102-Article Text-595-1-10-20170208 PDF
102-Article Text-595-1-10-20170208 PDF
Rohdiana)
The study of transparent soap making from virgin coconut oil-based with the
addition of white tea extract as an active ingredients
Email : asriwidyasanti@gmail.com
179
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 19(2), 2016: 179 - 195
the transparent soap after the addition of white tea mikroba yang merugikan bagi kulit.
extracts. The treatments in this study were the
addition of white tea extracts A = 0% (w / w), B = Berdasarkan manfaat sabun tersebut
0.5% (w / w, C = 1.0% (w / w and D = 1.5% (w / w). menjadikan sabun sebagai alat pembersih
Observations on the transparent soap were including utama di dalam kehidupan masyarakat sehari
chemical properties, physical properties of soap,
antibacterial and organoleptic test. The results of the – hari.
analysis showed that all transparent soap formulas Sabun bersifat ampifilik yang
met the requirements of solid soap SNI 06-3532-
memiliki gugus hidrofolik (polar) dan gugus
1994, except for the total fatty acid. The formula of
transparent soap with treatment B (addition of white hidrofobik (non polar). Oleh karena itu,
tea extract 0.5% w / v) was the best product with sabun dapat mengikat kotoran dan molekul
organoleptic test results reached 43.34%. The
analysis results of those soap were 11.47% of water lemak dan melarutkannya di air
content and evaporating substances, 37.97% of total (Nurhadi, 2012). Proses pembuatan sabun
fatty acid, 0.519% of free fatty acid, 2.24% of dengan metode saponifikasi minyak akan
unsaponified fraction, pH value of 9, hardness 0.0077
mm/g/sec, the foam stability of 76.88% and the memperoleh produk sampingan yaitu
activity of antibacterial inhibition diameter of 10.7 gliserol (Spitz,1996). Proses saponifikasi
mm, respectively. This technology could be applied in
the production of transparent soap with the addition
terjadi karena reaksi antara trigliserida
of white tea extract and to be developed into some dengan alkali.
industrial scale. Sabun transparan adalah jenis sabun
Keywords: Transparent Soap, Virgin Coconut Oil, untuk muka (kecantikan) dan untuk mandi
White Tea Extract yang dapat menghasilkan busa lebih lembut
di kulit, dapat digunakan untuk merawat
kulit karena mengandung bahan – bahan
yang berfungsi sebagai humektan
(moisturizer), dan penampakannya berkilau
PENDAHULUAN
jika dibandingkan dengan jenis sabun
Saat ini masyarakat hidup di tengah- opaque dan sabun translucent.
tengah ancaman berbagai macam polusi Sabun padat transparan yang
yang berbahaya bagi kesehatan tubuh berkualitas baik dalam tingkat kekerasan,
manusia, termasuk kesehatan kulit. Hal ini jumlah busa, dan pengaruh terhadap kulit
membuat perawatan kulit menjadi sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang
diperlukan untuk menjaganya tetap digunakan. Bahan baku minyak pada
terlindung dari ancaman polusi tersebut. pembuatan sabun transparan yang
Cara yang paling tepat untuk menjaga digunakan penelitian ini adalah minyak
kesehatan kulit adalah dengan mandi teratur kelapa murni (VCO). Menurut Kailaku
dengan menggunakan sabun. Sebagai bahan (2011) menyatakan bahwa karakteristik
pembersih tubuh, sabun dapat mengangkat minyak kelapa murni yang lebih tahan
kotoran-kotoran yang menempel pada panas, tidak mudah terdegradasi, karena
permukaan kulit, baik kotoran yang larut struktur kimianya tidak mengandung ikatan
dalam air maupun kotoran yang larut dalam ganda, mengandung asam lemak jenuh, serta
lemak. Sabun dapat mengangkat sel – sel memiliki warna dan aroma yang lebih baik
kulit yang telah mati, sisa – sisa kosmetik, dibanding minyak kelapa. Asam lemak yang
dan bahkan dapat menghambat pertumbuhan dominan dalam minyak kelapa murni (VCO)
180
Kajian pembuatan sabun padat transparan basis....(A. Widyasanti dan A.H. Hasna)
yaitu asam laurat (C12H24O2) yang tergolong dihasilkan dengan standar mutu sabun padat
asam lemak lantai menengah (medium SNI 06-3532-1994 serta mengetahui
chains tryglicherides) sebesar 49% – 52% penambahan konsentrasi ekstrak teh putih
(Thiemi, 1968). Asam laurat merupakan terbaik untuk memperoleh karakteristik
asam lemak jenuh yang mampu memberikan sabun transparan yang tidak merusak
sifat berbusa yang sangat baik, mengeraskan transparansi dari sabun transparan yang di
atau memadatkan sabun dan asam laurat hasilkan.
