DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Kadek Yulia Inggriani ( 017.06.0029 )
Kadek Indah Novita Rahayuni ( 017.06.0048 )
Nabila Araishabeby Yudhyatirta ( 017.06.0055 )
Renaldo Tegar Prasetyo ( 018.06.0022 )
Kinanti Puji Lestari ( 018.06.0028 )
Ni Luh Putu Anita Pradnyani Supraba ( 018.06.0030 )
Ayu Baitul Muhsinin ( 018.06.0052 )
Zuriyatun Toyibah ( 018.06.0054 )
Gusti Putu Satya Diva Pradana ( 018.06.0072 )
Ahmad Tristan Amartya (018.06.0074 )
Luh Made Sari Diantari (018.06.0076 )
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
TAHUN 2019/2020
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui definisi, epidemiologi, dan fatro resiko TB paru
Untuk mengetahui patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan manifestasi
klinis TB paru
Untuk mengetahui tatalaksana, komplikasi, dan prognosis TB paru
1.3 Manfaat
Dapat mengetahui definisi, epidemiologi, dan fatro resiko TB paru
Dapat mengetahui patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan manifestasi
klinis TB paru
Dapat mengetahui tatalaksana, komplikasi, dan prognosis TB paru
PEMBAHASAN
Hari/Tanggal
Sesi 1 : Senin, 16 Desember 2019
Sesi 2 : Rabu, 18 Desember 2019
Tutor : dr. Dian Rahadianti, M.Biomed
Moderator : Renaldo Tegar Prasetyo
Sekretaris : Ahmad Tristan Amartya
LBM 5
Skenario
Tn. Heru datang ke poliklinik RS karena keluhan batuk yang dialami sejak
3 bulan terakhir tidak mengalami perbaikan meskipun sudah meminum bermaca-
macam obat dari mulai obat batuk warung hingga antibiotic paten yang disarankan
temannya. Batuk yang dirasakan Tn. Heru disertai dengan dahak yang berwarna
putih, kadang kekuningan,. Namun sejak 3 hari yang lalu batuknya disertai darah.
Selain batuk yang tidak kunjung sembuh ini, Tn. Heru juga sering
mengeluhkan berkeringat terutama pada malam hari. Batuk kadang-kadang
berdahak dengan dahak berwarna kekuningan. Kadang-kadang pasien, dan kini ia
mengaku badan terasa agak kurusan karena nafsu makan menurun.
I. Klarifikasi Istilah
2. Apa yang menyebabkan gejala batuk dengan dahak warna kuning, mual,
anoreksia, dan berkeringat malam hari?
6. DD dari scenario?
Jawaban :
Setiap obat, baik itu yang dari resep dokter atau dijual bebas di toko obat,
memiliki aturan minum dan jadwal dosisnya masing-masing. Aturan ini harus
dipatuhi agar bisa cepat sembuh. Dibawah ini merupakan beberapa faktor resiko
mengapa obat yang dikonsumsi tidak bisa bekerja secara maksimal yaitu :
Tidak semua jenis minuman bisa kita campur bersama obat. Misalnya saja,
minuman bersoda, teh, atau susu. Jika obat diminum bersama minuman bersoda,
maka obat itu akan cepat hancur dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Begitu juga jika obat diminum bersama teh atau susu. Sebab kedua minuman ini
malah memperlambat penyerapan obat. Agar obat dapat terserap tubuh dengan
baik, maka kita sebaiknya meminumnya dengan air putih saja.
Tanpa sadar, mungkin kita sering mengonsumsi obat dengan jenis makanan
tertentu. Padahal ada makanan yang sebaiknya tidak dicampur dengan obat
Misalnya seperti gandum, kembang kol, buah beri, sayuran hijau, labu, kacang
polong, jamur, dan makanan dengan bahan dasar tepung terigu. Makan makanan
tersebut bersama obat, dapat menghilangkan fungsi obat itu sendiri.
Mungkin kita pernah diberikan beberapa jenis obat untuk penyakit kita. Nah,
obat-obat itu biasanya kita minum sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Agar
obat itu dapat terserap dengan baik oleh tubuh, sebaiknya kita memberikan jeda
waktu setengah jam, sebelum meminum obat lainnya.
