Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH AKUPRESUR PADA TITIK PERIKARDIUM 6 TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI MUNTAH PADA PRIMIGRAVIDA TRIMESTER PERTAMA DENGAN EMESIS

GRAVIDARUM

ABSTRAK Artika, Putri.2006.Pengaruh Akupresur

pada titik Perikardium 6 terhadap Penurunan Frekuensi Muntah pada Primigravida Trimester Pertama

dengan Emesis Gravidarum.Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran

TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Universitas Brawijaya.Pembimbing: (1) dr.Onggung M H Naputupulu, M.Kes. (2) Ahsan, S.Kp, M.Kes.

Perubahan kehamilan trimester

fisiologis pertama

pada banyak

menimbulkan keluhan pada kehamilan. Salah satu keluhan yang sering muncul dan menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil adalah mual muntah pada kehamilan yang biasanya disebut dengan emesis gravidarum. Banyak literatur yang menyatakan bahwa mual yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dapat

dikurangi dengan akupresur pada titik perikardium 6. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa akupresur

pada titik perikardium 6 dapat mengurangi mual yang sekaligus akan mengakibatkan oleh: Putri Artika NIM. 0310720037 penurunan frekuensi muntah karena

secara fisiologis muntah adalah respon atas mual yang tidak dapat ditoleransi. Studi pre eksperimental menggunakan one group pretest and posttest design

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2006

dilakukan

kepada

ibu

primigravida

trimester pertama. Delapan responden dipilih dengan purposive random sampling dari keseluruhan populasi di Kelurahan Wlingi. Variabel yang diukur pada

penelitian ini adalah frekuensi muntah pada responden sebelum dan sesudah

dilakukan akupresur pada titik perikardium 6. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan bermakna frekuensi pada muntah secara setelah

discomfort at pregnant mother is nausea and vomit at pregnancy which is generally referred as emesis gravidarum. A lot of literature expressing that nausea which cause discomfort can deductible by

responden

dilakukan akupresur pada titik perikardium 6 (paired t-test, p<0,05) walaupun mean sebelum dan sesudah perlakuan hanya sedikit berbeda. Kesimpulan dari

acupressure on pericardium 6 point. This research aim to prove that acupressure on pericardium 6 point can lessen nausea which at one blow will result degradation of frequency vomit because physiologically vomit is response for nausea which cannot the tolerance. Study of Pre experimental use one group pretest and posttest design done to primigravida at first trimester. Eight responder selected by purposive random sampling from entirety of

penelitian ini adalah akupresur pada titik perikardium frekuensi trimester 6 muntah pertama dapat pada menurunkan primigravida emesis

dengan

gravidarum. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk menggunakan

akupresur pada titik perikarkium 6 untuk dapat mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh mual dan muntah pada kehamialan

population in Kelurahan Wlingi. Variable measured at this research is frequency vomit at responder before and after done

Kata

kunci:

Akupresur,

emesis

by acupressure on pericardium 6 point. Result of research show happened

gravidarum, respon inflamasi lokal

degradation of frequency vomit significanly


ABSTRACT Artika,

at responder after done by acupressure on Effect Pericardium of 6 pericardium 6 point (paired t-test, p<0,05) although mean before and after the scanty treatment differ. Conclusion from this research is acupressure on pericardium 6 point can degrade frequency vomit at primigravida first trimester by emesis gravidarum. Pursuant to result of this research, is suggested to use primigravida to can lessen discomfort which is because of nausea and vomit at pregnancy. Keyword: Acupressur, emesis gravidarum, local inflammation responce on

Putri.2006.The Acupressure

Point toward The Decreasing of Frequency Vomit at Primigravida First Trimester with Emesis

Gravidarum. Medical University. dr.Onggung

Final of

Assigment, Brawijaya ( 1)

Faculty

Advisor: M H

Naputupulu,

M.Kes. ( 2) Ahsan, S.Kp, M.Kes.

Physiological trimester of

Change is a

at lot

first of

pregnancy

generating sigh of pregnancy. One of sigh which often emerge and generate

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Menurut laporan dr. Suririnah tahun 2005 menyatakan bahwa 50%-90% dari wanita hamil mengalami mual muntah pada trimester pertama. Sekitar 70% wanita hamil mengalami rasa mual yang mengganggu kenyamanan, dimana rasa mual biasanya dimulai pada mingguminggu pertama kehamilan dan berakhir pada bulan ke-4, namun 12% ibu hamil masih merasakan sampai bulan ke-9 kehamilannya (Jimenez, 1999). O Brien dan Naber dalam Wesson 2002

akan

lebih

rendah

pada

kehamilan

berikutnya. Pengobatan muntah jarang terhadap mual

berhasil

memperoleh tapi perasaan dikurangi

kesembuhan tidak enak

sempurna biasanya

dapat

(Gant,et all, 1991). Perasaan tidak enak dapat dikurangi dengan terapi

farmakologis ataupun non farmakologis. Terapi non farmakologis yang sering dilakukan adalah pemberian nutrisi dan vitamin dengan tepat, pengaturan

