2 PDF
2 PDF
Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
YULIANI
C121 16 708
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
Makassar”.
lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara moril maupun secara materil.
Universitas Hasanuddin.
2. Ibu Rini Rachmawati, S. Kep, Ns, MN, Ph.D. selaku wakil dekan bidang
3. Bapak Dr. Takdir Tahir, S.Kep, Ns, M.Kes. selaku pembimbing I yang
4. Ibu Nur Isnah, S.Kep, Ns, M. Kep. selaku pembimbing II yang telah
penyempurnaan penulisan.
v
6. Dosen dan Staf Fakultas Keperawatan Unhas yang telah membantu
Keperawatan.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam rangka penyelesaian skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis
Penyusun menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan dari
lakukan.
Peneliti
vi
ABSTRAK
Latar belakang: Pada pasien dengan cedera kepala, suction merupakan salah satu tindakan yang
dilakukan untuk mencegah komplikasi paru. Suctioning atau pengisapan merupakan tindakan
untuk mempertahankan jalan napas dengan cara mengeluarkan secret pada pasien yang tidak
mampu mengeluarkannya sendiri dengan menggunakan alat. prosedur section yang yang
dilakukan pada pasien dengan cedera kepala berpotensi berbahaya, karena dapat meningkatkan
tekanan intrakranial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Evaluasi Kompetensi Perawat
Dalam Melakukan Suction pada pasien cedera kepala di Ruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan survei deskriptif dengan cara melakukan survei
dan observasi terhadap 38 orang perawat diruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling.
Hasil: Penelitian ini menghasilkan sebagian besar perawat pengetahuannya kurang (97,4%),
sebagian besar sikapnya kurang (65,8%), dan sebagian besar skill-nya dalam melakukan suction
belum sesuai prosedur (94,7%).
Kesimpulan: Evaluasi kompetensi perawat dalam melakukan prosedur suction pada pasien
dengan cedera kepala diruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar masih
kurang dalam pengetahuan dan sikap, dan dalam melakukan pelaksanaan suction masih tidak
sesuai dengan prosedur. Saran untuk rumah sakit diharapkan untuk memberikan pelatihan dan
rivew kepada perawat dalam melakukan suction pasien dengan cedera kepala.
vii
ABSTRACT
Background: In patients with head injuries, suction is one of the actions taken to prevent
pulmonary complications. Suctioning is an action to maintain the airway by secreting the patient
who is unable to remove it by using a device. section procedures performed on patients with head
injuries are potentially dangerous, because they can increase intracranial pressure. This study aims
to determine the Competency Evaluation of Nurses in Suction in Head Injured Patients in Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Methods: This study used a descriptive survey design by conducting surveys and observations of
38 nurses in the room of the Dr. ER. Wahidin Sudirohusodo Makassar. The sampling technique
was carried out by total sampling.
Results: This study resulted in the majority of nurses lacking knowledge (97.4%), the majority of
attitudes were lacking (65.8%), and most of the skills in performing suctioning were not according
to procedures (94.7%).
viii
DAFTAR ISI
ix
D. Instrumen Penelitian ................................................................................ 38
E. Uji Validitas & Reliabilitas...................................................................... 38
F. Alur Penelitian ........................................................................................ 40
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 41
H. Pengolahan dan Analisa Data. ................................................................. 41
I. Etik Penelitian ......................................................................................... 42
BAB V ............................................................................................................... 45
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 45
A. Hasil........................................................................................................ 45
B. Pembahasan ............................................................................................ 57
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 65
BAB VI ............................................................................................................. 66
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 66
B. SARAN.......................................................................................................... 66
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 : Surat-surat
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 5. 10..............................................................................................................56
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ringan, sisanya antara kategori sedang dan berat (Ainsworth & Brown,
16% dari pasien rawat inap di rumah sakit, baik sebagai diagnosis primer
RSUD Dr. Sutomo sejak tahun Januari 2002 hingga Desember 2013,
1
berkisar antara 6,171 % hingga 11,22 % (Bajamal, et al., 2014). Kejadian
2014 tercatat 1.022 kasus, tahun 2015 tercatat 858 kasus, sedangkan pada
tahun 2016 sebanyak 680 kasus (Rekam Medis RSUP Dr. Wahidin
3,8%. Outcome pada pasien cedera kepala ringan adalah baik yaitu
cedera terkait olahraga, dan trauma tembus (Ainsworth & Brown, 2015).
seperti tidak sadarkan diri pada periode akut, dan yang tidak kalah
2
Pemantauan tekanan intrakranial paling banyak digunakan karena
Piazzi, & Borghi, 2002). Pada pasien dewasa yang mengalami gangguan
3
100 mmHg dengan durasi kurang dari 30 menit menemukan enam pasien
terbatuk dan atau bergerak selama suction karena sedasi yang tidak
Borghi, 2002).
melakukan suction pada tekanan 100 mmHg, 120 mmHg dan 150 mmHg
2015).
4
didapatkan data bahwa hanya 44 % perawat yang taat dalam pelaksaan
suction yang tidak sesuai SOP, karena pada proses dilakukan suction
tidak hanya lendir yang terhisap, suplai oksigen yang masuk ke saluran
dengan ventilator bila tidak diikuti dengan sikap positif dari perawat
melakukan suction dengan baik dan benar. Meskipun demikian, data dan
5
melakukan suction pada pasien cedera kepala masih kurang. Hal inilah
Makassar”.
B. Rumusan Masalah
jalan napas. Salah satu masalah jalan napas pada pasien dengan
pada pasien cedera kepala di Ruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pada pasien cedera kepala di Ruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar.
6
2. Tujuan Khusus
Sudirohusodo Makassar.