5. Berhenti Sebelum Obat Habis
[Zulkifli Amin, Asril Bahar, 2006. Tuberkulosis Paru, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta:
UI]
2. Apa yang menyebabkan gejala batuk dengan dahak warna kuning, mual,
anoreksia, dan berkeringat malam hari?
Jawaban :
Sputum (dahak) adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea
melalui mulut. Normalnya, orang dewasa membentuk sputum ±100ml/hari.
Produksi sputum dapat meningkat dengan beberapa factor seperti peradangan
di saluran pernapasan atau daerah sekitarnya, tenggorokan terkena infeksi atau
alergi terhadap zat asing, adanya gangguan pada lambung, adanya radang
sinusitis dan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi).
Jawaban :
Jawaban :
Tenggorokan berdahak bukan terjadi tanpa sebab. Pada dasarya, dahak atau lender
memang tetap dibutuhkan di bagian tenggorokan kita untuk menjaga kondisi
tenggorokan agar selalu dalam keadaan lembab dan membantu system pernafasan.
Akan tetapi terkadang produksi dahak atau lender di tenggorokan kita meningkat,
kondisi tersebut justru menimbulkan banyak gangguan dan rasa tidak nyaman di
bagian tenggorokan . adapun beberapa factor yang dapat memicu peningkatan
produksi sputum adalah:
Jawaban :
Pemeriksaan Bakteriologis
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan Khusus
V. Learning Issue
1. Apakah warna dahak bisa menentukan suatau penyakit dan apa saja
warnanya ?
VI. Referensi
Jawaban :
Dahak Bening
Dahak bening yang diproduksi tubuh mengandung protein, air, antibodi, dan
garam yang larut. Dahak ini berperan melembapkan sistem pernapasan di dalam
tubuh. Batuk dengan dahak bening kerap disebabkan oleh infeksi virus, maupun
reaksi alergi pada sistem pernapasan.
Dahak Putih
Bronkitis virus
Bronkitis yang disebabkan oleh infeksi virus umumnya menyebabkan
batuk dengan dahak berwarna putih.
PPOK
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan gangguan pada paru-
paru yang berjalan dalam jangka waktu yang lama, dan menimbulkan
Warna hijau atau kuning ini berasal dari sel darah putih yang sedang melawan
penyebab infeksi. Pada awal kemunculannya, dahak umumnya berwarna kuning,
kemudian bisa berubah menjadi hijau seiring waktu. Dahak hijau atau kuning bisa
menandakan kamu sedang menderita penyakit infeksi, misalnya:
Pneumonia
Pneumonia merupakan peradangan jaringan paru-paru yang seringkali
mengiringi gangguan pernapasan lainnya. Jika mengalami pneumonia,
selain batuk berdahak warna hijau atau kuning, kamu juga akan merasakan
beberapa gejala lain, seperti demam, napas pendek, atau sesak. Pada
kondisi tertentu, dahak dapat bercampur darah.
Dahak Cokelat
Warna cokelat yang muncul pada dahak bisa menandakan perdarahan yang sudah
lama. Kondisi ini bisa diawali dengan batuk yang berdahak warna merah atau
merah muda. Dahak berwarna cokelat bisa disebabkan oleh cystic fibrosis,
pneumonia bakterial, bronkitis bakterial, dan beberapa kondisi lain seperti:
Pneumoconiosis
Ini merupakan gangguan paru-paru yang sulit disembuhkan. Kondisi ini
bisa terjadi jika kamu menghirup banyak debu industri, seperti debu asbes
yang menyebabkan asbestosis, atau debu silika yang
menyebabkan silicosis.
Abses paru
Warna merah berasal dari darah yang terdapat dalam dahak. Darah ini bisa
disebabkan oleh luka atau peradangan pada saluran pernapasan, misalnya
penyakit-penyakit seperti:
Tuberkulosis
Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri yang dapat menular. Kondisi ini
ditandai dengan batuk lama (lebih dari 2 minggu), dan batuk yang terjadi
dapat mengeluarkan dahak berwarna kemerahan. Keluhan ini sering
dikenal sebagai batuk darah. Gejala lainnya pada tuberkulosis adalah
demam dan keringat di malam hari.
