Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah metode penelitian
Disusun Oleh :
L0450462205588
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bayi. Menurut Maryunani (2015) air susu ibu adalah suatu emulsi lemak
penyakit serta dapat memberikan kepuasan dan mendekatkan hati ibu dan
bayi sebagai sarana menjalin hubungan kasih sayang. Oleh karena itu
bayi yaitu menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur
lahir, dan mulai umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI (MP-
2015).
cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi tahun 2017 sebanyak 54%
Tahun 2018 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi mengalami
peningkatan menjadi 59,2%. Target cakupan ASI eksklusif 0-6 bulan yaitu
telah memenuhi target. Hal ini dapat terjadi dikarenakan telah banyak
Pijat bayi adalah sentuhan yang diberikan lewat kulit bayi sebagai
upaya untuk memberi rangsangan yang bermakna kasih sayang. Salah satu
manfaat dari pijat bayi adalah merangsang ujung – ujung saraf bayi yang
berhubungan dengan reflek hisap bayi menjadi kuat. Bayi Baru Lahir
hanya bisa dipijat di bagian kaki, telapak kaki, lengan dan telapak
ototnya. Bayi yang dipijat dengan baik dan teratur dapat tumbuh lebih
sehat dan berkembang lebih baik (Azz, City Ardhillah, 2016, p. 105).
cepat lapar dan akan lebih sering menyusu pada ibunya sehingga ASI akan
menyusui yang baik > 15 menit dan pernyataan ini juga didukung oleh
WHO pada tahun 2011 bahwa durasi menyusu penting untuk pertumbuhan
bayi agar bayi mendapatkan gizi yang sempurna dari ASI yang terdapat
dalam forcemilk (ASI awal) dan hindmilk (ASI akhir). Durasi yang lama
dalam menyusui akan mendapatkan gizi yang lengkap dari ASI karena
mendapat ASI yang awal sampai ASI akhir. Banyaknya bayi yang
mengalami berat badan tidak naik sebagian besar disebabkan oleh durasi
yang singkat, karena ASI yang didapat hanya ASI awal dan tidak sampai
ASI akhir sehingga bayi banyak yang tidak mendapat gizi yang optimal
sehingga banyak yang berat badannya tidak naik, jika kondisi ini
diteruskan maka akan berakibat buruk pada bayi dan beresiko mengalami
gizi kurang dan gizi buruk. Distribusi durasi menyusu bayi sebelum
distribusi yang sudah dilakukan pijat bayi dengan durasi ≥5 menit lebih
banyak 9 (60%) dibanding dengan durasi menyusu ˂5 menit 6 (40%)
(Fitriahadi, 2016)
menyusu bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja PKM Telukjambe Timur
Karawang.
B. Rumusan Masalah
adalah Apakah Pijat Bayi berpengaruh Terhadap durasi menyusu pada bayi di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk diketahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi
2. Tujuan Khusus
10 dan hari ke 20
ke 10 dan hari ke 20
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti
a. Bagi Masyarakat
pemberian ASI.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Pengertian Bayi
Bayi merupakan anak dengan usia 0-12 bulan. Masa 0-12 bulan
a. Pengertian ASI
Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
p.40).
b. Produksi ASI
1) Refleks Prolaktin
sekeliling alveoli (pabrik ASI) dan memeras ASI keluar dari pabrik
susu dan areola yang dikirim lobus posterior melalui nervus vagus,
otot mioepitel dari saluran air susu, karena adanya kontraksi ini maka
2-3 hari post partum, buah dada menjadi besar,keras dan nyeri ini
4. Pijat bayi
hormon oksitosin:
Bayi baru lahir bila disentuh pipinya akan menoleh ke arah sentuhan.
Bila bibirnya dirangsang atau disentuh, dia akan membuka mulut dan
4) Refleks Menghisap
5) Refleks Menelan
Saat ada sesuatu yang masuk kedalam mulutnya, dalam hal ini air
1. Pengertian Pijat
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang
paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang
telah dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia, mungkin karena pijat
berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia
adalah metode teknik dalam asuhan kebidanan neonatus, bayi dan balita
dengan melakukan massage secara lembut dan berurutan sejak dari wajah
sampai ujung kaki, dimana dengan melakukan pemijatan bayi seluruh otot
bayi akan rileks, peredaran darah akan menjadi lancar dan tidur bayi akan
nyenyak. Selain itu dengan pijat bayi akan meningkatkan frekuensi dan
durasi menyusu sehingga bayi akan merasa nyaman dan tenang saat
bayi akan semakin bertambah dan asupan gizi pada bayi akan terpenuhi.
Pijat bayi merupakan budaya pengasuhan anak zaman kuno yang hingga
pijat bayi. Pada dasarnya, pijat bayi bermanfaat merangsang syaraf motorik,
Bayi yang dipijat dengan baik dan teratur dapat tumbuh lebih sehat dan
berkembang lebih baik (Azz, City Ardhillah, 2016). Berikut ini beberapa
menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1.280 dan 1.176
Penelitian pada bayi cukup bulan yang berusia 1 – 3 bulan, yang dipijat
2) Meningkatkan Pertumbuhan
dan toksisitas sel pembunuh alami (natural killer cells). Hal tersebut
penderita
AIDS.
Umumnya bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangkan pada
anak tersebut selama 2x15 menit setiap minggunya selama jangka waktu
Sentuhan dan pandangan kasih orang tua pada bayinya akan mengalirkan
memupuk cinta kasih secara timbal balik. Semua ini akan menjadi
penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi pekerti
ASI nya terus – menerus menetes dari payudara yang disusukan. Jadi,
pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI perah sehingga periode waktu
demikian, saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori tentang
serotonin.
1) Beta Endorphin Mempengaruhi Mekanisme Pertumbuhan
pertumbuhan.
akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih
memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak
kecil, juga tulang bayi belum cukup kuat untuk dilakukan pemijatan.
Keraguan ini hendaknya bisa di tepis karena pijat bayi sangatlah berbeda
dengan pijat orang dewasa. Menurut para ahli di bidang tumbuh kembang
anak, pijat bayi dapat dilakukan melalui usapan halus tanpa tekanan, dan
dapat dimulai setelah bayi lahir sekalipun. Jadi, memijat bayi dapat di
dilakukan setiap hari sejak lahir sampai usia enam atau tujuh bulan.
Sebaiknya pemijatan dilakukan pagi hari sebelum mandi, atau bisa juga
malam hari sebelum bayi tidur, karena aktivitas bayi sepanjang hari yang
cukup melelahkan tentunya bayi juga perlu relaksasi agar otot- ototnya
menjadi kendur kembali, sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyak dan
Sejak usia enam bulan pijat dua hari sekali sudah memadai (Prasetyono,
2017).
Namun, harus di ingat bahwa yang di pijat adalah seorang bayi yang
pijat orang dewasa. Sebelum memijat, pastikan tangan anda bersih dan
hangat. Periksa kuku dan perhiasan untuk menghindari goresan pada kulit
bayi (Prasetyono, 2017).Waktu yang digunakan dalam pemijatan tidak ada
bayi dimandikan agar tubuhnya merasa segar dan bersih dari lumuran
Pemijatan bisa dilakukan oleh siapapun, baik ayah, ibu, nenek, atau
pijat ayahnya berat badannya cenderung naik dan hubungan dengan ayah
makin baik. Bahkan bayi yang di pijat sejak usia 4 minggu, ketika
untuk memberikan pijatan pada si kecil, tak selalu harus dengan bantuan
tukang pijat bayi. Anda pun bisa melakukan sendiri di rumah. Asal anda
memahami betul tata cara pemijatan serta bagian mana yang boleh di pijat
dan yang tidak boleh, maka manfaat pijatan dan yang tak boleh, maka
manfaat pijatan yang anda berikan bisa dirasakan secara maksimal oleh
bayi anda. Ada beberapa lokasi pada tubuh bayi yang dianjurkan untuk
diberikan pijatan, yaitu wajah, dada, perut, tangan dan kaki, serta
a. Mencuci tangan
daerah perut.
