Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan Volume 10 No 3, Hal 209 - 215, Desember 2018 ISSN 2085-1049 (Cetak)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal ISSN 2549-8118 (Online)


Jurnal Keperawatan Volume 10 No 3, Hal 209 - 215, Desember 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PEMBERIAN PIJAT BAYI DAN SARI DAUN KATUK DALAM MENINGKATKAN


BOUNDING ATTACHMENT
Heny Prasetyorini1,Niken Sukesi2
Akademi Keperawatan Widya Husada Semarang
Henybundagavin@gmail.com

ABSTRAK
Bayi baru lahir (BBL) akan beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Cara untuk
menguatkan proses adaptasi BBL dengan bounding attachment.Bounding attachment dapat
dilakukan dengan Inisiasi menyusu dini (IMD), rawat gabung, KMC dan pijat bayi.Pijat bayi
mampumenciptakan hubungan kasih sayang ibu dan bayi. IMD juga dapat membantu ibu
kontak langsung dengan bayinya, reflek rooting, sucking akan berfungsi untuk membantu
kelancaran ASI dengan sari daun katuk mampu memperlancar produksi ASI. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengidentifikasi pemberian pijat bayi dan sari daun katuk terhadap bounding
attachment. Desain pretest-posttest, jumlah sampel 20 responden dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Instrument yang digunakan SOP Pijat bayi, lembar observasi dan
kuesioner. Bounding Attachment sebelum dilakukan intervensi dari nilai “Agak Tidak Tepat
dan Agak sesuai” , menjadi “ Agak Sesuai dan Sangat Sesuai”setelah diberikan pijat bayi dan
sari daun katuk. Pemberian pijat bayi dan sari daun katuk mampu meningkatkan bounding
attachment.

Kata Kunci: : Pijat bayi, Daun Katuk, Bounding Attachment

GIVING BABY MASSAGE AND COTTON LEAVES IN IMPROVING BOUNDING


ATTACHMENT

ABSTRACT
Newborns (BBL) will adapt to the new environment. Ways to strengthen the BBL adaptation process
with bounding attachments. Bounding attachments can be done by initiating early breastfeeding
(IMD), joining care, KMC and baby massage. Baby massage can create a loving relationship between
mother and baby. IMD can also help mothers direct contact with their babies, rooting reflexes,
sucking will function. To help smooth the milk with katuk leaf extract, it can facilitate the production
of breast milk. This activity aims to identify the provision of baby massage and katuk leaf extract to the
bounding attachment.The design of the pretest-posttest, the number of samples was 20 respondents
using purposive sampling technique. Instrument used SOP Baby massage, observation sheet and
questionnaire. Bounding Attachment before the intervention of the value of "Somewhat Inappropriate
and Somewhat Appropriate", becomes "Somewhat Appropriate and Very Appropriate" after being
given a baby massage and katuk leaf extract. Giving baby massage and katuk leaf extract can increase
bounding attachment.

Keywords: Baby massage, Katuk Leaves, Bounding Attachment

PENDAHULUAN
Bayi yang baru lahir butuh proses untuk dapat berlangsung selama beberapa minggu
beradaptasi dengan lingkungan sekitar, (Setyorini, 2015).
khususnya dengan dunia luar. Dunia luar
merupakan alam baru, alam yang berbeda Salah satu cara untuk menguatkan proses
dengan rahim ibu. Dingin, terang, ramai, adaptasi bayi baru lahir adalah dengan cara
berisik itu lah dunia baru sang bayi. Bayi menguatkan bounding attachment, karena
sangat membutuhkan kehangatan, dekapan, dengan bounding attachment hubungan
ketenangan seperti saat berada di rahim ibu. psikologis ibu dan bayi menjadi lebih intens
Proses ini kita kenal dengan proses transisi dan serta membantu bayi dalam proses adaptasi