Kanker paru
Emboli paru
Dahak Hitam
Jawaban :
Jawaban :
Batuk berdahak terjadi karena adanya infeksi atau iritan yang masuk ke
dalam saluran pernapasan yang kemudian ingin dikeluarkan oleh tubuh sebagai
bentuk mekanisme kekebalan tubuh kita dengan cara batuk. Mukus membantu
untuk mengumpulkan bakteri dan iritan pada saluran pernapasan agar mudah
untuk dikeluarkan saat batuk (Centers for Disease Control and Prevention (2016).
Tuberculosis (TB). Basic TB Facts)
Jawaban :
a. PPOK
Definisi:
Menurut Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD),
PPOK adalah penyakit dengan karakteristik keterbatasan saluran napas
yang tidak sepenuhnya reversible. Keterbatasan saluran napas tersebut
biasanya progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi
dikarenakan bahan yang merugikan atau gas. Penyakit paru obstruktif
kronik merupakan penyakit sistemik yang mempunyai hubungan antara
keterlibatan metabolik, otot rangka dan molekuler genetik.
Etiologi:
Merokok jelas merupakan penyebab paling penting dari COPD di Amerika
Utara dan Eropa Barat. Hampir semua perokok mengalami penurunan
fungsi paru yang dipercepat yang tergantung dosis dan durasi. Lima belas
Pasien-pasien dengan COPD secara khas hadir pada dekade kelima atau
keenam kehidupan dengan keluhan batuk yang berlebihan, produksi
dahak, dan sesak napas. Gejala sering muncul selama 10 tahun atau lebih.
Dyspnea pada awalnya hanya dicatat pada aktivitas yang berat, tetapi
ketika kondisi berkembang, hal ini terjadi dengan aktivitas ringan. Pada
penyakit parah, dispnea terjadi saat istirahat. Ketika penyakit ini
berkembang, dua pola gejala cenderung muncul, secara historis disebut
sebagai "puffer merah muda" dan "blue bloaters". Sebagian besar pasien
PPOK memiliki bukti patologis dari kedua gangguan tersebut, dan
perjalanan klinis mereka mungkin melibatkan faktor-faktor lain seperti
kontrol sentral ventilasi dan pernapasan yang tertidur secara bersamaan.
b. Tumor Paru
Definisi:
Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup
keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) Dalam pengertian klinik
yang dimaksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas yang
Etiologi:
Tumor paru yang bersifat ganas atau lebih dikenal dengan kanker paru
merupakan kanker yang sering dijumpai dan menjadi salah satu jenis
kanker yang paling mematikan, dengan angka kematian lebih dari 1,1 juta
jiwa di seluruh dunia. Tumor paru paling banyak dikaitkan dengan
kebiasaan merokok, selain itu diduga pula berkaitan dengan polusi udara
dan paparan zat-zat karsinogen di daerah industri. Prognosis kanker paru
sangat buruk dengan 5-years survival rates hanya sekitar 10% di berbagai
Negara (World Health Organization, 2004).
c. Bronkitis Kronis
Etiologi:
Dapat disebabkan oleh virus ( Rhinovirus, RSV, virus influenza, virus
parainfluinza, Adenovirus, virus rubeola, Paramyxovirus). Menurut
laporan penyebab lainnya dapat terjadi melalui zat iritan asam lambung
atau polusi lingkungan dan dapat ditemukan setelah pejanan yang berat.
Penyebab karena bakteri biasanya dikaitkan dengan Mycoplasma
pneumonia yang dapat menyebabkan brobkitis akut.
d. Bronkiektasis
Definisi:
Bronkiektasis adalah kelainan kronik yang ditandai dengan dilatasi
bronkus secara permanen, disertai proses inflamasi pada dinding bronkus
dan parenkim paru sekitarnya.
Etiologi:
Beberapa literatur menyebutkan bahwa penyebab yang paling umum dari
bronkiektasis adalah infeksi2,3, namun penelitian yang dilakukan oleh
Pasteur dkk
e. TB Paru
Definisi:
Tuberkulosis paru adalah penyakit tropis infeksi yang menyerang paru
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sudah
menjadi penyakit yang menyerang sepertiga penduduk dunia.
