Anda di halaman 1dari 11

Nama : Viola Josivanka

NIM : 18059160
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen
MINGGU 11

PENGARUH BUDAYA PADA PERILAKU KONSUMEN

Bab : 4
Chapter : 11
Judul bab : Consumers in Their Social and Cultural Settings
Judul chapter : Culture’s Influence on Consumer Behavior

A. PERAN DAN DINAMIKA BUDAYA


Beberapa peneliti mengkonseptualisasikan “tingkatan” norma budaya yang
berbeda:
1. Tingkat supranasional mencerminkan dimensi budaya yang mendasari yang
mempengaruhi banyak masyarakat (yaitu, lintas batas nasional atau lintas budaya
subkultural). Misalnya, ini mungkin mencerminkan karakter daerah (misalnya, orang
yang tinggal di beberapa negara di wilayah tertentu
Amerika Selatan), atau persamaan atau perbedaan ras dan agama, atau bahasa
yang digunakan bersama atau berbeda.
2. Tingkat nasional mencerminkan nilai-nilai inti, adat istiadat, dan kepribadian
bersama yang mewakili inti dari "karakter nasional" suatu negara tertentu.
3. Tingkat kelompok mencerminkan subdivisi suatu negara atau masyarakat,
seperti subkultur, dan pengaruh berbagai kelompok referensi.

Pada tingkat budaya supranasional, yang melintasi batas negara, para peneliti
telah mengembangkan matriks gaya hidup untuk empat segmen pemuda global
berusia 14 hingga 24 tahun:
1. Dalam kerumunan: Ini semua tentang hak istimewa dan penguatan; anggota
grup ini mencari persetujuan dari orang lain dan lebih memilih merek klasik seperti
Nike dan Abercrombie & Fitch untuk menjunjung tradisi.
2. Pop Mavericks: Promosi dari mulut ke mulut dengan cepat, dan gairah,
individualitas, dan kepuasan instan adalah penting; anggota lebih menyukai merek
yang dapat mereka sesuaikan — merek seperti Diesel dan Adidas.
3. Networked Intelligentsia: Mereka adalah pusat dari jaringan sosial online, dan
semuanya tentang revolusi, kreativitas, dan dekonstruksi; anggota lebih memilih
merek kultus, seperti Vespa (di Amerika) dan Vans, yang menambah rasa
ketidakjelasan mereka.
4. Thrill Renegades: Ini semua tentang penghujatan, adrenalin, dan anarki (dan
berpura-pura bahwa hukum dan ketertiban tidak ada).
 Evolusi Berkelanjutan Budaya
Pemasar harus selalu memantau perubahan budaya untuk menemukan peluang
baru dan meninggalkan pasar yang telah “mengering” karena perubahan budaya.
Untuk tujuan ini, pemasar harus secara berkala mempertimbangkan kembali mengapa
konsumen melakukan apa yang mereka lakukan, siapa pembeli dan pengguna
penawaran mereka, kapan mereka berbelanja, bagaimana dan di mana mereka dapat
dijangkau oleh media, dan produk dan layanan baru apa. kebutuhan muncul.
 Keyakinan Budaya Mencerminkan Kebutuhan Konsumen
Budaya mengekspresikan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia menawarkan
keteraturan, arahan, dan bimbingan untuk pemecahan masalah dengan menyediakan
metode "mencoba-dan-benar" untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, pribadi, dan
sosial.
Budaya juga menentukan pakaian mana yang cocok untuk berbagai kesempatan
(seperti apa yang akan dikenakan di sekitar rumah, dan apa yang akan dikenakan ke
sekolah, ke kantor, ke gereja, di restoran cepat saji, atau ke bioskop). Namun,
beberapa kebiasaan tidak mungkin berubah. Ketika standar tertentu tidak lagi
memuaskan anggota masyarakat atau mencerminkan kebutuhannya, itu dimodifikasi
atau diganti.

