
Daun Kokain,
Morfin, Petidin, Etilmorfina,
Opium, Ganja,
Fentanil, Metadon. Nikokodina,
Jicing, Katinon,
Polkodina,
MDMDA/Ekstasi,dll
Propiram, dll.
Gangguan Mental
Memburuknya Kehidupan
Gangguan fisik Emosional
sosial
• akibat dari Zat itu sendiri Misal pada pemakaian
(Intoksikasi) ganja jangka panjang Putus sekolah, Mundur kerja
• Akibat bahan menyebabkan gangguan Hubungan dgn keluarga buruk,
campuran/pelarut membaca, berbahasa, bohong, mencuri, tindakan
• Akibat pemakain jarum sunti berhitung, menghambat criminal lainnya.
yg tdk steril ketrampilan social. Dapat Kehilangan rasa malu, tidak
• Akibat pertolongan yg salah menimbuilkan mengindahkan tata nilai, etika
• Akibatcara hidup kurang amotivasional (acuh tak & moral.
bersih acuh)
UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
PADA REMAJA
Banyak cara dan upaya yang dapat dilakukan oleh
anak remaja untuk bebas dari permasalahan
narkoba, antara lain: