Kesimpulan
(6) Melalui kegiatan penyuluhan yang intensif, karakteristik petani adopter dan
non adopter (mobilitas, luas lahan, intelegensi, dan sikap terhadap perubahan)
serta perilaku komunikasi (kerjasama, kekosmopolitan dan keterdedahan
terhadap media) dapat dikembangkan, yang mempengaruhi peningkatan
persepsi petani adopter dan non adopter terhadap penyuluhan yang semula
tergolong baik (kategori sedang) menjadi lebih baik (kategori tinggi).
(7) Dengan memperhatikan kebutuhan dan preferensi petani adopter dan non
adopter terhadap teknologi (baik lokal maupun usahatani terpadu) serta
faktor-faktor keberanian beresiko, kekosmopolitan, ketersediaan input atau
saprodi, dan ketersediaan sarana pemasaran, mempengaruhi peningkatan
persepsi petani adopter dan non adopter terhadap ciri-ciri inovasi yang semula
tergolong baik (kategori sedang) menjadi lebih baik (kategori tinggi).
(8) Keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, dan persepsi petani terhadap
pengaruh media/informasi interpersonal merupakan faktor-faktor yang
dicermati petani serta mempengaruhi keputusan petani adopter dan non
adopter dalam mengadopsi teknologi (baik lokal maupun usahatani terpadu).
(9) Keputusan petani adopter dan non adopter dalam penentuan komoditas dan
penggunaan sarana produksi mempengaruhi kinerja usahatani yang dikelola.
(10) Strategi penyuluhan pertanian berkelanjutan merupakan alternatif untuk
mengatasi permasalahan lambatnya adopsi inovasi teknologi di tingkat petani
dengan memperhatikan karakteristik dan perilaku komunikasi khalayak
sasaran (petani), dukungan iklim usaha serta dukungan kebijakan (pemerintah
pusat dan daerah). Aspek ketenagaan, kelembagaan, dan penyelenggaraan
penyuluhan menjadi fokus kegiatan penyuluhan pertanian yang berorientasi
pada kebutuhan petani.
228
Saran
Akademis
Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa petani pada lahan kering
marjinal mempunyai karakteristik yang khusus yang berbeda dengan yang
lainnya, sehingga memerlukan pendekatan penyuluhan yang berbeda. Untuk itu
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengkaitkan persepsi penyuluh
pertanian terhadap keputusan petani dalam mengadopsi inovasi teknologi.
Praktis/Implikasi Kebijakan