Referensi LDR PDF
Referensi LDR PDF
PERANCANGAN PROTOTIPE
SISTEM PENERANGAN OTOMATIS RUANGAN BERJENDELA
BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA
Keyza Novianti 1) Chairisni Lubis 2) Tony 3)
1) 2) 3)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Tarumanagara
email : wynn_ryest_g5@yahoo.com 1), chairisni.fti.untar@gmail.com 2), tony.b@fti.untar.ac.id 3)
1
C1 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2012
2. Landasan Teori umum terdapat 2 jenis motor servo, yaitu motor servo
standar dan motor servo kontinu. Motor servo standar
Sistem penerangan otomatis berdasarkan intensitas adalah jenis motor servo yang hanya mampu bergerak
cahaya terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak sebesar 180° (90° CW dan 90° CCW).
yang digabungkan menjadi satu kesatuan dalam maket
yang telah dibuat. Mikrokontroler akan mengaktifkan 2.5. Modul LCD
keseluruhan sistem saat mendeteksi adanya manusia yang
masuk ke dalam ruangan. Mikrokontroler menerima dan LCD Alfanumerik (Liquid Crystal Display) adalah
mengolah input dari sensor cahaya yang diletakkan telah perangkat output untuk menampilkan informasi teks [4].
dipasang di dalam maket. Kemudian mikrokontroler akan LCD Alfanumerik memikili ukuran yang beragam, seperti
memberikan respon berupa output untuk menggerakkan 8x1, 16x2, 20x4, 32x4, 40x4. Kode tersebut menyatakan
tirai blinds dan mengatur arus lampu untuk penerangan jumlah karakter yang dapat dimunculkan oleh LCD
ruangan, serta menampilkan nilai intensitas penerangan Alfanumerik. Sebagai contoh, 16x2 menyatakan 16
pada modul LCD 16x2. karakter dan 2 baris, sehingga dapat menampilkan 32 buah
Pada perancangan sistem ini menggunakan komponen- karakter.
komponen yaitu:
2.6. Mikrokontroler
2.1. Modul Sensor PIR
Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram
Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) adalah sensor berulang kali, baik ditulis atau dihapus [5]. Mikrokontroler
infrared yang memiliki fungsi untuk melakukan deteksi ATMega16 merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit
keberadaan manusia. Sensor tersebut disebut passive buatan Atmel yang berbasis arsitektur RISC (Reduced
infrared karena merupakan sensor yang tidak Instruction Set Computer) [6]. Mikrokontroler dapat
memancarkan energi untuk menerima pancaran sinyal dikategorikan juga sebagai mikroprosesor yang lebih
infrared yang berasal dari tubuh manusia. Sersor PIR efisien dan lebih murah biayanya.
memiliki sudut deteksi hingga 60°.
2.7. Logika Fuzzy
2.2. Modul Sensor LDR
Logika fuzzy yang digunakan dalam sistem ini
Sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistant) menggunakan perancangan logika fuzzy yang dibuat oleh
merupakan suatu jenis resistor yang peka terhadap cahaya. Netika Purwaningrum. Metode logika fuzzy yang
Nilai resistansi LDR akan berubah-ubah sesuai dengan digunakan adalah metode Mamdani yang terdiri dari 4
intensitas cahaya yang diterima. Jika LDR tidak terkena tahapan yaitu [6] :
cahaya nilai maka nilai tahanan akan menjadi besar (sekitar
10MΩ) dan jika terkena cahaya nilai tahanan akan menjadi a. Fuzzifikasi
kecil (sekitar 1kΩ). Fuzzifikasi adalah proses mengubah suatu satuan
masukan dari bentuk tegas (crisp) menjadi fuzzy
2.3. Modul Dimmer Lampu Pijar (variabel linguistik). Proses ini secara umum dijalankan
dalam bentuk himpunan-himpunan fuzzy dengan suatu
Dimmer adalah alat kontrol yang dapat memberikan fungsi keanggotaan yang berbeda. Fungsi keanggotaan
tingkat cahaya lampu dan daya lampu yang bervariasi [1]. yang digunakan dalam perancangan logika fuzzy
Komponen utama pada modul dimmer lampu pijar terdiri menggunakan fungsi keanggotaan segitiga dan fungsi
dari resistor, kapasitor, diac dan triac [2]. Prinsip kerja keanggotaan trapesium.
dimmer yaitu dengan melakukan pemotongan terhadap
tegangan AC yang berbentuk gelombang sinus. a.1. Fungsi Keanggotaan Segitiga
Fungsi keanggotaan segitiga berasal dari
2.4. Motor Servo representasi kurva segitiga. Kurva segitiga merupakan
gabungan antara dua garis (linear) dan bentuk kurva
Motor Servo adalah sebuah motor DC kecil yang tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Fungsi
diberi sistem gear dan potensiometer sehingga dia dapat keanggotaan segitiga diperoleh dari persamaan :
menempatkan “horn” servo pada posisi yang dikehendaki
[3]. Setiap motor servor memiliki 3 buah kabel yaitu kabel
power (VCC), ground (GND) dan kontrol (PWM). Secara
2
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2012 C1
3
C1 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2012
Sensor PIR yang digunakan diletakkan pada intensitas cahaya dalam ruangan dan input dari sensor
bagian langit-langit maket ruangan untuk mendeteksi cahaya yang terletak di bagian belakang tirai blinds
keberadaan manusia dalam ruangan. Sensor PIR untuk mendeteksi intensitas cahaya yang bersumber
berfungsi mendeteksi keberadaan manusia dalam dari luar ruangan. Masing-masing input sensor cahaya
ruangan, untuk mengaktifkan dan mengnonaktifkan tersebut merupakan nilai crisp yang berasal dari hasil
sistem. Modul ini akan menampilkan kondisi input dan konversi input sensor cahaya ke ADC ATMega16
output yang dijalankan sistem. Modul ini akan dengan jumlah 8 bit (0-255). Nilai tersebut yang akan
dipasang pada bagian atas maket ruangan. Motor servo difuzzifikasi menjadi himpunan fuzzy dengan nilai
jenis standar digunakan untuk menggerakkan blinds Gelap, Agak Gelap, Remang-remang, Agak Terang dan
pada tirai blinds. Pergerakkan blinds tersebut diatur Terang dengan fungsi keanggotaan segitiga. Fungsi
menjadi 5 tahap untuk memaksimalkan penerangan keanggotaan dengan 5 variabel dari input sensor
dalam ruangan menggunakan cahaya dari luar ruangan. cahaya dapat dilihat pada Gambar 5.
Modul dimmer yang digunakan untuk mengontrol arus
yang mengalir ke lampu pijar. Modul tersebut dapat
mengatur kecerahan lampu sesuai dengan aturan yang
telah dibuat. Sensor cahaya yang digunakan dalam
sistem berjumlah 2 buah dan diletakkan pada 2 posisi
yaitu 1 buah sensor cahaya diletakkan pada bagian
dalam tirai blinds untuk dan 1 buah sensor cahaya
diletakkan pada meja kecil yang ada dalam ruangan.
Sensor cahaya yang diletakkan pada bagian dalam tirai
Gambar 5 Fungsi Keanggotaan Input Sensor Cahaya
blinds berfungsi untuk mendeteksi intensitas cahaya
dari luar ruangan yang masuk ke dalam ruangan.
Output yang diinginkan merupakan pengendalian
Sensor cahaya yang diletakkan pada meja kecil
terhadap tirai blinds dan kuat arus lampu. Output untuk
memiliki 2 fungsi yaitu untuk mendeteksi intensitas
arus lampu menggunakan fungsi keanggotaan
penerangan yang ada dalam ruangan dan memberikan
trapesium. Output untuk arus lampu memiliki skala
input umpan balik ke sistem agar mencapai tingkat
nilai 0-300 yang merepresentasikan nilai lux yang ingin
intensitas penerangan yang ingin dicapai. Keseluruhan
dicapai. Output tersebut terbagi menjadi 5 variabel
komponen perangkat keras akan dipasang pada maket
himpunan fuzzy yaitu Padam, Sangat Redup, Redup,
ruang tunggal yang terbuat dari kayu triplek dengan
Agak Terang, dan Terang. Fungsi keanggotaan output
ukuran 400 mm x 400 mm x 400 mm. Pada sisi depan
akan dipasang tirai blinds dengan ukuran yang sama. arus lampu dapat dilihat pada Gambar 6. Sedangkan
Pada bagian langit-langit maket akan dipasang lampu output untuk posisi tirai blinds menggunakan fungsi
pijar sebagai penerang dalam ruangan. Bentuk dari keanggotaan segitiga. Output untuk blinds memiliki
skala nilai 0-90 yang merepresentasikan sudut blinds
maket tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
yang ingin dicapai. Fungsi keanggotaan untuk output
tirai blinds dapat dilihat pada Gambar 7. Basis aturan
yang dibuat untuk sistem tersebut dapat dilihat pada
Tabel 1.
