Anda di halaman 1dari 2

KESUCIAN DAN KEBERSIHAN

Secara bahasa, thaharah (Bersuci) berasal dari akar kata bahasa Arab thahara yathhuru yang
berarti bersih, baik bersih dari kotoran yang bersifat materi, seperti najis, maupun dari kotoran
maknawi, seperti sombong dan dengki. Adapun definisi thaharah menurut istilah para ahli fikih
adalah menghilangkan hadast atau membersihkan najis dengan cara tertentu.

Thaharah memiliki empat macam tata cara pelaksanaan, yaitu wudhu (untuk hadast kecil), mandi
(untuk hadast besar), tayammum (untuk hadast kecil dan besar) dan menghilangkan najis.
Dan pelaksanaannya thaharah menggunakan empat sarana, yaitu air (dalam wudhu dan mandi),
debu (dalam tayammum), samak (untuk membersihkan najis pada kulit hewan) dan batu (dalam
istinja’/cebok).

Oleh karena itu, najis tidak dapat dinyatakan hilang dengan dijemur dibawah matahari,
dianginkan, dicuci dengan cairan kimia, dibersihkan dengan debu (tanah), dan lain sebagainya,
meskipun wujudnya sudah tidak ada.

Dalam islam sendiri, thaharoh memiliki kedudukan yang sangat penting, hal ini dibuktikan
dengan letaknya yang selalu berada diawal bab dalam kitab fikih manapun.

Kebersihan adalah sesuatu yang harus dijaga oleh setiap manusia. Baik itu kebersihan diri
maupun lingkungan. Dalam islam juga terdapat ajaran untuk mengutamakan kebersihan. Bahkan
dikatakan bahwa kebersihan sebagian dari iman.

Untuk melakukan ibadah dalam agama Islam juga harus terjaga kebersihannya mulai dari badan
kita sampai tempat yang akan kita gunakan untuk melakukan ibadah shalat. Maka disarankan
bagi umat muslim untuk menyediakan tempat khusus di rumah untuk beribadah agar tetap
terjaga kebersihannya. Dengan demikian tempat tersebut bisa dikatakan suci dan sah bagi kita
untuk dijadikan tempat beribadah. Jika anda mempunyai anak balita biasanya belum mengerti
jika akan buang air kecil. Kadang mereka melakukannya dimana saja, apalagi kita tidak
memakaikan popok diaper padanya.

Dalam Islam kotoran tersebut merupakan najis kecil, untuk menghilangkannya lap lantai yang
terkena najis itu dengan lap basah bersihkan minimal 2 kali berulang. Selain dapat
menghilangkan najis juga dapat menghilangkan kuman yang bisa saja timbul dari kotoran
tersebut. Orang yang akan beribadah pun bebas menginjak lantai asalkan pada lantainya sudah
tidak terdapat najis seperti air kencing balita tersebut.

Kebersihan bukan saja dari keadaan rumah, tetapi juga kebersihan hati harus selalu di jaga agar
dalam melakukan ibadah kita merasa ikhlas dan benar-benar khusyu. Kebersihan tersebut harus
selalu seimbang agar pada kehidupan kita selalu merasa sehat dan nyaman. Bisa kita mulai dari
diri sendiri untuk menjaga kebersihan rumah, kebersihan lingkungan sekitar agar tetap menjaga
keimanan kita karena kebersihan merupakan bagian dari iman tersebut. Dan keadaan disekitar
kita pun terasa nyaman jika semuanya terlihat bersih.

Kebersihan merupakan suatu yang amat fitri bagimakhluk hidum, utamanya makhluk bernyawa.
Dalam ajaran Islam kebersihan saja belum cukup, tetapi harus disertai kesucian, Dalam
kebrsihan yang ada kalanya menggunakan istilah thaharah atau tazkiyah semuanya berkaitan
dengan kebersihan dan kecusian, baik hissiyah maupun ma’nawwiyah, bahkan digunakan lafal
fitrah.

Konsep kebersihan yang amat jami (konprehensif) dalam Islam, belum dimaknasi secara
kontekstual dalam rangkan membangun kebersihan dalam raga dan jiwanya. Maka dalam upaya
membangun keseimbangan ini agaknya konseptualisasikebersihan dan kesucian harus
digalakkan.

Adalah naïf jika hanya sebelah antara kebersihan dan kesucian. Ini barangkali yang
mengakibatkan mengaapa orang Islam sering bersuci tetapi tidak bersih atau yang lain non-
Muslim mereka tak suci tetapi bersih. Yang jelas Rasul adalah “Tokoh Kebersihan, Kesucian,
dan Pelestarian Lingkungan”

Anda mungkin juga menyukai