B. MEMPELAJARI NILAI-NILAI BUDAYA


 Bentuk Pembelajaran
- Pembelajaran formal terjadi ketika orang tua, kakak, dan anggota keluarga
lainnya mengajari anggota yang lebih muda "bagaimana berperilaku."
- Pembelajaran informal terjadi ketika anak-anak meniru perilaku orang lain yang
dipilih, seperti keluarga, teman, atau pahlawan dan karakter TV dan film.
- Pembelajaran teknis terjadi ketika guru mengajar anak-anak, dalam lingkungan
pendidikan, tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana itu harus dilakukan, dan
mengapa itu harus dilakukan, dalam lingkungan sosial maupun pribadi.
 Enkulturasi dan Akulturasi
Akulturasi adalah mempelajari budaya baru atau asing. akulturasi penting bagi
pemasar yang menjual produk di pasar multinasional. Ketika menjual produk ke luar
negeri, pemasar harus mempelajari budaya pelanggan potensial mereka untuk
menentukan apakah produk mereka dapat diterima dan bagaimana
mengkomunikasikan karakteristik produk mereka secara efektif dan membujuk
konsumen untuk membelinya. Enkulturasi adalah mempelajari budaya sendiri.
Komponen kunci dari enkulturasi seseorang adalah keluarga dan proses
sosialisasi konsumen. Proses ini terdiri dari mengajar anak-anak dan dewasa muda
tentang nilai dan keterampilan yang berkaitan dengan konsumsi, seperti makna uang
dan nilai, cara menilai kualitas produk, gaya dan preferensi, penggunaan produk, serta
makna dan tujuan pesan promosi.
 Pengaruh Pemasaran pada Pembelajaran Budaya
Isi media, periklanan, dan pemasaran mencerminkan nilai-nilai budaya dan
menyampaikannya kepada seluruh anggota masyarakat dengan sangat efektif. Dalam
iklan, nilai-nilai budaya tidak hanya tergambar dalam salinan iklan, tetapi juga
terkode dalam citra visual, warna, gerakan, musik, dan elemen nonverbal lain dari
sebuah iklan. Pemasar juga mengirimkan banyak informasi yang memungkinkan
konsumen mengekspresikan nilai-nilai budaya bersama.
 Bahasa dan Simbol
Nilai-nilai budaya tercermin dalam bahasa, simbol, komunikasi, dan artefak
masyarakat. Simbol adalah segala sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain, dan
simbol dapat berupa verbal atau nonverbal. Kata-kata adalah simbol verbal, jadi teks
iklan apa pun adalah komposisi simbol. Simbol nonverbal, seperti gambar, warna,
bentuk, dan bahkan tekstur, adalah isyarat budaya yang muncul dalam iklan, merek
dagang, kemasan, dan desain produk.
Harga dan saluran distribusi merupakan simbol dan mencerminkan makna budaya
produk. Misalnya, toko tempat pakaian dijual (dan juga harga barang) melambangkan
kualitasnya. Faktanya, semua elemen bauran pemasaran — produk, promosinya,
harga, dan toko tempat produk itu tersedia — adalah simbol yang mengomunikasikan
kualitas, nilai, dan citra item.
 Ritual
Ritual adalah salah satu jenis kegiatan simbolis yang terdiri dari rangkaian
langkah-langkah yang terjadi dalam urutan tetap dan diulang secara berkala. Ritual
dapat bersifat publik, rumit, atau seremonial (mis. Pernikahan), atau rutinitas biasa
(mis., Dandanan sehari-hari). Biasanya, perilaku ritual bersifat formal dan sering
ditulis dalam naskah (misalnya, ibadah atau perilaku yang pantas di pengadilan), dan
terjadi berulang kali (misalnya, menyanyikan lagu kebangsaan sebelum dimulainya
acara olahraga). Tingkah laku ritualistik merupakan suatu tindakan atau rangkaian
langkah-langkah yang sudah menjadi ritual.

C. MENGUKUR NILAI BUDAYA


 Analisis Konten
Analisis konten, seperti namanya, berfokus pada konten komunikasi verbal,
tertulis, dan bergambar masyarakat, termasuk pesan promosi. Analisis konten dapat
menentukan perubahan sosial dan budaya apa yang telah terjadi dalam masyarakat
tertentu atau membandingkan budaya yang berbeda. analisis konten dapat:
1. Identifikasi niat, fokus, atau tren komunikasi individu, kelompok, atau
lembaga.
2. Jelaskan tanggapan sikap dan perilaku terhadap komunikasi.
3. Tentukan keadaan psikologis atau emosional orang atau kelompok.
 Observasi Lapangan
Ketika meneliti masyarakat tertentu, para antropolog sering mempelajari budaya
melalui observasi lapangan, yang terdiri dari pengamatan perilaku sehari-hari anggota
masyarakat tertentu. Berdasarkan pengamatannya, peneliti menarik kesimpulan
tentang nilai, kepercayaan, dan adat istiadat masyarakat yang diteliti. Pengamatan
lapangan:
1. Berlangsung dalam lingkungan alami.
2. Umumnya subjek tidak sadar bahwa mereka sedang diawasi.
3. Berfokus pada observasi perilaku.
 Pengukuran Nilai
Para antropolog secara tradisional mengamati perilaku anggota masyarakat
tertentu dan menyimpulkan nilai-nilai yang mendasari masyarakat dari perilaku yang
diamati.
a. Survei Nilai Rokeach
Survei Nilai Rokeach adalah inventaris nilai dua bagian yang dikelola sendiri:
1. Delapan belas nilai terminal yang mencerminkan tujuan dan keadaan
keberadaan yang diinginkan dan didefinisikan sebagai
berakhir (misalnya, kebahagiaan, kesenangan, kebebasan, harga diri).
2. Delapan belas nilai instrumental, yang didefinisikan sebagai alat untuk
mencapai tujuan (misalnya, ambisius, jujur, sopan, bertanggung jawab).
Responden ditanyai seberapa penting setiap nilai bagi mereka sebagai “prinsip
panduan” dalam hidup mereka.
b. Survei Gordon tentang Nilai Pribadi dan Interpersonal
Gordon’s Survey of Personal and Interpersonal Values mengukur nilai-nilai
yang menentukan cara orang menghadapi kehidupan sehari-hari. Ada dua survei:
- nilai-nilai pribadi, Promosi harus menekankan perhatian pada masalah
kemasyarakatan dan intens keyakinan untuk memajukan penyebab tersebut.
Pesan promosi harus mencerminkan rasa pencapaian, harga diri, dan upaya
konsumen untuk hidup nyaman dan kemerdekaan.
- nilai-nilai antarpribadi, Daripada hanya menggambarkan perhatian, pesan
harus ditampilkan membantu orang lain dan peran keterampilan seseorang dalam
melakukannya. Mayoritas orang Amerika. Promosi harus menekankan
kesesuaian, kepedulian terhadap orang lain, dan sosial kesadaran.

D. NILAI BUDAYA INTI AMERIKA


Kami menggunakan kriteria berikut untuk memilih dan menetapkan nilai inti:
1. Nilainya harus menyebar luas. Artinya, sebagian besar rakyat Amerika pasti telah
menerima nilai tersebut dan menggunakannya untuk memandu sikap dan tindakan
mereka.
2. Nilainya harus abadi. Artinya, itu pasti telah memengaruhi tindakan orang
Amerika dalam waktu yang lama (yang dibedakan dari mode dan mode berumur
pendek).
3. Nilai harus berkaitan dengan perilaku konsumsi. Artinya, harus memberikan
wawasan yang membantu kita memahami kebiasaan konsumsi orang Amerika.

Berikut nilai inti masyarakat Amerika :


 Prestasi dan Sukses
Orang Amerika berpendapat bahwa tantangan dan persaingan mendorong orang
untuk unggul. Prestasi pribadi adalah nilai fundamental Amerika
 Waktu dan Aktivitas
Orang Amerika menganggap waktu berharga (yaitu, "waktu adalah uang" dan
"waktu tidak menunggu siapa pun") dan banyak pengunjung dari negara lain sering
berkomentar tentang berapa kali orang Amerika melihat jam tangan mereka dan
seberapa peduli mereka tentang tenggat waktu dan ketepatan waktu.
 Efisiensi dan Kepraktisan
Orang Amerika menganggap diri mereka sangat efisien dan pragmatis. Banyak
eksekutif bisnis tidak terlalu memperhatikan skenario teoretis; sebaliknya, mereka
sering menggunakan trial-and-error, pendekatan pragmatis yang terdiri dari mencoba
beberapa solusi potensial untuk masalah tertentu secara individual dan memilih solusi
yang paling efektif.
 Kemajuan
Orang Amerika memandang perubahan sebagai sesuatu yang diinginkan karena
itu melambangkan perkembangan (pribadi dan juga sosial), perbaikan, dan
pertumbuhan.
 Materialisme (Kenyamanan dan Kesenangan)
Materialisme orang Amerika sering diekspresikan dengan lebih memilih "jumlah
yang lebih besar" atau "lebih dari sesuatu". Akan tetapi, baru-baru ini, telah terjadi
pergeseran nyata dari sudut pandang "lebih banyak lebih baik" ke visi "lebih baik
lebih baik" —suatu yang menekankan kualitas yang lebih baik dan desain yang lebih
baik.
 Individualisme dan Kesesuaian
Orang Amerika menghargai "menjadi diri mereka sendiri". Kemandirian,
kepentingan diri sendiri, kepercayaan diri, harga diri, dan pemenuhan diri adalah
ekspresi populer dari individualisme
 Kebebasan Memilih
Kebebasan sebagai nilai inti Amerika berasal dari prinsip-prinsip dasar bangsa:
Kebebasan berbicara, pers, berkumpul, dan beragama.
 Kemanusiaan
Orang Amerika sering kali murah hati dan bersedia (dan bahkan bersemangat)
untuk membantu mereka yang membutuhkan. Mereka mendukung banyak hal yang
manusiawi dan amal, dan sering kali bersimpati dengan pihak yang tidak diunggulkan
yang harus mengatasi kesulitan untuk maju. Mereka juga cenderung dermawan dan
bersedia membantu orang yang kurang beruntung dari mereka.
 Awet muda
Banyak pesan iklan menciptakan rasa urgensi tentang mempertahankan
kemudaan dan menghindari penuaan.
 Kebugaran dan Kesehatan
Menjadi bugar dan sehat adalah nilai inti yang penting dan sangat terbukti dalam
banyak aspek kehidupan Amerika.

E. PEMASARAN RAMAH LINGKUNGAN


Pemasaran ramah lingkungan menghasilkan dan mempromosikan produk yang
dapat digunakan kembali dan ramah lingkungan. Selama dua puluh tahun terakhir ini,
hampir semua perusahaan telah mengadopsi setidaknya beberapa praktik ramah
lingkungan sebagai tanggapan terhadap kesadaran global akan perubahan iklim dan
konsekuensi yang berpotensi mengerikan bagi planet kita dan penghuninya.
PERTANYAAN DISKUSI

Sebuah iklan harus spesifik agar dapat diterima oleh target pasarnya. Di banyak
negara Asia, bahasa adalah variabel pilihan pertama, dan bahasa yang digunakan
dalam iklan untuk membantu mengidentifikasi pelanggan yang dituju. 
Apakah bahasa yang digunakan dalam iklan menggunakan bahasa asing atau bahasa
nasional 

1. Pilih dan pelajari lima iklan yang berbeda di negara-negara  Asia Tenggara
untuk produk mobil. Dan Lampirkan juga contoh iklan yang Anda temui
tersebut.

 Indonesia

 Malaysia
 Vietnam

 Thailand
 Laos

2. Apakah bahasa yang digunakan dalam iklan menggunakan bahasa asing atau bahasa
nasional 
Berdasarkan iklan mobil dari 5 negara Asia Tenggara tersebut, semuanyab
menggunakan bahasa nasional dari masing-masing negara. Namun iklan tersebut tetap
menylipkan 1 atau 2 kata bahasa asing (bahasa inggris)

3. Cobalah untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang digambarkan, dan perhatikan


bagaimana iklan tersebut mirip atau berbeda pada masing-masing negara tersebut.
Analisis konten, berfokus pada konten komunikasi verbal, tertulis, dan bergambar
masyarakat, termasuk pesan promosi. Analisis konten dapat menentukan perubahan
sosial dan budaya apa yang telah terjadi dalam masyarakat tertentu atau
membandingkan budaya yang berbeda. analisis konten dapat:
 Identifikasi niat, fokus, atau tren komunikasi individu, kelompok, atau lembaga.
 Jelaskan tanggapan sikap dan perilaku terhadap komunikasi.
 Tentukan keadaan psikologis atau emosional orang atau kelompok.
Analisis konten dapat menentukan perubahan sosial dan budaya apa yang telah terjadi
dalam masyarakat tertentu atau membandingkan budaya yang berbeda.

Karena tradisi di 5 negara tersebut berbeda-beda dan dilihat dari iklan mobil di 5
negara tersebut, maka iklan tersebut disesuaikan dengan kebudayaan, komunikasi, dan
persepsi dari tiap negara. Secara bahasa komunikasi, kelima negara tersebut
menggunakan bahasa nasional mereka, jadi iklan mobil tersebut dapat diterima dan
dimengerti oleh masyarakat dari 5 negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai