Waaaaa PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

1 Nazzz..

Fisiologi sistem enterohepatik


Seorang dokter di IGD RSU mendapatkan pasien laki-laki berusia 55 tahun dengan keluhan badan
lemas dan perut tidak enak. Pasien membawa hasil pemeriksaan laboratorium liver function test
yang menunjukkan hasil tidak normal. Saat anamnesis dokter memperhatikan mata pasien tampak
kuning. Dokter menduga penyakit pasien berhubungan dengan organ sistem enterohepatik yaitu
organ hepar, kandung empedu, lien dan pankreas.

1. Anatomi Fisiologi Organ EH

Hepar merupakan organ viscera terbesar pada tubuh manusia dan terutama terletak di regio
hypochondrium dextra dan epigastrium, meluas ke dalam regio hypochondrium sinistra (atau di dalam
kuadran kanan atas, terbentang hingga kuadran kiri atas).
Morfologi
Hepar merupakan organ intraperitoneal yang hampir seluruhnya ditutupi oleh peritoneum visceralis
kecuali pada daerah daerah tertentu
Facies
Hepar memiliki dua facies yakni facies diaphragmatica dan facies visceralis yang dipisahkan oleh
margo inferior pada bagian anteriornya, sedangkan di bagian posteriornya batasnya kurang jelas.

• Facies diaphragmatica berbentuk convex, menghadap dan mengikuti lengkungan diafragma.


Pada facies diafragma memilik bagian :
Pars Superior, merupakan permukaan yang terluas dan terletak di inferior diaphragma, par superior
sebelah dextra terletak dibawah hemidiaphragma dextra, di bagian central terdapat lekukan sesuai dengan
posisi jantung di atas centrum tendineum diaphragma yang akan meninggalkan jejas yang disebut
impressio cardiaca
Pars Anterior, ditutupi peritoneum kecuali perlekatan ligamentum falciformis di mana ligamentum ini
membagi hepar menjadi lobus dextra dan sinistra tampak anterior.
Pars Dextra, Merupakan permukaan yang menempel pada costa-costa dextra terbawahdan berbatasan
dengan pleura dan pulmo dextra, costa VII s/d XI dengan dipisahkan oleh diaphragma.tertutup peritoneum
Pars Posterior, permukaannya berbentuk konveks. Sebagian besar melekat pada diaphragma dengan
perantaraan jaringan ikat longgar, yaitu merupakan area nuda. Di ujung medial area nuda terdapat parit
yang ditempati oleh vena cava inferior disebut sulcus vena cava. Pada pars posterior, terdapat bangunan
seperti lobus caudatus hepar yang bersyntopi dengan crura diaphragmatica, sedikit area nuda hepatis yang
berbentuk triangular,dan sulcus vena cavae.
2 Nazzz..

• Facies visceralis (facies inferior), datar dan menghadap ke caudo dextra agak ke ventral. Facies ini
berhadapan dengan organ-organ viscera di caudalnya sehingga menimbulkan jejak berupa impressio-
impressio yang berdekatan dan bentuknya tidak teratur. Struktur-struktur yang berhubungan dengan facies
ini meliputi yang berikut esophagus, pars anterior bagian kanan gaster. pars superior duodeni, omentum
minus, vesica fellea (biliaris). flexura coli dextra, sisi kanan colon transversum, ren dexter, dan glandula
suprarenalis dextra.
o Lobus Hepar
Hepar terdiri atas empat lobus. Tampak anterior, hepar dibagi oleh fissure sagitalis
sinistra menjadi dua lobus, yakni lobus dextra yang besar dan lobus sinistra yang lebih kecil.
Sedangkan jika dilihat dari posterior, akan tampak 4 lobus pada hepar, yaitu lobus dextra dan lobus
sinistra, serta lobus caudatus dan lobus quadratus.
• Lobus hepatis dextra
Dipisahkan dari lobus sinistra oleh Lig. falciformis pada aspek superior, dan fossa
sagitalis sinistra pada aspek posterior.
• Lobus hepatis sinistra
Pada waktu anak, lobus hepatis sinistra hampir sama besar dengan dextra, karena
perbedaan distribusi a. hepatica dan vena porta, maka terjadi perbedaan ukuran. Pada ujung kiri terdapat
jaringan fibrosa yang merupakan sisa-sisa lobus sinister yang tadinya besar, disebut Appendix fibrosa
hepatis, dan di dalamnya terdapat ductus biliaris yang atrofi disebut Vasa hepatica aberrantia.
• Lobus quadratus
Hanya tampak dari facies inferior, dibatasi oleh Fossa vesica fellea margo inferior, fissura
ligamenti teretis, dan porta hepatis.
• Lobus caudatus
Tampak dari pars posterior, dibatasi oleh fissura ligamenti venosi, porta hepatis dan
sulcus vena cava. Kearah kanan bawah dihubungkan dengan Lobus hepatis dexter oleh Processus
caudatus.
VESICA FELLEA
Vesica fellea adalah sebuah kantong yang berbentuk seperti buah pear yang
terletak pada facies visceralis hepar, menempati fossa vesica fellea, ditutupi
peritoneum.Panjang kira-kira 7-10 cm dan isinya 40 – 50 cc. Organ ini
memiliki beberapa bagian yaitu fundus, corpus dancollum.
Fungsi
Fungsi dari vesicafellea ini adalah untuk menyimpan dan memekatkan
cairan billiaris (empedu) yang diproduksi oleh sel-sel hepar. Dari ductus
hepaticus, cairan tersebut masuk ke vesica fellea melalui ductus cysticus
kemudian dari vesica fellea, nantinya akan diregulasi kedalam lumen
duodenum melalui ductus choledochus.
Vaskularisasi
Arteri: a.cystica cabang dari arteri hepatica dextra, a. Cystica berjalan di
dalam mesenterium yang melekatkan collum vesica fellea dengan hepar.
Vena: v.Cystica,akan bermuara pada vena porta hepatis.
Innervasi
Innervasi vesica fellea berasal dari plexus hepaticus, cabang plexus
coeliacus. Plexus hepaticus disusun oleh serabut dari truncus vagalis
anterior (N.X) sinistra, yang bersifat parasimpatis, dan serabut simpatis dari nervus spinalis segment T6-
T 10.
3 Nazzz..

PANCREAS
Pancreas merupakan organ yang memiliki fungsi sebagai
kelenjar eksokrin dan endokrin.Bagian eksokrin akan
menghasilkan sekret yang mengandung enzim – enzim
pencernaan seperti amylase, lipase dan tripsin yang dapat
menghidrolisisi karbohidrat, lemak dan protein. Bagian
endokrinnya akan menghasilkan hormone insulin dan
glucagon.

LIEN
Organ limfatik terbesar dengan vaskularisasi yang melimpah.
Terletak pada region hypochondriaka sinistra. Sumbu
panjangnya terletak sepanjang costa IX, X dan XI sinistra dan
ekstremitas inferiornya berjalan kedepan hanya sampai sejauh linea
axillaris media dan tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik.

Buku Diktat Anatomi Enterohepatik edisi 2020 FK UNISSULA

Atlas Anatomi Subotta 15th Edition

Fisiologi Hepar
Fungsi Hepar dibagi menjadi 4 macam :
Fungsi Pembentukan dan Ekskresi Empedu
Hati mengekskresikan empedu sekitar 1L /hari. Unsur utama empedu adalah air(97%), elektrolit,
garam empedu fosfolipid, kolestrol dan pigmen empedu (terutama bilirubin terkonjugasi)
Fungsi Metabolik
Hati memegang peranan penting dalam metabolisme KH,protein,lemak,vitamin dan juga
memproduksi energi dan juga tenaga. Zat tersebut dikirim melalui vena porta setelah diabsorpsi usus.
• Peran hati dalam metabolisme KH :
➢ Glikogenesis
➢ Glikogenolisis
➢ Glukoneogenesis

• Peran hati dalam metabolisme protein:


Protein ini adalah albumin yang diperlukan untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid,
protombin, fibrinogen dan faktor-faktor pembekuan yang lain.
4 Nazzz..