yang berkhasiat sebagai antimikroba alami
(Gani et al., 2005).
Kemampuan utama sabun padat
transparan sebagai pembersih tidak cukup BAHAN DAN METODE
membuatnya menarik dari segi pemasaran Alat-alat yang digunakan adalah
apabila tidak disertai manfaat yang lebih rotary vacuum evaporator merk Heidolph
spesifik. Oleh sebab itu, dibutuhkan bahan model RX-29-10, oven merk Memert,
aktif yang mampu memberikan manfaat desikator, timbangan digital dan timbangan
ganda pada sabun transparan selain zat analitik merk Boeco, Germany, water bath
pembersih yang bias berfungsi sebagai merk Memert, (labu ukur, beaker glass100
penghantar obat pada kulit yang terkena ml, gelas ukur 100 ml) merk Pyrex, tyler
penyakit akibat radikal bebas, infeksi bakteri sieves 18 mesh, corong bunchner, grinder
maupun mikroba. Salah satu bahan yang merk National tipe MX-T2GN, kompor
memiliki khasiat antibakteri dan antioksidan listrik, cetakan sabun silikon, tabung reaksi,
yaitu ekstrak teh putih. cawan petri, inkubator, autoklaf, bunsen,
Penelitian sebelumnya menunjukkan vortex mixer tipe VM-300, cuvet, hot plate
bahwa ekstrak teh putih mempunyai stirrer merk Thermo scientific, thermo-
aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram hygrometer digital merk Lutron HT-3015,
positif dan gram negatif (Widyasanti et al., botol kaca, cawan porselin, cawan
2015). Selain itu, pada penelitian alumunium, penetrometer merk Intest.
Widyasanti et al. (2016) ekstrak teh putih Bahan yang digunakan adalah teh
juga memiliki aktivitas antioksidan yang putih yang diproduksi oleh Pusat Penelitian
dapat melindungi kulit manusia dari sinar Teh dan Kina Gambung, Jawa Barat
ultraviolet yang menyebabkan kanker kulit. (Gamboeng White Tea), minyak kelapa
Pada penelitian ini sabun transparan murni (VCO) yang didapatkan dari Balai
diberi penambahan bahan aktif ekstrak teh Besar Industri Agro, Bogor. Bahan – bahan
putih, konsentrasi penambahan ekstrak kimia yang digunakan yaitu asam stearat,
dimulai dari 0,5% (b/b); 1,0% (b/b); dan asam sitrat, NaOH 30%, gliserin, etanol
1,5% (b/b) dari berat sabun. Dari uraian 96%, gula pasir, NaCl, Air, coco-
diatas penelitian ini dilakukan untuk dietanolamida (Coco DEA), H2SO4 20%,
mengetahui proses pembuatan sabun HCl 0,5 N, KOH – etanol 0,5 N, KOH –
transparan basis minyak VCO dengan etanol 0,1 N, phenolphtalein yang diperoleh
penambahan konsentrasi ekstrak teh putih dari Merck. Bakteri uji yang digunakan pada
terhadap mutu sabun padat transparan yang uji aktivitas bakteri sabun adalah bakteri
181
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 19(2), 2016: 179 - 195
Staphylococcus aureus diperoleh dari ekstrak teh putih, pembuatan sabun padat
Laboratorium Mikrobiologi Pangan FTIP- transparan dengan penambahan ekstrak teh
Unpad. Media pertumbuhan yang digunakan putih, analisis terhadap mutu sabun padat
Nutrient Agar (NA). Sabun transparan VCO transparan yang dihasilkan kemudian
komersial dengan inisial merk SS pengolahan dan analisis data.
