Anda di halaman 1dari 24

FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

Oleh
Ir. Darwin Girsang

BADAN KOORDINASI PENYULUHAN


PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
PROPINSI SUMATERA UTARA 2013
Beberapa Istilah

• Pengelolaan(Pengendalian) Hama Terpadu (PHT) ->


IPM

• Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) -> ICM

• Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu


(PTST) -> ICRM

• PTT-Plus
Lanjutan
• Terpadu -> Integrated

• Sama-sama bekerja VS Bekerjasama

• Sama-sama bekerja:
- Berdiri sendiri
- Tidak mempunyai efek sinergi
- 1+1=2
• Bekerjasama:
- Bersinergi(hasil keterpaduan)
- 1 + 1 = minimal lebih dari 2.
Ada nilai tambah
Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya
Terpadu(PTT-Plus)

.Pengelolaan teknologi secara terpadu


.Pengelolaan manusia secara terpadu
.Pengelolaan ekonomi secara terpadu
Pengelolaan Tanaman secara Terpadu
(PTT)
• Tujuan :
1. Meningkatkan produktivitas
2. Meningkatkan nilai ekonomi->
efisiensi input
3. Melestarikan sumberdaya alam
• Teknologi
1. Teknologi yang biasa /sudah lama
diketahui (varietas, penyiangan)
2. Compulsory Technology( benih
bermutu, jumlah bibit, BWD, )
Pendekatan Dalam Penerapan Komponen PTT
Bersifat
• Partisipatif
• Dinamis
• Spesifik lokasi
• Keterpaduan
• Sinergis antar komponen teknologi
Dinamis
* Pemecahan masalah prioritas
* Optimaliasasi pemanfaatan sumberdaya lokal:
(1). Pupuk organik (pupuk kandang,
pupuk hijau, jerami dan tan. lain)
(2). Waduk,sungai, air hujan, irigasi
(3). Pemanfaatan tenaga dan ke-
lembagaan yang ada
* Efisiensi input mis. Pupuk anorganik(BWD, Petak Omisi)
* Iklim vs Varietas
* Pola tanam : tumpang-sari, padi-jagung
* TOT vs Alsintan
Dalam penerapan PTT:
• Tidak lagi dikenal rekomendasi paket
teknologi untuk diterapkan secara nasional
• Petani secara bertahap dapat memilih
komponen teknologi yang paling sesuai
dengan keadaan setempat dan
kemampuannya
• Efisiensi biaya produksi diutamakan
• Suatu teknologi saling menunjang dengan
teknologi lain
Prinsip PTT
1. PTT bukan teknologi atau paket teknologi, tetapi
pendekatan agar SD air, lahan, dan tanaman
terkelola dgn baik
2. PTT memanfaatkan teknologi yang sdh diterapkan
dgn perhatian sinergisme
3. PTT memperhatikan kesesuaian teknologi dgn
lingkungan fisik dan sosek petani
4. PTT bersifat partisipatif berarti petani turut
menguji dan memilih teknologi yang sesuai
Sifat komponen teknologi PTT

• Umum, yaitu komponen teknologi yang biasa


dipraktekkan petani dan dijumpai di semua
wilayah, khususnya di lahan sawah.

• Pilihan, yaitu komponen teknologi yang


bersifat lebih spesifik lokasi.
Strategi Penerapan PTT
• Pertama, anjuran teknologi didasarkan pada
bobot sumbangan teknologi terhadap
peningkatan produktivitas tanaman, baik
secara parsial maupun terintegrasi dengan
komponen teknologi lainnya.
• Ke dua, teknologi disuluhkan kepada petani
secara bertahap
Target Wilayah Pengembangan PTT
• Lahan produktivitas sedang – agak tinggi.
Targetnya peningkatan produksi dan pendapatan
petani yang dicapai melalui peningkatan
produktivitas lahan dan tanaman serta efisiensi input.
• Lahan produktivitas tinggi .
Targetnya peningkatan pendapatan petani dicapai
yang melalui peningkatan efisiensi input tanpa
menurunkan produksi
Prioritas Petani Peserta PTT

• Petani yang responsif dan apresiatif terhadap inovasi


teknologi dengan tingkat produktivitas padinya sama
atau di atas rata-rata nasional.
• Anggota kelompok tani aktif dan komunikatif.
• Memiliki lahan di hamparan kegiatan program
pemerintah.
• Lahan terletak di pinggir jalan agar mudah untuk
dikunjungi
Empat Tahapan Pelaksanaan PTT
• Langkah pertama, melaksanakan Kajian Kebutuhan dan Peluang
(KKP) di daerah pengembangan guna menggali masalah dan
kendala yang dihadapi, mengetahui keinginan petani, serta
memahami karakteristik kondisi biofisik, sosial, ekonomi,
budaya petani dan masyarakat.
• Langkah ke dua, menyusun komponen teknologi yang sesuai
dengan karakteristik dan masalah di wilayah tersebut.
• Langkah ke tiga, mengevaluasi dan mengubah komponen
teknologi yang disesuaikan dengan perkembangan inovasi dan
masukan dari petani dan masyarakat setempat.
• Langkah ke empat, menganalisis dampak penerapan teknologi
usahatani padi dengan pendekatan PTT.
Prinsip Dasar KKP
Tujuh prinsip dasar dalam melaksanakan KKP:
1. Mengaktifkan kelompok tani sebagai pelaku utama dalam
melaksanakan KKP.
2. Berorientasi praktis, tidak diarahkan untuk menggali
informasi di luar kemampuan petani.
3. Bersifat informal.
4. Menggunakan prinsip demokratis, yaitu mendengar suara
petani secara keseluruhan hingga menjadikannya sebagai
suatu kebutuhan bersama.
5. Dipimpin oleh ketua kelompok tani atau yang ditunjuk
sebagai moderator.
6. Bukan hanya menceritakan masalah, namun menggali akar
masalah dan pemecahannya.
7. Sebaiknya dalam melaksanakan KKP petani menentukan
waktunya, dan menyesuaikan kapan pertemuan kelompok
tani biasa dilakukan.
Sumber informasi memilih teknologi
• Deskripsi varietas unggul padi, jagung
• Panduan PTT,
• Teknik pengendalian OPT,
• Masalah lapang hama, penyakit, dan hara, dan
• CD BITP (Bank Informasi Teknologi Padi).
PENGERTIAN LABORATORIUM LAPANG

• Bentuk pendidikan non formal berdasarkan pendekatan


andragogi dan menjadikan pengalaman sebagai guru
serta lahan usahatani sebagai sarana belajar dengan pola
dan strategi pelatihan secara partisipatif
• Bentuk proses pendidikan kritis bagi petani dengan
metode hadap masalah (problem solving) dengan alam
sebagai media belajar, sehingga pada akhirnya akan
memunculkan kekritisan petani dan lahirnya kemandirian
yang ditunjukkan dengan kemampuan menentukan
kebijakan terhadap lahan usahataninya
LABORATORIUM LAPANG SEBAGAI
MEDIA KOMUNIKASI

Adopsi inovasi dalam sistem sosial


terjadi karena adanya interaksi dan
komunikasi sehingga terjadi peristiwa
pengenalan, pemahaman, dan
penilaian yang kelak akan membentuk
opini terhadap suatu inovasi
AZAS PENTING
LABORATORIUM LAPANG
• Lahan sebagai sarana belajar utama bukan ruang kelas
• Belajar dari pengalaman sendiri dalam menyelesaikan permasalahan
lapangan
• Pengkajian agroekosistem untuk pengambilan keputusan pengelolaan
lahan
• Metode dan bahan praktis serta tepat guna
• Kurikulum berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan dan sesuai
kondisi setempat
• Pemandu lapangan merupakan teman belajar dan fasilitator
• Petani menjadi pengambil keputusan di lahannya sendiri
• Petani mampu menerapkan teknologi di lahannya
TUJUAN PELATIHAN
LABORATORIUM LAPANG

melakukan pembelajaran bersama juga latihan


untuk melakukan interaksi, pembentukan
kesadaran (awareness-building), kemandirian
atau keberdayaan (self reliance)dan
pembebasan (emancipation).
RAGAM KEGIATAN LABORATORIUM LAPANG

• DEMONSTRASI
“Peragaan suatu teknologi (bahan,alat atau cara) atau hasil
penerapannya secara nyata yang dilakukan oleh
demonstrator pada sasarannya “

• GELAR TEKNOLOGI
” Uji terap paket teknologi hasil penelitian untuk mendapatkan
kepastian kesesuaian paket/komponen teknologi yang
dihasilkan tersebut dengan kondisi biofisik dan sosial
ekonomi setempat “
RAGAM KEGIATAN LABORATORIUM
LAPANG
• UJI ADAPTASI PAKET/KOMPONEN TEKNOLOGI
“ Uji Coba Paket/Komponen Teknologi pada Suatu
Kondisi Agroekosistem “
• SUT
“ Pengembangan Sistim Usahatani Mulai Dari
Hulu Sampai Hilir “

• SUP
“ Pengembangan Sistim Usahatani Mulai Dari
Hulu Sampai Hilir Dalam Skala Pengembangan“
RAGAM KEGIATAN LABORATORIUM LAPANG

• PRIMATANI
“ Program Rintisan Dan Akselerasi Pemasyarakatan Teknologi
Pertanian Melalui Pengembangan Teknis (Lab. Lapang), Kelembagaan
Dan Diseminasi (Klinik Agribisnis)“
• FEATI
“ Pemberdayaan Petani Melalui Pengembangan Teknologi Informasi
(Media) Dan Keterkaitan Penelitian Dan Penyuluhan (Demonstrasi)“

• PUAP
“ Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (Gapoktan) Melalui
Pengembangan Kepemimpinan Dan Penumbuhan Jiwa
Kewirausahaan Petani (Lembaga Keuangan Mikro dan Perusahaan
Pertanian)“

Anda mungkin juga menyukai