aktivitas, relaksasi, edukasi dan dukungan psikologi, herbal dan penggunaan

menemukan 70%-90% dari semua wanita hamil mengalami mual-mual, sementara 50% mengalami muntah paling tidak satu kali. Sesuai dengan kondisi fisiologis, ibu hamil akan mengalami perubahan pada tiap trimesternya. Pada trimester pertama human jumlah terjadi chorionic banyak peningkatan gonadotropin yang berasal sekresi dalam dari

akupunktur atau akupresur. Metode akupresur sudah lama diterapkan di Cina seperti ditulis pada buku Acupunture without needle karya Dr. Cerney (Hadikusumo, 1996). Akupresur juga aman untuk dilakukan pernah sendiri

walaupun

belum

melakukan

sebelumnya, asalkan mengikuti petunjuk yang ada. Tidak ada efek samping dari obat karena tidak menggunakan obat (Gach, 1990). Trimester pertama memang merupakan masa yang paling sensitif pada fetus untuk terkena akibat dari trauma, herbal ataupun medikasi lainnya. Namun akupunktur dan akupresur tidak menimbulkan menggunakan bahaya bahan karena kimia, tidak

plasenta, invasi tropoblas yang cepat ke endometrium dan sekresi estrogen dalam jumlah banyak dari plasenta, dimana keadaan-keadaan tersebut merupakan

keadaan yang menyertai mual muntah pada ibu hamil yang sering disebut emesis gravidarum (Guyton, 1990). O Brien juga telah menemukan beberapa bukti yang menyatakan bahwa produksi hormon

sehingga

diyakini tidak terdapat efek negatif pada ibu maupun bayinya (Bratman, 2001). Salah satu terapi akupresur yang dimaksud adalah dengan melakukan

estrogen dan metabolisme diubah oleh kehamilan sehingga pertama banyak seorang bebas wanita yang

estriol

penekanan pada titik perikardium 6 yang terletak kurang pergelangan lebih 6 cm di atas

mengakibatkan rasa mual dan muntah dan

tangan

bagian

depan.

Penekanan titik perikardium 6 selama sepuluh menit atau lebih, empat kali dalam sehari terbukti efektif dapat

perikardium

terhadap

penurunan

frekuensi muntah yang telah didapat, maka peneliti tertarik untuk mengetahui kebenaran pengaruh akupresur pada titik prikardium frekuensi trimester gravidarum. Tujuan Penelitian Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Untuk frekuensi trimester muntah pertama mengidentifikasi pada primigravida emesis 6 terhadap pada penurunan primigravida emesis

menghilangkan mual meskipun terapi ini tidak mempengaruhi berapa kali

responden muntah pada 60 wanita hamil dibandingkan kelompok kontrol yang

muntah pertama

dengan

dilkukan penekanan pada titik plasebo (Belluomi 1992 dalam Wesson, 2002), sedangkan dinyatakan dalam stimulus referensi terhadap lain titik

perikardium 6 dapat menurunkan muntah. Referensi yang dapat dirujuk

antara lain pada "Accupunctur in Clinical Practice" yang ditulis oleh Nadia Ellis dinyatakan bahwa stimulus pada titik perikardium 6 merupakan titik penting yang diberikan akupresur pada ini klien juga

dengan

gravidarum sebelum dilakukan akupresur 2. Untuk frekuensi trimester muntah pertama mengidentifikasi pada primigravida emesis

dengan

hyperemesis.

Hal

dengan

didukung oleh Koosnadi Saputra yang menuliskan bahwa titik perikardium 6 merupakan salah satu titik yang digunakan pada kasus darurat dengan mual dan muntah. Hasil penelitian yang dapat

gravidarum setelah dilakukan akupresur 3. Untuk mengidentifikasi

pengaruh akupresur terhadap penurunan frekuensi trimester gravidarum Manfaat Penelitian Manfaat bagi Klien dan Masyarakat pada Umumnya Klien dapat mengetahui dan muntah pertama pada primigravida emesis

dengan

dirujuk adalah penekanan titik perikardium 6 bersamaan dengan ekspirasi sebanyak 8 kali pada tiap lengannya dapat

menurunkan mual muntah pada kehamilan (Betts, 1998), sedangkan menurut Putu Oka dinyatakan akupresur pada

melaksanakan akupresur secara mandiri dan benar, sehingga dapat mengurangi frekuensi muntah yang disebabkan oleh emesis gravidarum. Manfaat bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui

perikardium 6 atau titik ginjal 12, 1 kali dalam sehari dalam keadaan tidak terlalu lapar dan tidak terlalu kenyang dapat meredakan kehamilan. Mengetahui adanya kesenjangan mengenai pengaruh akupresur pada titik mual dan muntah pada

pengaruh akupresur terhadap penurunan frekuensi muntah pada emesis gravidarum Manfaat bagi Profesi Keperawatan

Perawat

dapat

meningkatkan

Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan kelompok individu atau objek yang diminati oleh peneliti, sedangkan populasi yang diteliti oleh peneliti adalah keseluruhan ibu primigravida trimester pertama dengan emesis gravidarum di wilayah Kelurahan Wlingi Wlingi. Sampel penelitian Sampel dalam penelitian adalah bagian dari populasi yang diteliti oleh peneliti, yaitu sebagian ibu primigravida trimester pertama dengan emesis Kecamatan

pengetahuan dan kemampuan klien untuk melakukan self care, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan pada diri klien sendiri. Manfaat bagi Institusi Pendidikan Dapat digunakan sebagai salah satu pengetahuan dalam menurunkan frekuensi muntah yang dapat

dipublikasikan di institusi sehingga metode ini bisa lebih banyak dikenal oleh anggota institusi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya Manfaat untuk Peneliti Selanjutnya Diharapkan sebagai pertimbangan dapat bagi berguna penelitian

gravidarum di wilayah Kelurahan Wlingi Kecamatan Wlingi yang memenuhi kriteria inklusi, antara lain: a. Primigravida trimester

selanjutnya.

pertama dengan emesis gravidarum METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain digunakan adalah penelitian Pre yang b. Tidak terdapat

komplikasi hyperemesis c. Tidak ada pengaruh

Eksperimental

obat-obatan anti emetic d. Tercatat sebagai

Design Model dengan menggunakan One Group Pretest and Posttest Design.

penduduk Kelurahan Wlingi Kecamatan Wlingi e. Penduduk Kooperatif

Gambar secara skematis desain penelitian ini adalah:

dan bersedia menjadi subjek penelitian O1 Keterangan: O1 X : pretest (pengukuran sebelum X O2 dengan mengisi informed consent Jumlah sampel yang diambil

pada pre eksperimental design dengan model One Group Pretest and Posttest Design dengan jumlah populasi yang tidak diketahui adalah:
2 (Z + Z)2QD n= d2

diberi perlakuan) : perlakuan (penekanan pada titik

perikardium 6) O2 : posttest (pengukuran setelah

diberi perlakuan) Subjek Penelitian Populasi penelitian

untuk group yang berpasangan QD2 /d2 =1, sehingga hasilnya adalah:

n = (Z + Z )2
keterangan: n Z : besarnya kelompok sampel : nilai standart normal yang

Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel

dengan menggunakan Purposive Random Sampling yaitu teknik pengambilan

sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan kriteria yang dikehendaki oleh peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili

besarnya kemaknaan)

tergantung

(derajat

Bila = 0.05 maka Z= 1.96 Bila = 0.01 maka Z= 1.67 Z : nilai yang tergantung

karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2003). Instrumen Penelitian Pengumpulan data dilakukan

(kekuatan test) bila = 0.02 maka Z= 0.84 (Pudjiraharjo, 1993) pada penelitian ini, jumlah sampel yang akan diambil:

melalui pencatatan frekuensi muntah pada lembar observasi yang berisi frekuensi muntah dalam 24 jam selama sebelum dan selama dilakukan karakteristik pada lembar akupresur. responden wawancara.

n = (Z + Z ) 2 n = (1.96 + 0.84) n = 7,84


jadi jumlah sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 orang responden. Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Bersalin Gajayana Malang pada tanggal 11 September 2006, didapatkan data bahwa angka kunjungan rata-rata untuk melakukan antenatal care setiap minggunya berjumlah 4 orang dengan prosentase kurang dari 25% dari jumlah tersebut yang dapat dimasukkan pada kriteria inklusi yang ditetapkan pada
2

Pencatatan dilakukan

Lembar wawancara memuat karakteristik dari responden yang dapat digunakan untuk menggambarkan homogenitas dari responden. Data frekuensi muntah selama 24 jam dikumpulkan selama 72 jam dari responden menandatangani setelah informed responden consent.

Setelah 72 jam pertama perhitungan frekuensi muntah, peneliti akan melakukan akupresur pada titik perikardium 6

sedalam 1-2 cm dengan menggunakan ibu jari selama 15 menit pada setiap sisi tangan. Akupresur ini dilakukan antara pukul 07.00 sampai 09.00 dengan

penelitian ini. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Wlingi Kecamatan Wlingi

frekuensi satu kali dalam sehari. Selama dilakukan akupresur dalam tiga hari

apabila responden tetap muntah maka tetap dilakukan pencatatan pada lembar observasi. Apabila responden mengeluh nyeri dalam 15 menit perlakuan maka

selama 2 minggu antara 23 Oktober 2006 sampai 6 November 2006.

peneliti dapat menghentikan akupresur sementara setelah 3 menit perlakuan dan kemudian dilakukan akupresur kembali sampai total lama perlakuan sama dengan 15 menit Variabel Penelitian

Variabel independen

:akupresur

pada

titik perikardium 6 Variabel dependen :frekuensi muntah pada primigravida trimester pertama dengan gravidarum emesis

Definisi Operasional
Variabel Akupresur pada Definisi Opersional Penekanan menggunakan menghadap sedalam ibu kesiku jari 1-2cm yang Alat ukur Skala Nominal Hasil ukur Penekanan lebih 1cm kurang dengan

titik perikardium 6

dengan

menggunakan ibu jari

kekuatan maksimal pada titik akupunktur yang berada pada lengan bawah bagian depan, tepatnya kurang lebih 6cm di atas pergelangan tangan dan berada diantara dua penonjolan ujung otot yang terlihat jelas saat menggenggam erat. selama tangan

dengan dilakukan pada

Penekanan 15 menit lengan

masing-masing

bawah. Apabila klien mengeluh nyeri, penekanan dapat

dihentikan sejenak setelah 3 menit penekanan dan kemudian diteruskan kembali hingga lama total penekanan sama dengan 15 menit. Penekanan dilakukan satu kali dalam sehari antara pukul 07.00-09.00 WIB

Frekuensi muntah

Berapa

kali

responden

Lembar pencatatan frekuensi muntah

Rasio

Berapa

kali

mengeluarkan isi lambung baik makanan ataupun cairan

responden muntah

sebelum dan selama dilakukan akupresur

Cara Pemberian Perlakuan a. Mendata ibu hamil melalui ketua RT dan kader posyandu ibu hamil per RT serta mengambil data ibu hamil yang tercatat pada posyandu

ibu hamil di POLINDES Kelurahan Wlingi. b. Menentukan responden yang

sesuai dengan kriteria inklusi

c. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. d. Memastikan legalitas persetujuan dengan surat persetujuan menjadi responden e. Melakukan responden f. Meminta responden untuk wawancara kepada

muntah.

Pencatatanan

ini

dilakukan selama 3x24 jam. Rencana Analisa Data Desain penelitian ini

menggunakan pengukuran sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuan. Data yang diperoleh dari hasil observasi 3 hari pertama diambil rata-ratanya

mencatat berapa kali responden muntah dalam 24 jam selama 72 jam pertama setelah

kemudian dijadikan ukuran sebagai hasil pre perlakuan (pretest), kemudian data yang diperoleh dari hasil observasi 3 hari kedua diambil rata-ratanya kemudian

menandatangani informed consent di lembar observasi g. Peneliti akan melakukan akupresur pada titik perikardium 6 selama 15 menit pada setiap sisi tangan antara dalam pukul 07.00-09.00 sekali sehari. Tekanan yang

dijadikan ukuran sebagai hasil pasca perlakuan dikurangi sebelum (posttest). dengan dilakukan Data posttest muntah Hasil

frekuensi akupresur.

penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tiap kemudian untuk

diberikan mulai dengan tekanan yang lembut kemudian ditingkatkan kekuatan penekanannya sampai peneliti menggunakan semua

diinterpretasikan dianalisa

hasilnya

Rencana tabulasi data responden 1 2 3 4 5 6


Sumber: Walpole, 1995

pretest

posttest

beda

tenaga dari ibu jari bukan hanya tenaga dari ujung ibu jari saja. Arah penekanannya menuju pusat tubuh sedalam 1-2 cm. Apabila responden mengeluh nyeri dalam 15 menit perlakuan maka peneliti dapat menghentikan setelah akupresur 3 menit

sementara

Analisa

data

dengan

perlakuan dan kemudian dilakukan akupresur kembali sampai total lama perlakuan sama dengan 15 menit h. Pencatatan frekuensi muntah tetap dilakukan pada lembar observasi apabila akupresur selama responden dilakukan tetap

menggunakan Paired t-test atau bentuk uji-t yang dapat digunakan untuk sampel yang dependen (Brockopp, et all, 1999). Pada paired t-test dilakukan komparasi nilai beda rata-rata (mean differences) dengan bantuan komputer melalui SPSS for windows.

Etika Penelitian Etika penelitian ini dipenuhi dengan cara: 1 Lembar persetujuan responden Ibu primigravida trimester

yang masuk dalam kriteria inklusi yang telah ditentukan oleh peneliti. Data Umum Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2006 sampai 6 November 2006 didapatkan hasil sebagai berikut: 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia Responden yang mempunyai

pertama setelah mendapatkan informasi tentang maksud dan tujuan penelitian dan bersedia untuk menjadi responden, maka harus menandatangani surat persetujuan menjadi responden. 2 Anonimity Identitas responden tidak

usia 20 tahun 1 orang (13%), 21 tahun 1 orang (13%), 24 tahun 2 orang (24%), 25 tahun 1 orang (13%) , 27 tahun 2 orang (24%), 28 tahun 1 orang (13%). 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

diberitahukan, tetapi identifikasi dilakukan dengan memberi kode. 3 Confidentiality Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dan klien dijumpai sendiri oleh peneliti 4 Menjaga agar baik tidak merugikan dan

Responden yang berasal dari


Lingkungan Majekan 4 orang (50%) dan dari Lingkungan Tanggung 4 orang (50%). Responden tidak didapati pada wilayah Lingkungan Nangkan. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Wlingi, Karangan dan

responden material.

fisik,

mental,

5 Tidak mengganggu proses kehamilan dan aktivitas responden

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Responden

yang

mempunyai

riwayat pendidikan SLTP 1 orang (13%), SMU 6 orang (74%), perguruan tinggi 1 orang (13%) dan tidak terdapat responden yang mempunyai riwayat pendidikan SD. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Kelurahan Wlingi Kecamatan Wlingi pada tanggal 23 Oktober 2006 sampai 6

November 2006. Jumlah responden yang didapat dari data posyandu ibu hamil di Kelurahan Wlingi tercatat 16 orang dan 8 tambahan responden yang dikumpulkan melalui informasi yang didapat dari ketua rukun tetangga serta survei langsung kemasyarakat. Total responden yang

Responden
orang (25%) dan

yang

mempunyai

pekerjaan sebagai ibu rumah tangga 2 yang mempunyai

pekerjaan swasta 6 orang (75%).

didapat ada 24 orang dengan 8 orang

5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan

dan yang merasakan lega, lemas dan pusing ada 2 orang (25%).

Semua
yaitu kawin.

responden

(100%)

Data Khusus Berdasarkan hasil tabulasi data didapatkan data sebagai berikut: Tabel 5.1 Distribusi Data

mempunyai status pernikahan yang sama

6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kehamilan

Frekuensi Muntah Pretest dan Posttest yang mempunyai Responden 1 2 3 4 5 6 7 yang mengalami
Sumber:

Responden

Pre 1.33 3.33 6 1.67 2.33 1 1 1


di

Post 0 1.67 4.67 1.67 2 0.67 1 1


Kelurahan

Beda -1.33 -1.66 -1.33 0 -0.33 -0.33 0 0


Wlingi

usia kehamilan 7 minggu 1 orang (13%), 8 minggu 2 orang (24%), 10 minggu 2 orang (24%), 11 minggu 1 orang (13%)dan 12 minggu 2 orang (24%). 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Onset Terjadinya Emesis

Gravidarum Responden

8
Responden

emesis gravidarum pada usia kehamilan kurang dari 4 minggu ada 1 orang (13%), antara 4 minggu sampai 8 minggu ada 7 orang (87%) sedangkan tidak ada

Kecamatan Wlingi tahun 2006

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pola Responden Berdasarkan Muntah

responden yang mulai merasakan emesis gravidarum pada saat lebih dari 8 minggu. 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Insiden Muntah Setelah pada Emesis Gravidarum Responden yang selalu Mual

Perubahan

Frekuensi

Setelah Dilakukan Akupresur di Kelurahan Wlingi Tahun 2006 Tingkatan muntah Naik Tetap Turun
Sumber: Responden di Kecamatan Wlingi tahun 2006

frekuensi Responden

0 (0%) 3 (37,5%) 5 (62,5%) 8 (100%)


Kelurahan Wlingi

mengalami muntah setelah mual ada 4 orang (50%), yang kadang-kadang

mengalami muntah setelah mual ada 4 orang (50%) dan tidak ada responden yang tidak pernah mengalami muntah setelah mual 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Respon Tubuh yang Setelah Muntah
Responden

Tabel di atas dapat menunjukkan bahwa pola perubahan frekuensi muntah pada responden setelah dilakukan

Dirasakan

akupresur, tetap 3 orang (37,5%), turun 5 yang merasakan lega orang (62,5%) dan tidak terdapat kenaikan frekuensi muntah pada responden setelah diberikan akupresur.

dan lemas setelah muntah ada 5 orang (62%), lega dan pahit ada 1 orang (13%)

Analisa Data Berdasarkan hasil uji statistik paired t-test dengan menggunakan SPSS 12 terhadap rata-rata penurunan frekuensi muntah pada responden sebelum dan sesudah perlakuan terlihat bahwa pada perbandingan thitung dengan ttabel, diperoleh thitung=2,522 (signifikansi 2-tailed =0,040) dan ttabel = 2,36 ( =0,05 dengan derajat bebas =7). Berdasarkan thitung> ttabel, maka terjadi penolakan Ho, yang berarti terdapat perbedaan frekuensi muntah sebelum dan sesudah akupresur. Hal ini juga dapat dilihat dari output dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% (0,05) ditemukan p value =0,04, karena p value< , maka dapat disimpulkan adanya penolakan Ho.

dengan nervus medianus karena letak titik perikardium 6 tepat berada di atas nervus tersebut. Penurunan frekuensi muntah

setelah akupresur pada titik perikardium 6 tersebut sesuai dengan hasil penelitian pada Journal of Reproductive Medicine yang menyatakan bahwa akupresur pada titik perikardium 6 selama 3 sampai 15

menit dapat mengurangi mual muntah pada kehamilan dan juga mual muntah karena chemoterapy dan mabuk

perjalanan. Pada saat dilakukan penelitian, peneliti inflamasi menemukan pada fenomena klinik seperti

responden

responden mengeluh nyeri dan adanya kemerahan pada area penekanan. Hal ini

PEMBAHASAN Frekuensi Muntah pada Primigravida Trimester Gravidarum Dilakukan Pertama dengan dan Emesis Sesudah Titik

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Shier, et all tahun 2004 bahwa rangsangan nyeri yang diakibat oleh

Sebelum Akupresur

tekanan kuat dan suhu ekstrim dapat menyebabkan perubahan permeabilitas vaskuler dan terbukanya Na+ channel

pada

Perikardium 6 Berdasarkan hasil penelitian

yang akan menghasilkan aktivasi pada sistem syaraf nociceptor pada ujung-ujung syaraf bebas di kulit. Pendapat lain yang mendukung ditemukannya fenomena inflamasi klinik pada responden dapat diambil dari buku akupunktur klinik yang ditulis oleh Saputra tahun 2002, yang menyatakan bahwa pada tingkatan lokal stimulus nosireseptif akan berubah menjadi impuls nosiseptif dengan melibatkan beberapa subtansi lokal yang memang dikeluarkan apabila terdapat kerusakan jaringan.

diperoleh data rata-rata frekuensi muntah pada 8 responden sebelum dilakukan akupresur pada titik perikardium 6 adalah 2,207 dan rata-rata frekuensi muntah pada 8 responden setelah dilakukan akupresur pada titik perikardium 6 adalah 1,585. Hal ini disebabkan oleh stimulasi sensorik pada titik akupunktur termasuk dengan melakukan akupresur pada pada titik perikardium 6 dapat menyebabkan reaksi sistem syaraf yang bersifat lokal. Dalam hal ini stimulasi 6 pada pada titik

perikardium

langsung

berhubungan

Bradikinin,

asetilkolin

dan

melambat kehamilan progesteron.

secara akibat

fisiologis stimulasi

pada hormon

potassium mengaktivasi serabut aferen nosiseptif dan menghasilkan nyeri.

Prostaglandin memfasilitasi nyeri akibat sensitifasi nosiseptor. Substansi P dan mungkin peptida dan milieu lain mengakibatkan dalam serabut

Mekanisme

pengeluaran

nitric

oxide dalam tubuh tersebut sesuai dengan teori reaksi inflamasi lokal menurut

ekstravasatio mempengaruhi

berperan ujung

Saputra, dimana pada saa t terjadinya reaksi inflamasi banyak mengeluarkan mediator-mediator inflamasi. Mediator

aferen perifer guna tranduksi informasi nosiseptif. Substansi P dan mediator kimia lainnya menyebabkan inflamasi. Masih menurut Saputra tahun 2002, pada tingkatan general, stimulasi pada titik perikardium sistem 6 dapat pada

inflamasi yang paling banyak terdapat disebagian besar jaringan terutama di kulit adalah mast cell, dimana mediator

tersebut akan mengeluarkan mediator kimia lainnya yang dapat menginduksi terjadinya inflamasi dan merangsang

mengaktifkan

modulasi

sistem opioid, sistem non opioid dan inhibisi pada syaraf simpatik yang

endotel untuk mensintesis nitric oxide. Pengaruh Akupresur pada titik

diharapkan

akan

terjadi

penurunan

Perikardium 6 Terhadap Penurunan Frekuensi Muntah pada Primigravida Trimester Gravidarum Berdasarkan hasil uji statistik paired t-test dengan menggunakan SPSS 12 terhadap rata-rata penurunan frekuensi muntah pada responden sebelum dan sesudah perlakuan terlihat bahwa pada perbandingan thitung dengan ttabel, diperoleh thitung=2,522 (signifikansi 2-tailed =0,040) dan ttabel = 2,36 ( =0,05 dengan derajat bebas =7). Berdasarkan thitung> ttabel, maka terjadi penolakan Ho, yang berarti terdapat Pertama dengan Emesis

frekuensi mual. Terjadinya reaksi inflamasi lokal tersebut mampu merangsang nitric oxide dalam tubuh yang dapat meningkatkan motilitas usus sehingga diharapkan dapat menurunkan insiden mual pada ibu hamil dan frekuensi muntah juga dapat dikurangi karena secara fisiologis muntah dapat terjadi apabila mual tidak dapat ditoleransi, sehingga diharapkan dengan adanya

pemblokan pada stimulasi mual maka rangsang mual tidak akan diteruskan menjadi respon muntah. Pada tingkatan general,

perbedaan

frekuensi

muntah

secara

terjadinya inhibisi pada syaraf simpatis diharapkan akan menyebabkan terjadi penurunan frekuensi muntah karena kerja syaraf simpatis usus yang mampu memperlambat memperburuk

signifikan pada saat sebelum dan sesudah akupresur pada titik perikardium 6. Berdasarkan penelitian

perbedaan mean sebelum dan sesudah akupresur pada titik perikardium 6 hanya 0,6225. Kecilnya perbedaan ini

peristaltik

peristaltik usus yang memang sudah

disebabkan

karena

akupresur

hanya

hari dan berapa kali responden muntah setelah merasakan mual dalam satu hari. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, beberapa

dilakukan satu kali dalam sehari, sehingga efektivitas dari pelaksanaan akupresur kurang begitu bisa menghambat rasa mual yang dapat terjadi sepanjang hari pada ibu hamil. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Wesson tahun 2002 bahwa responden di luar negeri yang

keterbatasan yang dihadapi peneliti antara lain: 1 Keterbatasan Waktu dan Tenaga Sehubungan dengan