(produksen Shopasoap, Jakarta) sebagai
pembanding. Bahan pendukung terdiri dari TABEL 1
kertas indikator pH, alumunium foil, tissu, Formulasi Pembuatan Sabun Transparan
dengan Basis 300 gram.
dan plastik wrap.
Perlakuan
Metode penelitian yang digunakan A B C D
Bahan
adalah metode eksperimental laboratorium 0% 0,5% 1,0% 1,5
%
dengan menggunakan analisis deskriptif.
Ekstrak teh putih 3%
Penarikan kesimpulan ini mengenai data 0 1,5 3 4,5
(b/v)
hasil pembuatan sabun padat transparan Minyak VCO (g) 60 60 60 60
dengan penambahan bahan aktif ekstrak teh Asam stearat (g) 24 24 24 24
putih dan mutu sabun padat transparan yang Asam sitrat (g) 9 9 9 9
NaCl (g) 0,6 0,6 0,6 0,6
dihasilkan akibat pengaruh perbedaan
NaOH (g) 66 66 66 66
jumlah penambahan ekstrak teh putih. Etanol 96% (g) 45 45 45 45
Penambahan konsentrasi ekstrak teh Gula pasir (g) 33 33 33 33
putih dalam pembuatan sabun transparan ini Aquadest (g) 13,5 12 10,5 9
adalah 0% (b/b), 0,5% (b/b), 1,0% (b/b) dan Gliserin (g) 39 39 39 39
Coco-DEA (g) 9 9 9 9
1,5% (b/b) dari berat sabun. Penelitian ini
Pewangi green tea (g) 0,5 0,5 0,5 0,5
terdiri dari 4 perlakuan sebagai berikut:
Persiapan Bahan Baku
Perlakuan A = Penambahan ekstrak teh putih
0% (b/b) sebagai kontrol Tahapan persiapan bahan baku terdiri
negatif. dari mempersiapkan bahan – bahan kimia
Perlakuan B = Penambahan ekstrak teh putih untuk pembuatan sabun transparan.
0,5% (b/b) Selanjutnya proses penggilingan teh putih
Perlakuan C = Penambahan ekstrak teh putih dengan menggunakan grinder, pengayakan
1,0% (b/b) bubuk hasil penggilingan dengan 18 Mesh
Perlakuan D = Penambahan ekstrak teh putih dan analisis mutu teh putih yang terdiri dari
1,5% (b/b). pengukuran kadar air teh putih dan bubuk
teh putih (AOAC, 2005) dan perhitungan
Formulasi pembuatan sabun
rendemen parsial penggilingan dan
transparan dengan penambahan ekstrak teh
rendemen pengayakan.
putih dapat dilihat pada Tabel 1. Penelitian
ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu Ekstraksi Teh Putih
tahapan pertama dimulai dengan persiapan
bahan baku meliputi pengecilan ukuran teh Ekstraksi teh putih dilakukan dengan
putih dan proses pengayakan bubuk teh metode maserasi. Pembuatan ekstrak teh
putih, tahapan selanjutnya pembuatan putih menggunakan pelarut etanol 96%
182
Kajian pembuatan sabun padat transparan basis....(A. Widyasanti dan A.H. Hasna)
dengan perbandingan 1:9 (b/v) selama 24 ekstraksi dan rendemen total, pengukuran
jam. Penutupan beaker glass dengan rapat bobot jenis ekstrak dengan piknometer, dan
menggunakan plastic wrap dan alumunium pengukuran kadar sisa pelarut ekstrak teh
foil. Dilakukan pengadukan secara perlahan putih.
yang dilakukan 1-2 kali sehari yang
disimpan di suhu kamar selama 24 jam. Pembuatan Sabun Transparan dengan
Penyaringan dilakukan dengan Penambahan Ekstrak Teh Putih
menggunakan kertas filter (Whatman paper Tahapan pertama pembuatan
no.40) setelah 24 jam maserasi. konsentrasi ekstrak teh putih yang akan
ditambahkan pada formulasi sabun sebesar
Penguapan hasil filtrasi dalam rotary 3% (b/v). Tahapan selanjutnya pembuatan
vacuum evaporator dengan suhu 50°C sabun transparan dengan metode hot process
selama ± 2 jam. Pada akhir proses ini
soap making. Pembuatan sabun transparan
didapatkan ekstrak murni dengan cairan dengan penambahan ekstrak teh putih dapat
kental. Selanjutnya dilakukan analisis mutu dilihat dalam diagram alir proses pembuatan
ekstrak dengan pengukur rendemen parsial sabun transparan disajikan pada Gambar 1.
