Anda di halaman 1dari 3

Biografi Achmad Zaky

Lahir : 24 Agustus 1986 (usia 33 tahun), Kabupaten Sragen


Kebangsaan : Indonesia
Pasangan : Diajeng Lestari (m. 2010)
Pendidikan : Institut Teknologi Bandung
Anak : Laiqa Anzani

Kehidupan Pribadi Achmad Zaky


Pria kelahiran Sragen, 24 Agustus 1986 ini mewarisi darah Jawa yang kental akan budayanya. Di
usianya yang ke 32 ini, pencapaian Achmad Zaky bukanlah tanpa sebab. Kesuksesannya
sekarang tak lain dan tak bukan adalah berkat kedua orangtuanya yang senantiasa mendukung
langkahnya.
Di samping itu, di balik keberhasilannya, ada seorang wanita yang berkontribusi siang dan
malam untuk dirinya. Dia adalah Diajeng Lestari, wanita yang menjadi tambatan hati Zaky yang
mengakhiri masa lajangnya pada 17 Oktober 2010 silam.
Keduanya pun berkarier di bidang yang sama dengan memanfaatkan internet untuk berbisnis.
Tak mau kalah dari suaminya, pada tahun 2011, Diajeng mencoba peruntungan dengan
mendirikan hijup.com. Dari pernikahannya itu, Laiqa Anzani datang untuk melengkapi manisnya
kehidupan rumah tangga Achmad Zaky dan istri.
Riwayat Pendidikan
Ketertarikan Achmad Zaky dengan dunia teknologi rupanya sudah tumbuh sejak dirinya
menggeluti buku-buku pemrogaman yang dibelikan oleh pamannya, yaitu pada tahun 1997
silam. Pada saat itu, di usianya yang baru 11 tahun, Zaky sudah bisa mengoperasikan komputer
berkat kontribusi pamannya.
Karena ketekunannya itu, saat menduduki bangku sekolah menengah atas di sebuah sekolah di
Solo, Zaky berhasil meraih juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang komputer. Bahkan,
dirinya menang hingga tingkat nasional.
Ingin menyelami bakatnya lebih dalam di dunia komputer, pada tahun 2004 Zaky pun
melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung, tepatnya di jurusan Teknik
Informatika. Usut punya usut, Zaky sempat mendapat IPK sempurna di semester pertamanya,
lho.
Kesuksesan akademisnya itu tidak Zaky raih semata-mata hanya dengan belajar. Pasalnya, Zaky
menyempatkan waktunya selama kuliah untuk mendirikan beberapa organisasi kemahasiswaan
di kampusnya. Zaky berkontribusi dalam menggagas ShARE Global Student Think-Tank
bersama teman-temannya yang lain.
Tak hanya itu, dia juga mendirikan Entrepreneur Club ITB yang sekarang lebih dikenal dengan
Technoentrepreneur Club (TEC ITB). Serta, aktif dalam organisasi Amateur Radio Club (ARC)
ITB.
Prestasi Achmad Zaky saat Kuliah
Prestasi yang ditorehkan Zaky selama berkuliah juga tidak kalah cemerlangnya. Dirinya sering
menjuarai berbagai kompetisi tingkat nasional. Misalnya, pada tahun 2007 Zaky berhasil
menyabet juara II dalam perlombaan yang diadakan salah satu operator seluler Indonesia, yaitu
Indosat Wireless Innovation Contest.
Dalam ajang tersebut, Zaky menciptakan perangkat lunak yang ia juluki MobiSurveyor, yang
berfungsi untuk mempermudah aktivitas manusia khususnya dalam perhitungan survei secara
cepat. Berkat kreativitasnya itu, Zaky dianugerahi Merit Award dalam kompetisi INAICTA
(Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008.
Tak ketinggalan, Zaky juga sempat mengenyam pendidikan di Oregon State University selama
dua bulan berkat beasiswa yang dia dapat dari pemerintah Amerika Serikat. Selang satu tahun,
suami dari Diajeng Lestari ini kembali terbang ke Amerika Serikat untuk mewakili kampus
tercintanya dalam ajang Harvard National Model United Nations 2009.
Perjalanan Karier
Bakat dan prestasi yang Achmad Zaky peroleh sewaktu mengenyam pendidikan mengantarnya
pada kesuksesannya sekarang ini. Ayah satu anak ini mulai merintis kariernya dengan
membentuk sebuah usaha startup dengan harapan menjadi bermanfaat bagi banyak orang.
Lantas, Zaky mulai mencoba peruntungan dengan mendirikan usaha Bukalapak yang secara
resmi dibuka tahun 2011. Zaky cukup percaya diri meskipun dia harus membangun usahanya
dari bawah. Awal berdirinya usahanya itu mungkin tidaklah begitu pesat. Namun, kepercayaan
dirinya membuahkan hasil yang luar biasa.
"Jujur saya memang resah saat mau mendirikan Bukalapak. Orang-orang kira saya bakal gelar
lapak di pinggir pasar. Saya sih, enggan bilang ke keluarga, apalagi orangtua saya itu guru. Nah,
saya di situ coba untuk lawan, makin percaya diri. Tidak apa-apa gagal, yang penting
prosesnya," ujar Zaky.
Melihat Peluang
Zaky awalnya mengajak para pedagang di mall untuk bergabung dengan Bukalapak. Namun,
saat itu usaha startup yang terhitung masih belum familiar rupanya sedikit menyulitkan Zaky.
Klien pertama yang ia dapat hanyalah pedagang kecil yang mengaku dagangannya di toko
kurang laku.
Pada akhirnya, Zaky mulai melihat peluang dari pedagang yang usahanya belum berkembang
untuk bergabung di Bukalapak. Alhasil, berkat boomingnya internet pada saat itu, startup Zaky
yang pada awalnya hanya dia rintis di mall menjadi semakin berkembang dengan banyaknya
minat investor untuk menanamkan modalnya.
Masuk Daftar Pemuda Terkaya di Indonesia
Bukalapak menjadi satu dari beberapa startup unicorn di Indonesia. Tentunya, hal ini tidak lepas
dari kerja keras sang pendiri sekaligus CEO Bukalapak, Achmad Zaky. Pada pertengahan tahun
2018, majalah Globe Asia mempublikasikan daftar 150 orang terkaya di Indonesia. Kerja keras
Achmad Zaky menuntunnya masuk sebagai satu dari beberapa anak muda pendiri startup yang
ada di daftar tersebut.
Mengutip dari daftar yang dibuat Globe Asia, jumlah harta kekayaan Zaky diperkirakan
sebanyak US$ 100 juta atau setara Rp 1,5 triliun saat daftar itu dibuat. Nggak kebayang kan,
berapa kekayaan Zaky di tahun 2019 ini?
Terlebih lagi, Zaky sempat tercatat masuk dalam jajaran 10 pengusaha muda berusia di bawah 30
tahun paling berpengaruh di Asia Tenggara periode tahun 2015 yang dibuat oleh media online
Tech in Asia.

Anda mungkin juga menyukai