Anda di halaman 1dari 18

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Bulan Juni 2021
Tempat Puskesmas Bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
Pelaksana Penyuluhan:
KB

satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) sebagaimana dinyatakan
dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah tangga terdapat kakek dan atau nenek atau
individu lain, maka rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk
menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau
indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12
indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama
tersebut adalah sebagai berikut.

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)


2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Bulan Juni 2021
Tempat Puskaesmas Bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang

Pelaksana Penyuluhan:

ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan makanan
(pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, nasi tim, dll ) maupun cairan ( susu formula, air jeruk,
madu, air teh, air putih dll ) kecuali vitamin, mineral dan obat.
Manfaat ASI bagi Bayi
a. Merangsang panca indra manusia.
b. Memberikan kehangatan dan kenyamanan bayi.
c. Menjaga terhadap penyakit, alergi, SIDS, infeksi lambung dan usus, dan sembelit.
d. Membantu mengembangkan rahang dan otot wajah dengan benar.
e. Mudah dicerna.
f. Perkembangan otak dan meningkatkan IQ.
g. ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
h. ASI untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
i. Menurunkan resiko kanker pada anak, penyakit kardiovaskuler, penyakit kuning, diabetes
mellitus dan gigi berlubang.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Bulan Juni 2021
Tempat Puskesmas Bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang

Pelaksana Penyuluhan: STUNTING


Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang
cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah
atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Ciri-ciri stunting pada anak

Pertumbuhan melambat.
Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.
Pertumbuhan gigi terlambat.
Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya.
Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya.
Penyebab Anak Mengalami Stunting
Pengetahuan ibu yang kurang memadai. Sejak di dalam kandungan, bayi sudah membutuhkan berbagai nutrisi
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. ...
2. Infeksi berulang atau kronis. Tubuh mendapatkan energi dari asupan makanan. ...
3. Sanitasi yang buruk. ...
4. Terbatasnya layanan kesehatan.
Stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu semenjak
anak masih di dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun.
 pada dasarnya balita terkena stunting tidak dapat disembuhkan. Namun dapat dilakukan perbaikan gizi untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. Tak kalah penting, balita stunting rawan terserang berbagai penyakit. Ini
disebabkan tidak ada asupan gizi yang dapat membentuk sistem kekebalan tubuh.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko anak
mengalami stunting:

Cukupi kebutuhan zat besi, yodium, dan asam folat.


Hindari paparan asap rokok.
Rutin melakukan pemeriksaan kandungan.
Catatan

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Hari/Tanggal Juni 2021
Tempat Desa Sukolilo
Jumlah Peserta 861 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:

Manfaat mengkonsumsi sayur dan buah

Rutin mengkonsumsi buah dan sayur setiap harinya dapat memberikan berbagai
manfaat bagi kita. Tentunya dengan porsi yang sesuai dan beragam buah dan sayur yang
kandungannya sangat dibutuhkan oleh tubuh. Hasil penelitian secara medis juga membuktikan
bahwa rutin mengkonsumsi buah dan sayur atau menjadi vegetarian memiliki kekuatan dan
ketahanan tubuh 3 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang hanya rutin
mengkonsumsi daging.

Berikut manfaat sayur dan buah jika di konsumsi setiap harinya :