Mulai
GAMBAR 1.
Diagram Alir Proses Pembuatan Sabun Transparan dengan Penambahan Ekstrak Teh Putih
183
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 19(2), 2016: 179 - 195
perbedaan suhu pada saat evaporasi yang jenis air. Hal ini menunjukkan bentuk fisik
menggunakan suhu 50ºC sehingga proses dari ekstrak teh putih yang berbentuk sangat
penguapan pelarut yang terdapat pada kental dan tenggelam di dalam air.
ekstrak lebih maksimal jika dibandingkan Aplikasi Ekstrak Teh Putih dalam
penelitian sebelumnya. Pembuatan Sabun Transparan
Bobot Jenis Ekstrak Teh Putih Penambahan ekstrak teh putih pada
sabun transparan dilakukan pada saat adonan
Bobot jenis ekstrak dihitung sabun bersuhu 47ºC. Tetapi selama
berdasarkan perbandingan bobot dari suatu penurunan suhu dari suhu 80ºC menjadi
volume ekstrak dengan massa air pada suhu 47ºC, adonan sabun banyak yang hilang
dan volume yang sama. Bobot jenis ekstrak massanya. Kehilangan massa pada
teh putih dihitung menggunakan pembuatan sabun yaitu berat busa
piknometer. ditambahkan dengan berat sabun yang
Hasil analisis yang didapatkan pada menempel pada beaker glass. Kehilangan
penelitian ini sebesar 1,2772. Dari hasil massa disebabkan karena adanya formula
analisis, bobot jenis ekstrak teh putih dengan sabun yang sudah mengeras dan menempel
menggunakan pelarut etanol 96% memiliki pada breaker glass. Banyaknya Kehilangan
bobot jenis lebih besar dari 1. Nilai ini massa menyebabkan sabun transparan yang
menunjukkan bahwa nilai bobot jenis dihasilkan semakin sedikit. Kehilangan
ekstrak teh putih lebih berat daripada bobot massa pada sabun dapat dilihat pada Tabel 4.
TABEL 4
Kehilangan massa dari sabun yang dihasilkan
Perlakuan A B C D
Massa Berat Sabun (g) 277,31 ± 4,25 272,06 ± 2,78 270,02 ± 2,89 264,51 ± 9,95
Losses weight (g) 23,20 67,51 58,32 44,80
Massa Sabun Transparan (g) 254,11 ± 3,00 206,54 ± 31,24 211,70 ± 20,21 219,71 ± 12,30
Keterangan :
A (kontrol negatif ) : penambahan 0 % (b/v) ekstrak teh putih.
B : penambahan 0,5% (b/v) ekstrak teh putih.
C : penambahan 1,0% (b/v) ekstrak teh putih.
D : penambahan 1,5% (b/v) ekstrak teh putih.
Pada Tabel 4 kehilangan massa pada yang sudah mengeras. Sabun transparan
perlakuan A dari tiga kali pengulangan yaitu yang dihasilkan sudah terbentuk transparan
sebesar 23,20 g. Selanjutnya losses weight yang ditunjukkan dari tulisan dalam kertas
pada perlakuan B sebesar 67,51 g, dan pada yang dapat terbaca. Produk sabun
perlakuan C sebesar 58,32 g dan yang paling transparan minyak VCO yang
terendah kehilangan massanya pada dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 2.
perlakuan D yaitu sebesar 44,80 g. Losses
weight paling besar pada perlakuan B, hal Analisis Sabun Transparan
ini disebabkan oleh adanya faktor kekurang
Kadar Air dan Zat Menguap
telitian pada pengulangan pembuatan sabun
transparan yang menggunakan suhu di Nilai kadar air sabun transparan
bawah 47ºC, sehingga banyak formula sabun dengan perlakuan A, B, C dan D secara
186
Kajian pembuatan sabun padat transparan basis....(A. Widyasanti dan A.H. Hasna)
Menguap (% bb)
20
menunjukkan sabun transparan ekstrak teh 15 12.67 11.47 12.23 12.57
putih memenuhi syarat SNI sabun padat
10
karena nilai maksimal kadar air 15%.