• Peran hati dalam metabolisme lemak :


Hidrolisis trigliserid,kolestrol,fosfolipid,lipoprotein menjadi asam lemak dan gliserol

Fungsi pertahanan tubuh


Fungsi detoksifikasi dan fungsi perlindungan

➢ Fungsi detoksifikasi
Dilakukan oleh enzim-enzim hati yang melakukan oksidasi,reduksi,hidrolisis atau konjugasi
zat yang kemungkinan membahayakan dan mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis
tidak aktif.
➢ Fungsi perlindungan
Sel kupffer pada dinding sinusoid hati mempunyai fungsi untuk memfagosit bakteri yang ada
didalam vena porta sebelum darah menyebar melewati seluruh sinusoid. Sel kupffer juga
menghasilkan imunoglobulin yang merupakan alat penting dalam penyelenggaraan
kekebalan humoral,juga menghasilkan berbagai macam antibodi (AMA,SMA,ANA)
Fungsi vaskular hati

- Setiap menit mengalir 1200cc darah portal ke dalam hati → vena centralis → vena hepatica → vena cava
inferior
- Selain itu dari arteri hepatica mengalir masuk kira-kira 350cc darah → bercampur dengan darah portal
- Hati sebagai ruang penampung dan bekerja sebagai filter.

Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi ke 3

Fungsi Utama hepar.


1. Pembentukan dan Exkresi empedu
a. Metabolisme Garam Empedu : Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorbsi
lemak serta vitamin larut lemak dalam usus.
b. Metabolisme Pigmen Empedu : Bilirubin merupakan hasil akhir pemecahan erytrosit
yang sudah tua. Proses konjugasi berlangsung dalam hati dan diekresi kedalam
empedu.

2. Metabolisme Karbohidrat
a. Glicogenesis
b. Glicogenolisis
c. Gliconeogenesis

3. Metabolisme Protein : protein serum yang disintesis oleh hati adalah albumin serta
globulin alfa dan beta.
a. Sintesis protein : Faktor pembentukan darah yang disintesis oleh hati adalah fibrinogen
(I), Protrombin (II), dan faktor V,VII,IX, dan X. Vitamin K merupakan faktor yang penting
dalam sintesis semua faktor ini keculai faktor V.
b. Pembentukan urea : Urea dibentuk semata-mata dalam hati dari amoniak (NH3), yang
kemudian di Ekskresi dalam urine dan feses.NH3 dibentuk dari diaminasi asam amino
dan kerja bakteri usus terhadap asam amino
4. Metabolisme Lemak
a. Ketogenesis
5 Nazzz..

b. sintesis kolesterol
c. penimbunan lemak
5. Penimbunan vitamin dan mineral
6. metabolisme steroid
7. detoksifikasi : hati bertanggung jawab atas biotrasformasi zat2 berbahaya
(misal, obat) menjadi zat2 yang tidak berbahaya.yang kemudian di exkresi oleh ginjal.
8. Gudang darah dan filtrasi : sinosoid hati merupakan depot darah yang mengalir
kembali dari vena cava (gagal jantung kanan) : kerja fagositik sel kuupffermembuang
bakteri dan debris dari darah.

Patofiologi, Sylvia A.Price, Edisi 6

PANCREAS

PANCREAS:

A. Fungsi Eksokrin : diperankan oleh sel Asinar [99%]


untuk mensekresi getah pancreas berupa enzyme
dll.
Contoh enzyme: Amilase Pancreas; Trypsin
(Chymotrypsin; Carboxipeptidase; Elastase) Lipase
Pancreas; Ribonuclease dan Deoxyribonuclease
(Cerna DNA dan RNA untuk jadi nucleotide

B. Fungsi Endokrin : diperankan oleh Pulau


Langerhans sebesar [1%] yang didalamnya
terdapat beberapa sel yaitu sel Alfa (Glukagon); Sel
Beta (Insulin); Sel Delta (Somatostatin) ; Sel F
(Polypeptide Pancreas)