Sudirohusodo Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktisi
a. Bagi Profesi
7
pelaksanaan suction yang akhirnya dapat menjadi kebijakan
cedera kepala
e. Bagi pendidikan
f. Bagi peneliti.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
konsentrasi.
9
3. Klasifikasi cedera kepala
Tabel 2.1
Glasgow Coma Scale
Aspek Dewasa Anak
Eye (respon (4) : spontan (4) : spontan
membuka (3) : dengan rangsang suara (suruh pasien (3) : Patuh pada
mata) membuka mata). perintah/suara
(2) : dengan rangsang nyeri (berikan (2) : dengan rangsangan
rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku nyeri
jari) (1) : tidak ada respon
(1) : tidak ada respon
Verbal (5) : orientasi baik (5) : mengoceh
(respon (4) : bingung, berbicara mengacau (sering (4) : menangis lemah
verbal) bertanya berulang-ulang), disorientasi (3) : menangis (karena diberi
tempat dan waktu. rangsangan nyeri)
(3) : kata-kata tidak jelas (2) : merintih (karena diberi
(2) : suara tanpa arti (mengerang) rangsangan nyeri)
(1) : tidak ada respon (1) : tidak ada respon
Motorik (6) : mengikuti (6) : spontan
(Gerakan) perintah (5) : menarik (karena
(5) : melokalisirnyeri (menjangkau & sentuhan)
menjauhkan stimulus saat diberi rangsang (4) : menarik (karena
nyeri) rangsangan nyeri)
(4) : withdraws (menghindar/menarik (3) : fleksi abnormal
extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat (2) : ekstensi abnormal
diberi rangsang nyeri) (1) : tidak ada respon
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau
keduanya posisi kaku diatas dada & kaki
extensi saat diberi rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau
keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari
mengepal & kaki extensi saat diberi
rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
kepala, Glasgow Coma Scale (GCS) adalah yang paling banyak digunakan
(Malec et al., 2007). GCS adalah skala neurologis yang terdiri dari tiga
10
disajikan dalam simbol E…V…M… Selanjutnya nilai-nilai
Apatis (13-12), Delirium (11-10), Somnolen (9-7), Stupor (6-4), dan Coma
(3).
Tabel 2.2
Klasifikasi Cedera Kepala (CK) berdasarkan Skala Koma Glasgow
Tabel 2.3
Kriteria untuk mengklasifikasikan tingkat keparahan cedera kepala
Tingkat Keparahan Cedera Kepala
Kriteria
Ringan Sedang Berat
Pemeriksaan CT normal atau normal atau
Normal
Scan abnormal abnormal
Kehilangan
< 30 menit 30 menit-24 jam > 24 jam
kesadaran
Amnesia post >1 hari sampai <7
0-1 hari > 7 hari
traumatik hari
Skor GCS
(sebaiknya dalam 13-15 9-12 3-8
24 jam)
Abbreviated Injury
1-2 3 4-6
Scale score: Head
Sumber: (Frieden, Houry, & Baldwin, 2015)
11
4. Pemeriksaan CT-scan
hemiparesis, kejang.
i. Indikasi social.
12
c. Pemeliharaan tekanan perfusi serebral yang adekuat dan stabil
(CPP)
dan muntah
e. Fraktur tengkorak
f. CT scan abnormal
rumah sakit
i. Anak-anak
j. Indikasi social
13
7. Kriteria masuk ruang observasi intensif (ROI)
a. GCS < 8
operasi.
Ruang intrakranial terdiri atas parenkim otak sekitar 83%, darah 6%,
14
dapat dibuang dari ruang intrakranial ke rongga spinalis (Smith,
2008).
Blood Volume/CBV) dan TIK. Peningkatan CBV dan TIK juga bisa
difus, atau proses patologi seperti edema serebri akibat gagal hati
(Smith, 2008).
klinis. TIK normal adalah 7-15 mmHg pada dewasa yang berbaring,
3-7 mmHg pada anak-anak, dan 1,5-6 mmHg pada bayi cukup umur.
15
Definisi hipertensi intracranial tergantung pada patologispesifik dan
kepala ketika TIK > 15 mmHg pada bayi, 18 mmHg pada anak < 8
tahun, dan 20 mmHg pada anak yang lebih tua dan remaja (Smith,
2008).
Sakit kepala terjadikarena traksi atau distorsi arteri dan vena dan
duramater akan memberikan gejala yang berat pada pagi hari dan
hipertensi intrakranial.
16
d. Defisit neurologis seperti didapatkan gejala perubahan tingkat
motorik.
9. Ventilasi
karena bisa lebih jauh lagi kompromi perfusi serebral yang sudah
17
mendadak. Suction ETT harus singkat dan atraumatic (Haddad &
Arabi, 2012).
1. Definisi
2. Indikasi
2) Diduga aspirasi
18
b. Membersihkan jalan napas (bronchial toilet), apabila ditemukan:
3. Prosedur
19
desaturasi dan dapat mengeluarkan sekret saat batuk. Jika perlu,
e. Siapkan peralatan
100%.
120 mmHg untuk orang dewasa, dan 50-95 untuk bayi dan
anak
5) Pakai alat pelindung diri, kaca mata, masker, dan gaun bila
perlu.
melindungi perawat
ke pipa penghisap.
20
f. Suction catether tersebut diberi pelumas.
suction catether.
15 l/min
21
5) Amati respon pasien untuk mengetahui kecukupan ventilasi
pasien.
4. Komplikasi
a. Hipoksemia
c. Infeksi nosokomial
d. Respiratory arrest
e. Bronkospasme
f. Perdarahan pulmonal
g. Disritmia jantung
h. Hipertensi/hipotensi
i. Nyeri
j. Kecemasan.
22
a. Pengertian
mengeluarkannya sendiri
b. Tujuan
c. Prosedur
4) Persiapan alat :
a) Handscun
b) Masker
c) Mesin suction
f) Stetoskop
g) O2/Ambubag
h) Spatel Lidah
i) Tisu
5) Persiapan Pasien
diri
23
b) Identifikasi pasien dengan benar dan validasi kondisi
pasien
c) Kontrak waktu
6) Pelaksanaan
a) Mencucitangan
segera dimulai
mengisap
m) Mencuci tangan
24
n) Mencatat hasil tindakan dan respon klien dengan
1. Definisi
2010).
25
dan mampu dalam pengelolaan pasien dengan ventilator mekanik
Saryono, 2010).
2. Domain perilaku
yakni:
a. Pengetahuan ( knowledge )
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
26
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Wawan
dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini
27
Pengetahuan mempunyai enam tingkatan yaitu (Wawan & Dewi,
2010) :
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Komprehension)
3) Aplikasi (Aplication)
yang lain.
28
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
29
b. Sikap (attitude)
dengan SOP yang telah ada bisa berakibat patal bagi pasien yang
30
mengalami sumbatan jalan napas, akibat sekret yang banyak.
1) Menerima (receiving)
2) Merespon (responding)
tersebut.
3) Menghargai (valuing)
31
c. Tindakan (practice) atau skill
2007).
32
BAB III
KERANGKA KONSEP
1. Kerangka konsep
Pengetahuan
Kompetensi Perawat
Sikap Dalam Melakukan
Suction
Skill
Keterangan :
33
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Tempat Penelitian
Sudirohusodo Makassar.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
ini adalah semua perawat yang bertugas diruang IGD bedah RSUP Dr.
34
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
1. Variabel Penelitian
35
survei deskriptif sehingga tidak melihat hubungan antar variabel
(Setiadi, 2013).
a. Pengetahuan
dan cara kerja sesuai dengan SPO dimana tiap item soal
Guttman.
Kriteria obyektif :
100%
100%
b. Sikap
36
Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar. Untuk mengukur sikap
Kriteria obyektif :
c. Skill
Kriteria objektif:
Sakit
37
D. Instrumen Penelitian
peneliti.
1. Uji validitas
38
Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total
variabel yang dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada
atau nilai jawaban. Agar penelitian ini lebih teliti, sebuah item
yang dimaksud oleh skor total skala dan lebih jauh lagi, tidak
mengacaukan.
2. Uji reliabilitas
(Sugiyono, 2013).
39
F. Alur Penelitian
Populasi dan penelitian ini adalah semua perawat IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makasssar
Kesimpulan
40
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
1. Pengolahan data
41
2. Analisa Univariat
I. Etik Penelitian
1. Prinsip manfaat
42
c. Benefits
diberikan
c. Informed consent
43
3. Prinsip keadilan
44
BAB V
A. Hasil
diolah dan dianalisis secara univariat dan disajikan dalam bentuk tabel
sikap, dan tindakan. Adapun data yang diperoleh dari responden adalah
sebagai berikut :
45
1. Karakteristik Demografi
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi Perawat di Ruang
IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Jumlah
Karakteristik Demografi
n (38) %
Jenis Kelamin
Laki-laki 16 42,1
Perempuan 22 57,9
Umur
21-30 Tahun 18 47,4
31-40 Tahun 14 36,8
> 40 Tahun 6 15,8
Pendidikan
DIII Keperawatan 17 44,7
Ners 21 55,3
Status Pernikahan
Menikah 28 73,7
Belum Menikah 10 26,3
Pengalaman Kerja
≥ 5 Tahun 27 71,1
<5 Tahun 11 28,9
Level PK
0 9 23,7
I 11 28,9
II 7 18,4
III 11 28,9
Sumber : Data Primer, 2018
46
2. Pengetahuan Perawat di Ruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar
a. Pengetahuan
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Perawat dalam
Melakukan Suction di Ruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar
Pengetahuan n (38) %
Baik 1 2,6
Kurang 37 97,4
Total 38 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
b. Aspek Pengetahuan
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Aspek Pengetahuan Perawat dalam
Melakukan Suctiondi Ruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar
Aspek Pengetahuan Benar Salah
Definisi Suction 28 (73,7%) 10 (26,3%)
Tujuan Suction 36 (94,7%) 2 (5,3%)
Indikasi Suction 36 (94,7%) 2 (5,3%)
Kontraindikasi Suction 16 (42,1%) 22 (57,6%)
Persiapan Pasien 20 (52,6%) 18 (47,5%)
Teknik memasukkan kateter suction 15 (39,5%) 23 (60,5%)
Tekanan mesin suction untuk dewasa 15 (39,5%) 23 (60,5%)
Tekanan mesin suction untuk bayi/ anak 20 (52,6%) 18 (47,5%)
Lama pengisapan lendir 35 (92,1%) 3 (7,9%)
Waktu pemberian oksigenasi 27 (71,1%) 11 (28,9%)
Tindakan jalan napas definitif 36 (94,7%) 2 (5,3%)
Prioritas masalah keperawatan 25 (65,8%) 13 (34,2%)
Tindakan keperawatan suara gurgling Prinsip 28 (73,7%) 10 (26,3%)
suction 22 (57,9%) 16 (42,1%)
Komplikasi suction 34 (89,5%) 4 (10,5%)
Sumber : Data Primer, 2018
47
Distribusi responden berdasarkan aspek pengetahuan
48
dapat menentukan prioritas masalah yang terjadi terhadap pasien
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Perawat dalam
Melakukan Suction dari aspek karaktersitik Demografi di Ruang IGD
Bedah RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Pengetahuan
Karakteristik Demografi
Baik Kurang
Jenis Kelamin
Laki-laki 1(6,2%) 15 (93,8%)
Perempuan 0 (0,0%) 22(100,0%)
Umur
21-30 Tahun 0 (0,0%) 18 (100,0%)
31-40 Tahun 1 (7,1%) 13 (92,9%)
> 40 Tahun 0 (0,0%) 6 (100,0%)
Pendidikan
DIII 0 (0,0%) 17 (100,0%)
Ners 1 (4,8%) 20 (95,2%)
Status Pernikahan
Menikah 1 (3,6%) 27 (96,4%)
Belum Menikah 0 (0,0%) 10 (100,0%)
Pengalaman Kerja
≥ 5 Tahun 1 (3,7%) 26 (96,3%)
<5 Tahun 0 (0,0%) 11 (100,0%)
Level PK
0 0 (0,0%) 9 (100,0%)
I 0 (0,0%) 11 (100,0%)
II 0 (0,0%) 7 (100,0%)
III 1 (9,1%) 10 (90,9%)
Sumber : Data Primer, 2018
lebih banyak ditemukan pada usia 21-30 tahun dan > 40 tahun
49
hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas kesehatan pasien
Sudirohusodo Makassar
a. Sikap
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Perawat dalam Melakukan
Suction di Ruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Sikap n (38) %
Baik 13 34,2
Kurang 25 65,8
Total 38 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
pasien.
b. Aspek Sikap
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Aspek Sikap Perawat dalam Melakukan
Suction di Ruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Aspek Sikap Ya Tidak
Memberikan informed concent sebelum 38 (100%) 0 (0%)
melakukan suction
Memperhatikan respon pasien saat 38 (100%) 0 (0%)
melakukan suction
Memperhatikan gejala peningkatan 14 (36,8%) 24 (64,2%)
tekanan intra kranial
Bersikap ramah terhadap pasien/ keluarga 38 (100%) 0 (0%)
Memperhatikan durasi suction kurang dari 38 (100%) 0 (0%)
30 detik
Menjaga agar suction ETT singkat dan 35 (92,1%) 3 (7,9%)
atraumatik
50
Distribusi responden berdasarkan sikap perawat dalam
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Perawat dalam Melakukan
Suction dari aspek karaktersitik Demografi di Ruang IGD Bedah RSUP
Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Sikap
Karakteristik Demografi
Baik Kurang
Jenis Kelamin
Laki-laki 6 (37,5%) 10 (62,5%)
Perempuan 7 (31,8%) 15 (68,2%)
Umur
21-30 Tahun 8 (44,4%) 10 (55,6%)
31-40 Tahun 5 (35,7%) 9 (64,3%)
> 40 Tahun 0 (0,0%) 6 (100,0%)
Pendidikan
DIII 3 (17,6%) 14 (82,4%)
Ners 10 (47,6%) 11(52,4%)
Status Pernikahan
Menikah 9 (32,1%) 19 (67,9%)
Belum Menikah 4 (40,0%) 6 (60,0%)
Pengalaman Kerja
≥ 5 Tahun 9 (33,3%) 18 (66,7%)
< 5 Tahun 4 (36,4%) 7 (63,6%)
Level PK
0 4 (44,4%) 5 (55,6%)
I 3 (27,3%) 8 (72,7%)
II 2 (28,6%) 5 (71,4%)
III 4 (36,4%) 7 (63,6%)
Sumber : Data Primer, 2018
51
Distribusi responden berdasarkan sikap perawat
Sudirohusodo Makassar
a. Skill
Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Skill Perawat dalam Melakukan
Suctiondi Ruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar
Skill n (38) %
Persiapan Alat
Baik 2 5,3
Kurang 36 94,7
Persiapan Pasien
Sesuai Prosedur 30 78,9
Tidak Sesuai Prosedur 8 21,1
Pelaksanaan Tindakan Suction
Sesuai Prosedur 2 5,3
Tidak Sesuai Prosedur 36 94,7
Pendokumentasian
Sesuai Prosedur 5 13,2
Tidak Sesuai Prosedur 33 86,8
Sumber : Data Primer, 2018
52
sesuai prosedur yakni sebanyak 36 orang (94,7%), dan dari
gawat darurat.
53
b. Aspek skill
Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Aspek Skill Perawat dalamMelakukan
Suction di Ruang IGD Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Aspek Skill Ya Tidak
Persiapan Alat
Handscun 38 (100%) 0 (0%)
Masker 38 (100%) 0 (0%)
Mesin suction 38 (100%) 0 (0%)
Kateter pengisap (sesuai kebutuhan) 38 (100%) 0 (0%)
Larutan garam steril 38 (100%) 0 (0%)
Stetoskop 3(7,9%) 35
O2/Ambubag 38 (100%) (92,1%)
Spatel Lidah 2 (5,3%) 0 (0%)
Tisu 38 (100%) 36
(94,7%)
0 (0%)
Persiapan Pasien
Memberi salam dan Memperkenalkan diri 38 (100%) 0 (0%)
Identifikasi Pasien 33 (86,8%) 5 (13,2%)
Kontrak Waktu 33 (86,8%) 5 (13,2%)
Menjelaskan Tujuan dan prosedur 37 (97,4%) 1 (2,6%)
Pelaksanaan tindakan Suction
Mencucitangan 29 (76,3%) 9 (23,7%)
Membawa semua peralatan ke dekat 38 (100%) 0 (0%)
pasien
Memberi salam dan memberitahu pasien 38 (100%) 0 (0%)
bahwa tindakan segera dimulai
Mengukur kedalaman dan frekuensi 2 (5,3%) 36
pernapasan serta auskultasi bunyi napas (94,7%)
Memastikan fungsi mesin pengisap 36 (94,7%)
berfungsi dengan baik 29 (76,3%) 2 (5,3%)
Mengatur tekanan mesin suction 37 (97,4%) 9 (23,7%)
Memberikan O2 sebelum memulai 38 (100%) 1 (2,6%)
prosedur 0 (0%)
Memakai sarung tangan 30 (78,9%)
Memasukkan kateter perlahan-lahan 8 (21,1%)
sampai karina tanpa mengisap 29 (76,3%)
Dengan kateter mengisap, kateter 9 (23,7%)
dikeluarkan secara memutar (lama 38 (100%)
pengisapan 10-15 detik), berikan istirahat 0 (0%)
Memberikan oksigen setelah melakukan 38 (100%)
pengisapan 38 (100%) 0 (0%)
Melepas sarung tangan 0 (0%)
Mencuci tangan
Pendokumentasian
Mencatat hasil tindakan dan respon klien 5 (13,3%) 33
dengan nama/paraf yang jelas (86,8%)
Mencatat waktu tindakan 36 (94,7%)
(hari/tanggal/jam) 2 (5,3%)
Sumber : Data Primer, 2018
54
Distribusi responden berdasarkan aspek skill perawat
pasien.