209
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 3, Hal 209 - 215, Desember 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

dengan lingkungan baru (Ethycasari, 2015). dilakukan oleh ibu adalah sentuhan atau
Bounding attachment adalah sebuah interaksi usapan halus penuh kasih sayang yang akan
yang nyata antara orang tua dan bayi yang memperkuat ikatan batin yang sudah terbentuk
dimulai sejak usia kehamilan memasuki kala sejak bayi masih dalam kandungan (Utami R,
IV dan ikatan ini akan semakin kuat ketika 2001)Bounding attachmentdapat dilakukan
bayi sudah dilahirkan. Interaksi ini meliputi dengan dua cara yaitu dengan IMD (Inisiasi
fisik, emosi dan sensori dimana interaksi yang Menyusui Dini) dan pelaksaan Rawat Gabung.
terus menerus antara orang tua dan bayi akan
membentuk suatu ikatan batin yang kuat Dalam pelaksanaan IMD ini, bayi segera
diantara keduanya. Bounding attachment diletakkan diatas perut atau dada ibu dimana
berperan penting dalam memberikan ada kontak langsung antara kulit bayi dengan
kehangatan dan kenyamanan pada bayi. Bayi kulit ibu yang berfungsi sebagai barier bagi
akan merasa diperhatikan, dicintai dan bayi untuk mempertahankan suhu tubuhnya.
dipercayai serta dapat menumbuhkan sikap IMD juga mampu merangsang refleks primitif
sosial, sehingga bayi dapat merasa aman dan bayi yaitu refleks rooting dan refleks sucking.
berani untuk melakukan eksplorasi (Anjani, Sedangkan dalam pelaksanaan rawat gabung,
2017).Bayi sangat memerlukan bounding ibu diberi kesempatan untuk merawat bayinya
attachment. Keadaan ini sangat penting bagi sendiri. Dekapan, sentuhan termasuk juga
bayi untuk bisa beradaptasi dengan dalam hal ini adalah pijat bayi, dapat
lingkungannya yang baru. Ibu seharusnya mempercepat terciptanya hubungan kasih
mendapatkan pengetahuan yang cukup sayang (bounding attachment) antara ibu dan
mengenai pentingnya bounding attachment bayi.
agar kebutuhan akan bounding attachment ini
terpenuhi untuk pertumbuhan dan Selain itu untuk menambah Bounding
perkembangan bayi. Apabila bounding attachment ibu bisa memberikan ASI secara
attachment kurang atau tidak terpenuhi dapat berkualitas dan berkuantitas dengan cara
menyebabkan masalah potensial yang cukup mengkonsumsi sari daun katuk. ASI adalah
serius bagi bayi diantaranya developmental suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa,
delays, eating, soothing behavior, emotional dan garam organik yang diekskresi oleh kedua
function, in-appropriate modeling, dan kelenjar payudara ibu dan merupakan makanan
aggression (Ethycasari, 2015). terbaik untuk bayi (Bahiyatun, 2009). Daun
katuk memiliki kandungan zat besi yang tinggi
Sebuah penelitian menyatakan bahwa pijat dan kaya vitamin (A, B1, dan C), protein
bayi mampu meningkatkan bounding lemak, dan mineral. Salah satu manfaat daun
attachment bayi baru lahir secara efektif katuk untuk melancarkan ASI. Senyawa asam
sehingga perkembangan bayi lebih optimal seskuiterna inilah yang terdapat dalam daun
(Andini,et.al, 2014) Sebuah penelitian katuk yang berperan untuk melancarkan ASI
menyatakan bahwa pijat bayi mampu (Santoso, 2008).
meningkatkanbounding attachment bayi dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan bayi Daun katuk mengandung pelifenol dan steroid
serta hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berperan dalam prolaktin reflek untuk
yang mendukung proses berjalannya bounding menghasilkan ASI dan juga merangsang
attachment diantaranya kesehatan emosional hormone oksitosin.Adapun penelitian yang
orang tua, dukungan keluarga, kedekatan orang dilakukan oleh Suwanti (2016)bahwa ibu-ibu
tua dan bayi serta kecocokan antara orang tua yang mengkonsumsi ekstrak daun katuk
dan bayi (Sari,et.al, 2013 & Wahyuni, et.al, mengalami kenaikan produksi ASI sampai
2018) Banyak ahli yang sudah membuktikan melebihi kebutuhan bayinya (70%). Sedangkan
bahwa pijat bayi yang dilakukan sendiri oleh yang tidak mengkonsumsi mengalami
orang tua, terutama ibu, dapat memberikan kenaikan produksi ASI sampai melebihi
banyak manfaat. Ibu merupakan satu-satunya kebutuhan bayinya hanya sebagian kecil saja.
orang yang paling dikenal oleh bayi, dimana Selain dapat meningkatkan volume ASI,
mereka melewati masa bersama selama 9 konsumsi daun katuk juga dapat meningkatkan
bulan, melewati masa-masa kritis saat kandungan vitamin A dan protein ASI
persalinan sehingga diantara mereka terbentuk (Santoso,2016). Dengan produksi ASI
sebuah ikatan yang kuat. Pijat bayi yang melimpah serta banyak kandungan vitamin di
210
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 3, Hal 209 - 215, Desember 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

dalam daun katuk memberikan manfaat yang dengan di ajarkannya pijat bayi pada ibu
baik bagi bayi, sehingga bayi akan merasa postpartum ibu dapat selalu melakukan pijat
senang, bahagia, nyaman dan kenyang saat pada bayinya, ibu akan semakin sering
bisa mendapatkan ASI dari ibunya secara menyentuh bayi, melakukan tatap muka,
lansung. Mengingat pentingnya bounding berkomunikasi dengan bayi, sehingga bayi
attachment antara ibu dan bayi dengan merasa aman serta nyaman saat berada didekat
tindakan pijat bayi serta pemberian sari daun ibu. Dari kedekatan ini diharapkan mampu
katuk pada ibu sejak dini dengan tujuanagar membentuk Bounding antara ibu dan bayi.
memperoleh produksi ASI yang melimpah Selain diajarkan pijat bayi ibu juga diberikan
serta belum adanya penelitian dengan judul ini jus sari daun katuk yang bertujuan untuk
maka penelitian tertarik untuk melakukan memberikan ASI yang berlimpah serta
penelitian pengaruh pijat bayi serta pemberian berkualitas sehingga bayi akan merasakan
sari daun katuk untuk meningkatkan bounding tenang, nyaman serta puas dengan pemberian
attachment di puskesmas purwoyoso. ASI yang diberikan oleh ibunya. Setelah di
berikan intervensi ibu postpartum akan
METODE diberikan kuasioner bounding
Metode yang dilakukan dengan cara attachmentkembali, untuk melihat
mengajarkan pijat bayi dan memberikan sari peningkatan bounding attacment antara ibudan
daun katuk pada ibu postpartum di puskesmas bayi.
purwoyoso, denan mencari responden sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkanyaitu pada HASIL
ibu postpartum yang sedang melakukan Hasil analisis data dengan melihat
pemeriksaan di Puskesmas Purwoyoso karakteristik responden yang meliputi
sejumlah 20 responden. Setelah mendapatkan agama, suku, riwayat persalinan, riwayat
responden memberikan kuasioner pada kehamilan, pendidikan, pekerjaan, umur,
Ibupostpartum untuk mengisi kuasioner serta melihat peningkatan bounding
Bounding Attachmentsetelah itu ibu attacment antara ibu dan bayi sebelum dan
postpartum diberikan intervensi diajarkan cara
setelah dilakukan pijat bayi dan pemberian
melakukan pijat bayi serta diberikan jus sari
daun katuk untuk persiapan dalam proses sari daun katuk pada ibu postpartum.
menyusui, agar ASI melimpah. Di harapkan

Tabel 1.
Distribusi frekuensi karakteristik responden pijat bayi dan pemberian sari daun katuk (n=20)
Karakteristik f %
Riwayat persalinan
Bermasalah 1 5.6
Tidak bermasalah 18 88.9
Perdarahan 1 5.6
Pendidikan
SD 5 27.8
SLTA 14 66.6
PT 1 5.6
Pekerjaan
IRT 15 72.2
Pedagang 1 5.6
Karyawan swasta 4 22.2
Riwayat Kehamilan
Pertama 12 55.6
Kedua 8 44.4
Umur
< 25 13 72.2
25-35 6 22.2
>35 1 5.6

211
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 3, Hal 209 - 215, Desember 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

20
18
16
14
12
10 Sangat Tidak
8 Tepat (-)
6 Agak Tidak
4 Tepat (-)
2 Agak Sesuai (+)
0

Melakukan sesuatu

Melakukan sesuatu
Memandang

Memandang
Berkata

Berkata
Sangat Sesuai (+)

Sebelum Sesudah

Gambar Grafik 1.
Pemberian pijat bayi dan sari daun katuk pada ibu postpartum terhadap bounding attachmentsebelum
dan sesudah dilakukan pijat bayi dan pemberian sari daun katuk

Berdasarkan gambar grafikanalisis pemberian responden dan setelah melakukan pijat bayi
pijat bayi dan sari daun katuk pada ibu dan pemberian sari daun katukbounding
postpartum sebelum dan sesudah dilakukan attachmentmenjadi agak sesuai sebanyak 0
pijat bayi dan pemberian sari daun katuk. responden dan sangat sesuai menjadi 20
Didapatkan data responden yang mengalami responden. Analisis data yang digunakan
bounding attachment(Kategori Memandang) dengan menggunakan kuasioner bounding
“Agak Tidak Tepat”sebelum melakukan pijat attachment dengan melihat pretest dan
bayi dan pemberian sari daun katukhasilnya posttestsebelum dan sesudah dilakukan pijat
sebanyak 12 respondenbounding attacment bayi dan pemberian sari daun katuk.
agak sesuai sebanyak 8 responden dan setelah
melakukan pijat bayi dan pemberian sari daun PEMBAHASAN
katukbounding attachmentmenjadi agak sesuai Karakteristik responden yang didapatkan
sebanyak 5 responden dan sangat sesuai responden dengan riwayat persalinan
menjadi 15 responden. bermasalah 1 responden (5.6%), tidak
bermasalah 18 responden (88.9%), perdarahan
Data responden yang mengalami bounding 1 responden (5.6%). Responden dalam
attachment“Kategori Berkata” agak sesuai pengabdian ini yang terbanyak adalah dengan
sebelum melakukan pijat bayi dan pemberian riwayat persalinan tidak bermasalah, dari 20
sari daun katukhasilnya sebanyak 16 responden melahirkan secara spontan. Semua
respondenbounding attacmentsangat sesuai responden langsung melakukan IMD dan
sebanyak 4 responden dan setelah melakukan Rawat Gabung. Riwayat persalinan normal
pijat bayi dan pemberian sari daun dapat mempengaruhi bounding attachment
katukbounding attachmentmenjadi agak sesuai antara ibu dan bayi, dikarenakan kondisi ibu
sebanyak 3 responden dan sangat sesuai jauh lebih baik dibandingkan dengan ibu yang
menjadi 17 responden. Data responden yang melahirkan secara section caesarea.
mengalami bounding attachment“Kategori Responden yang melahirkan secara normal
Melakukan” agak sesuai sebelum melakukan akan secara langsung melakukan IMD dan
pijat bayi dan pemberian sari daun Rawat Gabung.Sedangan ibu yang melahirkan
katukhasilnya sebanyak 20 responden secara section caesarea untuk sementara waktu
bounding attacment sangat sesuai sebanyak 0 bayi akan dipisah dulu dengan ibunya, dan di 6
212
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 3, Hal 209 - 215, Desember 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

