Anda di halaman 1dari 12

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan april 2021
Tempat Puskesmas
Jumlah Peserta 1.200 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:
ANC Terpadu
Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan
ibu dan janin yang dilakukan secara berkala diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan selama kehamilan.
Tujuan dan Manfaat
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan keehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal, dan sosial ibu bayi.
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan peran ibu daan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
6. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
Dampak Ibu Hamil Tidak ANC
1. Meningkatnya angka mortalitas dan morbilitas ibu
2. Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan
3. Kelainan fisik yang terjadi pada saat persalinan tidak dapat dideteksi secara dini.
Jadwal Kunjungan Antenatal Care:Minimal 1 kali pada trimester I (<14 minggu)
Tujuannya :
1. Menentukan diagnosis ada atau tidaknya kehamilan
2. Menentukan uia kehamilan dan perkiraan persalinan
3. Menentukan normal atau tidaknya kehamilan serta ada atau tidaknya faktor resiko
kehamilan.
4. Menentukan rencana pemeriksaan / penetalasanaan selanjutnya.
5. Minimal 1 kali pada trimester II (14-20 minggu)
Pada kunjungan ini, ibu hamil akan lebih mendapatkan informasi yang lebih dalam
lagi mengenai kehamilan di trimester I dan kewaspadaan khusus terhadap komplikasi yang
mungkin terjadi pada trimester ini.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana


( )

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan April 2021
Tempat Puskesmas
Jumlah Peserta 967 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:
KB

satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) sebagaimana dinyatakan
dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah tangga terdapat kakek dan atau nenek atau
individu lain, maka rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk
menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau
indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12
indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama
tersebut adalah sebagai berikut.

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)


2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana


( )

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan April 2021
Tempat Puskesmas
Jumlah Peserta 1.200 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:
TB
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Myobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya. Penyakit TB Paru disebabkan oleh bakteri yang bernama
Mycobacterium tuberculosis.
Tanda dan Gejala TB Paru
- Batuk berdahak 2-3 minggu atau lebih - Demam tanpa sebab lebih dari 1 bulan
- Keringat malam tanpa kegiatan - Penurunan berat badan dan kurang nafsu makan
- Sesak napas dan nyeri dada - Pernah batuk bercampur bercak darah
- Perasaan tidak enak dan badan terasa lemah
Cara penularan TB Paru
- Secara langsung: Berbicara berhadapan, Percikan air ludah, Berciuman
- Secara tidak langsung:Pemakaian alat makan dan minum secara bersamaan, Memakai
sapu tangan bersamaan, Meludah di sembarang tempat
Pencegahan Penularan TB Paru
1. Bagi penderita, bila batuk tutup mulut menggunakan sapu tangan atau tissu
2. Jangan buang dahak sembarangan, cara membuang dahak yang benar
3. Makan-makanan bergizi
4. Istirahat cukup
5. Memisahkan alat makan dan minum bekas pasien
6. Membuka jendela pada pagi hari sampai sore hari, agar rumah mendapat sinar matahari
dan udara yang cukup.
7. Hindari rokok
8. Menjemur kasur, bantal dan guling secara teratur 1 kali seminggu
Pengobatan TB Paru Pengobatan untuk penderita aktif selama 6 bulan

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana


( )

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN


Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)
Bulan April 2021
Tempat puskesmas
Jumlah Peserta 1.200 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan
antara lingkungan dan manusia, ilmu dan juga seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga
dapat tercapai kondisi yang bersih, sehat, nyaman dan aman serta terhindar dari gangguan
berbagai macam penyakit.
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
a. Penyediaan Air Minum
b. Pengelolaan air buangan & pengendalian pencemaran.
c. Pembuangan sampah padat
Tujuan kesehatan lingkungan:
Mencegah dan mengefisiensikan pengaturan berbagai sumber lingkungan untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia sehingga terhindar dari penyakit
karena lingkungan yang tidak sehat
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
 Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan
Mulai Dari Lingkungan Rumah. Hal paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk
selalu menjaga kebersihan lingkungan adalah
1. Menjaga kebersihan rumah dan halaman.
2. Mendaur Ulang.
3. Pembuatan Pupuk Kompos.
4. Tidak Membuang Sampah Sembarangan.
5. Memisahkan Jenis Sampah.
6. Kegiatan Gotong Royong.
7. Meremukkan Sampah
Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana


( )
BERIT ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan April 2021
Tempat puskesmas
Jumlah Peserta 1.200 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:
HIV

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan
menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan
tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Faktor Risiko HIV dan AIDS
Kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi, antara lain:
Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis maupun
heteroseksual.
Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
Pengguna narkotika suntik.
Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.
Penyebab HIV dan AIDS
Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan melalui hubungan
intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai
narkoba. Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak
beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko terinfeksi HIV.
Gejala HIV dan AIDS
Tahap Pertama:
Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu
hingga dua bulan.Dapat tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.Dapat timbul
demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot,
dan sendi.
Tahap Kedua:
Umumnya, tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.Virus terus menyebar dan
merusak sistem kekebalan tubuh.Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang
lain.Berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.
Tahap Ketiga:
Daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS.Demam terus-
menerus lebih dari sepuluh hari.Merasa lelah setiap saat.Sulit bernapas.Diare yang berat dan dalam
jangka waktu yang lama.Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina.Timbul bintik
ungu pada kulit yang tidak akan hilang.Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis.
Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana


( )

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan April 2021
Tempat Puskesmas
Jumlah Peserta 1.200 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:

KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan reproduksi adalah segala sesuatu yang menyangkut kesehatan seksual dan
pendidikan seksual yang bertujuan untuk mencegah, menjaga, dan mengembalikan fungsi
organ seksual dari gangguan.
Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita
1. Menjaga kebersihan.Menjaga kebersihan organ reproduksi bisa mencegah terjadinya
gangguan.
 Makanan Sehat
 Ganti dengan Minyak Zaitun
 Hindari Rokok
 Jangan Minum Alkohol
 Hindari Seks Berisiko
 Cukup Istirahat dan Kelola Stres
Manfaat Mengetahui Kesehatan Reproduksi
Hal ini berkontribusi untuk mengurangi indikator angka kematian ibu dalam masa
kehamilan.Kesehatan reproduksi merupakan hal yang penting untuk
menjaga kesehatan tubuh,menjaga kesehatan organ seksual dan terhindari dari hal yang tidak
diinginkan.
Apa yang terjadi bila alat reproduksi kurang bersih brainly?
Yaitu agar terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang organ reproduksi. Karena,
organ reproduksi yang tidak bersih akan memicu tumbuhnya bakteri,jamur,virus yang dapat
menyebabkan penyakit.
Apa akibatnya bila remaja tidak menjaga kesehatan reproduksi?
Minimnya informasi mengenai kesehatan reproduksi didapatkan remaja dapat menyebabkan
ketidakmpuan remaja dalam menjaga kesehatan reproduksinya,sehingga dapat meningkatkan
risiko terkena penyakit menular seksual terutama pada remaja yang aktif secara seksual.
Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dari depan ke belakang
(dari arah vagina menuju anus),terutama setelah buang air kecil dan besar.Jika dibersihkan
dengan tidak tepat,kuman dari anus bisa terbawa menuju vagina. Hal ini bisa menimbulkan
infeksi pada vagina.
Catatan:
Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan April 2021
Tempat Puskesmas
Jumlah Peserta 1.200 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:
NAPZA
Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA adalah suatu pola perilaku di mana seseorang
menggunakan obat-obatan golongan narkotika, psikotoprika, dan zat aditif yang tidak sesuai
fungsinya.
NAPZA sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan
ketagihan, dan ketergantungan. NAPZA menimbulkan perubahan perilaku, perasaan,
persepsi,dan kesadaran.
Napza berpengaruh buruk pada manusia seperti gangguan daya ingat (mudah lupa), gangguan
perasaan dan kemampuan otak untuk menerima, memilah dan mengolah informasi, (tidak
dapat bertindak rasional), gangguan persepsi (menimbulkan ilusi dan halusinasi), gangguan
motivasi (malas belajar dan bekerja dengan akibat prestasi.
Strategi Pencegahan Narkoba pada Remaja
Ketahui aktivitas yang dilakukan oleh para remaja. Perhatikan juga lingkungan tempat
beraktivitasnya.
Tetapkan aturan serta konsekuensi
Ketahui teman-teman para remaja
Mengawasi selalu resep obat
Beri dukungan kuat dari keluarga
Berikan contoh yang baik.
Tips Cara Mencegah Penggunaan Narkoba
Jangan pernah untuk mencoba-coba menggunakan narkotika, kecuali atas dasar pertimbangan
medis atau dokter.
Mengetahui akan berbagai macam dampak buruk narkoba.
Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa mengantarkan kita pada
penyalahgunaan narkotika.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana


( )

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan April 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 1.200 orang
Pelaksana Penyuluhan:
Kesehatan lansia
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
dengan stress lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan
seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap konsisi stress
fisiologis.
Pra Lanjut Usia (Pra Lansia) usia 45-59 tahun dan Lanjut Usia (Lansia) usia 60
tahun ke atas yang berisi catatan kesehatan serta berbagai informasi cara
memelihara kesehatan Pra Lansia/Lansia, sehingga kesehatan Pra
Lansia/Lansia dapat terpantau dengan baik.
Apa yang dimaksud dengan manula?
Manusia lanjut usia (manula) merupakan populasi penduduk yang berumur tua
dengan kelompok usia 60 tahun atau lebih
Menurut Depkes RI batasan lansia terbagi dalam empat kelompok yaitu
pertengahan umur usia lanjut (virilitas) yaitu masa persiapan usia lanjut yang
menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa antara 45-54 tahun, usia
lanjut dini (prasenium) yaitu kelompok yang mulai memasuki usia lanjut antara
55-64 tahun.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana


( )

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan April 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 1.200 orang
Pelaksana Penyuluhan:
Kesehatan gigi & mulut

Kesehatan gigi dan mulut adalah hal yang sangat penting karena gigi dan gusi
yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan
pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya.
Bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut?
1. 1.Menyikat gigi dengan benar.
2. 2.Pilih sikat gigi yang sesuai.
3. 3. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
4. 4. Bersihkan bagian lidah.
5. 5 Jangan lupa menggosok gigi sebelum tidur.
6. 6. Menggunakan obat kumur.
7. 7.Konsumsi sayur dan buah.
Penyakit Gigi dan Mulut yang Umum Terjadi
Sariawan.Penyakit gigi dan mulut yang pertama dan umum terjadi di segala usia
adalah
1.Sariawan.
2.Gigi Berlubang.
3.Gusi Berdarah.
4.Gigi Abrasi.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan April 2021
Tempat Puskesmas bulukandang
Jumlah Peserta 1.200 orang
TTD Ketua Kelompok
Pelaksana Penyuluhan:
PHBS RUMAH TANGGA

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar


sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah
Tangga yaitu :
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Memberi bayi ASI eksklusif.
Menimbang bayi dan balita.
Menggunakan air bersih.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Menggunakan jamban sehat.
Memberantas jentik di rumah.
Tujuan utama pola hidup bersih dan sehat
Dikutip dari Kemenkes RI, perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sendiri. Tujuannya adalah mencegah risiko infeksi
penyakit dan memelihara kesehatan secara keseluruhan.

Catatan:

Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana


( )

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

Nama Kegiatan Penyuluhan Institusi Kesehatan (dalam gedung)


Bulan april 2021
Tempat puskesmas
Jumlah Peserta 25 orang
TTD kelompok

Pelaksana Penyuluhan:
HIPERTENSI
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 mmHg atau
lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial à tidak diketahui penyebabnya, biasanya dihubungkan
dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup, konsumsi garam dan lemak tinggi,strees,
merokok.
2. Hipertensi sekunder à penyebab pada umumnya dapat diketahui secara pasti, seperti :
gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.
Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :steo
- Peminum alcohol - Penyakit DM dan jantung
- Obesitas - Perokok
- Wanita yang tidak menstruasi - Stress
- Kurang olah raga - Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

Cara pencegahan dan perawatan hipertensi


- Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan).
- Batasi pemakaian garam.
- Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan
hipertensi dalam keluarga.
- Tidak merokok.
- Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
- Hindari minum kopi yang berlebihan.
- Batasi makanan.
- Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
- Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun.

Catatan:
Instansi : Puskesmas Bulukandang Pelaksana

( )

Anda mungkin juga menyukai