Anda di halaman 1dari 2

Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur kualitas hidup masyarakat.

Peningkatan kualitas lingkungan terdiri dari berbagai aspek, salah satu aspek yang sangat berpengaruh
adalah pengelolaan sampah dilingkungan permukiman. Hubungan sikap dengan perilaku masyarakat
dalam membuang sampah. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Gerungan dalam Robinson, sikap merupakan
kecenderungan untuk bereaksi secara positif atau secara negatif terhadap suatu objek. Dengan
demikian untuk mendapatkan sikap yang baik dan benar terhadap perilaku membuang sampah, perlu
diberikan informasi atau penyuluhan secara rutin tentang pengelolaan sampah maupun bahaya sampah
bagi kesehatan dan lingkungan. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah dan
bahaya sampah, akan mewujudkan sikap yang baik terhadap pengelolaan sampah dan akan terbentuk
perilaku yang tepat dalam melakukan pengelolaan sampah.

Tumpukan sampah tidak semestinya dibuang sembarangan yang dapat meningkatkan hewan
pengerat, vektor dan bau sampah yang menimbulkan penyakit. Tempat sampah yang tidak tertutup
maupun tempat sampah yang diletakkan berdekatan dengan kegiatan memasak dapat juga
menimbulkan bibit penyakit. Bibit penyakit akan semakin berkembang akibat udara yang lembab dan
kebiasaan masyarakat yang kurang peduli terhadap personal hygiene. Perilaku membuang sampah
yang sembarangan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme dan bibit penyakit.
Bibit penyakit dapat menular melalui vektor udara dan lalat, maupun media lainnya seperti, peralatan
makan, pakaian dan sumber air

Dampak dari sampah salah satunya penyakit yang berbasis lingkungan akibat membuang
sampah sembarangan terutama di sungai , diantaranya adalah penyakit diare. Penyakit diare
disebabkan karena pasokan air, sanitasi, maupun kebersihan yang buruk dan patogen yang terjadi.
Penyakit diare morbiditas yang dapat mengancam jiwa (Cairncross, et al. 2010). Penyakit diare atau
disebut gastroenteritis adalah penyakit yang ditandai frekuensi berak lebih dari biasanya (3 kali atau
lebih dalam sehari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa arah/lendir.
Secara khusus diare akut adalah diare yang timbul secara mendadak dan berhenti cepat atau maksimal
berlangsung sampai dua minggu (Subakti, 2015). Ini merupakan ancaman serius bagi kesehatan
manusia dan kesejahteraan melalui paparan infeksi dan kontaminan biologis, gangguan bau, dan
peningkatan jumlah hama (tikus dan serangga) yang berkembangbiak dan bertindak sebagai vektor
penyakit (Oluyinka & Balogun, 2013).

Pencemaran air menyebabkan kualitas air menurun hingga menyebabkan air tidak berfungsi sesuai
dengan peruntukannya, Pencemaran air sungai oleh mikroorganisme patogen yaitu bakteri Escherichia
coli dapat disebabkan oleh sampah atau tinja yang dibuang ke sungai. Penyebab utama penyakit diare
adalah infeksi bakteri atau virus. Jalur masuk utama infeksi tersebut melalui feses manusia atau
binatang, makanan, air, dan kontak dengan manusia. Dimana air yang terkontaminasi dan di konsumsi
terus menerus dapat menyebabkan penyakit diare

Anda mungkin juga menyukai