Evaluasi Pemilihan Lokasi Pembangunan Kembali Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak (RSKIA) Kota Bandung Berdasarkan Keamanan, Aksesibilitas, Dan Cakupan Wilayah
Evaluasi Pemilihan Lokasi Pembangunan Kembali Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak (RSKIA) Kota Bandung Berdasarkan Keamanan, Aksesibilitas, Dan Cakupan Wilayah
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang judul yang diangkat,
rumusan masalah, tujuan penelitian, metode analisis data, output yang diharapkan,
serta sistematika penulisan.
1
Di lihat dari segi demografi berdasarkan data Badan Pusat Statistik,
laju pertumbuhan penduduk di Kota Bandung mengalami penurunan setiap
tahunnya. Tercatat bahwa pada tahun 2015, pertumbuhan penduduk Kota
Bandung hanya mencapai 0.43 % yang mengisyaratkan pula telah terjadi
penurunan jumlah kelahiran. Namun penurunan jumlah kelahiran yang
ada, berbanding terbalik dengan permintaan pelayanan kesehatan ibu dan
anak yang kian tahun kian meningkat (LKIP RSKIA Kota Bandung tahun
2014). Hal ini menyebabkan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA)
Kota Bandung yang hanya memiliki kapasitas 65 kamar tidak mampu lagi
menampung pasien. Untuk itu perlu dilakukan pembangunan kembali
Rumah Khusus Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) untuk dapat meningkatkan
kapasitas pelayanan sesuai permintaan yang ada di Kota Bandung.
2
merupakan salah satu faktor penghambat bagi pasien gawat darurat seperti
yang tercantum dalam Rencana Kerja (Renja) RSKIA Kota Bandung
tahun 2016. Untuk itu dalam pemilihan lokasi atau lahan untuk
pembangunan rumah sakit ini perlu menerapkan kriteria – kriteria yang
menjadi standar lokasi berdirinya rumah sakit.
3
KH Wahid Hasyim (KOPO), Kecamatan Bojongloa Kaler, harus
memenuhi berbagai kriteria – kriteria agar apa yang diharapkan
sebelumnya dapat tercapai. Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi
permasalahan dalam tulisan ini adalah sejauh mana ketepatan dan
kesesuaian Jalan KH Wahid Hasyim (KOPO), Kecamatan Bojongloa
Kaler sebagai lokasi terpilih untuk pembangunan RSKIA Kota Bandung
berdasarkan aspek keamanan, cakupan, dan aksesibilitasnya. Oleh
karenanya, penulis merumuskan beberapa pertanyaan terkait masalah
yaitu:
4
1.4.1 Buffer
1.4.2 Overlay
5
1.4.3 Merge
Output dari laporan ini adalah berupa peta - peta wilayah Jalan
KH Wahid Hasyim (KOPO) yang dapat menggambarkan aspek
keamanan, cakupan, dan aksesibilitas terhadap lokasi tersebut. Sehingga
berdasarkan peta tersebut, dapat dilakukan evaluasi terhadap kesesuaian
dan ketepatan pemerintah kota dalam menentukan Jalan KH Wahid
Hasyim (KOPO) sebagai lokasi pembangunan kembali RSKIA Kota
Bandung.
6
7