jam pertama post sectio caesarea bayi belum lebih banyak di bandingkan ibu multipara dan
bisa secara langsung melakukan IMD secara hasil penelitian menunjukan bahwa semua ibu
mandiri. Apabila Activity Daily Living (ADL) mempunyai nilai bounding attachment sangat
terganggu, maka bounding attachment dan sesuai pada “kategori melakukan” hal ini
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) juga tidak akan terjadi setelah ibu melakukan pijat bayi dan
terpenuhi karena adanya peningkatan intensitas minum sari daun katuk. Beberapa peneliti
nyeri(Bobak, 2004). berpendapat bahwa pijat bayi yang dilakukan
sendiri olehorang tua, terutama ibu, dapat
Responden dengan Pendidikan SD terdapat 5 memberikanbanyak manfaat. Ibu merupakan
responden (27.8%)SLTA 14 responden satu-satunyaorang yang paling dikenal oleh
(66.6%), PT 1 responden (5.6%). Tingkat bayi, dimana mereka melewati masa bersama
pendidikan yang rendah mengakibatkan selama 9 bulan, melewati masa-masa kritis saat
kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan persalinan sehingga diantara mereka terbentuk
atau kelainan-kelainan dalamkehamilan kurang sebuah ikatan yang kuat. Pijat bayi yang
diperhatikan yang padaakhirnya dapat dilakukan oleh ibu adalah sentuhan atau
membawa resiko yang tidakdiinginkan. Akibat usapan halus penuh kasih sayang yang
dari rendahnya pengetahuandari ibu hamil akanmemperkuat ikatan batin yang sudah
tidak jarang banyak terjadi kehamilan yang terbentuksejak bayi masih dalam kandungan
menimbulkan kematian baik pada ibumaupun (Utami, 2001).Sedangkan ibu multiparitas
pada bayi yang dilahirkan atau bahkankedua- lebih siap dalam menghadapi persalinan dan
duanya. Peneliti berpendapat bahwapendidikan sudah mempunyai pengalaman dari persalinan
berpengaruh terhadap pengetahuanresponden sebelumnya.
terhadap bounding attachment, namun
pengetahuan ini bisa diperoleh responden saat Umur <25 13 responden (72.2%), 25-35 6
Ante Natal Care (ANC) selama kehamilan. Hal responden (22.2%), >35 1 responden (5.6%).
inidibuktikan dengan nilai boundingattachment Responden yang terbanyak adalah usia muda.
yang sangat sesuai setelah ibu melakukan pijat Responden dengan usia muda menunjukkan
bayi dan minum sari daun katuk pada semua ketergantungan yang tinggi pada keluarga.
responden.Responden denganpekerjaan IRT 15 Usia 20-30 tahun adalah usia yang tepat bagi
responden (72.2%), Pedagang 1 responden seorang wanita untuk melahirkan seorang
(5,6%), Karyawan Swasta 4 responden anak. Usia ini merupakan periode yang optimal
(22.2%). bagi seorang ibu untuk merawat
bayinya(Kusgoyo,2013).Pengaruh pijat bayi
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dan pemberian sari daun katuk pada ibu
Roesli, bayi yang sering berada dalam dekapan postpartum terhadap bounding attacment
ibu karena menyusu akan merasakan kasih antara ibu dan bayi sebelum dan sesudah
sayang ibunya (Utami, 2008).Ibu yang bekerja melakukan pijat bayi dan pemberian sari daun
hanya sebagai ibu rumah tangga akan memiliki katuk. Didapatkan data responden yang
banyak waktu untuk anak- anaknya, dengan mengalami bounding attachment(Kategori
banyaknya waktu akan menambah kedekan Memandang)“Agak Tidak Tepat”sebelum
antara ibu dan bayi. Sewaktu – waktu bayi bisa melakukan pijat bayi dan pemberian sari daun
menyusu secara langsung dengan ibunya katukhasilnya sebanyak 12 respondenbounding
bounding attachmentnya akan semakin baik, attacment “Agak Sesuai” sebanyak 8
sedangkan pada Ibu bekerja akan cenderung responden dan setelah melakukan pijat bayi
sering meninggalkan bayinya sehingga dan pemberian sari daun katuk bounding
kedekatan antara ibu dan bayi intensitasnya attachment menjadi “Agak Sesuai” sebanyak 5
berkurang. responden dan sangat sesuai menjadi 15
responden. Hal ini menunjukkan bahwa
Riwayat kehamilan anak pertama 12 responden dengan memberikan pijat bayi maka akan
(55.6%), anak kedua 8responden dapat meningkatkan bounding attachment ibu
(44.4%).Primipara menunjukkan respon terhadap bayinya.Hal ini sesuai dengan teori
emosional kebahagiaan yang berlebihan, Subakti dan Anggraini (2008) yang
cemas, menghadapi keluhan dan berpikir pada menyebutkanmanfaat pijat bayi adalah
kebutuhan jangka panjang ( Kusgoyo, 2013). membina ikatan yang kuat antara
pada penelitian ini menunjukan ibu primipara orangtua dan anak.Sentuhan dan pandangan
213
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 3, Hal 209 - 215, Desember 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

