Eriko R K*, Karina P R, Arum Palasari, Nur Aisyah, Darmanto Pedang, One Azmi I,
Faizatun N L, Fuad Jaya Miharja S.Pd M.Pd, Ahmad Fauzi M. Pd
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Malang, Indonesia
Corresponding email: erikorohman3@gmail.com
Abstrak
Pteridophyta atau tumbuhan paku memiliki sistem pembuluh yang sejati. Pada Pteridophyta
pembelahan selnya termasuk pembelahan sel mitosis, dimana pada tumbuhan pembelahan sel
terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
perbedaan waktu pemotongan akar terhadap pembelahan sel mitosis. Penelitian ini
menggunakan tumbuhan Pteitris vittata dengan menggunakan instrumen penelitian berupa
observasi dan teknik analisis data adalah analisis statistika.
Kata kunci : Pembelahan sel, Perbedaan waktu, Pteris vittata
3 Preparat 1
Sudut pandang 3
Metafase = 1
Anafase = 1
Jumlah sel
keseluruhan = 116
6 Preparat 2
Sudut pandang 3
Telofase = 1
Jumlah sel =4
4 Preparat 2
Sudut pandang 1
Metafase = 1
Anafase = 1
Jumlah sel
keseluruhan = 99
7 Tanggal 18 Preparat 1
Profase = 1
April 2019 Sudut pandang 1
Metafase = 2
Anafase = 1
Jumlah sel
keseluruhan = 91
5 Preparat 2
Sudut pandang 2
Profase = 9
Jumlah sel
keseluruhan = 97
8 Preparat 1 Jumlah sel
Sudut pandang 2 keseluruhan = 41
11 Preparat 2
Sudut pandang 2
Profase = 9
Anafase = 1
Jumlah sel
keseluruhan = 38
9 Preparat 1 Fase = -
Profase = 7
Anafase = 1
Fase = -
Jumlah sel
Jumlah sel
keseluruhan = 21
keseluruhan = 53
10 Preparat 2
13 Tanggal 2 Preparat 1
Sudut pandang 1
Mei 2019 Sudut pandang 1
Anafase = 1
Profase = 1 membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit.
Jumlah sel Fase metafase membutuhkan waktu sekitar
keseluruhan = 12 2-6 menit, pada fase ini kromosom
menyusun diri secara acak pada satu
Berdasarkan hasil pengamatan kromosom bidang ekuator atau tengah-tengah sel.
ujung akar tanaman Pteris vittata dengan Fase anafase membutuhkan waktu sekitar
perlakuan pemotongan hari kamis, 4 April 3-5 menit, pada fase ini komosom yang
2019 pukul 08.15 dan di fiksasi pukul 08.30, mengumpul ditengah sel terpisah dan
ditemukan fase profase 3, metafase 3 mengumpul pada masing-masing kutub
anafase 5, dan telofase 1. Pemotongan sehingga terlihat ada dua kumpulan 3
selanjutnya hari Kamis, 18 April 2019 kromosom, dan fase telofase membutuhkan
dengan perlakuan pemotongan jam 08.45 waktu sekitar 30-60 menit, pada telofase
dan di fikasasi pukul 09.00 ditemukan fase terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti
profase 25, anafase 3. Dan pada menjadi dua bagian) dan sitokinesis
pengamatan selanjutnya hari Kamis, 2 Mei (pembagian sitoplasma menjadi dua
2019 ditemukan profase 1. bagian), pada fase ini pembelahan telah
Profase merupakan fase mitosis selesai.
yang paling sering ditemukan pada saat Fase mitosis sangat perlu
pengamatan berlangsung. Hal tersebut memperhatikan waktu pembelahan selnya,
sesuai dengan hasil penelitian dari waktu pembelahan sel setiap tanaman itu
Cellarova dkk., (1990) yang berbeda-beda dan tidak konstan, setiap
mengungkapkan bahwa profase merupakan tanaman sebenarnya memiliki jam biologi
aktivitas mitosis yang dominan, tahap yang mengatur waktu optimum pembelahan
metafase dan telofase berada pada mitosis. Menurut Kusumawati (2018) waktu
frekuensi yang rendah, sedangkan anafase optimum pembelahan mitosis tanaman
sangat jarang terjadi. Menurut Cahyono pada pagi hari sekitar jam 08.00-13.00
(2016) Fase mitosis memiliki beberapa dikarenakan pada pagi hari sel-selnya
tahap yaitu profase, metafase, anafase, dan banyak pada kondisi aktif. Menurut Aristya,
telofase. Beberapa tahap diats memiliki 2014 penentuan waktu pembelahan sel
waktu pembelahan yang berbeda-beda sangat diperlukan karena pada tahap ini
tergantung jenis sel yang membelah. Pada karakter-karakter kromosom dapat diamati
fase profase merupakan tahapan dengan jelas. Pada hasil pengamatan pada
pembelahan sel yang paling lama dan pukul 08.30 ditemukannya semua fase sel
membutuhkan energi yang besar, fase ini tetapi jumlah fase terbanyak pada pukul
09.00. pada pukul 09.30 hanya ditemukan 1 (Allium Ascalonicum L.)
fase yaitu profase, ini dikarenakan saat Menggunakan Safranin Untuk
perlakuan pewarnaan asetokarmin kurang Mendukung Praktikum Biologi.
maksimal pada waktu pewarnaan, Jurnal Bioleuser. Vol 1(3):86-91.
kemudian juga kurang efesien karena ISSN: 2597-6753
pewarnaan dilakukan dibawah lampu Aristya, G.R. 2014. Optimalisasi Induksi
sehingga membuat pewarnaan cepat Poliploidi Pada Tanaman Stroberi
mengering sehigga dalam proses (Fragaria Spp “Fesitival” Dan
penekanan pada kaca preparat kesusahan “California”. Jurnal Penelitian UGM :
hal tersebut berimbas pada pengamatan di Yogyakarta. Vol VI, No 10.
mikroskop yang kurang maksimal. Sehingga Cellarova, E., Rychlova, M., Seidelova A., &
dalam pengamatan ini rentan waktu yang Honcriv, R. (1990). Comparison of
efesien saat pembelahan adalah pukul Mitotic Activity and Growth in Two
08.30-09-00 Long Term Callus Cultures of
Matricaria recutitaL. Acta Biotech.
Kesimpulan 10(3), 245-251.
Pembelahan sel pada Pteris vittata memiliki Jedun, Amat. 2011. Metodologi Penelitian
waktu optimum pada pukul 08.30-09.00. Eksperimen. Yogyakarta: Lemllt
penelitian selanjutnya diharapkan akan UNY
lebih memperhatikan perlakuan saat Kinho Julianus. 2009. Mengenal Beberapa
pewarnaan. Jenis Tumbuhan Paku Di Kawasan
Hutan Payahe Taman Nasional
Referensi Aketajawe Lolobata Maluku Utara.
Andrini, Y. T. (2017). Identifikasi Waktu Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Pembelahan Sel Mitosis Dan Jumlah MALUKU UTARA.
Kromosom Varietas Anggur Jestro
Ag 60, Prabu Bestari Dan Jestro
AG45. Pertumbuhan Muta Padi
Gogo Beras Merah Hasil Iradiasi
Gamma Kultivar Lokal, 17(1), 380-
386
Abdullah F M, Jaya A S, Widayat. 2017.
Penentuan Waktu Perendaman Sel
(Fase Mitosis) Akar Bawang Merah