A. Eksokrin
- Sel – sel asini menghasilkan beberapa enzim yang disekresikan melalui ductus pankreas yang
bermuara ke duodenum.
- Enzim – enzim tersebut berfungsi untuk mencerna 3 jenis makanan utama = karbohidrat, protein,
dan lemak. menetralkan asam kimus dari lambung.
- Sekresi ini juga mengandung sejumlah besar ion bikarbonat
- Enzim proteolitik = tripsin, kimotripsin, dan karboksipolipeptidase.
Tripsin dan kimotripsin : memisahkan protein yang dicerna menjadi peptida, tapi tidak
menyebabkan pelepasan asam – asam amino tunggal.
Karboksipolipeptidase : memecah beberapa peptida menadi asam – asam amino bentuk tunggal.
- Enzim proteolitik yang kurang penting = elastase dan nuklease.
- Enzim proteolitik disintesis di pankreas dalam bentuk tidak aktif berupa = tripsinogen,
6 Nazzz..

kimotripsinogen, dan prokarboksipolipeptidase = menjadi aktif jika disekresikan di tractus intestinal.


Tripsinogen diaktifkan oleh enzim enterokinase yang disekresi mukosa usus ketika kimus
berkontak dengan mukosa. Kimotripsinogen dan prokarboksipolipeptidase diaktifkan oleh tripsin.
- Enzim pankreas untuk mencerna karbohidrat = amilase pankreas : menghidrolisis serat, glikogen,
dan sebagian besar karbohidrat (kecuali selulosa) untuk membentuk trisakaridan dan disakarida.
- Enzim pencerna lemak = lipase pankreas : menghidrolisis lemak netral menjadi asam lemak dan
monogliserida.
Kolesterol esterase : hidrolisis ester kolesterol.
Fosfolipase : memecah asam lemak dan fosfolipid.
- Tiga rangsangan dasar yang menyebabkan sekresi pankreatik :
1. Asetikolin : disekresikan ujung n. vagus parasimpatis dan saraf2 kolinergenik.
2. Kolesistokinin : disekresikan mukosa duodenum dan jejunum rangsangan asam.
3. Sekretin : disekresikan mukosa duodenum dan jejunum rangsangan asam.

B. Endokrin
sel α, sel β, sel δ, dan sel F. terdiri atas 4 sel  - Fungsi endokrin kelenjar pankreas diperankan oleh
pulau langerhans
- Sekresi sel – sel ini berupa hormon yang akan langsug diangkut melalui pembuluh darah.
Sel Hormon Target Utama Efek Hormonal Regulasi
1. α (Glukagon)
Target : Hati, jaringan adiposa
Efek : merombak cadangan lipid, merangsang sintesis glukosa dan pemecahan glikogen di hati,
menaikan kadar glukosa. Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang rendah, dihambat oleh
somatostatin.
2. β (Insulin)
Target : Sebagian besar sel
Efek : membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi pembentukan dan penyimpanan
glikogen dan lipid, menurunkan kadar glukosa darah. Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi,
dihambat oleh somatostatin.
3. δ (Somatostatin)
Target : Sel langerhans lain, epitel saluran pencernaan
Efek : menghambat sekresi insulin dan glukagon, menghambat absorbsi usus dan sekresi enzim
pencernaan. Distimulasi oleh makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.
4. F (Polipeptida pankreas)
Target : Organ pencernaan
Efek : menghambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi enzim pankreas,
7 Nazzz..

mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran pencernaan. Distimulasi oleh makanan tinggi-protein dan
rangsang parasimpatis.
Guyton A. C., Hall J. E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC

2. GANGGUAN SIRKULASI ENTEROHEPATIK

Ikterus : hemolitik, obstructive.


Hemolitik → fungsi ekskresi hati terganggu seditik, penghancuran sel darah merah cepat, tapi
ekskresinya lama.Gangguan pada UCB/B1nya.

Obstruktive → fungsi ekskresi terganggu, tapi penghancuran sel darah merah normal, disebabkan oleh
sumbatan (batu empedu, tumor, dan kanker).Gangguan pada CB/B2nya.
Penyakit hemolitik atau peningkatan laju destruksi ertrosit merupakan penyebab tersering dari
pembentukan bilirubin yang berlebihan.Ikterus yang timbul sering disebut sebagai ikterus
hemolitik.Konjugasi dan transfer pigmen empedu berlangsung normal,tetapi suplai bilirubin tak
terkonjugasi melampaui kemampuan hati.Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar bilirubin tak
terkonjugasi dalam darah.Meskipun demikian,pada penderita hemolitik berat,kadar bilirubin serum
jarang melebihi 5 mg/dl dan ikterus yang timbul bersifat ringan serta berwarna kuning pucat.Bilirubin
tak terkonjugasi tidak larut dalm air,sehingga tidak dapat diekskresi dalam urine dan tidak terjadi
bilirubinuria.Namun demikian terjadi peningkatan pembentukan urobilinogen (akibat peningkatan
beban bilirubin terhadap hati dan peningkatan konjugasi serta ekskresi),yang selanjutnya
mengakibatkan peningkatan ekskresi dalam feses dan urine.urine dan feses berwarna lebih gelap.

Pada orang dewasa, pembentukan bilirubin berlebihan yang berlangsung kronis dapat
menyebabkan terbentuknya batu empedu yang mengandung sejumlah besar bilirubin; di luar
itu,hiperbilirubinemia ringan umumnya tidak membahayakan.pengobatan langsung ditujukan untuk
memperbaiki penyakit hemolitik.Akan tetapi,kadar bilirubin tak terkonjugasi yang melebihi 20 mg/dl
pada bayi dapat menyebabkan terjadinya kernikterus.

Kadar bilirubin plasma yang normal adalah 0,3 – 1 mg/dl.


Pada konsentrasi diatas 1,8 mg/dl → jaundice ( Ikterus ); mula2 seluruh sklera dan kulit berwarna kuning.
Macam – macam ikterus :
a. Ikterus prehepatik
Pembentukan bilirubin di tingkatkan (misalnya, dengan peningkatan hemolisis → peningkatan bilirubin
konjugasi berlebihan → kemacetan adanya glukoronil transferase → ikterus.
b. Ikterus intrahepatik
Akibat dari :
a) Kerusakan sel hati ( racun, peradangan ) → transport dan konjugasi bilirubin
terganggu.
b) Tidak tersianya ( syndroma Crigler-Najjar) atau Defisiensi glukoronil transferase(
syndrome Gilbert) atau imaturitas glukoronilisasi pd waktu lahir yang diperburuk
oleh ikterus ( disebabkan oleh peningkatan hemolisis ).
c) Penghambat glukoronil transferase ( steroid )
d) Suatu gangguan bawaan sejak lahir (Syndrome Dubin-Johnson) atau penghambatan
( misalnya obat – obatan atau steroid ) dan sekresi bilirubin ke dalam kanalikuli
empedu.
c. Ikterus pascahepatik
8 Nazzz..

Sumbatan ductus choledocus oleh batu atau tumor mengakibatkan refluk bilirubin konjugasi ke dalam
aliran darah
ATLAS FISIOLOGI oleh Agamemnon Despopoulos dan Stefan Silbernagl
Ikterus
a) Definisi
Ikterus adalah perubahan warna kulit / sclera mata (normal beerwarna putih) menjadi kuning karena
peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Ikterus pada bayi yang baru lahir dapat merupakan suatu hal
yang fisiologis (normal), terdapat pada 25% – 50% pada bayi yang lahir cukup bulan.Tapi juga bisa
merupakan hal yang patologis (tidak normal) misalnya akibat berlawanannya Rhesus darah bayi dan
ibunya, sepsis (infeksi berat), penyumbatan saluran empedu, dan lain-lain.
b) Macam
Gejala kuning pada yang dikenal sebagai ikterus dibagi 3 golongan berdasarkan penyebab kuningnya
tersebut.
(1) Ikterus hemolitik, ikterus yang timbul karena meningkatnya penghancuran sel darah merah. Misal
pada keadaan infeksi (sepsis), ketidak cocokan gol darah ibu dengan golongan darah bayi, bayi yang baru
lahir (ikterus fisiologik) dsb.
(2) Ikterus hepatoselluler, ikterus yang terjadi akibat kerusakan atau peradangan jaringan hati, misal
pada penyakit hepatitis.
(3) Ikterus obstruktif, ikterus yang timbul akibat adanya bendungan yang mengganggu aliran empedu.
Misal pada tumor, kelainan bawaan (atresia bilier), batu pada kandung empedu dsb.

Anda mungkin juga menyukai