menggunakan pressure band atau relief band yaitu alat tekan pada titik

keterbatasan waktu, tenaga dan biaya maka jumlah sampel yang diambil tidak terlalu banyak. Mengingat pula peneliti melakukan akupresur sendiri selama 30 menit pada setiap responden antara pukul 07.00 sampai 09.00, sehingga apabila sampel cukup banyak dikhawatirkan

perikardium 6 yang berbentuk seperti gelang dan dipakai sepanjang hari,

dimana hasil penelitian terhadap mereka mendapatkan memuaskan menyatakan hasil karena yang 75% sangat responden lebih baik

keadaannya

peneliti tidak dapat melakukan prosedur dengan benar 2 Keterbatasan Pengambilan Sampel

sedangkan 30% responden dinyatakan tidak mengalami mual muntah kembali. Perbedaan pada ibu hamil tubuh frekuensi dipengaruhi yang tidak dan muntah oleh dapat bersifat

dengan Purposive Random Sampling Teknik pengambilan sampel

mekanisme dikontrol individual responden.

dalam penelitian ini adalah Purposive Random Sampling, dimana sampel yang diambil dari populasi ditentukan oleh kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti berdasarkan biasanya pertimbangan jumlah dan tertentu, waktu

oleh

peneliti pada

masing-masing kadar hormon

Perubahan

kehamilan yang mempengaruhi emesis gravidarum seperti HCG dan peningkatan estrogen dan progesteron yang

dibatasi

sehingga sampel yang didapatkan hanya sedikit. Namun metode ini tetap dipakai karena tidak terdapat data pasti yang bisa dirandom. 3 Keterbatasan Desain Penelitian Pre ekperimental Desain melihat adanya ini dilakukan akibat dari dengan suatu

menurunkan motilitas usus menyebabkan perbedaan gravidarum. Mekanisme lain seperti keadaan psikologis responden dan lingkungan waktu keluhan emesis

responden diyakini sangat berpengaruh terhadap keparahan emesis gravidarum. Sehingga mempengaruhi keadaan juga tersebut berapa kali

perlakuan tapi tidak secara murni karena banyak faktor mempengaruhi hasil

responden merasakan mual dalam satu

penelitian dan tidak dapat dikontrol oleh peneliti. Dalam penelitian ini juga tidak

dilakukan secara Quasi Eksperimental karena adanya group kontrol tidak

50%

yang

lain muntah

menyatakan setelah tersebut

kadangmual.

kadang

diperbolehkan oleh tim etika penelitian. 4 Instrumen penelitian yang tidak Diuji Validitas dan Reliabilitas Instrumen dalam penelitian ini tidak diuji validitas dan reliabilitas karena daftar memang pencatatan tidak frekuensi muntah tes

Ketidaknyamanan

sebenarnya

dapat dikurangi dengan menggunakan akupresur pada titik perikardium 6 pada lengan bawah yang dengan melihat hasil 62,5%

penelitian responden frekuensi

menyatakan

mengalami muntah setelah

penurunan dilakukan

dapat

dilakukan

tersebut. Sedangan pedoman wawancara hanya merupakan pedoman wawancara terbuka yang hanya menggambarkan

akupresur. Mengingat akupresur adalah salah satu jenis dari touch therapy yang merupakan keperawatan salah maka satu perawat tindakan dapat

karakteristik responden. 5 Akupresur Hanya Dilakukan Satu Kali Mengingat keterbatasan peneliti, maka akupresur hanya dilakukan satu kali dalam sehari. Selain itu sebagian

mengembangkan kemampuan kognitif dan psikomotornya untuk dapat mendalami pengetahuan tersebut dan setelah itu perawat sebagai care giver dapat untuk

responden tetap bekerja selama penelitian sehingga akupresur beberapa kali dalam sehari dapat mengganggu aktivitas

mengaplikasikan

akupresur

mengurangi ketidaknyamanan akibat mual dan muntah. Perawat sebagai educator juga dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil dengan emesis gravidarum untuk dapat melakukan akupresur dengan benar sehingga dapat melakukan

responden. Implikasi Keperawatan Mual dan muntah pada trimester pertama adalah gejala fisiologis yang banyak ditemui pada ibu hamil.

akupresur secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kenyamanan pada

Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar (87%) responden mengalami mual muntah mulai minggu keempat sampai minggu kedelapan pada masa kehamilan. Mual dan muntah tersebut sering

kehidupan klien sendiri.

PENUTUP Kesimpulan Hasil terdapat penelitian menyatakan muntah

menimbulkan ketidaknyamakan pada ibu hamil, hal ini bisa dilihat pada hasil penelitian yang menyatakan responden selalu mempunyai keluhan penyerta

penurunan

frekuensi

setelah dilakukan akupresur pada titik perikardium muntah 6 dibandingkan dilakukan frekuensi akupresur

setelah muntah terjadi dan berdasarkan hasil penelitian pula dapat dilihat sebagian besar responden (50%) menyatakan

sebelum

pada titik perikardium 6 sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh akupresur

selalu muntah setelah mual, sedangkan

pada

titik

perikardium

terhadap

kelompok

dengan

perlakuan

dan

penurunan frekuensi muntah. Saran 1 Petugas kesehatan perlu memahami upaya lain yang dapat dilakukan untuk menurunkan primigravida akupresur frekuensi yaitu pada muntah pada

kelompok tanpa perlakuan.

DAFTAR PUSTAKA Admin.2004.Simposium Simposium Peranan Akupunktur dalam Dunia Kedokteran,4Agustus1990 (Online) htttp :/www.healthy.net http://members.lycos.co.uk/foxapin 12/modules.php?op=modload&na me=News&file=article&sid=28 Anonymous.2004.Akupresur untuk Nyeri (Online) (/www.medikaholistik.com/ 2004, diakses 2 Juni 2006 Anonymous.2005.Morning Sickness. (http://www.suaramerdeka.com/har ian/0512/12/ragam02.htm, diakses 14 Maret 2006) Arikunto S.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Rineka Cipta.Jakarta Berne RM, Mattew NL.1992.Physiologi, 3th edition.Mosby Year Book.St Louis Missouri Berscher NA, Eric VM.1986.Obstetries and The Newborn, 2nd edition.WB Saunder Company.Philadelphia Denim S.2002.Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi.EGC.Jakarta Ellis N.1994.Acupunktur in Clinical Practice a Guide for Health professional.Chapman and Hall.California Farrer H.1999.Perawatan Maternitas.EGC.Jakarta Gach MR.1990.Acupressurs Potent Points.Michael Reed Gach&Bantan Books. USA Gant NF, Jack AP, Paul CM.1991.Obstetri William, 17th dition.Airlangga University Press. Surabaya Guyton AC.1990.Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit.EGC.Jakarta Hadikusumo.1996.Pijat dan Totok Jari.Kaninus.Yogyakarta Jimenez SLM.2002.Kehamilan yang Menyanangkan.ARCAN.Jakarta Kozier B.2004.Fundamental of Nursing Concept, Process and Practice. Pearson Prentice Press.New Jersey Lestari KD.2005. Mengatasi Morning Sickness Saat Hamil, (Online) (/www.balipost.co.id/BaliPostcetak/20

dengan titik

melakukan 6

perikardium

termasuk menguasai teknik pelaksanaan akupresur dengan mengikuti pelatihan agar hasil yang didapat sesuai dengan harapan 2 Perlunya pelatihan pada ibu hamil untuk mengetahui teknik akupresur pada titik perikardium 6 agar dapat melakukan teknik tersebut dengan benar sehingga dapat menurunkan frekuensi muntahnya Rekomendasi Penelitian Berikutnya 1 Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang lebih memperhatikan faktor-faktor

pengganggu yang menyebabkan hasil bias seperti perlu dilakukannya cek

hormonal ibu hamil, usia kehamilan yang sama, tingkat pendidikan, jenis aktivitas dan psikologis dari responden yang

diusahakan tidak jauh berbeda. 2 Perlu dilakukan penelitian dengan

jumlah sampel yang lebih besar sehingga bisa benar-benar dapat mewakili populasi penelitian. 3 Perlu coba untuk dilakukan penelitian dengan memberikan akupresur selama 5 menit setiap 2 jam secara terus-menerus dalam seharinya ataupun penelitian

dengan menggunakan kelompok kontrol sehingga perbedaan benar-benar frekuensi dapat muntah dilihat pada

05/5/22/ink1.html, diakses 2 Juni 2006). Manuaba IBG.1998.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.EGC.Jakarta Marieb EN, John M.2001.Human Anatomy, 3th edition.Addison Wesley Logman INC Mercola.2001.Acupressure can Relieve Morning Sickness.The Journal of Rproductive Medicine .46:811-814 Moore KL.1992.Anatomy, 3th edition. William&Wilkins.USA Nightingale M.1987.Acupunture.Charles E Tuttle Company INC.Boston Nursalam.2003.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Salemba Merdeka.Jakarta Pudjiraharjo JW.1992.Metodologi Penelitian dan Statistik Terapan.Airlangga University Press.Surabaya Saputra, K.2002.Akupunktur Klinik.Airlangga University Press.Surabaya Serizawa.2004.Drunkput Massage Pijat Titik Tekan Akupunktur Tanpa Jarum.Effhar and Dahara Prize.Jakarta Suririnah.2005.Mual Muntah Awal Kehamilan (online) www.infoibu.com diakses 14 Maret 2006). Universitas Brawijaya.2006.Pedoman Penulisan Tugas Akhir, adesi ke3.Malang Walpole RE.1995. Pangantar Statistika.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta Widjajanto.2005.Akupunktur Klinik, 12 Desember (Online) http://www.suaramerdeka.com/hari an/0512/12/ragam02.htm Wijayakusuma H.2001.10 Menit Menuju Sehat dengan Terapi Tulang Belakang Kepala.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta Wesson N.2002.Morning Sickness.Prestasi Pustaka Publiser.Jakarta Wiknjosastro.2002.Ilmu Kebidanan.Yayasan Bina Pustaka.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai