1. Latar Belakang
Produksi kelapa sawit yang maksimal dapat tercapai apabila terpenuhi kebutuhan unsur
hara tanaman itu sendiri. Analisa daun merupakan salah satu alat untuk mengetahui
kebutuhan tanaman terhadap status unsur hara. Analisa daun yang akurat harus ditunjang
dengan sistem pengambilan daun/leaf sampling unit (LSU) yang tepat di lapangan.
Ketelitian, kebenaran dan kejujuran mutlak diperlukan dalam pengambilan contoh daun.
Ketepatan dalam melakukan LSU akan memberikan rekomendasi pemupukan yang baik
sesuai kebutuhan tanaman. Oleh karena itu pengetahuan tenaga pengamat dan sistem
pengawasan yang benar menjadi mutlak harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
LSU adalah unit areal dimana contoh daun diambil untuk dianalisa di laboratorium.
Hasil analisa tersebut merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
penentuan rekomendasi dosis pemupukan pada areal tersebut.
Satu LSU harus mempunyai kondisi yang relatif seragam dalam (a) umur tanaman
(tahun tanam), (b) tipe tanah, (c) tindakan agronomis, (d) drainase, (e) topografi dan
(f) bahan tanaman
(a) Titik awal sebagai titik di mulainya pelaksanaan LSU. Titik awal di mulai dari arah
Barat – Utara (B – U).
(b) Pohon pertama (permulaan hitungan) adalah pohon pada baris ke-3 dari utara dan
masuk pada pohon ke-5 dari pinggir blok.
(c) Pohon kedua mengikuti baris ketiga (3) tersebut setiap beberapa pohon tergantung
sistem yang telah ditentukan. Misalnya : sistem 12 x 11, pohon kedua adalah
sebelas (11) pohon setelah pohon sampel pertama atau pohon ke-16 dari pinggir
awal masuk.
Hal. 1 dari 7
First Resources Group
PT. Panca Surya Garden
Research and Developmet
(d) Pohon ketiga dan seterusnya mengikuti cara seperti perhitungan pohon kedua
hingga menembus jalan / batas blok .
(e) Jika telah selesai baris tersebut, pengamatan dilanjutkan ke baris berikutnya,
tergantung sistem yang ditetapkan. Misalnya sistem 12 x 11, maka pindah baris
setiap dua belas (12) baris. Perhitungan pokok masuk baris pengamatan kedua
dan seterusnya dilanjutkan hitungannya dari pokok sampel pada baris
sebelumnya. Begitu seterusnya hingga selesai mengerjakan 1 blok. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Lampiran Gambar 1.
(f) Untuk areal terasan, baris pengambilan pohon pengamatan mengikuti arah kontur
dengan sistem penentuan pohon yang sudah ditetapkan.
(g) Apabila pohon contoh terpilih tidak memenuhi syarat sebagai pohon contoh LSU
maka dilakukan pemindahan pohon didepannya. Pohon contoh selanjutnya dihitung
10 pohon dari pohon yang tidak memenuhi syarat tadi.
Ciri-ciri pohon yang tidak memenuhi syarat sebagai pohon contoh adalah :
1. Pohon yang terletak dipinggir jalan, rel kereta api, sungai parit atau dengan
perumahan.
2. Pohon sisipan.
3. Pohon kerdil.
4. Pohon steril.
5. Pohon terserang hama dan penyakit.
6. Pohon yang tumbuh miring ditanah normal (datar).
7. Pohon yang pelepah ke 17 tidak ada (rusak).
8. Pohon abnormal.
(g) Pohon contoh harus diberi tanda yang jelas dan nomor urut untuk masing-masing
LSU karena pohon yang sama akan dipakai untuk tahun berikutnya. Tanda pohon
yang biasa digunakan adalah :
1. Tanda panah ke atas ( ) sebagai tanda masuk.
2. Tanda panah ke samping ( ) sebagai tanda perpindahan baris.
3. Nomor pohon contoh ditulis angka, misalnya (19 ).
Contoh daun diambil pada pelepah ke-17 (lihat Lampiran Gambar 2). Hasil penelitian
membuktikan bahwa pelepah ke – 17 dapat mewakili penentuan kandungan unsur
hara tanaman.
Pengambilan daun umumnya dimulai pada saat tanaman berumur 3 tahun setelah
tanam.
Jika pelepah ke – 17 terlalu dibawah, contoh daun diambil pada pelepah ke – 9 (TBM 3)
Hal. 2 dari 7
First Resources Group
PT. Panca Surya Garden
Research and Developmet
6. Prosedur Pengambilan Contoh daun
Pengambilan daun dilakukan antara pukul 07.00 – 15.00 WIB. Apabila tidak
memungkinkan maka pengambilan dapat diperpanjang hingga pukul 16.00 WIB
Pengambilan contoh daun tidak boleh dilaksanakan pada hari hujan > 20 mm
Apabila CH < 20 mm maka pengambilan contoh daun dapat dilakukan setelah 1
jam hujan berhenti dengan syarat setelah titik hujan tidak terlihat dipermukaan
daun yang diambil
Penentuan pelepah ke-17 harus dilakukan secara benar dan tepat.
Pelepah sampel ( 17 / 9 ) dipotong/ dirundukkan dan sampel daun diambil dari
bagian tengah pelepah yaitu daun yang berada pada posisi peralihan dari sisi tebal
pelepah ke sisi runcing pelepah yang ditandai dengan “ekor kadal”.
Potong 4 Helai daun (2 helai sebelah kiri, 2 helai sebelah kanan kearah pangkal
pelepah di dekat “ekor kadal”)
Daun dibagi menjadi 3 bagian yaitu pangkal, tengah dan ujung. Bagian tengah ±
15 cm diambil sebagai sampel.
Pisahkan helaian daun dan lidihnya dengan tangan.
Masukkan helaian daun yang telah dipisahkan dari lidinya kedalam kantong
plastik bersih dan beri label.
Setelah pengambilan daun pada pohon pertama selesai, dilanjutkan ke pohon contoh
ke-2 dan seterusnya dengan prosedur yang sama.
Setiap pokok dalam baris yang dilalui harus diamati dan dicatat di form Data
Pengamatan Lapangan Pendukung LSU
Kriteria pokok/pohon yang diamati adalah, pokok sehat, sakit, pelepah patah,
defisiensi (meliputi, N, K, NK, Mg, B, Cu, Fe)
Untuk mempermudah pelaksana (karyawan) dalam pengamatan pokok mengalami
defisiensi, pelaksana di bekali gambar/foto ciri pokok defisiensi
Catat kondisi pokok yang di jumpai dalam bentuk turus/angka romawi (misal:IIII)
Setelah selesai satu blok, kondisi blok (semak/tidak semak), jenis tanah, drainase
dan topografi (kondisi dominan) pada form Data Pengamatan Lapangan
Pendukung LSU
Hal. 3 dari 7
First Resources Group
PT. Panca Surya Garden
Research and Developmet
Pengambil contoh daun dan pengawas lapangan harus mencatat dalam formulir
Pengamatan Lapangan Pendukung LSU tentang gejala-gejala defisiensi hara, tanaman
sehat, tanaman sakit, tanaman pelepah normalnya patah pada baris yang dileawti
tersebut. Contoh formulir Pengamatan Lapangan Pendukung LSU disajikan pada
lampiran 3.
Setelah selesai LSU 1 blok, daun, label dan data pengamatan lapangan (data
pendukung lapangan LSU) dimasukkan ke dalam plastik dan dikirim ke kantor besar.
selanjutnya dikeringkan dalam oven dengan suhu lebih kurang delapan puluh
derajat celcius (80 oC) selama 12 jam. Untuk pemerataan pengeringan maka
dilakukan pembalikan pada saat pengeringan.
Hasil contoh daun yang sudah kering segera mungkin dikirim ke laboratorium
(bagian Riset) untuk dilakukan analisa.
Hal. 4 dari 7
First Resources Group
PT. Panca Surya Garden
Research and Developmet
Lampiran Gambar 1. Staple Card Ilustrasi Pengambilan Contoh Daun / LSU dilapangan dengan sistem 12 x 11.
Keterangan :
: Pokok sampel
1
: Nomor pokok sampel
9G
: Nomor pokok sampel pengganti
: Pokok sampel yang harus diganti
Hal. 5 dari 7
First Resources Group
PT. Panca Surya Garden
Research and Developmet
Lampiran Gambar 2. Posisi Pengukuran Panjang Pelepah, Lebar Petiole dan Tebal Petiole Pengambilan Daun (titik B),
Serta Posisi Daun Ke-17 (a. spiral kiri dan b. spiral kanan).
Hal. 6 dari 7
First Resources Group
PT. Panca Surya Garden
Research and Developmet
Lampiran 3. Formulir Data Pengamatan Lapangan Pendukung LSU
Total
R&D Department First Resources
Hal. 7 dari 7