serta kasihsayang orangtua pada bayinya pembentukkankekebalan aktif dimulai,


akanmengalirkan kekuatan jalinan kasih mempercepatproses ikatan antara orangtua dan
antarakeduanya. Pada perkembangan anak, anak(body warm/ kehangatan tubuh;
sentuhan orangtua adalah dasarperkembangan waktupemberian kasih sayang; stimulasi
komunikasi yang akanmemupuk cinta kasih hormonal).Selain faktor-faktor yang
secara timbal balik.Semua ini akan menjadi mempengaruhi berjalannya proses bounding
penentu anak akan memiliki budibaik dan attachment, ada beberapa faktor yang dapat
percaya diri. Data responden yang mengalami menjadi hambatan dalam proses bounding
bounding attachment(Kategori Berkata)“Agak attachment, diantaranya kurangnya support
Sesuai”sebelum melakukan pijat bayi dan sistem terutama dari pasangan dan keluarga
pemberian sari daun katukhasilnya sebanyak dekat, Ibu dengan resiko (ibu sakit) dimana ibu
16 respondenbounding attacment sangat sesuai tidak bisa merawat bayinya sendiri, dan bayi
sebanyak 4 responden dan setelah melakukan dengan resiko (bayi dengan gangguan
pijat bayi dan pemberian sari daun katuk kesehatan dan cacat fisik) dimana bayi harus
hasilbounding attachmentmenjadi “Agak dirawat di ruangan yang terpisah dengan
Sesuai” sebanyak 3 responden dan sangat ibunya, serta kelahiran bayi yang tidak
sesuai menjadi 17 responden. Hal ini diinginkan kehadirannya. Kehadiran bayi yang
dikarenakan bahwa salah satu faktor yang telah lama diharapkan juga mempengaruhi
mempengaruhi proses berjalannya bounding bounding attachment antara orang tua dan bayi
attachment, diantaranya kesehatan emosional (Maharani 2009). Hal ini sesuai dengan
orang tua, ketrampilan dalam berkomunikasi pendapat Widarjono yang menyatakan bahwa
dan memberi asuhan yang kompeten, kehadiran bayi dapat membuat pasangan suami
dukungan sosial seperti keluarga, teman dan istri memiliki keterikatan dan tanggung jawab
pasangan, kedekatan orang tua dengan bayi untuk membesarkan, merawat dan mencintai
serta adanya kecocokan orang tua dengan bayi bayi sehingga berpengaruh terhadap bounding
(Bobak, 2004). Adanya komunikasi antara ibu attachment (Zulkaida 2007).
dan bayi mampu meningkatkan bounding
attacment, komunikasi ini terjalin sejak bayi SIMPULAN DAN SARAN
berada di dalam kandungan ibu selama 9 bulan Simpulan
dan berlanjut saat bayi di lahirkan di dunia Pemberian pijat bayi dan sari daun katuk
hingga dewasa. mampu meningkatkan bounding attachment
pada ibu postpartum di wilayah puskesmas
Data responden yang mengalami bounding purwoyoso. Hal ini di buktikan dari hasil
attachment (Kategori Melakukan)“Agak Bounding Attachment sebelum dilakukan pijat
Sesuai” sebelum melakukan pijat bayi dan bayi dan pemberian sari daun katuk Kategori
pemberian sari daun katuk hasilnya sebanyak Memandang, Kategori Berkata dan Kategori
20 responden bounding attacment sangat Melakukan “Agak Tidak Tepat dan Agak
sesuai sebanyak 0 responden dan setelah sesuai” setelah diberikan pijat bayi dan sari
melakukan pijat bayi dan pemberian sari daun daun katuk hasilnya menjadi Bounding
katuk bounding attachment menjadi agak Attachment “ Agak Sesuai dan Sangat
sesuai sebanyak 0 responden dan sangat sesuai Sesuai”Hal ini dapat disimpulkan bahwa
menjadi 20 responden. Hasil pengabdian pemberian pijat bayi dan sari daun katuk
masyarakat ini didapatkan data bahwa ada mampu meningkatkanbounding attacment
peningkatanbounding attachmentantara ibu antara ibu dan bayi.
dan bayi setelah diberikan pijat bayi dan sari
daun katuk pada ibu postpartum di wilayah Saran
puskesmas purwoyoso. Kontak dini merupakan Tenaga Kesehatan diharapkan mampu
bagian darielemen-elemen bounding mengaplikasikan dan mengajarkan pijat bayi
attachment.Kontak dini setelah bayi di serta memotivasi kepada ibu postpartum untuk
lahirkan merupakan suatu hal yang penting mengkonsumsi sari daun katuk untuk
untuk hubungan orangtuadan anak. Menurut menambah kualitas ASI serta meningkatkan
Klaus dalam Bobak (2005), ada beberapa Bounding Attachment. Masyarakat diharapkan
keuntungan fisiologis yangdapat diperoleh dari ibu postpartum mampu dan mau melakukan
kontak dini, yaitu kadaroksitosin dan prolaktin pijat bayi sendiri serta mau mengkonsumsi sari
meningkat, reflekmenghisap dilakukan dini,
214
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 3, Hal 209 - 215, Desember 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

daun katuk dalam meningkatkan kualitas ASI terhadap bounding


serta Bounding Attachment. attachment.Available fro
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstre
DAFTAR PUSTAKA am/h andle/123456789/1954
Andini et al. 2014. Pengaruh pijat bayi
terhadap perkembangan neonatus. Setyorini, Satino.2015. Pengaruh metode
Available from http://download. persalinan lotus terhadap
portalgaruda.org/ article.phparticle. adaptasi fisiologis bayi baru lahir di
Klinik Bidan Kita. Available
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan fromhttp://download.portalgaruda.org/ar
Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC. ticle.php?article=403738&val=6664

Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Subakti, Yazid dan Deri Rizky Anggraeni.
Maternitas: edisi 4. Jakarta: EGC 2008. Keajaiban Pijat Bayi dan Balita.
PT Wahyu Media. Jakarta.
Bobak, L. 2005.Keperawatan Maternitas,
Edisi 4. Jakarta: EGC. Suwanti, Endang. 2016. Pengaruh Konsumsi
Ekstrak Daun Katuk Terhadap
Ethycasari. 2015.Perbedaan efektifitas antara Kecukupan ASI Pada Ibu Menyusui Di
metode bounding (dekapan) dan Klaten. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan.
stimulasi kutaneus dalam mengurangi Vol 5,No 2 November 2016
rasa nyeri suntikan intramuskuler pada
bayi. Available from http://download. Utami R. 2001. Pedoman pijat bayi prematur
Portalgaruda.org/article.php?article=313 dan bayi usia 0 – bulan. Jakarta: Niaga
43 Swadaya.

Kusgoyo et.al. 2013. Kajian adaptasi sosial Utami R. 2008.Pedoman pijat bayi, Vol X
psikologis pada ibu postpartum di Jakarta: PT Trubus Argiwidya
ruang rawat inap RSUD Kota
Semarang. Semarang. Wahyuni, Anjani. 2017.Hubungan usia dan
pendidikan ibu post partum dengan
Maharani S. 2009. Pijat dan senam sehat bounding attachment di Ruang Mawar
untuk bayi. Yogjakarta: Kata Hati. Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda. Available
Santoso, HB.(2008). Ragam dan Khasiat from http://ojs.stikesmuda
Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia ac.id/index.php/sehatbebaya/article/dow
Pustaka nl oad/48/48

Santoso, Urip.(2016). Katuk, TumbuhanMulti Zulkaidah A. 2007. Kecemasan pasangan


Khasiat. Bengkulu: Fakultas Pertanian
(BPFP) Unib menikah yang belum memiliki keturunan.
Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas
Sari et al. 2013.Pengaruh pijat bayi baru lahir Gunadarma.

215

Anda mungkin juga menyukai