Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)

DI PUSKESMAS MELUR

TANGGAL 23 JANUARI 2017 – 23 MARET 2017

Laporan ini ajukkan sebagai salah satu syarat mengikuti

Ujian Praktek Kejuruan

NAMA : ELISABETH PAKPAHAN

NISN : 1501.002

SMK 5 AGUSTUS PEKANBARU

Jln Tiung Ujung No 79, Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki

Pekanbaru- Kode Pos 28291

Telp: (0761) – 571737

Email : smk5agustuspku@gmail.com

Web: smk5agustuspku.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN

PELAKSANAAN PRAKERIN

DI UPTD PUSKESMAS MELUR

PEKANBARU

TANGGAL 24 JANUARI 2017 – 23 MARET 2017

Kepala Sekolah Smk 5 Agustus Kurikulum Smk 5 Agustus

(AD. Maya Sari SP.d) (Sofriyanti Akim S.Kep)

CI Lapangan CI Akademik

(ERMIWATI, AMK) (Ardam Syaputra Hf, S.Kep)


Kata Pengantar

Puji dan syukur panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas

rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktek

Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di Puskesmas Melur yang

berlangsung pada tanggal 24 januari s/d 23 maret 2017 tepat pada waktunya,

walaupun penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Pada kesempatan ini penyusun dapat menyampaikan terimakasih kepada:

1. Orang tua yang telah mendoakan dan dukungan dari segi moril maupun

materil

2. Bapak Doni Rahman SE.,M.Si selaku Kepala Sekolah SMK 5 AGUSTUS

Pekanbaru

3. Bapak Ardam Syahputra Hf.,S. Kep selaku Kepala Program keAhlian

kePerawatan

4. Ibu AD. Maya Sari , S.Pd selaku Waka kurikulum di SMK 5 AGUSTUS

Pekanbaru

5. Ibu Ermiwati , Amk selaku pembimbing dari Puskesmas Melur

6. Seluruh guru dan staf SMK 5 AGUSTUS PEKANBARU

7. Seluruh staf dan pegawai dari Puskesmas Melur

8. Kakak dan Abang saya yang telah memberikan semangat dan dukungan

Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan baik dari

materi maupun dari tata cara penulisan oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun.Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun

khususnya dan pembaca umumnya.

Penulis

Elisabeth

Pakpahan

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................

ii

Daftar Lampiran.......................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Landasan Hukum ............................................................................................. 1

1.3 Tujuan Prakerin ............................................................................................. 2

1.4 Manfaat Prakerin ............................................................................................. 2

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...................................................................... 3

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Puskesmas/ DUDI .............................................................................. 5


2.2 Letek geografis ..................................................................................................

2.3 Gambaran Umum Puskesmasn/ DUDI ........................................................... 7

2.3 Struktur Organisasi Puskesmas/ DUDI ............................................................ 7

BAB III PELAKSANAAN PRAKERIN

3.1 Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ...................................................................... 9

3.2 Menghitung Denyut Nadi .................................................................................

10

3.3 Menghitung Pernapasan ...................................................................................

11

3.4 Memeriksa Tekanan Darah

................................................................................12

3.5 Activity Daily Living

.........................................................................................13

BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENYAKIT

TONSILITIS

4.1 Definisi ............................................................................................................. 19

4.2 Klarifikasi ......................................................................................................... 19

4.3 Etiologi .............................................................................................................

20
4.4 Patofisiologi ........................................................................................................

21

4.4 Manifestasi Klinik ..............................................................................................

22

4.5 Komplikasi .........................................................................................................

23

4.6 Penatalaksanaan .................................................................................................

24

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .........................................................................................................

25

5.2 Saran ....................................................................................................................

26

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

27

LAMPIRAN .........................................................................................................

28
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian internal dan terpenting dari

tujuan pembangunan nasional dimana sarana utamanya adalah tercapainya derajat

kesehatan setinggi-tingginya meliputi kesehatan jasmani maupun rohani.

Puskesmas sebagai salah sarana pelayanan kesehatan yang harus mengutamakan

kepentingan masyarakat, merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang

pembangunan kesehatan masyarakat.

Dengan mengacu pada hal tersebut maka menuntut tersedianya tenaga

kesehatan yang terampil dan profesional khususnya di bidang Keperawatan. Hal

tersebut merupakan salah satu kegiatan pokok dalam menunjang upaya kesehatan

masyarakat.SMK 5 AGUSTUS merupakan SMK dibidang kesehatan yang

mengutamakan pembangunan kemampuan siswa dibidang Keperawatan yang

dapat bekerja secara profesional serta memberi pengalaman yang nyata secara

langsung kepada siswa, sehingga dapat langsung melihat dan mengamati bidang

kerja.

Tujuan Pembangunan Laporan PKL diantaranya

a) Syarat untuk mengikuti UAS,UN dan UPK.

b) Siswa dapat berfikir luas dalam mengerjakan laporan untuk

mendapatkan hasil yang terbaik.


c) Siswa dapat menyusun kata-kata yang dengan kreatifitasnya masing-

masing.

d) Melatih siswa terampil dalam membuat laporan

Tujuan Umum

a) Siswa dapat mengembangkan keahliannya yang telah diperoleh.

b) Siswa mampu mengembangkan teori yang diperoleh dari sekolah

maupun lapangan.

c) Terjadinya hubungan sekolah dan dunia usaha

Tujuan Khusus

a) Menerima pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari sekolah

atau lapangan.

b) Mengenal bidang-bidang kerja Keperawatan dalam lapangan.

c) Mengenal secara langsung tentang keperawatan yang lebih

profesional.

d) Dapat melaksanakan praktek keperawatan sesuai dengan tataan

pelayanan kesehatan

1.2 Landasan Hukum

Adapun landasan hukumpelaksanaan Pratek Kerja Industri adalah:

1. UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. PP.Nomor :29/1990 tentang Pendidikan Menengah.


3. Kep. Menaker No:285/ MIEN/ 1991 tentang Pelaksaan Permagangan

Nasional.

4. PP No:39 /1992 tentang peranan masyarakat dalam Pendidikan

Nasional.

5. Surat Keputusan Mendikbud Nomor:0490/U/1992 tentang Sekolah

Menengah Kejuruaan

1. Surat Keputusan Mendikbud No:080/U/ 1993 tentang Kurikilim

SMKsebagiamana telah diubah menjadi kurikulum SMK edisi 1999.

2. Surat Keputusan kepala SMK 5 AGUSTUS Yayasan Hj.Usman

Malin Putiah Pekanbaru Nomor 002.SMF.09.05.15.560 tentang

Pembentukan Panitia Pelaksana Panitia pratek Kerja Industri Peserta

didik kelas XII Program Keahlian Farmasi dan Keperawatan SMK 5

AGUSTUS Yayasan Hj.Usman Malin Putiah Pekanbaru Tahun

Pelajaran 2015/2016.

1.3 Tujuan Praktek Kerja Industri

Penyelanggaraan Praktek Kerja Industri bertujuan untuk:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional,yaitu

tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,keterampilan dan etos

kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.

2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and

Match) antara SMK dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

yang berkualitas professional.

4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses pendidikan.

1.4 Manfaat Praktek Kerja Industri

Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha dan industri atau instansi

dilaksakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling

melengkapi untuk keuntungan bersama.

Berdasarkan prinsip ini, Pelaksaan Praktek Kerja Industri (Prakerin)

akan memberi nilai tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang

bekerjasama,sebagai berikut:

Manfaat Bagi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)

Penyelenggaran praktek kerja industri memberi keuntungan nyata bagi

Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) antara lain:

1. Pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri dapat mengenal kualitas

peserta Praktek Kerja Industri yang belajar dan bekerja di dunia

usaha dan industri.

2. Umumnya peserta Praktek Kerja Industri telah ikut dalam proses

produksi secara aktif sehingga pada pengertian tertentu peserta

didik adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan.