4
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2012 C1
Tabel 1 Basis Aturan Logika Fuzzy yang Dirancang Nama Kaki Pin Perangkat Keras
PA0 Sensor Cahaya 1
Luar Agak Remang- Agak PA1 Sensor Cahaya 2
Gelap Terang
Dalam Gelap remang Terang PB0 Sensor Pir
Agak PC0-PC5 Modul LCD 16x2
Lampu Terang Terang Redup Redup
Terang PB7 Motor Servo
Gelap
Buka Buka Buka Buka PD1 Dimmer Lampu
Tirai Tutup
100% 100% 100% 100%
Lampu Terang Terang Redup Padam Padam
Agak
Buka Buka Buka Buka
Gelap Tirai Tutup
100% 100% 100% 90%
Lampu Terang Terang Redup Padam Padam
Ramang-
Buka Buka Buka Buka
remang Tirai Tutup
100% 100% 90% 80%
Agak
Lampu Terang Redup Padam Padam
Agak Terang
Terang Buka Buka Buka Buka Gambar 8 Modul Sistem Minimum ATMega16
Tirai Tutup
100% 90% 80% 70%
Agak Sangat b. Realisasi Sensor PIR
Lampu Terang Padam Padam
Terang Redup Sensor PIR digunakan untuk mendeteksi
Terang
Buka Buka Buka Buka keberadaan manusia yang digunakan sebagai pengaktif
Tirai Tutup
100% 80% 70% 60% sistem. Modul sensor PIR tersebut diletakkan pada
bagian kiri ruangan dan menghadap ke bawah, agar
dapat berfungsi secara optimal. Sensor PIR akan selalu
3.2. Realisasi aktif saat sistem minimum diaktifkan. Gambar realisasi
modul sensor PIR dapat dilihat pada Gambar 9.
a. Mikrokontroler
Modul mikrokontroler yang digunakan terdiri dari
e-board AVR8353 produksi Creative Vision yang
merupakan sistem minimum untuk mikrokontroler
AVR dengan jumlah pin 40 dan mikrokontroler
ATMega16 yang diproduksi oleh Atmel. Modul
tersebut dimodifikasi pada bagian input power. Slot
power yang awalnya menggunakan screw terminal
diganti menjadi power jack tipe male. Modifikasi ini Gambar 9 Realisasi Sensor PIR
dilakukan untuk mempermudah pemasangan catu daya
yang berasal dari adaptor 9V. Modul sistem minimum c. Realisasi Modul LCD Alfanumerik 16x2
tersebut berfungsi untuk mengontrol keseluruhan Modul LCD alfanumerik 16x2 yang digunakan
sistem penerangan yang akan dibuat dengan adalah modul LCD keluaran Depok Instrumen yang
menggunakan bahasa pemrograman Assembler. dapat menampilkan 16 karakter sebanyak 2 baris.
Mikrokontroler tersebut menerima input dari sensor Modul LCD tersebut berfungsi untuk menampilkan
PIR dan sensor cahaya. Kemudian mikrokontroler
5
C1 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2012
nilai intensitas penerangan dalam ruangan dengan f. Realisasi Sensor Cahaya (LDR)
satuan lux. Modul LCD tersebut diletakkan pada bagian Sensor cahaya yang digunakan sebanyak 2 buah.
atas maket. Gambar realisasi modul LCD alfanumerik Masing-masing sensor cahaya tersebut memiliki fungsi
16x2 dapat dilihat pada Gambar 10. yang berbeda. Sensor cahaya 1 diletakkan berdekatan
dengan tirai untuk menerima intensitas cahaya yang
datang dari luar (cahaya matahari). Sedangkan sensor
cahaya 2 diletakkan pada bagian tengan ruangan untuk
mendeteksi intensitas penerangan ruangan dan
memberikan input umpan balik kepada sistem.
Keduanya merupakan input untuk pemrosesan logika
fuzzy agar dapat menentukan output yang akan
Gambar 10 Realisasi Modul LCD Alfanumerik 16x2
dihasilkan. Realisasi sensor cahaya dilihat pada
Gambar 13.
d. Realisasi Motor Servo
Motor servo yang digunakan merupakan motor
servo jenis standar (180°) keluaran GWS. Motor servo
berfungsi untuk menggerakan tirai sehingga dapat
terbuka dan tertutup sesuai sudut yang telah ditentukan.
Motor servo disambung dengan besi pengontrol tirai
yang terdapat pada bagian atas tirai. Realisasi motor
servo dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 13 Realisasi Sensor Cahaya
6
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2012 C1
cahaya 1 dan sensor cahaya 2. Input tersebut kemudian Tabel 5 Hasil Pengujian Ketiga Tahap 1
diproses dan akan menghasilkan output untuk
menggerakan motor, mengatur arus lampu dan
menampilkan nilai intensitas penerangan.
4. Hasil Percobaan
Pengujian keseluruhan sistem dilakukan sebanyak 6
kali. Pengujian tahap 1 dilakukan di ruangan kamar kos,
sedangkan pengujian tahap 2 dikalukan di ruangan Robot
Cerdas Universitas Tarumanagara. Masing-maisng tahap
dilakukan pengujian sebanyak 3 kali. Pengujian pertama
dilakukan dengan memberikan cahaya terang pada sensor
cahaya luar, pengujian kedua dilakukan dengan menutup
sensor cahaya luar, dan pengujian ketiga dilakukan dengan
memberikan cahaya remang-remang pada sensor cahaya
luar. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 3-8.
Tabel 6 Hasil Pengujian Pertama Tahap 2
Tabel 3 Hasil Pengujian Pertama Tahap 1
Tabel 4 Hasil Pengujian Kedua Tahap 1 Tabel 7 Hasil Pengujian Kedua Tahap 2
7
C1 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2012
Tabel 8 Hasil Pengujian Ketiga Tahap 2 waktu tunda yang lebih lama untuk menghasilkan kondisi
output. Waktu selah antara pergantian kondisi output
sekitar 7 detik. Sistem berhenti bekerja setelah 5 detik
proses pendeteksian sensor PIR telah stabil. Maka tirai
tertutup dan lampu mati dan layar LCD akan menampilkan
kondisi “System Off”.
8
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2012 C1
REFERENSI
[1] Karlen, Mark dan Benya, James (2008), Dasar-
dasar Desain Penerangan, terjemahan oleh Diana
Rumagit, Jakarta: Penerbit Erlangga
[2] TrenSains.com (2008), Lamp Dimmer Sircuit,
http://trensains.com/dimmer.htm
[3] Malik, Moh. Ibnu dan Juwana, Moh. Unggul (2009),
Aneka Proyek Mikrokontroler PIC16F84/A,
Jakarta: PT.Elex Media Komputindo
[4] F.Barrett, Steven dan J.Pack, Daniel. (2007), Atmel
AVR Microcontroller Primer: Programming and
Interfacing, San Rafael: Morgan & Claypool
Publishers
[5] Bejo, Agus (2008), C & AVR Rahasia Kemudahan
Bahasa C dalam Mikrokontroller ATMega 8535,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
[6] Atmel (2010), ATmega16/ATmega16(L)Datasheet,
www.atmel.com/Images/ doc2466.pdf
[7] Purwaningrum, Netika (2007), Aplikasi Fuzzy Logic
untuk Pengendalian Penerangan Ruangan Berbasis
Mikrokontroler ATMega8535, Semarang: Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Semarang