55
c. Skill berdasarkan karakteristik
Tabel 5.10
5.10).
56
B. Pembahasan
1. Pengetahuan
Hartati, 2007).
Dewi, 2010).
57
menyenangi, mengharapkan objek sesuatu (Nurmiati, Karim, &
(Notoatmodjo, 2010).
pada usia 21-30 tahun dan > 40 tahun (100%), berlatar belakang
tersebut.
58
factor eksternal seperti keluarga, metode pembelajaran, masyarakat.
2010).
59
Keselamatan Pasien mulai dilaksanakan ; tersedia mekanisme untuk
2. Sikap
oleh pasien dengan ventilator bila tidak diikuti dengan sikap positif
60
dari perawat yang bekerja di ruangan, sikap positif kecenderungan
sesuatu.
adanya respon. Sikap dapat bersikap positif dan dapat pula bersikap
suction yang dilakukan tidak tepat atau tidak sesuai dengan SOP
yang telah ada bisa berakibat fatal bagi pasien yang mengalami
61
suplay oksigen terganggu keseluruh tubuh (Nurmiati, Karim, &
Jumaini, 2013).
kranial (64,2%), dan tidak menjaga agar suction ETT singkat dan
3. Tindakan
dalam kategori baik (77,3%) dan paling sedikit pada kategori cukup
62
Dalam mewujudkan suatu sikap menjadi tindakan nyata
(4) Adopsi (adoption), adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah
(Notoatmodjo, 2010).
63
menuju keselamatan pasien (Kemenkes RI, 2017). Keselamatan
Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
64
prosedur lebih banyak ditemukan ada perempuan (95,5%), pada usia
21-30 tahun dan 31-40 tahun (100%), pendidikan ners (95,2%), dan
C. Keterbatasan Penelitian
65
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi pihak tekait dalam hal ini pihak rumah sakit agar
rumah sakit.
66
3. Penelitian ini hendaknya bisa ditindaklanjuti dengan melihat
terjadinya pneumonia.
67
DAFTAR PUSTAKA
Ainsworth, C. R., & Brown, G. S. (2015). Head Trauma. Dipetik Oktober 06,
2017, dari http://emedicine.medscape.com:
http://emedicine.medscape.com/article/433855-overview#showall
Galbiati, G., & Paola, C. (2015). Effects of Open and Closed Endotracheal
Suctioning on Intracranial Pressure and Cerebral Perfusion Pressure in
Adult Patients With Severe Brain Injury: A Literature Review.
Journal of Neuroscience Nursing , 47(4):239–246. DOI:
10.1097/JNN.0000000000000146.
Gemma, M., Tommasino, C., Cerri, M., Giannotti, A., Piazzi, B., & Borghi,
T. (2002). Intracranial Effects of Endotracheal Suctioning in the Acute
Phase of Head Injury. Journal of Neurosurgical Anesthesiology , Vol.
14, No. 1, pp. 50–54.DOI: 10.1097/00008506-200201000-00010.
68
Lesmana, H., Murni, T. W., & Anna, A. (2015). Analisis Dampak
Penggunaan Varian Tekanan Suction terhadap Pasien Cedera Kepala
Berat. Jurnal Keperawatan Padjajaran , Volume 3 Nomor 3:129-138.
Paryanti, S., Haryati, W., & Hartati. (2007). Hubungan tingkat pengetahuan
perawat dengan keterampilan melaksanakan prosedur tetap isap
lendir/suction di ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal
of Nursing) , Volume 2, No.1, Maret 2007.
69
Superdana, & Sumara, R. (2015). Efektifitas hiperoksigenasi pada proses
suctioning terhadap saturasi oksigen pasien dengan ventilator mekanik
di ICU RS. Husada Utama. The SUN , Vol. 2(4) Desember 2015.
Zamzami, N. M., Fuadi, I., & Nawawi, A. M. (2013). Angka Kejadian dan
Outcome Cedera Otak di RS. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2008-
2010. JNI , 2 (2):89-94.
70
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10 Makassar 90245
Contac Person: dr. Agussalim Bukhari, M.Med, PhD, Sp. GK (HP. 081241850850), email: agussalimbukhari@ yahoo.com
Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
Kepada yth.
Bapak/ Ibu/ Sdr (i) Calon Responden
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yuliani
NIM : C 12116708
Status : Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Hasanuddin Makassar
Hendak melaksanakan penelitian dengan judul “Evaluasi Kompetensi
Perawat Dalam Melakukan Suction Pada Pasien Cedera Kepala di Ruang IGD
Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar”.