5
A B 0
A B C D E
Perlakuan Sabun
GAMBAR 3
Hubungan Antara Penambahan Ekstrak Teh
Putih terhadap Kadar Air dan Zat Menguap
Keterangan :
A (kontrol negatif ) : penambahan 0 % (b/v) ekstrak teh
C D putih.
B : penambahan 0,5% (b/v) ekstrak teh putih.
GAMBAR 2 C : penambahan 1,0% (b/v) ekstrak teh putih.
Produk Sabun Transparan Minyak Kelapa Murni D : penambahan 1,5% (b/v) ekstrak teh putih.
E : sabun transparan pembanding
(VCO) dengan Penambahan Ekstrak Teh Putih
Keterangan :
A (kontrol negatif ) : penambahan 0 % (b/v) ekstrak teh Hasil analisis kadar air dan zat
putih. menguap pada sabun pembanding sebesar
B : penambahan 0,5% (b/v) ekstrak teh putih.
21,28% bb, sedangkan jika dibandingkan
C : penambahan 1,0% (b/v) ekstrak teh putih.
D : penambahan 1,5% (b/v) ekstrak teh putih. dengan penelitian Dahlia (2014) nilai kadar
air dan zat menguap sebesar 35,35% bb.
Penambahan ekstrak teh putih dapat Nilai kadar air dan zat menguap sabun yang
meningkatkan kadar air dan zat menguap dihasilkan lebih rendah jika dibandingkan
sabun transparan, hal ini diduga karena dengan penelitian Dahlia (2014) dan sabun
kandungan saponin dalam ekstrak teh putih. pembanding yang dijual dipasaran, hal ini
Saponin merupakan kelompok glikosida diduga karena sabun pada penelitian ini
triterpenoid (Robinson, 1995). Menurut melalui proses pengeringan secara alami
Wickremasinghe (1972) hidrolisis saponin (curing) selama 2-3 minggu sebelum di
akan menghasilkan glikon (gula). Gula analisis sehingga sabun yang dihasilkan
bersifat higroskopis yang dapat menyerap memiliki kadar air yang lebih rendah,
uap air dari udara lingkungan sekitar yang sehingga lebih efisien dalam pemakaian.
lembab pada jumlah tertentu. Makin banyak
Jumlah Asam Lemak
kandungan gula dalam sabun maka makin
Hasil analisis jumlah asam lemak pada
banyak pengikatan air dalam sediaan sabun.
sabun transparan memiliki rentang nilai
Inilah yang mungkin menyebabkan nilai
sebesar 29,63%– 38,03%. Rentang nilai
kadar air dan zat menguap meningkat. Hasil
jumlah asam lemak pada sabun yang
analisis kadar air dan zat menguap terhadap dihasilkan belum memenuhi batas minimum
sabun transparan yang dihasilkan dapat kriteria mutu sabun menurut SNI (1994)
dilihat pada Gambar 3. yaitu berkisar lebih dari 70%. Hal ini
187
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 19(2), 2016: 179 - 195
40 36.03
29.63 0,23%. Hubungan antara penambahan
30
ekstrak teh putih terhadap kadar asam lemak
(%)
20
bebas dapat dilihat pada Gambar 5.
