Strategi Bisnis
Beragamnya perusahaan penerbangan di Asia membuat maskapai AirAsia
harus melihat pangsa pasar atau market share mereka. Pangsa pasar (market share)
dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau
prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing
terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William J.S, 1984).
Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera
konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk yang lain.
Jika dihubungkan dengan selera konsumen terdapat empat karakteristik yang
mempengaruhi pengguna dalam melakukan pembelian yaitu faktor budaya (budaya,
sub budaya, dan kelas sosial), faktor sosial (kelompok keluarga, peran, dan status),
faktor pribadi (umur, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan
faktor psikologis (pengetahuan, motivasi, keyakinan, dan sikap). Dan proses keputusan
membeli seorang pengguna melewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku pasca
pembelian (Kotler, 1993).
Dilihat dari segi harga (price), maskapai penerbangan AirAsia sampai saat ini
belum memiliki pesaing dalam hal penawaran harga tiket yang murah. Dari segi
strategi penentuan harganya sebagai produk baru, AirAsia telah melakukan penetration
price yang cukup baik dan menarik perhatian dimana strategi harga penetrasi
menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan
untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada
konsumen.
Dilihat dari segi strategi penentuan harga yang mempengaruhi psikologis
konsumen, AirAsia telah melakukan leader pricing dimana strategi harga yang
ditetapkan lebih rendah daripada harga pasar untuk meningkatkan omset penjualan.
Selain itu untuk menjaga konsumennya AirAsia juga menerapkan strategi harga diskon
pada penjualannya yaitu dengan memberikan potongan harga dari harga yang sudah
ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat
diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai/cash,
trade discount.
AirAsia dalam menciptakan pasarnya di Asia sangat cermat melakukan strategi
penetrasi harga yang sangat murah yang diikuti dengan promo-promo yang mereka
tawarkan. Stigma bahwa berlibur dengan menggunakan pesawat itu mahal pun sirna
ketika penawaran yang ditawarkan AirAsia mendapatkan sambutan yang positif dan
antusiasme yang tinggi dari target audience yang melihat iklan maupun merasakan
dampak promosi yang gencar dilakukan oleh AirAsia. Berlibur pun kini dipandang
sudah menjadi suatu keharusan bagi sebagian orang setelah melihat murahnya harga
tiket penerbangan yang ditawarkan AirAsia.
Di masa mendatang bukan tak mungkin maskapai penerbangan ini akan tumbuh
dan berkembang pesat. Dengan tiket promo yang murah yang ditawarkan AirAsia,
berlibur dapat menjadi suatu kebiasaan dan hal tersebut dapat menguntungkan AirAsia
yang sejak awalnya memiliki image berlibur murah dengan tagline “Now Everyone
Can Fly”. AirAsia dapat secara perlahan menambah dan meluaskan pangsa pasarnya.
Dalam merebut pasar, AirAsia melakukan strategi bisnis sebagai berikut:
1. Perkuat armada
Hingga saat ini, armada yang dimiliki AirAsia memang masih kalah jika
dibandingkan dengan Lion Air. Tapi maskapai asal Malaysia ini tidak segan untuk
membeli pesawat baru. Penambahan pesawat ini dilakukan untuk menghubungkan
AirAsia dengan daerah-daerah tujuannya yang berada di berbagai negara.
2. Tambah rute penerbangan
Selain mendatangkan pesawat baru untuk memperkuat armadanya, strategi lain
adalah penambahan rute penerbangan lokal maupun internasional.
3. Promosi tiket
Salah satu strategi bisnis AirAsia menguasai pasar penerbangan murah adalah
dengan promosi tiket penerbangan. Tiket penerbangan murah masih menjadi daya
tarik bagi penumpang.
4. Pasar Modal, BEI
Strategi lain yang diambil AirAsia untuk menancapkan kuku bisnisnya di
Indonesia adalah masuk ke pasar modal, yakni BEI. AirAsia melakukan
penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Langkah IPO
tersebut untuk menunjang ekspansi perseroan yang berencana meningkatkan
pendapat dari tahun-tahun yang lalu.
5. Kualitas pelayanan
AirAsia beranggapan salah satu strategi untuk merebut hati penumpang pesawat
adalah peningkatan kualitas pelayanan. Utamanya pada tingkat keamanan dan
kenyamanan bagi calon penumpang. AirAsia mengaku bakal meningkatkan On
Time Performance (OTP). Dengan ketepatan waktu penerbangan, mampu
membuat nyaman calon penumpang. Budaya AirAsia memberikan pelayanan yang
terbaik, kenyamanan dan keamanan.
6. Kuasai Asia Tenggara
Sejak tahun 2001, AirAsia didirikan dengan dua pesawat saja. Yang kemudian
dilanjutkan dengan membangun hubungan dengan Thailand, Indonesia, Filipina,
dan Jepang. Setelah menguasai pasar Malaysia, AirAsia beralih fokus ke pasar
Indonesia, kemudian India dan Myanmar. Dan sekarang Jepang akan menjadi
sasaran berikutnya.
7. Strategi marketing
Biasanya, maskapai dengan tarif standar akan bergantung pada agen travel untuk
menjual tiketnya. Namun, menurut AirAsia itu hanyalah memboroskan ongkos
distribusi. Oleh karena itu, AirAsia melakukan hubungan kerja sama dengan
penyedia kartu kredit karena dapat menghemat ongkos. Selain itu, maskapai asal
Malaysia ini juga mengedepankan penjualan melalui internet. Terbukti penjualan
melalui internet meraup 65 persen dari total konsumen. AirAsia juga membangun
sedikit kantor penjualan dan tidak bekerjasama dengan agen travel. Bahkan, tiket
juga bisa dibeli melalui call centre.
ASPEK EKONOMI
Lingkungan ekonomi beserta perubahannya, baik didalam maupun di luar
negeri, berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan internasional. Pertumbuhan dan
perubahan struktur ekonomi, yang merupakan unsur penting, sering menjadi perhatian
oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam melakukan kegiatan bisnis
internasionalnya. Unsur-unsur tersebut turut menentukan tingkat penawaran dan
pemasaran dalam kegiatan bisnis internasional. Menurunnya tingkat pertumbuhan
ekonomi suatu negara dapat melemahkan tingkat konsumsi masyarakat, sehingga
mengurangi daya beli mereka.
Hal ini terutama karena kegiatan-kegiatan perusahaan internasional didorong
oleh motivasi ekonomi dan perusahaan patut memperhtungkan perkembangan
lingkungan eknomi. Seperti, salah satu pendorong perusahaan AS memasuki pasar
internasional adalah untuk mencari pangsa pasar di luar negeri, akibat melemahnya
pemasaran di dalam negeri sehubungan menurunya GNP
1. Estetika
Air Asia memiliki logo dengan warna dasar merah. Warna tersebut sudah
menyesuaikan dengan negara tempat mereka menjalankan bisnis sehingga tidak ada
pertentangan.
Lagu juga turut andil dalam periklanan Air Asia. Pemilihan lagu yang kala itu
sedang booming membuat masyarakat lebih tertarik.
2. Sikap dan Keyakinan
Air Asia begitu menghargai waktu. AirAsia mengaku bakal meningkatkan On Time
Performance (OTP). Dengan ketepatan waktu penerbangan, mampu membuat
nyaman calon penumpang.
3. Agama
Berkomitmen untuk memberi kesempatan yang sama dalam pekerjaan dengan
menciptakan lingkungan yang bebas dari diskriminasi, baik itu terkait warna kulit,
agama, ras, gender, orientasi seksual, kebangsaan, status pernikahan, leluhur, status
sosial ekonomi atau ketidakmampuan fisik. Air Asia juga turut memperingati hari
besar agama dalam negara yang menjadi segmentasinya.
4. Kultur Material
AirAsia akan bekerja sama dengan Google Cloud untuk mendigitalisasi dan
mentransformasi cara kerja dan budaya perusahaan dengan memanfaatkan G Suite
dan Chrome Enterprise untuk menciptakan lingkungan kerja digital yang lincah,
yang memungkinkan data dan analisa untuk dapat diakses kapan pun dibutuhkan
guna mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.
Teknologi. Air Asia meminimalkan kerusakan lingkungan dengan
mengembangkan, mempromosikan dan menggunakan teknologi serta praktek-
praktek ramah lingkungan. Selain itu juga memiliki aplikasi dengan berbagai fitur.
5. Bahasa
Menggunakan bahasa lokal dan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dalam
memberikan pelayanannya. Pilot Air Asia pernah menggunakan bahasa pengantar
bahasa Jawa dalam penerbangan Kuala Lumpur-Jogjakarta saat melakukan
pengumuman.
6. Organisasi Sosial
Air Asia termasuk dalam lembaga yang berdasarkan hubungan bebas individu. Air
Asia bekerjasama dengan organisasi sosial RED dalam penambahan menu burger
di pesawat.
7. Pendidikan
Air Asia bekerjasama memberikan program beasiswa di bidang teknik penerbangan.
Budaya merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang
atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu
berbeda tempat berbeda juga kebiasaan yang dilakukan dan diwariskan. Dengan dasar
tersebut, Geert Hofstede mengidentifikasi 5 model karakteristik untuk mengukur kultur
di berbagai Negara. 5 model tersebut antara lain :
5. Long Term vs Short Term Orientation (Orientasi jangka panjang vs Orientasi jangka
pendek)
Hal ini terkait kepada pilihan dari fokus untuk usaha manusia: masa depan, saat ini,
atau masa lalu. Orientasi jangka panjang dan orientasi jangka pendek
menggambarkan fokus dan nilai-nilai budaya yang menyangkut pola pikir
masyarakat. Masyarakat yang berorientasi jangka panjang (long term orientation)
lebih mementingkan masa depan. Mereka mendorong nilai-nilai pragmatis
berorientasi pada penghargaan, status, sikap hemat, termasuk ketekunan, tabungan
dan kapasitas adaptasi. Masyarakat yang memiliki dimensi orientasi hubungan
jangka pendek (short term orientation), terkait dengan masa lalu dan sekarang,
termasuk kestabilan, menghormati tradisi, menjaga selalu penampilan di muka
umum, dan memenuhi kewajiban - kewajiban sosial. Dalam dimensi ini Indonesia
Agak konservatif namun tidak menutup diri pada perubahan, tetapi juga tidak begitu
berorientasi jangka panjang. Dengan kata lain, Indonesia mengikuti arus perubahan
namun tetap berpegang kepada tradisi.
Dengan tipe budaya Indonesia yang telah disebutkan diatas, terdapat hal yang Air Asia
terapkan sebagai bentuk hormat dan apresiasi terhadap Indonesia, misalnya :