Bahwa penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi
responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. apabila ada biaya yang keluar
terkait dengan penelitian ini, maka biaya tersebut akan menjadi tanggung
jawab peneliti. Jika Anda tidak bersedia menjadi responden tidak ada
ancaman maupun sanksi bagi Anda dan jika Anda telah menjadi responden
dan terjadi hal yang merugikan, maka Anda boleh mengundurkan diri dan
tidak berpartisipasi dalam penelitian.
Saya sebagai peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas
kesediaan Anda menjadi responden dalam penelitian ini.
Peneliti
71
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10 Makassar 90245
Contac Person: dr. Agussalim Bukhari, M.Med, PhD, Sp. GK (HP. 081241850850), email: agussalimbukhari@
yahoo.com
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
( )
72
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
Nomor Responden :
Tanggal Penelitian :
A. Karakteristik Perawat
1. Nama Inisial :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Status Perkawinan :
5. Tingka Pendidikan
D III Keperawatan
S1 Keperawatan (Ners)
6. Pengalaman Kerja
< 2 tahun
2– 3 tahun
4-5 tahun
> 5 tahun
7. Level PK :
1. Suction adalah
a. Tindakan mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan
terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
73
mengeluarkan sekret pada klien yang mampu mengeluarkannya
sendiri
b. Tindakan mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan
terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri
c. Tindakan mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan
terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan darah pada klien yang mampu mengeluarkannya
sendiri
d. Tindakan mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan
terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan darah pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri
2. Tujuan utama tindakan suction adalah
a. Menjaga jalan napas tetap bersih
b. Memenuhi kebutuhan oksigenasi
c. Mencegah hipoksia
d. Mencegah iritasi saluran napas
3. Tindakan suction dilakukan apabila klien
a. Mampu batuk efektif
b. Terdengar suara napas yang halus atau tidak ada suara napas
tambahan
c. Diduga ada sekresi mucus pada saluran pernapasan
d. Tanda klinis memperlihatkan adanya penurunan beban kerja
sistem pernafasan
4. Kontraindikasi suction adalah...
a. Klien dengan batuk darah
b. Klien dengan nafas spontan
c. Klien dengan peningkatan TIK
d. Klien tidak sadar
74
5. Persiapan pasien pada tindakan suction meliputi....
a. Memberikan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
b. Identifikasi pasien dengan benar dan validasi kondisi pasien
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
dan keluarga
6. Teknik memasukkan kateter suction adalah...
a. Memasukkan kateter dengan cepat sampai karina tanpa mengisap
lendir
b. Memasukkan kateter perlahan-lahan sampai karina tanpa
mengisap lendir
c. Memasukkan kateter dengan cepat sampai karina disertai
mengisap lendir
d. Memasukkan kateter perlahan-lahan sampai karina disertai
mengisap lendir
7. Tekanan mesin suction untuk orang dewasa adalah....
a. 125-150 mmHg
b. 100-120 mm Hg
c. 50-95 mm Hg
d. 20-45 mm Hg
8. Tekanan mesin suction untuk bayi dan anak adalah....
a. 125-150 mmHg
b. 100-120 mm Hg
c. 50-95 mm Hg
d. 20-45 mm Hg
9. Lama pengisapan lendir sesuai SOP RS Wahidin adalah...
a. 1-5 detik
b. 10-15 detik
c. 30-60 detik
d. 60-90 detik
75
10.Tindakan pemberian oksigenasi dilakukan pada saat
a. Sebelum dilakukan suction
b. Sebelum dan setelah dilakukan suction
c. Saat dan setelah dilakukan suction
d. Setelah dilakukan suction
11.Seorang laki-laki usia 25 tahun mengalami kecelakaan bagian os
frontal kepala membentur jalan, hasil pengkajian dilakukan setelah 2
jam kejadian ditemukan data bahwa pasien tidak sadarkan diri,
tampak darah segar dimulut, pernafasan grugling, nilai GCS E2 M2
V2, saturasi oksigen 85%.
Pertanyaan
Tindakan untuk jalan nafas definitif yang bisa dilakukan pada pasien
tersebut adalah?
a. Suction
b. Pasang Ventilator
c. Intubasi (dan pasang ETT)
d. Pasang laringeal mask airway
12.Seorang klien yang mengalami trauma kapitis diantar di ruang gawat
darurat dengan keluhan batuk berlendir disertai sesak nafas. Hasil
pemeriksaan fisik menunjukkan terdapat ronchi pada lapang paru,
klien juga mengalami takikardi. Hasil pemeriksaan TTV:
TD=120/80mmHg, P=26x/menit, N=110x/menit, S=36,50C. Apakah
prioritas masalah keperawatan yang dapat ditegakkan?
a. Gangguan perfusi jaringan
b. Bersihan jalan napas tidak efektif
c. Pola napas tidak efektif
d. Gangguan pertukaran gas
13. Seorang laki-laki tiba-tiba jatuh di depan ruang informasi Rumah
Sakit. Laki-laki tersebut berusia sekitar 56 tahun. Saat di bawa ke
IGD, pasien mengalami penurunan kesadaran, tidak merespon saat di
panggil, tidak merespon saat dirangsang nyeri. Perawat melakukan
76
pemeriksaan CAB. Nadi karotis teraba, terdengar suara gurgling pada
jalan napas. Apa tindakan yang dilakukan perawat ?
a. Melakukan pemasangan OPA
b. Melakukan helmich manuver
c. Melakukan suction
d. Memberikan O2 4 L melalui nasal kanul
14. Yang tidak termasuk prinsip pengisapan lendir pada saat melakukan
suction adalah....