10
0
A B C D E 0.7 0.642
Perlakuan Sabun 0.6 0.505 0.519 0.492 0.478
Kadar Asam Lemak
0.5
GAMBAR 4
Bebas (%)
0.4
Hubungan Antara Penambahan Ekstrak Teh 0.3
0.2
Putih terhadap Jumlah Asam Lemak
0.1
Hasil analisis menunjukkan bahwa 0
A B C D E
jumlah asam lemak pada sabun pembanding Perlakuan Sabun
sebesar 41,36%, sedangkan pada sabun GAMBAR 5
perlakuan A sebesar 38,03%, karena tidak Hubungan Antara Penambahan Ekstrak Teh
ditambahkannya bahan pengisi pada sabun Putih terhadap Kadar Asam Lemak Bebas
sehingga nilai jumlah asam lemak tidak jauh
berbeda dengan sabun perlakuan A, Penambahan ekstrak teh putih dapat
sedangkan pada penelitian Dahlia (2014) menurunkan kadar asam lemak pada sabun
transparan. Hal ini diduga karena kandungan
nilai jumlah asam lemak sebesar 29,78% jika
senyawa aktif alkaloid yang terdapat pada
dibandingkan dengan sabun yang teh putih. Alkaloid adalah senyawa organik
188
Kajian pembuatan sabun padat transparan basis....(A. Widyasanti dan A.H. Hasna)
2.39
2.5 2.24
2.02 seimbang. Sehingga reaksi pembentukan
2
1.44
sabun (reaksi saponifikasi) dengan basa
1.5 tidak bereaksi secara sempurna.
1
0.5
0.5 Nilai pH
0
Berdasarkan hasil analisis nilai pH
A B C D E sabun transparan ekstrak teh putih dengan
Perlakuan Sabun perlakuan A, perlakuan B, perlakuan C dan
GAMBAR 6 perlakuan D berturut – turut adalah 8, 9, 9
Hubungan Antara Penambahan Ekstrak Teh
dan 9. Nilai pH sabun yang dihasilkan sudah
Putih terhadap Kadar Fraksi Tak Tersabunkan
memenuhi kriteria mutu standar ASTMD
Penambahan ekstrak teh putih 1172-95 (2001) berkisar antara 9 – 11. Hasil
berpengaruh terhadap fraksi tak tersabunkan analisis pada sabun transparan penelitian
dibandingkan dengan sabun perlakuan A. Dahlia (2014) didapatkan nilai pH sebesar
Hal ini diduga karena kandungan saponin 9,78 untuk produk pembanding diperoleh
dalam ekstrak teh putih. Robinson (1995) pH sebesar 10.
menyatakan bahwa saponin adalah glikosida Nilai pH memiliki kecenderungan
triterpenoid dan sterol. Hidrolisis saponin meningkat saat penambahan ekstrak teh
akan menghasilkan glikon (gula) dan putih. Hal ini diduga karena teh putih
aglikon (senyawa bahan seperti zat warna) mengandung senyawa aktif alkaloid.
(Wickremasinghe, 1972). Kandungan Alkaloid adalah senyawa organik yang
aglikon hasil dari hidrolisis saponin berupa besifat basa atau alkali (Lenny, 2006).
zat warna (pigmen), ekstrak teh putih yang Sehingga penambahan ekstrak teh putih
berwarna kecoklatan maka akan semakin akan meningkatkan nilai pH ketika
tinggi pula zat warna atau kadar pigmen ditambahkan dalam sabun transparan.
189
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 19(2), 2016: 179 - 195
0.01 0.0081 0.0077 0.008 0.0085 72,19%dan nilai stabilitas busa terendah
0.008 pada sabun perlakuan D adalah 68,06%.
0.006 Sedangkan pada sabun transparan
0.004 pembanding adalah 81,22%. Hubungan
0.002 antara penambahan ekstrak teh putih
0 terhadap stabilitas busa sabun dapat dilihat
A B C D E
Perlakuan Sabun pada Gambar 8.
GAMBAR 7 85
80.48 81.22
Hubungan Antara Penambahan Ekstrak Teh
Stabilitas busa (%)
80 76.88
Putih terhadap Kekerasan Sabun.