3. Pihak DUDI dapat memberi tugas kepada peserta Praktek Kerja

Industri untuk kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan

kemampuan yang dimiliki.

4. Selama proses pendidikan melalui kerja di DUDI,peserta Praktek

Kerja Industri lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa

kepatuhan terhadap peraturan di DUDI. Karena itu, sikap peserta

Praktek Kerja Industri dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas

tertentu di DUDI.

5. Memberi kepuasaan bagi DUDI karena diakui ikut serta

menentukan hari depan bangsa melalui Praktek Kerja Industri

(Prakerin).

Manfaat Bagi Sekolah

Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi

peserta didik lebih terjamin pencapaiannya. Terdapat kesesuaiaan

antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja( sesuai

dengan prinsip Link and Match).Memberi kepuasaan bagi

penyenggaran pendidikan sekolah karena tamatannya lebih terjamin

memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan,

kepentingan dunia kerja, dan kepentingan bangsa.

Manfaat Bagi Peserta Didik


Hasil belajar peserta Praktek Kerja Industri akan lebih bermakna,

karena setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional

sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal

untuk pengembangan diri secara berkelanjutan. Keahlian profesional

yang diperoleh dapat mengangakat harga diri dan rasa percaya diri

tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk

meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktek kerja industri dilaksakan pada semmester tiga oleh peserta didik

di SMK 5 AGUSTUS Pekanbaru pada tanggal 24 JANUARY 2017 dan

berakhir pada tanggal 04 MARET 2017 di Puskesmas Melur Rawat Jalan Jl.

Melur, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Harjosari.


BAB II

PROFIL PUSKESMAS MELUR

2.1 Latar belakang Puskesmas Melur

Puskesmas Melur didirikan pada tahun 1977 dibawah pimpinan Bapak Dr.

Thamrin yang pada awal puskesmas ini bernama Puskesmas Kota. Tahun 1980

nama nya diganti menjadi Puskesmas Melur yang saat ini dipimpin oleh Ibu Drg.

Hidayani.

Puskesmas Melur terletak di kelurahan Harjosari teparnya dijalan Melur

No.103.lokasi puskesmas ini sangat strategis karna terletak ditepi jalan sehingga

mudah diakses masyarakat.

2.2 Letak geografis

Puskesmas Melur adalah salah satu dari 19 Puskesmas yang ada dikota

Pekanbaru, terletak di Melur Kecamatan Sukajadi dengan batas-batas wilayah

sebagai berikut:

1. Sebelah selatan berbatasan dengan Puskesmas Langsat

2. Sebelah barat berbatasan dangan kecamatan Tampan

3. Sebelah utara berbatasan dengan Puskesmas Senapelan

4. Sebelah timur berbatasan kecamatan Pekanbaru Kota


Wilayah kerja Puskesmas Melur mempunyai 4 kelurahan yang terdiri dari

18 RW dan terdapat 29 Posyandu diantaranya yaitu

1. Kelurahan Harjosari dengan 6 RW

2. Kelurahan Sukajadi dengan 5 RW

3. Kelurahan Pulau Karam dengan 3 RW

4. Kelurahan Kedungsari dengan 4 RW

Puskesmas ini terdiri dari 2 lantai :

1. Lantai pertama terdiri dari :

a. Ruang tunggu

b. Ruang Unit Gawat Darurat

c. Ruang Apotek

d. Ruang Poli Umum

e. Ruang Radiologi

f. Ruang Poli PARU

g. Ruang KIA

h. Ruang Usila

i. Ruang Loket

j. Ruang Laboratorium

k. Ruang Poli Saraf

l. Kasir

m. Parkir Karyawan

n. WC Karyawan dan WC Umum

2. Lantai kedua terdiri dari :


a. Aula

b. Ruang Poli Anak

c. Ruang Poli Gigi

d. Ruang Poli Gizi

e. Ruang Tata Usaha

f. Gudang Obat

g. Tempat penyimpanan dokumen

h. Ruang Kepala Puskesmas

i. WC Karyawan

Puskesmas Melur mempunyai beberapa fasilitas dalam melayani seleruh

masyarakat yaitu :

1. Puskesmas umum 1

2. Posyandu 40

3. Unit keshatn sekolah disektar wilayah sukajadi

3.3 Gambara Umum

Puskesmas melur adalah kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesahatan masyarakat juga membina peran serta

masyarakat masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan

terpadu kepada masyarakat di wilayah kerja dalam bentuk kegiatan

pokok.Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan

kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

Wilayah kerja Puskesmas meliputisatu kecamatan atau sebagian dari

kecamatan.Faktor penduduk, luas daerah, keadaan geografik, dan keadaan


infrastrukturlainya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah

kerja Puskesmas.Sasaran penduduk yang dilayani oleh Puskesmas rata rata 30.000

penduduk.Perluasan jangkauan pelayan Puskesmas perlu ditujang unit pelyanan

kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu dan

Puskesmas Keliling.Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas dapat

tercapai apabila puskesmas bertangung jawab menyelengarakan upaya kesehatan

perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, keduanya jika ditinaju dari sistem

kesehatan nasioanl merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya

kesehatn tersebut dikelompokan menjadi 2 yaitu :

A. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komiten nasional, regional, dan globalserta

mempunyai usaha yang tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan

masyarakat. Upaya Kesehatan Wajib ini diselengarakan oleh

puskesmas seluruh indonesia .upaya tersebut yaitu :

1. Upaya Promosi kesehatan

2. Upaya Kesehatan Lingkungan

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB

4. Upaya perbaikan gizi masyarakat

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

6. Upaya pengobatan

B. Upaya Kesahatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan dilingkungan masyarakat

serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan

pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok

puskesmas yang telah ada yaitu :

1. Upaya Kesehatam Olah Raga

2. Upaya Perawatan kesehatan masyarakat

3. Upaya Kehatan Kerja

4. Upaya Kesehatan Mata

2.3 Struktur Organisasi Puskesmas

RUANG
TUNGGU

POLI UMUM IGD

KIA/KB LOKET
APOTIK

LABORATORIUM POLI USILA


BAB III

PELAKSANAAN PRAKERIN

Uraian Pelaksanaan Prakerin

3.1 Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV)

.Memeriksa suhu tubuh

Tempat untuk pengukuran suhu,yaitu:

1).Oral (mulut)

2).Aksila (Ketiak)

3).Rectum
Alat dan Bahan:

1).Termometer

2).Alkohol 70%

3).Buku catatan TTV

Prosedur pelaksanaan:

1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga

pasien.

2.Pakai Handscone

3.Ambil termometer dan jika termometer yang digunakan

adalahthermometerair raksa, turunkan air raksa sampai pada angka 0

4.Jika air raksa telah mencapai angka yang telah ditentukan,setelah

itumasukan ujungtermometer pada daerah pemeriksaan yang telah

ditentukan.Kemudian tungggu hingga 5-10 menit,lalu ambil kembali

ambil kembali termometer,lalu baca hasil

5.Bersihkan termometer dengan air sabun,air disenfektan,air bersih

6.Lepaskan handscone dan cuci tangan

7.Catat hasil pemeriksaan

3.2 Menghitung Denyut Nadi

Nadi normal berkisar dari 60-100x/i

Alat dan Bahan:

1).Jam Tangan

2).Handscon

3).Buku catatan
Prosedur pelaksanaan:

1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga

pasien

2.Pasang Handscon

3.Jari telunjuk,jari tengah,dan jari manis diletakkan pada pergelangan

tangan

pasien.Raba arteri radialis sekitar 1 menit

4.Lepaskan Handscone dan cuci tangan

5.Catat hasil pemeriksaan

3.3 Menghitung Pernapasan

Nilai normal pernapasan orang dewasa adalah 16-20x/menit

Alat dan Bahan:

1).Jam Tangan

2).Handscon

3).Buku Catatan

Prosedur pelaksanaan:

1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga

pasien

2.Pasang Handscon

3.Atur posisi pasien pada posisi yang nyaman dengan tangan menyilang

diatas
abdomen

4.Hitung frekuensi pernapasan pasien dengan memperhatikan secara

teliti,jam

tangan yang dikenakan dan untuk mendapatkan hasil yang akurat maka

perhitungan harus dilakukanselama 1 menit penuh

5.Lepaskan handscon dan cuci tangan

6.Catat hasil pemeriksaan

3.4 Memeriksa Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah pasien melalui permukaan dinding arteri

dengan menggunakan alat sphygmomanometer dengan manset yang

lazim,disebut tensimeter.Satuan dalam penghitungan tekanan darah mmHg

Alat dan Bahan:

1.Tensimeter

2.Handscon

3.Buku catatan

Prosedur pelaksanaan:

1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga

pasien

2.Pasang Handscon

3.Gulung lengan baju pasien ke atas

4.Pasangkan manset pada lengan atas pasien

5.Rabalah nadi arteri radialis dengan jari-jari tangan

6.Bola karet dipompa sehingga tidak teraba lagi detak nadi arteri radialis
7.Bukalah kunci pada air raksa sehingga tabung turun.Bacalah skala pada

manometer

8.Lepaskan Handscon dan cuci tangan

9.Catat hasil pemeriksaan

BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENYAKIT

TONSILITIS

4.1 DEFINISI

Tonsilitis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan

adanya peradangan pada tonsil yang menyebabkan saki

tenggorokan. Tonsilitis adalah suatu penyakit yang dapat sembuh

sendiri berlangsung sekitar lima hari dengan disertai disfagia dan

demam (Megantar,Imam,2006).Tonsilitis adalah radangyang

disebabkan oleh infeksi bakteri kelompok A Streptococcus

betahemolitik,namun dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain

atau oleh infeksi virus (Hembing,2004 )

Tonsil berperan dalam menyaring bakteri dan kuman-

kuman untuk melindungi tubuh dari infeksi.Infeksi virus adalah

penyabab paling umum pada tonsilitis.Infeksi ini dapat menyebar


dari satu orang keorang lain melalui kontak tangan,menghirup

droplet dari udara setelah seseorang dengan tonsilitis bersin atau

berbagai alat atau sikat gigi dengan orang yang terinfeksi .Infeksi

bakteri di sebabkan oleh steptococcus pyogenes,bakteri yang

menyebabkan strep throat (radang tenggorokan).

Tonsilitis kronis merupakan kondisi dimana terjadi

pembesaran tonsil disertai dengan serangan infeksi yang berulang-

ulang.Tonsil tidak mampu untuk mengalami resolusi lengkap dari

suatu serangan akut kripta mempertahankan bahan paru lenta dan

kelenjar regional tetap membesar akhirnya tonsilmemperlihatkan

pembesaran permanen dan gambaran karet busa.Bentuk jaringan

fibrosa,mencegah pelepasan bahan infeksi (Sacharin,RM.1993)

4.2 Klasifikasi (Jenis-Jenis Penyakit )

Macam-macam tonsilitis menurut (Soepardi,Effiaty Arsyad,dkk,2007)

yaitu :

1. Tonsilitis Akut

1) Tonsilitis viral

Tonsilitis dimana gejelanya lebih menyerupai

commond cold yang disertai rasa nyeri di

tenggorokan.Penyebab yang paling sering adalah Virus

Epstein Barr.Hemofilus Influenza merupakan penyebab

tonsilitis akut supuratif.Jika terjadi infeksi Virus

Coxschake maka pada pemeriksaan rongga mulut akan


tampak luka-luka kecil pada palatum dan tonsil yang

sangat nyeri dirasakan pasien.

2) Tonsilitis bakterial

Radang akut tonsil dapat disebabkan kuman grup A

Streeptokokus, hemolitikus yang dikenal sebagai

Strepthroat,Pneumokokus,Streptokokus

Viridan,Streptokokus Prognes Infiltrasi bakteri pada

lapisan epitel jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi

radang berupa keluarnya leukosit polimorfanuklear

sehingga terbentuk deritas.Bentuk tonsilitis akut dengan

deritus yang jelas disebut tonsilitis Folikularis.Bila

bercak-bercak deritus ini menjadi satu,membentuk alur-

alur maka akan terjadi tonsilitis lakunaris.