a. Asepsis
b. Atraumatik
c. Asianotik
d. Intermitten
15. Komplikasi yang dapat muncul dari tindakan suction adalah....
a. Hipoksia
b. Bersihan jalan nafas
c. Infeksi
d. Peningkatan tekanan abdomen
C. Sikap
Pilihan
No Item Pernyataan
Ya Tidak
77
D.Observasi Pelaksanaan Tindakan Suction Oleh Peneliti
Elemen
No Indikator Penilaian Ya Tidak
Kompetensi
1 Persiapan alat 1. Handscun
2. Masker
3. Mesin suction
4. Kateter pengisap (sesuai kebutuhan)
5. Larutan garam steril
6. Stetoskop
7. O2/Ambubag
8. Spatel Lidah
9. Tisu
2 Pesiapan pasien 1. Memberikan salam kepada pasien dan
memperkenalkan diri
2. Identifikasi pasien dengan benar dan
validasi kondisi pasien
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur
yang akan dilakukan pada pasien dan
keluarga
3 Pelaksanaan 1. Mencuci tangan
2. Membawa semua peralatan ke dekat
pasien
3. Memberi salam dan memberitahu
pasien bahwa tindakan segera dimulai
4. Mengukur kedalaman dan frekuensi
pernapasan serta auskultasi bunyi
napas
5. Memastikan fungsi mesin pengisap
berfungsi dengan baik
6. Mengatur tekanan mesin suction
7. Memberikan O2 sebelum memulai
prosedur
8. Memakai sarung tangan
9. Memasukkan kateter perlahan-lahan
sampai karina tanpa mengisap
10. Dengan kateter mengisap, kateter
dikeluarkan secara memutar (lama
pengisapan 10-15 detik), berikan
istirahat
11. Memberikan oksigen setelah
melakukan pengisapan
12. Melepas sarung tangan
13. Mencuci tangan
4 Melakukan 1. Mencatat hasil tindakan dan respon
pencatatan dan klien dengan nama/paraf yang jelas
pelaporan 2. Mencatat waktu tindakan
(hari/tanggal/jam)
78
79
80
Frequency Table
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Laki-laki 16 42,1 42,1 42,1
Valid Perempuan 22 57,9 57,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
21-30 Tahun 18 47,4 47,4 47,4
31-40 Tahun 14 36,8 36,8 84,2
Valid
> 40 Tahun 6 15,8 15,8 100,0
Total 38 100,0 100,0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
DIII 17 44,7 44,7 44,7
Valid Ners 21 55,3 55,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
Status Pernikahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Menikah 28 73,7 73,7 73,7
Belum 10 26,3 26,3 100,0
Valid
Menikah
Total 38 100,0 100,0
81
Lama Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
=> 5 Tahun 27 71,1 71,1 71,1
Valid < 5 Tahun 11 28,9 28,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
Level PK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
0 9 23,7 23,7 23,7
1 11 28,9 28,9 52,6
Valid 2 7 18,4 18,4 71,1
3 11 28,9 28,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 1 2,6 2,6 2,6
Valid kurang 37 97,4 97,4 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 13 34,2 34,2 34,2
Valid kurang 25 65,8 65,8 100,0
Total 38 100,0 100,0
82
Persiapan Alat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 2 5,3 5,3 5,3
Valid kurang 36 94,7 94,7 100,0
Total 38 100,0 100,0
Persiapan Pasien
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sesuai Prosedur 30 78,9 78,9 78,9
Tidak Sesuai 8 21,1 21,1 100,0
Valid
Prosedur
Total 38 100,0 100,0
Pelaksanaan Tindakan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sesuai Prosedur 2 5,3 5,3 5,3
Tidak Sesuai 36 94,7 94,7 100,0
Valid
Prosedur
Total 38 100,0 100,0
Dokumentasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sesuai Prosedur 5 13,2 13,2 13,2
Tidak Sesuai 33 86,8 86,8 100,0
Valid
Prosedur
Total 38 100,0 100,0
83
Defenisi Suction
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Salah 10 26,3 26,3 26,3
Valid Benar 28 73,7 73,7 100,0
Total 38 100,0 100,0
Tujuan Suction
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Salah 2 5,3 5,3 5,3
Valid Benar 36 94,7 94,7 100,0
Total 38 100,0 100,0
Indikasi Suction
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Salah 2 5,3 5,3 5,3
Valid Benar 36 94,7 94,7 100,0
Total 38 100,0 100,0
Kontraindikasi Suction
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Salah 22 57,9 57,9 57,9
Valid Benar 16 42,1 42,1 100,0
Total 38 100,0 100,0
Persiapan Pasien
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Salah 18 47,4 47,4 47,4
Valid Benar 20 52,6 52,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
84
Teknik memasukkan kateter suction
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Salah 23 60,5 60,5 60,5
Valid Benar 15 39,5 39,5 100,0
Total 38 100,0 100,0
85
Tindakan jalan napas definitif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Salah 2 5,3 5,3 5,3
Valid Benar 36 94,7 94,7 100,0
Total 38 100,0 100,0
Prinsip suction
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Salah 16 42,1 42,1 42,1
Valid Benar 22 57,9 57,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
Komplikasi suction
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Salah 4 10,5 10,5 10,5
Valid Benar 34 89,5 89,5 100,0
Total 38 100,0 100,0
86
Memberikan informed concent sebelum melakukan suction