75 72.19
Hasil pengukuran kekerasan terhadap
70 68.06
sabun transparan menunjukkan bahwa nilai
penetrasi jarum ke dalam sabun transparan 65
190
Kajian pembuatan sabun padat transparan basis....(A. Widyasanti dan A.H. Hasna)
Diameter Daya
Hambat (mm)
ekstrak teh putih, etanol berperan sebagai 8
antifoaming agent. Teh putih mempunyai 6
kandungan senyawa aktif yaitu saponin, 4 3.3
191
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 19(2), 2016: 179 - 195
TABEL 5
Rekapitulasi Hasil Analisis Sifat Fisikokimia Sabun Transparan
Hasil Analisis
Perlakuan Penambahan ekstrak teh Sabun
Standar
Parameter putih (b/v) pembanding
A B C D SS
0% 0,5% 1,0% 1,5%
Kadar air dan zat menguap (%) 12,67 11,47 12,23 12,57 21,28 Maks 15*
Jumlah asam lemak (%) 38,03 37,97 36,03 29,63 41,36 >70*
Kadar asam lemak bebas (%) 0,505 0,519 0,492 0,478 0,642 <2,5*
Kadar fraksi tak tersabunkan (%) 1,44 2,24 2,02 2,39 0,50 Maks. 2,5*
Nilai pH 8 9 9 9 10 9 – 11**
Kekerasan (mm/gram/detik) 0,0081 0,0077 0,0080 0,0085 0,0133 -
Stabilitas busa (%) 80,48 76,88 72,19 68,06 81,22 -
Aktivitas antibakteri (mm) 0,5 10,7 9,3 3,3 - -
Keterangan :*: (SNI 06-3532-1994); ** : ASTM D 1172-95 (2001)
A (kontrol negatif ) : penambahan 0 % (b/v) ekstrak teh putih.
B : penambahan 0,5% (b/v) ekstrak teh putih.
C : penambahan 1,0% (b/v) ekstrak teh putih.
D : penambahan 1,5% (b/v) ekstrak teh putih.
Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa sabun Uji organoleptik yang dilakukan
transparan ekstrak teh putih memenuhi merupakan uji kesukan atau uji hedonik.
standar SNI 06-3532-1994, namun sabun Dalam uji hedonik panelis diminta
transparan ekstrak teh putih belum mengungkapkan tanggapan tentang tingkat
memenuhi standar pada uji kriteria jumlah kesukaan dan ketidaksukaannya terhadap
asam lemak. Jumlah asam lemak yang produk sabun transparan yang dihasilkan.
rendah pada sabun akan menyebabkan sabun Panelis diminta untuk menilai warna, aroma,
transparan lebih cepat habis ketika kekerasan (tekstur), banyak busa dan
digunakan. Dari hasil analisis menunjukkan transparansi. Pada uji ini melibatkan 30
panelis semi terlatih.
bahwa kadar asam lemak bebas pada sabun
transparan ekstrak teh putih termasuk dalam Kesukaan Secara Umum
tipe I dan tipe II. Menurut SNI (1994) sabun Penilaian organoleptik secara umum,
tipe I dan tipe II mempunyai kadar asam sabun di urutkan dari rangking 1 – 4 yaitu
lemak bebas <2,5%. Namun, berdasarkan sabun yang paling disukai sampai sabun
hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa yang tidak disukai. Respon kesukaan panelis
sabun transparan perlakuan B merupakan secara umum pada sabun transparan
sabun transparan terbaik dilihat dari terhadap penambahan ekstrak teh putih
parameter aktivitas antibakteri terhadap dapat dilihat pada Tabel 6.
bakteri S. aureus.
Uji Organoleptik
192
Kajian pembuatan sabun padat transparan basis....(A. Widyasanti dan A.H. Hasna)
TABEL 6
Penilaian kesukaan panelis secara umum pada sabun transparan
Keterangan A (%) B (%) C (%) D (%)
Rangking 1 26,67 43,43 16,67 16,67
Rangking 2 46,67 13,33 30,00 10,00
Rangking 3 20,00 30,00 40,00 10,00
Rangking 4 6,66 13,33 13,33 63,33
Keterangan :
A (kontrol negatif ) : penambahan 0 % (b/v) ekstrak teh putih.
B : penambahan 0,5% (b/v) ekstrak teh putih.
C : penambahan 1,0% (b/v) ekstrak teh putih.
D : penambahan 1,5% (b/v) ekstrak teh putih.
193
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 19(2), 2016: 179 - 195
194
Kajian pembuatan sabun padat transparan basis....(A. Widyasanti dan A.H. Hasna)
195