1. Meningkatkan Daya Ingat dan Melindungi Sel-Sel Otak.


2. Mencegah dan Mengobati Penyakit Kanker.
3. Sumber Utama Antioksidan.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861orang
Pelaksana Penyuluhan
DBD
Pengertian Demam Berdarah
DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Sarana penularan demam berdarah sendiri berasal
dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.
Faktor Risiko Demam Berdarah
Demam berdarah dapat dipicu oleh faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko demam berdarah, yaitu:
Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya;
Tinggal atau bepergian ke daerah tropis;dan bayi, anak-anak,orang lanjut usia,dan orang dengan kekebalan tubuh
yang lemah.
Gejala Demam Berdarah
Gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Beberapa gejala
demam berdarah, yaitu:
 Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius
 Nyeri kepala berat
 Nyeri pada sendi,otot,dan tulang
 Nyeri pada bagian belakang mata
 Nafsu makan menurun
Pengobatan Demam Berdarah
Pengobatan yang spesifik untuk mengobati demam berdarah saat ini belum ada.Pengobatan bertujuan untuk
mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin memberat.Beberapa upaya yang dianjurkan dokter yaitu:
 Banyak minum cairan agar terhindar dari dehidrasi;
 Cukup istirahat
 Konsumsi obat penurun panas yang relatif aman dan dianjurkan dokter
 Menghindari konsumsi obat-obatan pereda nyeri.Hal ini dikarenakan obat-obatan tersebut dapat
menimbulkan komplikasi perdarahan
Pencegahan Demam Berdarah
Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah, yaitu:
Anak usia 9-16 tahun seharusnya divaksinasi dengue, sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan
Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dengan jarak 1
minggu
Menguras tempat penampungan air,seperti bak mandi,minimal setiap minggu
Menutup rapat tempat penampungan air
Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Bulan Juni 2021
Tempat Puskesmas Bulukandang
Jumlah Peserta 60 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:

Jamban Sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia
yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran air untuk membersihkannya.
Jamban merupakan penentu kualitas hidup dan kesehatan lingkungan.
Syarat Jamban sehat:
1. Tidak mencemari sumber air minum
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus
3. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah
sekitarnya
4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindungm dinding kedap air dan berwarna
6. Cukup penerangan
7. Lantai kedap air
8. Ventilasi cukup baik
9. Tersedia air dan alat pembersih.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Bulan Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
Pelaksana Penyuluhan:
HIV

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh,
dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang
dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai
penyakit.

Faktor Risiko HIV dan AIDS


Kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi, antara lain:
Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis maupun
heteroseksual.
Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
Pengguna narkotika suntik.
Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.
Penyebab HIV dan AIDS
Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan melalui
hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril
saat memakai narkoba. Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang
lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko terinfeksi HIV.
Gejala HIV dan AIDS
Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu beberapa minggu setelah terinfeksi, selama
satu hingga dua bulan.Dapat tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.Dapat
timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare,
kelelahan, nyeri otot, dan sendi.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Bulan Juni 2021
Tempat Puskesmas Bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
Pelaksana Penyuluhan:
KESEHATAN REPRODUKSI

Kesehatan reproduksi adalah segala sesuatu yang menyangkut kesehatan seksual dan


pendidikan seksual yang bertujuan untuk mencegah, menjaga, dan mengembalikan fungsi
organ seksual dari gangguan.
Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita
1. Menjaga kebersihan.Menjaga kebersihan organ reproduksi bisa mencegah terjadinya
gangguan.
 Makanan Sehat
 Ganti dengan Minyak Zaitun
 Hindari Rokok
 Jangan Minum Alkohol
 Hindari Seks Berisiko
 Cukup Istirahat dan Kelola Stres
Manfaat Mengetahui Kesehatan Reproduksi
Hal ini berkontribusi untuk mengurangi indikator angka kematian ibu dalam masa
kehamilan.Kesehatan reproduksi merupakan hal yang penting untuk
menjaga kesehatan tubuh,menjaga kesehatan organ seksual dan terhindari dari hal yang tidak
diinginkan.
Apa yang terjadi bila alat reproduksi kurang bersih brainly?
Yaitu agar terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang organ reproduksi. Karena,
organ reproduksi yang tidak bersih akan memicu tumbuhnya bakteri,jamur,virus yang dapat
menyebabkan penyakit.
Apa akibatnya bila remaja tidak menjaga kesehatan reproduksi?
Minimnya informasi mengenai kesehatan reproduksi didapatkan remaja dapat menyebabkan
ketidakmpuan remaja dalam menjaga kesehatan reproduksinya,sehingga dapat meningkatkan
risiko terkena penyakit menular seksual terutama pada remaja yang aktif secara seksual.
Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dari depan ke belakang
(dari arah vagina menuju anus),terutama setelah buang air kecil dan besar.Jika dibersihkan
dengan tidak tepat,kuman dari anus bisa terbawa menuju vagina. Hal ini bisa menimbulkan
infeksi pada vagina.
Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
Pelaksana Penyuluhan:
Kesehatan gigi & mulut