2. Tonsilitis kronis

Infeksi menetap pada tonsil.Tonsilitis sering hilang dengan

sendirinya tanpa perlu dilakukan perawatan.Namun ,pada kasus

berat, prosedur umum yang disebut tonsillektomi diperlukan

untuk mengangkat tonsil tersebut.

3. Tonsilitis Septik
Tonsilitis yang disebabkan karna Streptokokus Hemolitikus

yang terdapat dalam susu sapi.

4. Tonsilitis Lakunaris

Bila bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi

lacuna(lekuk-lekuk) permukaan tonsil.

4.3 ETIOLOGI

Penyebab utama tonsilitis adalah kuman golongan Streptokokus

(Streptokokus a Sterptokokus  Hemolycitus,Viridians dan Pyogeneses)

penyebab yang lain yaitu infeksi virus influenza,serta herpes

(Nanda,2008).Infeksi ini terjadi pada hidung/ faring menyebar melalui

sistem limpa ke tonsil Hiperthropi yang disebabkan oleh infeksi bisa

menyebabkan tonsil membengkak sehingga bisa menghambat keluar

masuk udara 50% bakteri merupakan penyebabnya.Tonsil bisa dikalahkan

oleh bakteri maupun virus,sehingga membengkak dan meradang,dan juga

menyebabkan tonsilitis (Reeves 2001)

 25%disebabkan oleh Streptokokus  hemolitikus yang pada masa

penyembuhan tampak adanya kenaikan titer Streptokokus antibodi

dalam serum penderita.

 25%disebabkan oleh Streptokokus golongan lain yang tidak

menunjukkan kenaikan titer Streptokokus antibodi dalam serum

penderita.

 Sisanya adalah Pneumokokus,Stafilokokus,Hemofilus Influenza


Adapula yang menyatakan etiologi terjadinya tonsilitis sebagai berikut

1) Streptokokus  Hemolitikus grup A.

2) Hemofilus Influenza

3) Streptokokus pneumonia

4) Stafilokokus(dengan dehidrasi,antibiotika)

5) Tuberkulosis(pada keadaan Immunocompromise)

4.4 Patofisiologi

Bakteri atau virus memasuki tubuh melalui hidung atau

mulut.Amandel atau tonsil berperan sebagai filter,menyelimuti organisme

yang berbahaya tersebut.Hal ini akan memicu tubuh untuk membentuk

antibodi terhadap infeksi yang akan datang akan tetapi kadang-kadang

amandel sudah kelelahan menahan Infeksi atau virus.Kuman

menginfiltrasi lapisan epitel,bila epitel terkikis maka jaringan limfoid

superficial mengadakan reaksi terdapat pembendungan radang dengan

infiltrasi leukosit poli morfonuklear.Proses ini secara klinik tampak pada

korpus tonsil yang berisi bercak kuning kuman menginfiltrasilapisan

epitel,detritus merupakan kumpulan leoukosit, bakteri dan epitel yang

terlepas, suatu tonsilitis akutdengan detritus disebut tonsilitis

falikularis,bila bercak detritus berdekatan menjadi satu maka terjadi

tonsilitis lakunaris.

Tonsilitis dimulai dengan gejala sakit tenggorokan ringan hingga

menjadi parah. Pasien hanya mangeluh rasa sakit tenggorokannya


sehingga berhenti makan. Tonsilitis dapat menyebabkan kesukaran

menelan,panas,bengkak dan kelenjar getah bening melrmah didalam

daerah submandibuler, sakit pada sendi dan otot kedinginan,seluruh tubuh

sakit, sakit kepala dan biasanya sakit pada telinga.Sekresi yang berlebihan

membuat pasien mengeluh sukar menelan, belakang tenggorokan akan

terasa mengental. Hal-hal yang tidak menyenangkan tersebut biasanya

berakhir 72 jam.

