Latar belakang: Salah satu kendala penggunaan IUD sebagai metode kontrasepsi
Article history: adalah tingkat kecemasan prosedur pemasangan. Sebagai upaya menurunkan
kecemasan tersebut dapat menggunakan tehnik Slow Deep Breathing. Penelitian ini
Received November 24, 2020
bertujuan untuk mengetahui pengaruh tehnik Slow Deep Breathing terhadap
Accepted December 04, 2020
kecemasan calon akseptor KB IUD. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian
Published December 05, 2020 quasi eksperimental dengan pendekatan one group pre test dan post test tanpa
menggunakan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah calon
Kata Kunci: akseptor IUD sebanyak 50 orang. Analisis data menggunakan wilcoxon. Hasil:
Terdapat penurunan tingkat kecemasan calon akseptor IUD sebelum dan sesudah
IUD mendapatkan terapi non farmakologis tehnik relaksasi nafas dalam (slow deep
Kecemasan breathing) sebanyak 10.5 point. Berdasarkan hasil perhitungan Wilcoxon signed
Slow Deep Breathing rank test didapatkan nilai Z sebesar -6.169 dengan nilai signifikansi < 0.000 (p <
0.05) sehingga terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah intervensi.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan setelah
mendapatkan terapi non farmakologi berupa intervensi relaksasi nafas dalam (slow
deep breathing). Tingkat kecemasan menyebabkan peningkatan skor nyeri pada
akseptor IUD oleh sebab itu penting dilakukan manajemen kecemasan untuk
meningkatkan kenyamanan dalam pemasangan IUD sehingga diharapkan dapat
meningkatkan cakupan penggunaan kontrasesi IUD.
ABSTRACT
Reducing Anxiety on IUD Acceptor Candidates with Techniques Slow
Deep Breathing
Background: One of the obstacles to using the IUD as a contraceptive method is
Key words: the anxiety level of the insertion procedure. In an effort to reduce anxiety, you can
use the Slow Deep Breathing technique. This study aims to determine the effect of
IUD the Slow Deep Breathing technique on the anxiety of prospective IUD family
Anxiety planning acceptors. Methode: This research is a quasi-experimental research with
Slow Deep Breathing one group pre-test and post-test approaches without using a control group. The
population in this study were 50 prospective IUD acceptors. Data analysis using
Wilcoxon. Result: There was a decrease in the level of anxiety of IUD acceptor
candidates before and after receiving non-pharmacological therapy in slow deep
breathing techniques by 10.5 points. Based on the results of the calculation of the
DOI: Wilcoxon signed rank test, it was found that the Z value was -6.169 with a
https://10.48092/jik.v7i1.59 significance value <0.000 (p <0.05) so that there was a significant difference before
and after the intervention. Conclusion: There are differences in anxiety levels
before and after receiving non-pharmacological therapy in the form of slow deep
breathing interventions. The level of anxiety causes an increase in the pain score of
IUD acceptors, therefore it is important to do anxiety management to increase the
comfort in IUD insertion so that it is expected to increase the scope of IUD
contraception use.
Page | 1
Available online at: https://jurnalilmukebidanan.akbiduk.ac.id/index.php/jik
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN 7 (1) Desember 2020
P ISSN 2407-6872 E ISSN 2579-4027
Page | 2
Available online at: https://jurnalilmukebidanan.akbiduk.ac.id/index.php/jik
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN 7 (1) Desember 2020
P ISSN 2407-6872 E ISSN 2579-4027
farmakologi berupa intervensi relaksasi nafas dalam Semakin tinggi pendidikan seseorang maka
(slow deep breathing). akan mempengaruhi tingkat pengetahuannya, begitu
juga dengan akseptor IUD semakin tingi tingkat
Tabel 1. Analisis Univariat Karakteristik Calon pendidikan ibu maka semakin terbuka wawasannya
Akseptor IUD tentang kesehatan. Ibu dengan pendidikan tinggi lebih
mudah menerima informasi baru sehingga lebih banyak
Karakteristik F (n=50) % pula pengetahuan yang didapat. Akseptor akan mudah
Umur menerima penjelasan dari petugas kesehatan mengenai
20-35 Tahun 29 58 keuntungan IUD sehingga tetarik menggunakan
‘> 35 Tahun 21 42 kontrasepsi tersebut (Bainuan, 2017).
Pendidikan Paritas dapat mempengaruhi tingkat kecemasan
Dasar (SD dan SMP) 3 6 pada akseptor IUD, wanita yang mempunyai riwayat
Menengah (SMA) 23 46 pemeriksaan vagina yang menyakitkan dapat
Tinggi (PT) 24 48 berkontribusi pada persepsi nyeri dan meningkatkan
Paritas kecemasan serta rasa sakit saat akan dipasang IUD.
Primipara 15 30 Penelitian juga membuktikan bahwa wanita yang
Multipara 35 70 memiliki riwayat persalinan Caesar dan memiliki
Tabel 2. Analisis Pre test dan Post test Tingkat persepsi negatif tentang IUD memiliki kecemasan dan
Kecemasan Akseptor IUD skor nyeri yang lebih tinggi dibandingkan ibu yang
mempunyai pengalaman melahirkan secara pervaginam
Tingkat Kecemasan Median Z (Akdemir and Karadeniz, 2019).
P Pada tabel 2 menjelaskan nilai median pre test
Akseptor IUD (n=50) Score
Pretest 20 tingkat kecemasan calon akseptor IUD pada 50
Posttest 9.5 responden yaitu 20 termasuk dalam kategori kecemasan
sedang. Nilai median post test yaitu 9.5 dalam kategori
∆ Pretest-Posttest 10.5 < 0.001
ringan. Terdapat penurunan tingkat kecemasan calon
Wilcoxon Signed Rank Test -6.169 akseptor IUD sebelum dan sesudah mendapatkan terapi
non farmakologis tehnik relaksasi nafas dalam (slow
IUD merupakan salah satu jenis kontrasepsi deep breathing) sebanyak 10.5 poin. Hasil uji normalitas
jangka panjang yang mempunyai efektivitas tinggi serta variabel tingkat kecemasan dengan Shapiro Wilk
serta berbiaya yang murah. Meskipun mempunyai didapatkan nilai signifikansi < 0.001 (kurang dari α =
banyak keuntungan namun cakupan penggunaan 0.05) artinya data tidak terdistribusi normal. Oleh karena
akseptor IUD masih belum optimal. Banyak kendala itu, uji beda yang digunakan menggunakan uji
yang menyebabkan wanita usia subur enggan nonparametrik yaitu uji Wilcoxon signed rank test.
menggunakan metode ini salah satunya tingkat Berdasarkan hasil perhitungan Wilcoxon signed rank test
kecemasan, kekhawatiran serta ketakutan untuk didapatkan nilai Z sebesar -6.169 dengan nilai
menggunakaan metode ini (Akdemir and Karadeniz, signifikansi < 0.000 (p < 0.05) sehingga terdapat
perbedaan yang bermakna tingkat kecemasan sebelum
2020). Hasil analisis univariat 52% akseptor IUD berada
dan setelah mendapatkan terapi non farmakologis tehnik
pada rentang usia reproduksi sehat yaitu 20-35 tahun. relaksasi nafas dalam (slow deep breathing). Pada
Akseptor yang paling sedikit menggunakan IUD penelitian ini terdapat penurunan tingkat kecemasan
mempunyai tingkat pendidikan dasar ( SD dan SMP) sebanyak 10,5 point.
yaitu 6 %, sebagian besar responden mempunyai paritas Relaksasi nafas dalam (slow deep breathing)
multipara 70%. berefek pada aktivitas system saraf pusat dan otonom
Penggunaan IUD pada rentang reprduksi sehat serta status psikologis. Teknik pernapasan lambat
mempunyai banyak keuntungan antaralain efektivitas mendorong perubahan otonom yang meningkatkan
tinggi, dapat dilepas kapan saja serta tidak menganggu variabilitas denyut jantung dan aritmia sinus pernafasan
kesuburan. Sehingga mempermudah bagi pasangan usia yang diparalelkan dengan modifikasi aktivitas sistem
subur untuk kembali hamil. Kontrasepsi IUD cocok saraf pusat (SSP). Keluaran psikologis/ perilaku yang
digunakan untuk semua usia baik pada usia reproduksi terkait dengan perubahan tersebut di atas adalah
sehat maupun pada usia lebih dari 35 tahun. Pada wanita peningkatan kenyamanan, relaksasi, kesenangan,
dengan usia lebih dari 35 tahun penggunaan IUD semangat dan kewaspadaan, serta berkurangnya gejala
meminimalkan risiko gangguan kesehatan yang rangsangan, kecemasan, depresi, amarah (Zaccaro et al.,
diakibatkan hormonal. Sedangkan pada usia reproduksi 2018).
sehat penggunaan IUD mempunyai keuntungan tidak Kecemasan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi kesuburan, sehingga akseptor dapat mempengaruhi terjadinya nyeri saat pemasangan IUD.
kembali hamil setelah pelepasan IUD (Purbaningrum, Wanita yang mengalami kecemasan pada sebelum
2018). pemasangan akan merasakan nyeri lebih tinggi
Page | 3
Available online at: https://jurnalilmukebidanan.akbiduk.ac.id/index.php/jik
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN 7 (1) Desember 2020
P ISSN 2407-6872 E ISSN 2579-4027
dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami KUSWANINGSIH, K., JASMAWATI, J. &
kecemasan (Akdemir and Karadeniz, 2019). Salah satu NULHAKIM, L. 2020. Pengaruh Teknik
cara untu mengurangi kecemasan pada akseptor IUD Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Kecemasan
adalah dengan terapi non farmakologi berupa intervensi pada Ibu Hamil dengan Hipertensi di
relaksasi nafas dalam (slow deep breathing) (Passmore Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai
and Gold, 2019). Relaksasi nafas dalam adalah Kartanegara.
pernafasan pada abdomen dengan frekuensi lambat serta NGUYEN, L., LAMARCHE, L., LENNOX, R.,
perlahan, berirama, dan nyaman dengan cara RAMDYAL, A., PATEL, T., BLACK, M. &
memejamkan mata saat menarik nafas. Efek dari terapi MANGIN, D. 2019. Strategies to Mitigate
ini ialah distraksi atau pengalihan perhatian. Anxiety and Pain in Intrauterine Device
Insertion: A Systematic Review. Journal of
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Obstetrics.
PASSMORE, R. C. & GOLD, M. A. 2019.
Terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum Nonpharmacologic Approaches to Pain
dan setelah mendapatkan terapi non farmakologi berupa Management with IUD Insertion. Optimizing
intervensi relaksasi nafas dalam (slow deep breathing). IUD Delivery for Adolescents and Young
Tingkat kecemasan menyebabkan peningkatan skor Adults. Springer.
nyeri pada akseptor IUD oleh sebab itu penting PURBANINGRUM, P. 2018. Perbandingan Regresi
Logistik Model Logit dan Model Probit Untuk
dilakukan manajemen kecemasan sebelum dilakukan
Analisis Penggunaan Alat Kontrasepsi
pemasangan IUD untuk meningkatkan kenyamanan (Analisis Prediktor Rendahnya Penggunaan
dalam pemasangan IUD sehingga diharapkan dapat Kontrasepsi IUD di Indonesia Tahun 2015).
meningkatkan cakupan penggunaan kontrasesi IUD. Universitas Airlangga.
Terapi non farmakologi berupa intervensi SDKI, K. J. O. 2017. Survei Demografi dan Kesehatan
relaksasi nafas dalam (slow deep breathing) terbukti Indonesia 2017: Kesehatan Reproduksi
dapat menurunkan kecemasan pada calon akseptor IUD, Remaja.
sehingga diharapkan dapat diterapkan sebagai salah satu WARSONO, W. 2020. Effectiveness of slow deep
alternatif untuk menurunkan kecemasan sehingga dapat breathing exercise on decreasing stress levels
menurunkan skor nyeri pada saat pemasangan IUD. for patients with diabetes mellitus. South East
Asia Nursing Research, 2, 10-14.
REFERENSI ZACCARO, A., PIARULLI, A., LAURINO, M.,
GARBELLA, E., MENICUCCI, D., NERI, B.
AKDEMIR, Y. & KARADENIZ, M. 2019. The & GEMIGNANI, A. 2018. How breath-control
relationship between pain at IUD insertion and can change your life: a systematic review on
negative perceptions, anxiety and previous psycho-physiological correlates of slow
mode of delivery. The European Journal of breathing. Frontiers in human neuroscience,
Contraception Reproductive Health Care, 24, 12, 353.
240-245.
AKDEMIR, Y. & KARADENIZ, M. 2020. A
psychological factor associated with pain
during intrauterine device insertion: emotional
reactivity. Clinical Experimental Obstetrics
Gynecology, 47, 335-340.
APRINA, A., HARTIKA, R. & SUNARSIH, S. 2018.
Latihan Slow Deep Breathing dan Aromaterapi
Lavender terhadap Intensitas Nyeri pada Klien
Post Seksio Sesaria. Jurnal Kesehatan, 9, 272-
279.
BAINUAN, L. D. 2017. Tingkat Pendidikan dan
Pekerjaan Ibu dalam Memilih Kontrasepsi IUD.
Midwifery Journal of Akbid Griya Husada
Surabaya, 4, 25-25.
DINKES 2020. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman
2020. In: SLEMAN, D. K. K. (ed.). Sleman.
INDONESIA, K. K. R. 2020. Profil Kesehatan Indonesia
2019. In: INDONESIA, S. J. K. K. R. (ed.).
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Page | 4
Available online at: https://jurnalilmukebidanan.akbiduk.ac.id/index.php/jik