Kesehatan gigi dan mulut adalah hal yang sangat penting karena gigi dan gusi
yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan
pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya.
Bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut?
1. 1.Menyikat gigi dengan benar.
2. 2.Pilih sikat gigi yang sesuai.
3. 3. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
4. 4. Bersihkan bagian lidah.
5. 5 Jangan lupa menggosok gigi sebelum tidur.
6. 6. Menggunakan obat kumur.
7. 7.Konsumsi sayur dan buah.
Penyakit Gigi dan Mulut yang Umum Terjadi
Sariawan.Penyakit gigi dan mulut yang pertama dan umum terjadi di segala usia
adalah
1.Sariawan.
2.Gigi Berlubang.
3.Gusi Berdarah.
4.Gigi Abrasi.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Bulan Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
Pelaksana Penyuluhan:
PHBS RUMAH TANGGA

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar


sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah
Tangga yaitu :
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Memberi bayi ASI eksklusif.
Menimbang bayi dan balita.
Menggunakan air bersih.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Menggunakan jamban sehat.
Memberantas jentik di rumah.
Tujuan utama pola hidup bersih dan sehat
Dikutip dari Kemenkes RI, perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sendiri. Tujuannya adalah mencegah risiko infeksi
penyakit dan memelihara kesehatan secara keseluruhan.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Hari/Tanggal Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:
GERMAS

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan suatu tindakan yang sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Bentuk Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat :
1. Melakukan Aktifitas Fisik
2. Mengkonsumsi Sayur dan Buah
3. Tidak Merokok
4. Tidak Mengkonsumsi Alkohol
5. Memeriksa Kesehatan Secara Rutin
6. Membersihkan Lingkungan
7. Menggunakan Jamban sehat

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Hari/Tanggal Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:
Kolesterol

Kolesterol atau yang disebut juga dengan lemak tak jenuh merupakan substansi seperti
lilin yang warnanya putih, kolesterol secara alami sudah ada dalam tubuh kita.
Penyebab meningktaknnya kadar kolesterol paling banyak disebabkan oleh asupan
makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, pola hidup yang tidak sehat dan seimbang,
gaya hidup yang salah dan kebiasaan buruk yang menjadi rutinitas sehari-hari.
Pencegahan:
a. Pengaturan pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang rendah lemak
b. Memperbanyak makanan berserat
c. Memperbanyak makanan yang banyak mengandung antioksidan seperti sayur dan
buah
d. Menghindari rokok dan minuman alkohol
e. Lakukan olahraga secara teratur

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Hari/Tanggal Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:

MELUDAH SEMBARANGAN

Sebagian air liur memang terdiri dari air. Namun di dalamnya, ada juga kandungan lain,
termasuk elektrolit, bakteri, virus, jamur, protein, sekresi dari hidung dan paru-paru, serta sel-
sel dari lapisan mulut. Tentu saja, isi dari liur juga tergantung pada apa yang dimasukkan ke
dalam mulut, sehingga kandungan air liur setiap orang bisa berbeda-beda.

Ludah memang memiliki antibodi dan enzim yang menurunkan risiko penularan
penyakit.  Meski begitu, kuman dan bakteri yang ada dalam ludah seseorang tetap bisa hidup
dalam waktu lama, sehingga bisa meningkatkan risiko penularan.  Beberapa virus dan bakteri
bisa bertahan selama 6 jam di udara, bahkan ada yang lebih dari 24 jam. Kuman-kuman inilah
yang bisa saja berpindah dari ludah di jalanan dan masuk ke hidung, tenggorokan, dan paru-
paru orang sekitarnya.

Sejumlah penyakit yang bisa ditularkan melalui ludah antara lain tuberkulosis, hepatitis,
meningitis, sitomegalovirus, Epstein-Barr, dan penyakit lainnya. Penyakit ini bisa ditularkan
melalui droplet (partikel air kecil) pembawa mikroorganisme yang tidak sengaja dihirup oleh
orang sekitarnya. Karena alasan tersebut, siapa saja tidak disarankan untuk meludah
sembarangan. Bahkan, sebuah studi menyebutkan bahwa menghentikan kebiasaan meludah
sembarangan bisa menurunkan risiko penularan penyakit yang terbawa oleh ludah.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Hari/Tanggal Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:

MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN

Membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan atau tradisi bagi


sebagian masyarakat di Indonesia. Dikatakan dengan kebiasaan karena memang
sering terlihat banyak sekali warga yang masih membuang sampah tidak pada
tempatnya.
Kebiasaan membuang sampah dilakukan oleh masyarakat secara terang-
terangan di depan umum tanpa rasa malu dan bersalah sedikitpun. Mereka yang
membuang sampah sembarangan itu tidak memikirkan bagaimana jika orang lain
yang melihat perbuatannya.
Di sisi lain, mereka ketika melihat orang lain yang membuang sampah
sembarangan tidak ada yang menegur, bahkan mereka sama sekali tidak
memperdulikan hal tersebut. Dari ketidakpedulian tersebut telah menjadikan
aktivitas membuang sampah itu sulit dihentikan dan lambat laun menjadi sebuah
kebiasaan.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Hari/Tanggal Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:
PHBS SEKOLAH
Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah pada praktik perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) di sekolah. Karena terdiri dari sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran.Sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Indikator PHBS di Sekolah
 Menyuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun.
 Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
 Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
 Olahraga yang teratur dan terukur.
 Memberantas jentik nyamuk.
 Tidak merokok di sekolah
 Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
 Membuang sampah pada tempatnya.

COVID-19
Lindungi diri Anda dan orang lain di sekitar Anda dengan mengetahui fakta-fakta
terkait virus ini dan mengambil langkah pencegahan yang sesuai. Ikuti saran yang diberikan
oleh otoritas kesehatan setempat. Untuk mencegah penyebaran COVID-19:
• Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air mengalir.
• Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.
• Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
• Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
• Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.
• Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
• Berdoa.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Hari/Tanggal Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:

Covid-19

- Pengertian covid-19
Covid-19 atau biasanya disebut corona virus disebabkan oleh sars-cov2 yang termasuk
keluarga besar corona virus yang sama dengan penyebab sars pada tahun 2003
- Gejala : Demam, batuk, bersin, gangguan pernafasan
- Pencegahan Covid-19.
 Cuci tangan dengan sabun
 Masak daging dan telur hingga matang
 Hindari kontak denga hewan liar
 Menggunakan masker
 Gunakan masker jika skit (flu dan batuk)
 Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
 Hindari kontak dengan orang sakit
- Lockdown: mengunci akses masuk dari suatu daerah atau wilayah negara (terkait coid-19)
- WHO menyatakan masa inkubasi corona berkisar 2-14 hari setelah terpapar. Pada mas
inkubasi ini waktu terjadinya infekasi dan timbul gejala. Selama 14 hari di dalam rumah
dengan melakukan hal bermanfaat dan tetap mematuhi protokol kesehatan

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (Dalam gedung)


Hari/Tanggal Juni 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 861 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan: Vaksinasi

- Pengertian vaksinasi
Vaksinasi
Proses memasukkan vaksin (suntikan/ lewat mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem
imun tubuh dan akhirnya imun (kebal) terhadap penyakit menular tertentu.
Vaksin
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen yang bila diberikan kepada seseorang akan
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Produk/ zat yang
dimasukkan (suntikan/ lewat mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh.
Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya pembentukan kekebalan tubuh seseorang ternadap suatu
penyakit, sehingga apabila suatu saat terkena dengan penyakit yang sama tidak akan sakit atau
hanya mengalami sakit ringan. Proses yang membuat seseorang kebal terhadap penyakit
menular ttertentu.
Imunitas
Kemampuan kekebalan tubuh melawan suatu penyakit menular.
Kekebalan
Imunisasi memicu respon sistem dimana vaksin akan membentuk kekebalan jangka panjang
yang biasanya didapat secara alami setelah penyembuhan penyakit infeksi.
Tujuan Pemberian Imunisasi
Secara umum, tujuannya adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan
akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
 Apakah vaksin COVID-19 adalah obat?
Vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit
COVID-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.
 Bagaimana cara vaksin bekerja?
Secara umum, vaksin bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan tubuh secara
spesifik terhadap bakteri/virus penyebab penyakit tertentu. Sehingga apabila terpapar,
seseorang akan bisa terhindar dari penularan ataupun sakit berat akibat penyakit tersebut.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )

Anda mungkin juga menyukai