Bila bercak melebar, lebih besar lagi sehingga terbentuk membran

semu(Pseudomembran),sedangkan pada tonsilitis kronis terjadi karna

proses radang berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis.

Sehingga pada proses penyembuhan, jaringan limfoid diganti jaringan

parut.Jaringan ini akan mengerut sehingga ruang antara kelompok

melebar(kriptus)yang akan diisi oleh detritus,proses ini meluas sehingga

menembus kapsul dan akhirnya timbul perlengketan dengan jaringan

sekitar fosa tonsilaris pada anak proses ini disertai dengan pembesaran

kelenjar limfesubmandibula

4.5 Manifestasi klinis

1) Gejala tonsilitis antara lain:sakit tenggorokan, demam, dan kesulitan

dalam menelan.

2) Gejala tonsilitis akut:gejala tonsilitis akut biasanya disertai rasa

gatal/kering ditenggorokan, lesu, nyeri sendi, anoreksia, suara serak,

tonsil membengkak.
3) Dimulai dengan sakit tenggorokan yang ringan hingga parah, sakit

menelan terkadang muntah. Pada tonsilitis dapat mengakibatkan

kekambuhan sakit tengorokan dan keluar nanah pada lekukan tonsil.

4) Gambaran tonsilitis kronis:nyeri menelan, bahkan dapat menginfeksi

telinga bagian tengah, misa proses berjalannya kronis, tingkat

rendahnya yang pada akhirnya menyebabkan ketulian permanen

(Baughman,2002).

5) Tenggorokan tersa kering atau rasa mengganjal ditenggorokan

(leher).

6) Nyeri saat menelan(menelan ludah ataupun makanan dan

minuman)sehingga menjadi malas makan.

7) Demam tinggi(39°c), nyeri dimulut, gigi, dan kepala, sakit

tenggorokan, gusi berdarah dan hipersalivasi.

8) Kadang menggigil, lemas, nyeri otot.

9) Batuk, pilek.

10) Suara serak,mulut berbau.

11) Mual,kadang nyeri perut.

12) Pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar limfe) disekitar leher.

13) Mendengkur saat tidur

4.6 Komplikasi
Faringitis merupakan komplikasi tonsilitis yang paling banyak di

dapat demam rematik,nefritis dapat timbul apabila penyebab tonsilitisnya

adalah kuman STREPTOKOKUS komplikasi yang lain dapat berupa :

1) ABSES PERTONSIL

Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan platum

mole,abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut dan

biasanya disebabkan oleh Streptoccus.

2) OTITIS MEDIA AKUT

Infeksi dapat menyebar ketelinga tengah melalui TUBA

Auditorius (eustochi) dan dapat mengakibatkan otitis media yang

dapat mengarah pada ruptur spontan gendang telinga

(Soepardi,Effiaty Arsyad,dkk.2007).

3) MASTOIDITIS AKUT

Ruptur spontan gendang telinga lebih jauh menyebarkan

infeksi kedalam sel-sel mastoid (Soepardi,Effiaty

Arsyad,dkk.2007).

4) SINUSITIS

Merupakan suatu penyakit Inflamasi atau peradangan atau

lebih dari SINUS PRANASAL.Sinus adalah merupakan suatu

rongga atau ruangan berisi udara dari dinding yang terdiri dari

membran mukosa (Revisi,Roux,Lockhart,2001)

5) LARINGITIS
Merupakan proses peradangan dari membran mukosa yang

membentuk larynx.Peradangan ini mungkin akut atau kronis yang

disebabkan bisa karna virus,bakteri lingkungan,maupun karna

alergi.

6) RHINITIS

Merupakan penyakit Inflamasi membran mukosa dari cavum

nasal dan nasopharynx(Reeves,Roux,Lockhart,2001)

4.7 Penatalaksanaan

Pada penderita tonsilitis,terlebih dahulu harus diperhatikan pernafasan

dan status nutrisinya.Jika perbesaran tonsil menutupi jalan nafas,maka

perlu dilakukan tonsil lektomi demikian juga jika pembesaran tonsil

menyebabkan kesulitan menelan dan nyeri saat menelan,menyebabkan

penurunan nafsu makan lanoreksia.Pada penderita tonsilitis yang tidak

memerlukan tindakan operatif (tonsilektomi), perlu dilakukan oral hygiene

untuk menghindari perluasan infeksi, sedangkan untuk mengubahnya

dapat diberikan antibiotik obat kumur dan vitamin c dan b.

Pemantauan pada penderita pasca tonsilektomi secara kontinu

doperlukan karna resiko komplikasi hemorraghi. Posisi yang paling

memberikan

kenyamanan adalah kepala dipalingkan ke samping untuk memungkinkan

drainage dari mulut dan faring untuk pencegah aspirasi. Jalan nafas oral

tidak dilepaskan sampai pasien menunjukkan efek menelannya telah pulih.

Jika pasien memuntahkan banyak darah dengan warna yang berubah atau
berwarna merah terang pada interval yang sering atau bila frekuensi nadi

dan pernafasan meningkat dan pasien gelisah, segera beritahu dokter

bedah.

Perawat terus mempunyai alat yang disiapkan untuk memeriksa tempat

operasi terhadap perdarahan, sumber cahaya, cermin, kasa, nemostat

lengkung dan basin pembuang. Jika perlu dilakukan tugas, maka pasien

dibawa keruang operasi,dilakukan anastensi. Untuk memeriksa tempat

operasi terhadap perdarahan sumber cahaya. Untuk menjahit pembuluh

yang berdarah jika terjadi perdarahan berlanjut untuk menghindari banyak

bicara dan bentuk karna hal ini akan menyebabkan nyeri ditengkorak.

Setelah dilakukan tonsillektomi, membilas mulut dengan alkalin dan

larutan normal salin hangat sangat berguna dalam mengatasi lender yang

kental yang mungkin ada. Diet cairan atau semi cair diberikan selama

beberapa hari serbet dan gelatin adalah makanan yang dapat diberikan,

makanan pedas, panas, dingin,asam atau mentah harus dihindari. Susu dan

produk lunak(es krim) mungkin dibatasi karna makanan ini cenderung

meningkatkan jumlah mucus


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan [manfaat, faktor-faktor, pendukung dan penghambat]

Manfaat

• Setelah melaksanakan PKL di UPTD Puskesmas Melur, siswa/siswi dapat lebih

memahami dan mengetahui luasnya tentang keperawatan

• Siswa/siswi dapat merasakan bagaimana rasanya terjun langsung ke dunia kerja

Faktor pendukung :

• Dukungan dan bantuan dari pemimpin Puskesmas yang memberikan izin untuk

melaksanakan PKL ditempat tersebut

• Dukungan dari seluruh pegawai puskesmas dalam memberikan bantuan

bimbingan dalam melaksanakan PKL di UPTD Puskesmas Melur

Saran-saran

Untuk UPTD Puskesmas Melur

- Alat-alat kesehatan lebih dilengkapi

- Membuat kotak saran/keluhan pasien yang digunakan sebagai indikator

tentang pelayanan di Puskesmas Melur


Untuk sekolah

Kunjungan pembimbing jangan dibatasi sehingga ketika peserta PKL ingin

konsultasi soal laporan

DAFTAR PUSTAKA

giatdalambelajar.blogspot.com/2012/05/contoh-laporan-prakerin-keperawatan

ikayanakesmas.blogspot.com/2012/03/3-fungsi-utama-pusat-kesehatan.

dianhusadaratnayunita.blogspot.com/p/konsep-puskesmas.

tugas makalah proposal.blogspot.com/2014/03/laporan-pkl-puskesmas-

Laporan tahunan puskesmas


LAMPIRAN FOTO PADA BAB II SEJARAH PUSKESMAS

LAMPIRAN FOTO TEMPAT PENYIMPANAN ALAT-ALAT


KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai