Dear pengusaha,
Bagaimana keadaan kalian? Pada tahun 2020 ini sangat berat ya? Adanya Covid-19
menimbulkan berbagai dampak bagi dunia salah satunya adalah ekonomi, Indonesia
mengalami lonjakan pengangguran diprediksikan menurut Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) memprediksi pada 2021 angka pengangguran bisa menyentuh 12,7 juta
orang (Thomas, 2020). Maka dari itu ayo pengusaha kita bantu lingkungan sekitar dengan
membuka lapangan pekerjaan, selain itu kita perlu mempelajari Peran Lingkungan atau Sosial
pada Perilaku Konsumen berdasarkan literatur-literatur yang ada.
Kemarin kita telah membahas pengaruh internal terhadap konsumen. Namun, Seakan-
akan pengaruh internal belum cukup dipahami, Anda juga harus mempertimbangkan
pengaruh eksternal yang berdampak pada konsumen Anda dan pola pembelian mereka. Pada
bagian ini, saya membantu Anda menjelajahi pengaruh tersebut.
Agama
Agama penting bagi orang, karena memberikan mereka
seperangkat keyakinan. Mengidentifikasi subkultur berdasarkan
agama memungkinkan Anda membuat pesan yang
mengidentifikasi dengan keyakinan dan nilai-nilai kelompok
agama tertentu. Agama dan aturan serta pedoman yang
ditetapkannya dapat mencegah konsumsi produk tertentu, sehingga
semakin penting untuk memahami subkultur yang Anda pasarkan
(Lake, 2009). Seperti kebanyakan budaya, Anda harus berhati-hati
agar tidak menyinggung atau bertentangan dengan kepercayaan
dan nilai budaya tersebut. Anda dapat melakukan segmentasi pasar
dengan berfokus pada afiliasi agama, penyampaian, pesan yang
ditargetkan, dan promosi menggunakan media tertentu yang akan
menjangkau setiap segmen. Misalnya, kosmetik Wardah berhasil
menyasar segment islam dengan konsep pemasaran sebagai
kosmetik bagi wanita islami, begitu juga salon khusus wanita
islami, dan butik pakaian muslim yang tidak terhitung jumlahnya.
Hal ini mebuktikan bahwa pasar untuk umat islam memiliki
potensial besar untuk digarap.
Usia atau jenis kelamin
Anda dapat mengidentifikasi subkultur dalam suatu budaya
dengan membagi konsumen menurut usia dan / atau jenis kelamin
(Lake, 2009). Ketika Anda memahami subkultur usia dan gender
yang berbeda, Anda dapat menggunakan informasi tersebut untuk
memenuhi pesan pemasaran dan iklan Anda untuk menarik
perhatian mereka dan mendapatkan bisnis mereka.
Menarik bagi audiens target Anda
latar belakang budaya Konsumen dibebani dengan pesan iklan dan
pemasaran setiap hari, sehingga membutuhkan sesuatu yang secara
pribadi menarik untuk menarik perhatian mereka pada Anda dan produk
Anda. Saat Anda dapat menarik latar belakang budaya konsumen dan
mendukung nilai-nilai serta keyakinannya, dia tertarik pada apa yang
Anda katakan. Faktanya, konsumen akan berusaha keras untuk
mendukung bisnis yang mendukung mereka, budaya mereka, dan hal-hal
yang mereka sayangi. Untuk mendapatkan perhatian ini, gunakan pesan
yang dapat dikaitkan dengan konsumen dan gambar yang mencerminkan
warisan budaya mereka. Misalnya, Anda mencoba menarik pasar
Hispanik, tetapi Anda tidak berbicara bahasa budaya itu atau memahami
apa yang mereka hargai dan yakini. Bagaimana Anda memasarkan ke
grup ini dengan cara yang dipahami oleh para anggota? Anda dapat
menarik pasar ini dengan membangun spot radio yang mengudara di
stasiun radio berbahasa Spanyol atau membuat iklan televisi untuk
disiarkan di stasiun televisi berbahasa Spanyol. Anda juga dapat
memasang iklan di majalah yang secara khusus membahas budaya
Hispanik.
Kuncinya adalah: Sebelum Anda melakukan salah satu dari hal-hal ini, adalah tugas
dan kewajiban Anda untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk memahami
budaya konsumen. Salah jika mengira Anda dapat memasuki budaya dan
memasarkannya tanpa meneliti terlebih dahulu.
1. Upper Upper
2. Lower Upper
3. Upper Middle
4. Lower Middle
5. Upper Lower
6. Lower Lower
Tabel 1 Ukuran kelas sosial berdasarkan Tingkatan (Effendi, 2016)
Jadi profil semua kelas sosial ini menunjukan bahwa perbedaan sosial ekonomi
anatara berbagai kelas yang tercermin dalam perbedaan sikap, kegiatan hiburan dan
kebiasaan konsumsi. Ini sebabnya mengapa segmentasi berdasarkan kelas sosial
sangat menarik bagi pemasar.
Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
dihubungkan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan yang tinggal bersama
(Effendi 2016). Sedangkan rumah tangga berbeda dengan keluarga berdasarkan
pendiskripsian semua orang, baik yang berkerabat maupun tidak yang menempati satu
unit perumahan (Effendi 2016).
Para pemasar sering menargetkan orangtua yang mencari bantuan dalam tugas
mensosialisasikan anak-anak mereka. Untuk tujuan ini, para pemasar peka terhadap
fakta bahwa pensosialisasian anak-anak yang masih kecil memberi peluang untuk
membentuk suatu dasar agar pengalama terakhir terus berkembang disepanjang
kehidupan. Semua pengalaman ini diperkuat dan berubah selama anak-anak itu
tumbuh menjadi remaja belasan tahun dan akhirnya menjadi dewasa.
Penelitian
Pada penelitian Abdul Ghoni dan Tri Bodroastuti (2010) Pengaruh faktor budaya, sosial,
pribadi, psikologi terhadap perilaku konsumen (studi pada pembelian di perumahan Griya
Utama Banjardowo Semarang) dari hasil penelitian tersebut di peroleh bahwa Faktor budaya
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen. Hal ini berarti bahwa apabila
faktor budaya lebih ditingkatkan maka perilaku konsumen dalam membeli juga akan
mengalami peningkatan. Faktor sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
konsumen. Hal ini berarti bahwa apabila faktor sosial lebih ditingkatkan maka perilaku
konsumen dalam membeli juga akan mengalami peningkatan. Selain itu hal itu pada
penelitian pengaruh budaya dan keluarga terhadap minat menabung nasabah di Bank Syariah,
hasil dari pengujian penelitian tersebut rterdapat hubngan yang kuat antara minat menabung
dengan budaya dan keluarga (Andespa, 2017).
Kesimpulan
Andespa, R. (2017). Pengaruh Budaya dan Keluarga Terhadap Minat Menabung Nasabah di
Bank Syariah. Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam, 2(1), 35-49.
Ghoni, A., & Bodroastuti, T. (2010). Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologi
Terhadap Perilaku Konsumen (Studi Pada Pembelian Rumah Di Perumahan Griya
Utama Banjardowo Semarang). Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis, 1(1), 103179.
Rath, P. M., Bay, S., Gill, P., & Petrizzi, R. (2014). The why of the buy: Consumer behavior
and fashion marketing. Bloomsbury Publishing.
Thomas, Vicent F. 2020. Saat Indonesia Tak Siap Hadapi Lonjakan Pengangguran 2020.
Retrieved From https://tirto.id/saat-indonesia-tak-siap-hadapi-lonjakan-
pengangguran-2020-fUDH?from=AMP