Etiologi:
Penderita TB paru dapat menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak (droplet nuclei) pada waktu batuk atau bersin, sekali batuk
dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Percikan dahak yang
mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama
beberapa jam. Orang dapat terinfeksi jika percikan dahak itu terhirup
dalam saluran pernafasan. Satu penderita TB paru BTA (+) berpotensi
menularkankepada 10-15 orang per tahun sehingga kemungkinan setiap
kontak dengan penderita akan tertular.3,7Apabila penderita TB paru BTA
(+) batuk maka ribuan bakteri tuberkulosis berhamburan bersama
“Droplet” napas penderita yang
bersangkutan sehingga berpotensi menularkan ke orang lain.8
Jawaban :
Jawaban :
A. Cara penularan
• Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.
• Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk
percikan dahak.
waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar
• Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan
lembab.
dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin
menular
pasien tersebut.
B. Risiko penularan
• Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien
TB paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih
besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif.
terinfeksi TB dan 10% diantaranya (100 orang) akan menjadi sakit TB setiap
tahun.
tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi
buruk).
Jawaban :
Paru merupakan port d’entrée lebih dari 98% kasus infeksi TB. Karena
ukurannya yang sangat kecil, kuman TB dalam percik renik (droplet nuclei) yang
terhirup, dapat mencapai alveolus. Masuknya kuman TB ini akan segera diatasi
oleh mekanisme imunologis non spesifik. Makrofag alveolus akan menfagosit
kuman TB dan biasanya sanggup menghancurkan sebagian besar kuman TB.
Jawaban :
Jawaban :
C. Terapi Pembedahan
Indikasi operasi
1. Indikasi mutlak
a. Semua penderita yang telah mendapat OAT adekuat tetapi dahak
tetap positif
b. Penderita batuk darah yang masif tidak dapat diatasi dengan cara
konservatif
c. Penderita dengan fistula bronkopleura dan empyema yang tidak
dapat diatasi secara konservatif
2. Indikasi relatif
a. Penderita dengan dahak negatif dengan batuk darah berulang
b. Kerusakan satu paru atau lobus dengan keluhan
c. Sisa kaviti yang menetap.
Kriteria Sembuh
Jawaban :
Komplikasi dini
Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis, usus.
Komplikasi pada stadium lanjut:
e. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, ginjal, dan
sebagainya
11. Bagaimana perbedaan tatalaksan TB Paru dengan status HIV dan tanpa
satatus HIV?
Jawaban :
Antiretroviral Terapi
Antiretroviral adalah obat yang menghambat replikasi HIV.
Antiretroviral terapi tersedia sejak tahun 1996 dan menghasilkan
penurunan progresif angka infeksi HIV menjadi AIDS dan angka
mortalitas penderita AIDS pada negara berkembang. Tujuan terapi
dengan ARV adalah menekan replikasi HIV secara maksimum,
meningkatkan limfosit CD4 dan memperbaiki kualitas hidup penderita
yang pada gilirannya akan dapat menurunkan morbiditas dan
mortalitas.
a. Golongan obat antiretroviral
Terdapat empat golongan utama obat antiretroviral, yaitu:
1. Penghambat masuknya virus ke dalam sel (Fusion inhibitor)
Obat ini mengganggu pengikatan fusi masuknya HIV-1 ke
sel inang dengan menghalangi salah satu dari beberapa target.
Bekerja dengan cara berikatan dengan subunit GP41 selubung
glikoprotein virus sehingga fusi virus ke target sel dihambat.
Contoh obat penghambat fusi ini adalah enfuvirtid (T-20) dan
maraviroc (MVC).
4. Integrase inhibitor
Mekanisme kerjanya menghambat enzim integrase, yang
bertanggung jawab untuk integrase DNA virus ke dalam DNA
sel yang terinfeksi. Contohnya raltegra (RGV) dan elvitegravir
(EGV).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi, Tuberkulosis paru adalah penyakit tropis infeksi yang
menyerang paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini sudah menjadi penyakit yang menyerang sepertiga penduduk
dunia.Penderita TB paru dapat menyebarkan kuman ke udara dalam
Hall, John E. 2016. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton dan Hall. Edisi
keduabelas. Jakarta: EGC.
Price, SA, Wilson LM. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi
6. Jakarta: EGC, 2005