Djamaluddin (2010;83).
ASI oleh sel-sel alveolar kelenjar mamae. Jumlah prolaktin yang disekresikan
dan jumlah ASI yang diproduksi berkaitan dengan besarnya stimulus isapan,
Menurut Arief (2009) dalam jurnal Purwani (2012) lama menyusui bayi
menit pada payudara yang pertama, karena daya isap masih kuat. Dan 20
menit pada payudara yang lain karena daya hisap bayi mulai melemah. Selama
periode baru lahir, waktu menyusui bayi 20-45 menit, durasi menyusui juga
berpengaruh terhadap ejeksi ASI saat menyusui, ketika bayi tidak dapat
masalah pada perlekatan antara bayi dan puting susu ibu. Durasi yang baik
Dengan durasi menyusui yang normal yaitu ketika payudara sudah terasa
kosong dan bayi terasa puas saat menyusu akan mengurangi resiko terjadinya
infeksi pada payudara yaitu mastitis yang disebabkan oleh bendungan ASI.
BAB III
A. Kerangka Teori
Isapan putting
susu
Pijat Bayi
Hipotalamus
Hormon oksitosin
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel Operasional
atau Variabel – variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian
adalah pijat bayi dan durasi menyusu pada bayi, dimana lokasi penelitian
el
Pengukuran
bayi, untuk
meningkatkan
aktivitas saraf
pada bayi.
durasi dengan
menyusu satuan
bayi,dengan menit
satuan
menit
C. Hipotesis
BAB IV
METODE PENELITIAN
tinggi (Notoadmodjo,2012)
dari adanya perlakuan. Artinya seberapa jauh perubahan yang terjadi pada
(Riyanto,2017).
Rancangan bentuk desain ini desain rangkian waktu dengan
Kelompok eksperimen
berikut (Riyanto,2017)
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2016: 80).
Populasi pada penelitian ini adalah bayi yang berumur 0-6 bulan di PKM
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari populasi bayi yaitu bayi
dilakukan pijat bayi dan kelompok yang tidak dilakukan pijat bayi.
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
1. Jenis data
dan jam sebagai alat untuk mengetahui durasi menyusu bayi sebelum
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari data bayi yang
2. Pengumpulan Data
F. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Administratif
ditetapkan.
3. Pelaksanaan
consent).
komputerisasi.
1. Pengolahan data
Menurut Siregar (2013, p. 86) pengolahan data meliputi kegiatan sebagai
berikut:
a. Editing
b. Coding
kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk
c. Tabulasi
Proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode
2. Analisa Data
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
terhadap durasi menyusu pada bayi usia 0-6 bulan. Subyek penelitian ini
adalah 30 bayi dari dua kelompok, yaitu 15 bayi yang tidak di pijat dan
15 bayi yang di pijat. Data dalam penelitian ini meliputi data skor pretest
dan skor Posttest hasil pijat bayi dari kelompok kontrol maupun
pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi 0-6 bulan.
baku atau standar deviasi, nilai tertinggi dan nilai terendah. Data tersebut
a. Hasil Pretest
ini yaitu kelompok kontrol hari ke 10 dan hari ke 20. Penelitian ini
juga disertai hasil observasi. Berikut uraian data hasil pretest masing-
masing kelompok.
Kelompok Kontrol
Tabel 5.1 Distribusi Durasi Menyusu Bayi pada Kelompok Kontrol pada hari ke-10
dan hari ke- 20 di PKM Telukjambe Timur Tahun 2023
No Durasi menyusu hari ke 10 hari ke 20
dalam Menit
1 3 2 2
2 4 3 3
3 5 4 4
4 6 3 3
5 7 3 3
6 8 0 0
7 9 0 0
8 10 0 0
TOTAL 15 15
b. Hasil Posttest
penelitian. Hasil posttest diperoleh dari hasil bayi yang diberikan pijat
Kelompok Eksperimen
hasil nilai pretest pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel.
Tabel 5.2 Distribusi Durasi Menyusu Bayi pada Kelompok Eksperimen pada hari
ke- 10 dan hari ke-20 di PKM Telukjambe Timur Tahun 2023
No Durasi meyusu hari ke 10 hari ke 20
dalam menit
1 3 2 0
2 4 3 0
3 5 4 0
4 6 3 2
5 7 3 3
6 8 0 3
7 9 0 6
8 10 0 1
TOTAL 15 15
Eksperimen
Tabel 5.3 Perbandingan Skor Pretest dan Posttest pijat bayi terhadap durasi
menyusu
posttest hasil pijat bayi yang diperoleh kelompok kontrol dan kelompok
persyaratan data yang terdiri dari uji normalitas sebaran data dan uji
menentukan jenis statistik yang akan digunakan untuk analisis data. Hasil
uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varian dijelaskan sebagai
berikut.
Data uji normalitas diperoleh dari hasil pretest dan hasil posttest
program SPSS versi 20, dengan membaca nilai Sig. (2- tailed)
atau Sig. (2-tailed) > 0,05. Berikut hasil uji normalitas sebaran data
eksperimen.
Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Nilai Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen
Dengan demikian, Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka
Dengan demikian, Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka
normal.
Dengan demikian, Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka
(nilai Sig. > 0,05). Berikut hasil uji homogenitas varian data pretest
menyusu.
Tabel 5.4 Hasil Uji Homogenitas Varian Data Pretest Durasi Menyusu
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
0,122 1 28 0,730
signifikansi 0,05.
Tabel 5.5 Hasil Uji Homogenitas Varian Data Posttest Durasi Menyusu
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
0,062 1 28 0,804
signifikansi 0,05.
3. Analisis Data
a. Uji-t Skor Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
jumlah skor total (∑X), mean, mode (Mo), dan median (Mdn)
Tabel 5.6 Perbandingan Data Statistik Skor Pretest Kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen
Data N ∑X M Mo Mdn
Pretest Kel.Kontrol 15 67,995 4,533 5 5
Pretest Kel.Eksperimen 15 76,995 5,133 5 5
M = Mean (rerata)
Mo = Mode
Mdn = Median
Hasil skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Tabel 5.7 Hasil Uji-t Skor Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
adalah -2,256 dengan df = 14. Diketahui nilai Sig. (2-tailed) 0,041 >
sama.
Tabel 5.8 Perbandingan Data Statistik Skor Posttest Kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen
Data N ∑X M Mo Mdn
Posttest Kel.Kontrol 15 72,0 4,800 5 5
Posttest Kel.Eksperimen 15 120,9 8,066 5 8
M = Mean (rerata)
Mo = Mode
Mdn =Median
Hasil skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Tabel 5.9 Hasil Uji-t Skor Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
adalah -24,819 dengan df = 14. Diketahui nilai Sig. (2-tailed) 0,000 <
0,05. Dengan demikian, hasil uji-t tersebut menunjukan terdapat
kelompok eksperimen.
BAB VI
PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang berusia 0-6 bulan
berjumlah 76. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 bayi berusia 0-6
bulan yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Pengambilan sampel menggunakan teknik
sama.
ang tidak mendapat perlakuan pijat bayi dan kelompok eksperimen yang
bayi setelah dilakukan pijat bayi. Kedua aspek tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut.
Hasil skor pretest kelompok kontrol sebesar 67,995 dan skor pretest
pada taraf signifikansi 0,05. Nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari taraf
BAB VII
A. Kesimpulan
tentang pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi usia 0-6
bulan yang di laksanakan pada bulan januari Tahun 2024, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
terendah 3
3. .Berdasarkan Hasil Analisis uji-t data pretest dan posttest pijat bayi
dan Sig. (2-tailed) = 0,000. Nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari taraf
signifikansi 0,05 atau (0,000 < 0,05). Hasil uji-t tersebut menunjukan
B. Saran
dalam menyusu
Bayi terhadap durasi menyusu dengan jumlah sampel yang lebih banyak
penelitian ini.