Anda di halaman 1dari 6

© 2014 Jurnal Ners dan Kebidanan

Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, No. 1, Maret 2014


DOI: 10.26699/jnk.v1i1.ART.p052-056
This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI


TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI
(The Effect of Health Education to Baby Massage Skill )

Ajeng Mahardika Wati*), Nevy Norma Renityas**)


STIKes Patria Husada Blitar
e-mail: nevy_syai@yahoo.com

ABSTRACT

Introduction:Massage baby was done to smooth the surface of the skin performed by the
hand which aims to produce effects of neurons, the muscles, respiratory systems and
circulating blood and limpha.The aim of this research is to find out about babies health is
the educational practices massage ain on an infant by the baby. Method: Research
design was pretest-postest without control group designs. Research sample was 20
mother who have babies age 0-12 months in the BPS kirana, Jatinom Village, it choosed
with purposive sampling. Analysis using wilcoxon, with significant level ≤0.05 Result:
The results showed that health education of baby massage influence baby massage skill,
with wilcoxon signed rank test obtained p-value 0,000. Discuss: With education about the
expected health massage parents babies have knowledge and skills of massage infants it
can massaging her baby independently and right.

Keywords: health education, baby massage practice

PENDAHULUAN
Angka kematian bayi di Indonesia umurnya. Stimulasi adalah perangsangan
paling tinggi di Asia Tenggara, yang yang datang dari lingkungan anak. Anak
mencapai 32/1.000 kelahiran hidup. yang mendapat stimulasi yang terarah
Tingginya angka kematian anak lebih akan lebih cepat berkembang
disebabkan oleh kurangnya stimulus dan dibandingkan dengan anak yang kurang
nutrisi, bukan karena keberadaan ekonomi atau bahkan tidak mendapat stimulasi (
kurang ( Ronald, 2011 : 208 ). Ronald, 2011 : 193 ).
Maka dari itu Johnson & Johnson telah Studi tentang bayi telah
secara aktif memperkenalkan program menunjukkan bahwa sentuhan, gerakan
pijat bayi kepada profesional sejak tahun dan juga suara akan merangsang jalan
1977. Johnson & johnson telah syaraf, selain itu juga akan mempercepat
bekerjasama dengan profesional pertumbuhan jaringan syaraf.
kesehatan untuk mentransfer konsep dan Penambahan berat badan akan semakin
pengetahuan tentang pijat bayi kepada cepat dan aktifitas sel akan ditingkatkan
masyarakat ( Roesli, 2001 : 7 ). bersamaan dengan meningkatnya fungsi
Pijat bayi adalah pemijatan yang endokrin ( Turner, 2011 : 6 ).
dilakukan dengan usapan-usapan halus Sentuhan dan pijat pada bayi
pada permukaan kulit bayi, dilakukan setelah kelahiran dapat memberikan
dengan menggunakan tangan yang jaminan adanya kontak tubuh
bertujuan untuk menghasilkan efek berkelanjutan yang dapat
terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan mempertahankan perasaan aman pada
serta sirkulasi darah dan limpha (Subakti bayi. Laporan tertua tentang seni pijat
dan Rizky, 2008 : 3 ). untuk pengobatan tercatat di Papyrus
Kemampuan dan tumbuh Ebers, yaitu catatan kedokteran zaman
kembang anak perlu dirangsang oleh Mesir Kuno. Ayur-Veda buku kedokteran
orang tua agar anak dapat tumbuh dan tertua di India (sekitar 1800 SM ) yang
berkembang secara optimal dan sesuai menuliskan tentang pijat, diet, dan olah

*)
Bidan Praktisi, **) STIKes Patria Husada Blitar 62
Ajeng Mahardika Wati, Nevy Norma Renityas

raga sebagai cara penyembuhan bayi oleh ibu bayi di BPS Kirana Desa
utamamasa itu. Sekitar 5000 tahun yang Jatinom.
lalu para dokter di Cina dari Dinasti Tang Berdasarkan latar belakang
juga meyakini bahwa pijat adalah salah tersebut diatas maka rumusan masalah
satu dari 4 teknik pengobatan penting ( dalam penelitian ini adalah adakah
Roesli, 2009 : 2 ). pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Pemijatan tidak hanya bermanfaat pijat bayi terhadap praktik pijat bayi oleh
untuk bayi tetapi juga untuk pemberi ibu bayi di BPS Kirana Desa Jatinom.
pijatan, ini adalah alat yang akan Tujuan umumnya adalah untuk
membebaskan diri dari stres dan mengetahui pengaruh pendidikan
merupakan alat untuk membangun ikatan kesehatan tentang pijat bayi terhadap
antar orangtua dan juga ikatan antara praktik pijat bayi oleh ibu bayi.
orangtua dengan bayi. Manfaat lain dari Sedangkan tujuan khususnya adalah (1)
pemijatan pada bayi adalah meningkatnya mengidentifikasi kemampuan ibu dalam
keyakinan pemberi pijatan dalam memijat bayi sebelum diberikan
mengurus bayi itu (Turner, 2011 : 10). pendidikan kesehatan, (2)
Ilmu kesehatan modern telah mengidentifikasi kemampuan ibu dalam
membuktikan secara ilmiah bahwa terapi memijat bayi setelah diberikan pendidikan
sentuhan dan pijat pada bayi mempunyai kesehatan, (3) menganalisa pengaruh
banyak manfaat terutama bila dilakukan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
sendiri oleh orangtua bayi. Penelitian terhadap praktik pijat bayi oleh ibu bayi.
tentang pengaruh pijat bayi terhadap Manfaat penelitian bagi institusi
kenaikan berat badan bayi memperoleh diharapkan dapat menambah wacana
hasil bahwa pada kelompok kontrol kepustakaan dan informasi ilmiah tentang
kenaikan berat badan sebesar 6,16% pengaruh pendidikan kesehatan tentang
sedangkan pada kelompok yang dipijat pijat bayi terhadap praktik pijat bayi oleh
9,44% ( Putri, 2009 : 6 ). ibu bayi. Manfaat bagi masyarakat
Setelah melakukan studi diharapkan dapat memberikan gambaran
pendahuluan pada tanggal 6 Juni 2012, di dan keterampilan tentang manfaat dari
wilayah Kanigoro terdapat dua BPS yang pijat bayi serta cara memijat bayi yang
membuka praktik pijat bayi. Sedangkan benar sehingga dapat memotivasi
BPS yang paling sering didatangi oleh ibu orangtua untuk meningkatkan kesehatan
bayi adalah BPS Kirana Desa Jatinom. Di bayinya.
BPS Kirana Desa Jatinom terdapat 10 ibu
yang sedang memijatkan bayinya. Dari 10 BAHAN dan METODE
ibu tersebut masih banyak ibu bayi yang Desain penelitian dengan pretest-
belum mengetahui manfaat lebih jauh dari postest without control group design.
pijat bayi dan belum memahami Subyek penelitian ini sebanyak 20 orang
bagaimana memijat bayi yang benar ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan.
sehingga tidak bisa melakukan pemijatan Subyek penelitian ini dipilih dengan
secara mandiri. Alasan ibu memijatkan purposive sampling. Variabel independen
bayinya karena bayi sedang sakit batuk, yang digunakan adalah pendidikan
rewel dan terjatuh. Maka, dari latar kesehatan tentang pijat bayi dan variabel
belakang tersebut penulis ingin meneliti dependen yang digunakan adalah praktik
tentang pengaruh pendidikan kesehatan pijat bayi oleh ibu bayi.
tentang pijat bayi terhadap praktik pijat.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik responden di BPS Kirana Tabel 1 Karakteristik responden
Jatinom
Tabel 1 Karakteristik responden  21-29 Tahun 9 40
%  30-39 Tahun 8 30
No Karakteristik Subjek f
 ≥ 40 Tahun 1 10
Umur Ibu
1
- ≤20 tahun 2 30

Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, No. 1, Maret 2014 63


Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, No. 1, Maret 2014

Tabel 1 Karakteristik responden Tabel 1 Karakteristik responden


2. Pendidikan terakhir  Lainnya
Ibu 1 5 4 Informasi Tentang
 SD 3 15 pijat bayi
 SMP 12 60  Tidak pernah 10 50
 SMA 4 20  Petugas 5 25
 PT/Akademi Kesehatan 5 25
3 Pekerjaan Ibu  Teman/keluarga
 IRT 11 55
 PNS 1 5
 Swasta 4 20
4 20

Tabel 2 Karakteristik praktik pijat bayi oleh sampel sebelum dan sesudah penyuluhan

Nilai Pre-test Praktik pijat bayi % Post-test Praktik %


oleh ibu bayi pijat bayi oleh ibu
bayi
f f
Baik 0 0 7 35%
Cukup 0 0 10 50%
Buruk 20 100% 3 15%
Total 20 100% 20 100%

Tabel 3. Hasil uji statistik pengaruh penyuluhan pijat bayi terhadap praktik pijat bayi

Uji Statistik Test Statistik


Z 3,793
Signifikansi T-Test p=0.000

PEMBAHASAN Hal ini berdasarkan pendidikan


Kemampuan ibu dalam memijat bayi terakhir ibu bayi yang sebagian besar
sebelum Pendidikan Kesehatan adalah berpendidikan terakhir SMA, yaitu
Tentang Pijat Bayi 60% ibu bayi. Meskipun pendidikan
Berdasarkan tabel 2 didapatkan hasil terakhir ibu sebagian besar SMA, tetapi
pretest praktik pijat bayi sebagian besar pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
responden tidak ada sama sekali yang tidak diberikan pada saat SMA.
memiliki kemampuan baik. Terdapat 20 Adanya faktor pendukung mencakup
(100%) responden yang memiliki nilai ketersediaan sumber-sumber dan fasilitas
buruk. yang memadai misalkan fasilitas fisik
Pendidikan berarti bimbingan yang yaitu puskesmas, fasilitas umum yaitu
diberikan seseorang kepada orang lain TV, radio, majalah. Fasilitas-fasilitas
terhadap sesuatu hal agar mereka dapat tersebut sangat mendukung untuk
memahami. Tidak dapat dipungkiri merealisasikan tentang pijat bayi kepada
semakin tinggi pendidikan seseorang masyarakat ( Mubarak, 2009 : 255 )
maka semakin mudah pula mereka Hal ini berdasarkan informasi tentang
menerima informasi. Pada akhirnya pijat bayi yang diperoleh ibu masih
makin banyak pula pengetahuan yang kurang. Terdapat 50% ibu bayi yang tidak
dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang pernah mendapatkan informasi tentang
memiliki tingkat pendidikan yang rendah, adanya pijat bayi. Hanya 25% ibu bayi
maka akan menghambat sikap seseorang yang mendapatkan informasi pijat bayi
terhadap penerimaan, informasi, dan nilai- dari tenaga kesehatan. Hal ini disebabkan
nilai yang baru diperkenalkan (Mubarak, karena kurangnya kemauan ibu untuk
2009 : 257 ) mencari informasi tentang pijat bayi, serta

Pengaruh pendidikan kesehatan tentang stimulasi perkembangan anak usia 0 – 3 tahun terhadap pengetahuan dan sikap orang tua 64
Ajeng Mahardika Wati, Nevy Norma Renityas

kurangnya kepedulian ibu terhadap kesehatan pijat bayi hampir seluruhnya


pertumbuhan bayinya. menerima dengan positif yaitu 95%.
Faktor penguat meliputi perilaku Sikap positif ibu terhadap praktik pijat
petugas kesehatan dan tokoh masyarakat. bayi menyebabkan materi yang diberikan
Semua petugas kesehatan dilihat dari jenis saat pendidikan kesehatan dapat diterima
dan tingkatnya pada dasarnya adalah dengan baik oleh ibu bayi.
pendidik kesehatan. Jadi petugas Sikap mempunyai komponen yaitu
kesehatan dan tokoh masyarakat harus kepercayaan atau keyakinan, ide, dan
memiliki sikap dan perilaku yang sesuai konsep terhadap suatu objek. Komponen
dengan nilai-nilai kesehatan dengan tersebut secara bersama – sama
memberi contoh kepada masyarakat.( membentuk sikap yang utuh ( Mubarak,
Mubarak, 2009 : 256 ). 2009 : 258 ).
Hal ini berdasarkan data yang Hal ini berdasarkan data keyakinan ibu
menunjukkan bahwa seluruhnya 100% bayi untuk dapat mempraktikan pijat bayi
tokoh masyarakat peduli adanya praktik yaitu 50%. Ibu bayi sangat yakin untuk
pijat bayi. Tokoh masyarakat yang peduli dapat mempraktikan pijat bayi sehingga
dengan adanya praktik pijat bayi, tetapi kemauan untuk mempelajari cara memijat
tidak didukung adanya partisipasi ibu bayi sangat besar. Kebudayaan
untuk memijatkan bayinya di petugas lingkungan sekitar atau sosial budaya
kesehatan. Sehingga dapat menyebabkan dimana manusia hidup dan dibesarkan
ibu bayi tidak bisa memijat bayinya mempunyai pengaruh besar terhadap
secara mandiri. pembentukan sikap. Apabila dalam suatu
Dengan demikian dapat disimpulkan wilayah mempunyai budaya untuk
bahwa ketidak mampuan ibu bayi dalam menjaga kebersihan lingkungan, maka
praktik pijat bayi sebelum pendidikan sangat mungkin masyarakat sekitarnya
kesehatan dikarenakan faktor pendukung, mempunyai sikap untuk menjaga
yaitu sebagian besar ibu bayi tidak pernah lingkungan.
mendapatkan informasi tentang pijat bayi Hal ini berdasarkan data sosial budaya
dikarenakan ketidak mauan ibu bayi disekitar ibu bayi sebagian besar 85%
dalam mencari informasi, serta tidak adalah cukup modern. Sosial budaya yang
diajarkannya pendidikan kesehatan cukup modern berpengaruh dalam
tentang pijat bayi di SMA. Hal ini mengubah sikap dan gaya hidup ibu bayi
diperkuat dengan kurangnya minat ibu dalam merawat bayinya.
bayi terhadap pijat bayi di instansi Dengan demikian dapat disimpulkan
kesehatan. bahwa kenaikan kemampuan praktik pijat
bayi oleh ibu bayi disebabkan oleh
Kemampuan ibu memijat bayi setelah persepsi ibu bayi yang menunjukkan
pendidikan kesehatan tentang pijat keyakinan dapat mempraktikan pijat bayi
bayi secara mandiri, serta sikap positif ibu
Berdasarkan hasil penelitian dalam menerima praktik pijat bayi.
didapatkan nilai praktik pada tiap ibu bayi Pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
yaitu 50% dengan nilai cukup dan 35% merupakan aspek penting dalam
dengan nilai baik. Sedangkan hanya meningkatkan ketrampilan masyarakat
sebagian kecil ibu bayi yang memiliki karena dengan melakukan pijat bayi
nilai buruk, yaitu 15% ibu bayi. secara rutin akan mendapatkan manfaat
Sikap adalah hanya suatu yang cukup besar terutama dapat
kecenderungan untuk mengadakan mengoptimalkan tumbuh kembang anak
tindakan terhadap suatu objek dengan sehingga dapat menjadi sumber daya
sesuatu cara yang menyatakan adanya manusia yang berkualitas.
tanda – tanda untuk menyenangi atau
tidak menyenangi objek tersebut (
Mubarak, 2009 : 255 ).
Hal ini berdasarkan data bahwa sikap
ibu bayi dalam pemberian pendidikan

Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, No. 1, Maret 2014 65


Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, No. 1, Maret 2014

Pengaruh pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu


tentang pijat bayi terhadap praktik pendidikan. Disebut media pendidikan
pijat bayi kesehatan karena alat – alat tersebut
Berdasarkan hasil penelitian merupakan saluran untuk menyampaikan
didapatkan hasil postest lebih baik informasi kesehatan dank arena alat – alat
daripada hasil pretest. Sebagian besar ibu tersebut digunakan untuk mempermudah
bayi mendapatkan nilai cukup yaitu 50% penerimaan pesan – pesan kesehatan bagi
ibu bayi. Ibu bayi yang memiliki nilai masyarakat atau klien (Notoadmodjo,
baik ada 35%. Sedangkan sebagian kecil 2003 : 71 ).
ibu bayi memiliki nilai buruk, yaitu 15% Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ibu bayi. nilai p-value sebesar 0.000 dan nilai α <
Pendidikan kesehatan adalah suatu 0.005. Sehingga pada penelitian dapat
upaya atau kegiatan untuk menciptakan disimpulkan ada pengaruh pendidikan
perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan tentang pijat bayi terhadap
kesehatan. Artinya pendidikan kesehatan praktik pijat bayi oleh ibu bayi. Hal ini di
berupaya agar masyarakat menyadari atau dukung oleh metode yang dipakai dalam
mengetahui bagaimana cara memelihara memberikan pendidikan kesehatan ini
kesehatan mereka, bagaimana menggunakan metode ceramah dan
menghindari atau mencegah hal – hal mendemonstrasikan atau mempraktikkan
yang merugikan kesehatan mereka dan secara langsung langkah memijat bayi
kesehatan orang lain (Notoadmodjo, 2003 yang baik dan benar. Materi yang
). disampaikan sesuai dengan kebutuhan
Hal ini berdasarkan data dari hasil responden dan dalam penyampaian
posttest yang meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan alat
pendidikan kesehatan tentang pijat bayi bantu berupa leaflet dan audio visual
setelah pretest. Nilai praktik pijat bayi berupa rekaman video dalam bentuk
yang semula seluruhnya buruk 100% naik compact disc tentang cara memijat bayi
setengahnya menjadi cukup yaitu 50% yang baik dan benar.
dan hampir setengahnya menjadi baik
yaitu 35%. Setelah seseorang mengalami SIMPULAN dan SARAN
stimulus atau obyek kesehatan, kemudian SIMPULAN
orang tersebut mengadakan penilaian atau Kemampuan ibu dalam memijat
pendapat terhadap apa yang diketahui, bayi sebelum dilakukan pendidikan
proses selanjutnya diharapkan dapat kesehatan seluruhnya memiliki nilai
melaksanakan atau mempraktikkan apa buruk (100%). Terdapat peningkatan
yang diketahui dan disikapinya. Sebelum kemampuan ibu dalam memijat bayi
orang mengadopsi perilaku baru, di dalam setelah diberikan pendidikan kesehatan
diri orang tersebut terjadi proses yang setengah dari ibu bayi memiliki nilai
berurutan, yakni dimana orang tersebut cukup (50%), dengan nilai signifikasi
menyadari dalam arti mengetahui terlebih nilai p = 0.000 dan lebih kecil dari nilai α
dahulu terhadap stimulus. Setelah (0.005).Berdasarkan hal tersebut, dapat
mengetahui stimulus tersebut bagaimana disimpulkan bahwa ada pengaruh
ketertarikan dalam stimulasi atau objek pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
yang diberikan. Kemudian dilanjutkan terhadap praktik pijat bayi oleh ibu bayi.
dengan menimbang-nimbang terhadap
baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi SARAN
dirinya ( Mubarak, 2005 : 144 ). Untuk institusi kesehatan terkait
Hasil penelitian menunjukkan masih dapat memberikan ilmu baru tentang cara
adanya sebagian kecil ibu bayi yang memijat bayi dengan cara menambah
memiliki nilai buruk yaitu 15%. Hal ini wacana pendidikan kesehatan tentang
menunjukkan bahwa pemberian stimulus pijat bayi.
masih ditimbang – timbang oleh ibu bayi Masyarakat, khususnya orang tua
terhadap baik tidaknya stimulus tersebut bayi diharapkan lebih meningkatkan
bagi dirinya. Media pendidikan kesehatan pengetahuan dan ketrampilan tentang pijat

Pengaruh pendidikan kesehatan tentang stimulasi perkembangan anak usia 0 – 3 tahun terhadap pengetahuan dan sikap orang tua 66
Ajeng Mahardika Wati, Nevy Norma Renityas

bayi sehingga dapat memijat bayinya Notoatmodjo, S 2010, Metodologi


secara mandiri dan benar. Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Putri, A 2009, Pijat dan Senam untuk
REFERENSI Bayi & Balita, Deniua Publisher,
Mubarak, WI 2006, Ilmu Keperawatan Yogyakarta.
Komunitas 2, Sagung Seto, Roesli. U 2009, Pedoman Pijat Bayi,
Jakarta . Trubus Agriwidya, Jakarta.
Mubarak, WI 2009, Ilmu Keperawatan Ronald, HS 2011, Pedoman & Perawatan
Komunitas, Salemba Medika, Balita Agar Tumbuh Sehat dan
Jakarta. Cerdas, Nuansa Aulia, Bandung.
Notoatmodjo, S 2003, Pendidikan dan Turner, R 2010, Pedoman Praktis
Perilaku Kesehatan, Rineka Pemijatan Bayi, Kharisma,
Cipta, Jakarta. Tangerang.

Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, No. 1, Maret 2014 67

Anda mungkin juga menyukai