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Ya 38 100,0 100,0 100,0
87
Handscoon
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Ya 38 100,0 100,0 100,0
Masker
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Ya 38 100,0 100,0 100,0
Mesin Suction
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Ya 38 100,0 100,0 100,0
Kateter suction
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Ya 38 100,0 100,0 100,0
Stetoskop
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak 35 92,1 92,1 92,1
Valid Ya 3 7,9 7,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
88
O2/ Ambubag
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Ya 38 100,0 100,0 100,0
Spatel lidah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak 36 94,7 94,7 94,7
Valid Ya 2 5,3 5,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
Tissu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Ya 38 100,0 100,0 100,0
89
Kontrak Waktu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak 5 13,2 13,2 13,2
Valid Ya 33 86,8 86,8 100,0
Total 38 100,0 100,0
Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak 1 2,6 2,6 2,6
Valid Ya 37 97,4 97,4 100,0
Total 38 100,0 100,0
Mencuci tangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak 9 23,7 23,7 23,7
Valid Ya 29 76,3 76,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
90
Mengukur kedalaman dan frekuensi pernapasan serta auskultasi bunyi napas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak 36 94,7 94,7 94,7
Valid Ya 2 5,3 5,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
91
Dengan kateter mengisap, kateter dikeluarkan secara memutar (lama pengisapan 10-15
Mencuci tangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Ya 38 100,0 100,0 100,0
Mencatat hasil tindakan dan respon klien dengan nama/paraf yang jelas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak 33 86,8 86,8 86,8
Valid Ya 5 13,2 13,2 100,0
Total 38 100,0 100,0
92
Mencatat waktu tindakan (hari/tanggal/jam)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak 2 5,3 5,3 5,3
Valid Ya 36 94,7 94,7 100,0
Total 38 100,0 100,0
93
Crosstabs
Count 1 15 16
Count 6 10 16
% within Jenis 37,5% 62,5% 100,0%
Laki-laki
Kelamin
Kelamin Count 7 15 22
94
Jenis Kelamin * Pelaksanaan Tindakan Crosstabulation
Pelaksanaan Tindakan Total
Sesuai Tidak Sesuai
Prosedur Prosedur
Count 1 15 16
6,3% 93,8% 100,0
% within Jenis Kelamin
Laki-laki %
% within Pelaksanaan 50,0% 41,7% 42,1%
Jenis Tindakan
Kelamin Count 1 21 22
4,5% 95,5% 100,0
% within Jenis Kelamin
Perempuan %
% within Pelaksanaan 50,0% 58,3% 57,9%
Tindakan
Count 2 36 38
5,3% 94,7% 100,0
% within Jenis Kelamin
Total %
% within Pelaksanaan 100,0% 100,0% 100,0
Tindakan %
95
100,0% 100,0% 100,0%
% within Pengetahuan
96
Count 2 36 38
% within Umur 5,3% 94,7% 100,0%
Total
% within Pelaksanaan 100,0% 100,0% 100,0%
Tindakan
97
Pendidikan * Pelaksanaan Tindakan Crosstabulation
Pelaksanaan Tindakan Total
Sesuai Tidak Sesuai
Prosedur Prosedur
Count 1 16 17
% within Pendidikan 5,9% 94,1% 100,0%
DIII
% within Pelaksanaan 50,0% 44,4% 44,7%
Tindakan
Pendidikan
Count 1 20 21
% within Pendidikan 4,8% 95,2% 100,0%
Ners
% within Pelaksanaan 50,0% 55,6% 55,3%
Tindakan
Count 2 36 38
% within Pendidikan 5,3% 94,7% 100,0%
Total
% within Pelaksanaan 100,0% 100,0% 100,0%
Tindakan
98
Status Pernikahan * Pelaksanaan Tindakan Crosstabulation
Pelaksanaan Tindakan Total
Sesuai Tidak Sesuai
Prosedur Prosedur
Count 2 26 28
% within Status Pernikahan 7,1% 92,9% 100,0%
Menikah
% within Pelaksanaan 100,0% 72,2% 73,7%
Status Tindakan
Pernikahan Count 0 10 10
Belum % within Status Pernikahan 0,0% 100,0% 100,0%
Menikah % within Pelaksanaan 0,0% 27,8% 26,3%
Tindakan
Count 2 36 38
% within Status Pernikahan 5,3% 94,7% 100,0%
Total
% within Pelaksanaan 100,0% 100,0% 100,0%
Tindakan
99
Lama Kerja * Sikap Crosstabulation
Sikap Total
Baik Cukup
Count 9 18 27
=> 5 Tahun % within Lama Kerja 33,3% 66,7% 100,0%
% within Sikap 69,2% 72,0% 71,1%
Lama Kerja
Count 4 7 11
< 5 Tahun % within Lama Kerja 36,4% 63,6% 100,0%
% within Sikap 30,8% 28,0% 28,9%
Count 13 25 38
Total % within Lama Kerja 34,2% 65,8% 100,0%
% within Sikap 100,0% 100,0% 100,0%
100
Level PK * Pengetahuan Crosstabulation
Pengetahuan Total
Baik Cukup
Count 0 9 9
0 % within Level PK 0,0% 100,0% 100,0%
% within Pengetahuan 0,0% 24,3% 23,7%
Count 0 11 11
1 % within Level PK 0,0% 100,0% 100,0%
% within Pengetahuan 0,0% 29,7% 28,9%
Level PK
Count 0 7 7
2 % within Level PK 0,0% 100,0% 100,0%
% within Pengetahuan 0,0% 18,9% 18,4%
Count 1 10 11
3 % within Level PK 9,1% 90,9% 100,0%
% within Pengetahuan 100,0% 27,0% 28,9%
Count 1 37 38
Total % within Level PK 2,6% 97,4% 100,0%
% within Pengetahuan 100,0% 100,0% 100,0%
101
% within Level PK 34,2% 65,8% 100,0%
% within Sikap 100,0% 100,0% 100,0%
102
103
104
105