Anda di halaman 1dari 24

Nanda Aurelia 111.170.035 – Lifta Laurent Arista 111.170.

045

Geomorfologi Terapan A

No Peta-Peta Gempa Bumi Tsunami

1. Pola Pengaliran Dasar Pola pengaliran dapat Pengaliran sungai


berpengaruh pada kekuatan berpengaruh dengan
gempa bumi pada suatu tsunami. Umumnya pada
wilayah. Contohnya pada material lepas yang dibawa
wilayah dengan pola oleh sungai. Semakin
pengaliran trelis atau banyak material sungai
dikontrol struktur maka maka akan berpengaruh
mungkin gempa bumi yang kepada gelombang tsunami.
terjadi lebih kuat dan Selain itu tsunami juga
menghasilkan gerakan pada dapat mengubah bentuk
strukturnya. Kemudian pada aliran sungai atau pola
wilayah dengan pola pengaliran dekat pantai.
pengaliran paralel maka Contohnya aliran sungai
wilayah tersebut cenderung dekatpantai setelah terkena
memiliki resistensi batuan gelombang tsunami dapat
yang lebih resisten maka akan membawa material-
menghasilkan pergerakan material dan diendapkan di
yang relatif kecil. Pada daerah msungai membentuk
dengan pola pengaliran gosong sungai.
dendritik maka umumnya
cenderung datar dengan
litologi batuan yang kurang
resisten maka gerakan dari
gempa bumi relatif kuat.
2. Pola Pengaliran Ubahan Pola pengaliran dapat Pengaliran sungai
berpengaruh pada kekuatan berpengaruh dengan
gempa bumi pada suatu tsunami. Umumnya pada
wilayah. Contohnya pada material lepas yang dibawa
wilayah dengan pola oleh sungai. Semakin
pengaliran subtrelis atau banyak material sungai
dikontrol struktur maka maka akan berpengaruh
mungkin gempa bumi yang kepada gelombang tsunami.
terjadi lebih kuat dan Selain itu tsunami juga
menghasilkan gerakan pada dapat mengubah bentuk
strukturnya. Kemudian pada aliran sungai atau pola
wilayah dengan pola pengaliran dekat pantai.
pengaliran subparalel maka Contohnya aliran sungai
wilayah tersebut cenderung dekatpantai setelah terkena
memiliki resistensi batuan gelombang tsunami dapat
yang lebih resisten maka akan membawa material-
menghasilkan pergerakan material dan diendapkan di
yang relatif kecil. Pada daerah msungai membentuk
dengan pola pengaliran gosong sungai.
subdendritik maka umumnya
cenderung datar dengan
litologi batuan yang kurang
resisten maka gerakan dari
gempa bumi relatif kuat.
3. Penyimpangan Aliran Pada penyimpangan aliran Tsunami juga dapat
“Rectinilearity” yaitu aliran menyebabkan sungai
sungai yang relatif lurus mengalami penyimpangan
karena umumnya terjadi aliran pada sungai. Karena
karena adanya rekahan. tsunami dapat
Dimana gempa bumi menyebabkan pergerakan
merupakan salah satu air. Misalnya karena adanya
penyebab terjadinya rekahan, tsunami maka sungai-
yang rekahan tersebut sungai disekitar pantai akan
menjadi salah satu penyebab mengalami penyimpangan.
adanya penyimpangan aliran. Misalnya terbentuknya
Tidak hanya pada braided stream pada muara-
penyimpangan rectinilearity, muara sungai.
penyimpangan tersebut dapat
terjadi secara tiba-tiba yang
umumnya terjadi karena
adanya pegerakan.
4. Tekstur Pengaliran Pada daerah dengan tekstur
pengaliran halus umumnya
daerah tersebut memiliki
resistensi batuan yang relatif
rendah sehingga jika terjadi
gempa bumi maka kekuatan
gempa relatif lebih kuat. Jika
tekstur pengaliran kasar,
maka umunya ketahanan
terhadap gempa bumi relatif
lebih kecil atau lemah.
5. Bentuk Lembah dan Kelerengan juga Kerusakan yang
Lereng mempengaruhi kekuatan dari ditimbulkan oleh tsunami
gempa bumi. Contohnya pada juga dipengaruhi oleh
lereng yang landai umunya bentuk lembah serta lereng
gempa bumi terasa lebih kuat daerah pantai. Pada lereng
daripada pada lereng yang yang curam, sangat sedikit
relatif curam. Hal tersebut mengalami kerusakan atau
dipengaruhi oleh resistensi sapuan tsunami sedangkan
batuan penyusunnya. pada lereng landai maka
Sedangkan pada bentuk akan terkena sapuan
lembah cekung umumnya tsunami yang lebih besar.
gerakan yang dihasilkan oleh Sedangkan bentuk lereng,
gempa bumi relatif lebih kuat. umunya lergeng cembung
Sedangkan pada bentuk akan relatif lebih rusak
lembah yang cembung ketika tsunami
umunnya akan lebih ringan. dibandingkan dengan
lereng cekung.
6. Tempat mengalirnya Alluvial fan, dimana sungai Umumnya daerah dengan
tersebut mengalir pada daerah rawan tsunami
endapan alluvial sehigga memiliki sungai dengan
mungkin berkaitan dengan sistem alluvial fan bukan
gempa bumi yaitu akan lebih bedrock stream. Hal
terasa keras dibanding sungai tersebut dikarenakan
pada bedrock stream. adanya penimbunan
material yang berasal dari
laut.
7. Tubuh Sungai Gempa bumi dapat Tsunami juga dapat
mempengaruhi bentuk tubuh mempengaruhi bentuk
sungai yang terbentuk. sungai, misalkan sungai
Misalkan jika terjadi gempa sungai dekat pantai
bumi maka aliran sungai kemudian terjadi tsunami
relatif dapat berubah. dapat membentuk bentukan
sungai yang berbeda.
8. Morfografi Morfologi daerah dapat Tsunami dan morfologi,
mempengaruhi besar kecilnya apabila suatu daerah
gempabumi yang terjadi. bermorfologi lereng-lereng
Apabila terjadi gempa maka daerah tersebut
vulkanik maka daerah berpotensi sedikit terkena
pegunungan, lereng, dan tsunami. Jika suatu daerah
lembah maka daerah landai pada wilayah pantai
pegunungan dan lereng relatif maka akan berpotensi lebih
lebih lemah terkena gempa besar tersapu tsunami.
daripada daerah lembah yang
berdampak lebih besar.
9. Morfometri Morfometri daerah juga Morfometri daerah juga
mempengaruhi gempa bumi. mempengaruhi pengaruh
Misalkan pada lereng curam dari tsunami. Misalkan pada
atau landai, maka pada daerah lereng curam atau landai,
dengan kelerengan curam maka pada daerah dengan
maka gempa yang terasa lebih kelerengan curam akan
ringan daripada lereng dengan sedikit terkena sapuan
kelerengan landai. ombak tsunami sedangkan
pada lereng landai akan
lebih besar kemungknan
tersapu ombak tsunami.
10. Morfologi pasif Hubungan morfologi pasif Hubungan morfologi pasif
dengan gempa bumi yaitu dengan tsunami yaitu pada
pada litologi, semakin tingggi litologi, semakin tingggi
resistensi maka semakin kecil resistensi maka semakin
juga pengaruh gempa bumi kecil juga pengaruh
terhadap daerah tersebut. kerusakan tsunami terhadap
Sedangkan pada daerah daerah tersebut. Sedangkan
dengan resistensi rendah pada daerah dengan
maka pengaruh gempa bumi resistensi rendah maka
terhadap pergerakan juga pengaruh tsunami terhadap
relatif lebih besar. pergerakan juga relatif lebih
besar.
11. Morfologi Aktif Hubungan morfologi aktif Hubungan morfologi aktif
dengan gempa bumi yaitu dengan tsunami yaitu pada
pada struktur. Tentu saja struktur. Tsunami dapat
gempa bumi erat kaitannya terjadi dikarenakan karena
dengan struktur geologi. adanya pergerakan dari
Gempa bumi dapat terjadi struktur di bawah laut.
dikarenakan pergerakan dari
struktur terutama sesar.
Pergerakan dari sesar tersebut
dapat menghasilkan gempa
bumi.
12. Morfodinamis
13. Morfoasosiasi Gempabumi umumnya Tsunami umumnya
berasosiasi dengan struktur, berasosiasi dengan gempa
gunung api, maupun bumi, struktur, gunung api
litologi. bawah laut.
Peta-peta Bencana
Letusan Banjir Longsor
Gunung api
1. Pola Hubungan pola Pola pengaliran dapat Biasanya longsor
pengali pengaliran dengan letusan kemungkinn dapat terjadi pada lereng
ran gunung api , yaitu saat air menyebabkan banjir. yang curam.
kontak langsung dengan Contohnya dendritik Biasanya pola
magma maka akan yang dimana pengaliran yang
mengasilkan letusan berkembang pada berkembang pada
freatik.. lereng yang landai. lereng yang curam
Erupsi Freatik adalah Pola pengaliran adalah pola
proses keluarnya magma dendritik yaitu pola pengaliran
ke permukaan bumi sungai dimana anak- parallel. Pola
karena pengaruh uap yang anak sungainya pengaliran adalah
disebabkan sentuhan air (tributaries) cenderung pola pengaliran
dengan magma baik sejajar dengan induk yang sejajar. Pola
secara langsung ataupun sungainya. Anak-anak pengaliran
tidak langsung. Erupsi sungainya bermuara semacam ini
Freatik terjadi ketika pada induk sungai menunjukkan
adanya air tanah, air laut, dengan sudut lancip. lereng yang
air danau kawah, atau air Model pola denritis curam. Beberapa
hujan yang menyentuh seperti pohon dengan wilayah di pantai
magma di dalam tatanan dahan dan barat Sumatera
bumi.Panas dari magma ranting sebagai memperlihatkan
akan membuat air tersebut cabang-cabang dan pola pengaliran
menjadi uap, dan ketika anak-anak sungainya. parallel. Pola
tekanan uap sudah sangat Pola ini biasanya pengaliran ini
tinggi dan tidak bisa terdapat pada daerah berpotensi
dibendung, maka akan berstruktur plain, atau menyebabkan
terjadi letusan yang pada daerah batuan longsor karena air
disebut Erupsi Freatik. yang sejenis (seragam, akan masuk
Letusan dari Erupsi homogen) dengan kedalam tanah
Freatik mengeluarkan penyebaran yang luas. sehingga tanah
material padat yang Pola pengaliran ini akan basah dan
terlempar akibat tekanan kemungkinan bisa kemudiian mudah
dari uap tadi. masuk ke pemukiman terjadi longsor.
warga karena Dengan terjadinya
persebarannya yang longsor akan
luas. Saat curah hujan menyebabkan
tinggi dan kemudian banyak kerugian
sungai memiliki seperti
tampungan air yang kemacetan,
banyak, maka akan merusak rumah
mengalir ke alur- alur warga hingga
sungai sehingga akan menyebabkan
masuk ke pemukiman kematian karena
warga yang akan tertimbun longsor.
merusak/
menyebabkan banjir.
2. Bentuk Hubungan letusan gunung Hubungan kelerengan Hubungan
lembah api dengan kelerengan dengan bencana banjir kelerengan
dan yaitu biasanya jika yaitu apabila suatu dengan longsor
lereng gunung api memiliki daerah di daerah yang yaitu apabila
lereng yang curam, maka landai maka akan air lerengnya curam-
akan menimbulkn letusan akan mudah masuk miring biasanya
yang lebih besar dan mengalir pada akan mudah
dibandingkan dengan daerah tersebut. Ini terjadi longsor.
yang memiliki lereng disebabkan karena air Berbanding
yang landai. Seperti akan mudah mengalir terbalik dengan
halnya dengan bentuk pada dataran yang dengan yang
gunung api strato dengan memiliki kemiringan berlereng landai
perisai. Ini juga yang landai. Ini yaitu jarang
dipengaruhi oleh bentuk biasanya berbanding terjadi bencana
gunung api. Gunung api terbalik dengan daerah longsor.
strato bentuk gunung api yang memiliki Pengertian
ini adalah berbentuk kelerengan yang longsor menurut
kerucut. miring- curam. Crude (1991)
yaitu suatu
kejadian atau
peristiwa geologi
yang disebabkan
oleh pergerakan

Gunung api strato massa batuan,

memiliki ciri-ciri: tanah atau puing-

- Terbentuk akibat puing yang

erupsi yang berganti-ganti menuruni suatu


lereng. Sedangkan
antara efusif dan
eksplosif, sehingga Vernes (1978)
mengartikan
memperlihatkan batuan
beku yang berlapis-lapis longsor sebagai
pergerakan
pada dinding kawahnya
- Mengalami material ke bawah
dan ke luar lereng
letusan yang berkali-kali,
dengan dapur magma karena pengaruh
dari gravitasi.
yang dalam dan viskositas
serta kekentalan magma Longsor yang
lebih dikenal
tinggi
- Contohnya dengan tanah
longsor
Gunung Merapi, Gunung
Tangkuban Perahu atau (landslide) juga
dapat
secara umum sebagian
besar gunung api di didefinisikan
sebagai
Indonesia memiliki
bentuk strato atau kerucut. perpindahan
massa berbagai
Gunung api strato
jenis batuan atau
tanah yang tidak
membutuhkan
media berpindah
Gunung api perisasi atau seperti air atau
sering diekanl dengan udara. Bencana
gunung api tameng, longsor
memiliki ciri-ciri: menyebabkan
- Gunung api ini banyak kerugian
terjadi karena magma cair diantaranya yaitu
keluar dengan tekanan kerugian materi,
rendah hampir tanpa dapat
letusan atau letusan efusif. menyebakan
- Dapur magma kematian karena
dangkal dengan magma tertimbun tanah
yang sangat cair dan juga
- Lereng yang kemacetan di
terbentuk menjadi sangat jalan raya karena
landai. Contohnya Maona material dari
Loa, Mona Kea di Kep longsor jatuh ke
Hawaii, Amerika Serikat. jalan sehingga
jalan menjadi
macet.
Longsor bisa
disebabkan karena
curah hujan yang
tinggi dan juga
bisa disebakan
karena
penambangan.
3. Bentuk Hubungan bentuk lahan Hubungan bentuk Hubungan bentuk
lahan dengan letusan gunung lahan dengan bencana lahan dengan
api. Saat gunung api banjir yaitu biasanya longsor yaitu akan
meletus maka akan terbentuk dataran terbentuk bentuk
membentuk bentuklahan. banjir yang termasuk lahan yang yang
Biasa disebut dengan kedalan bentuk asal bisa dimanfaatkan
bentuk asal vulkanik. fluvial. Dataran banjir oleh masyarakat
Bentuk lahan vulkanis berupa dataran yang di daerah tersebut
adalah bentuk lahan hasil luas yang berada pada contohnya untuk
kegiatan gunung berapi kiri kanan sungai yang lahan pertanian
baik yang tersusun dari terbentuk oleh dan lain
bahan gunung api yang sedimen akibat sebaginya.
sudah keluar ke limpasan banjir sungai Adapun sisi
permukaan bumi tersebut. Umumnya negatif longsor
(ekstrusi) maupun yang berupa pasir, lanau, yaitu
membeku dalam dan lumpur. dataran menimbulkan
permukaan bumi banjir terbentuk akibat korban jiwa dan
(instrusi). Bentuk lahan dari peristiwa banjir. juga kerugian
vulkanis secara sederhana Dataran banjir harta benda.
terbagi atas dia yaitu merupakan derah yang Kabul Basah
a. Bentuk-bentuk terbentuk akibat dari Suryolelono
eksplosif (krater letusan, sedimentasi (2002), bahwa
ash dan cinder cone) (pengendapan) banjir. peristiwa longsor
b. Bentuk-bentuk Saat banjir terjadi, lahan atau
effusif (aliran lava/lidah tidak hanya air yang dikenal sebagai
lava, bocca, plateau lava, di bawa tapi juga gerakan massa
aliran lahar dan lainnya) tanah2 yang berasal tanah, batuan atau
yang membentuk dari hilir aliran sungai. kombinasinya,
bentangan tertentu dengan Dataran banjir sering terjadi
distribusi di sekitar biasanya terbentuk di pada lereng-
kepundan, lereng bahkan daerah pertemuan2 lereng alami atau
kadang sampai kaki sungai. Akibat dari buatan, dan
lereng. peristiwa sedimentasi sebenarnya
Struktur vulkanik yang ini, dataran banjir merupakan
besar biasanya ditandai merupakan daerah yg fenomena
oleh erupsi yang eksplosif subur bagi pertanian, alam, yaitu alam
dan effusif, yang dalam mempunyai air tanah mencari
hal ini terbentuk yang dangkal keseimbangan
volkanostrato. Erupsi sehingga cocok sekali baru akibat
yang besar mungkin bagi pemukiman dan adanya gangguan
sekali akan merusak dan perkotaan. atau
membentuk kaldera yang faktor yang
besar. mempengaruhiny
B. Vulkanisme a dan
Vulkanisme adalah semua menyebabkan
fenomena yang berkaitan terjadinya
dengan proses gerakan pengurangan kuat
magma dari dalam bumi geser serta
menuju ke permukaan peningkatan
bumi yang menghasilkan tegangan geser
bentuklahan yang tanah Pada
cenderung positif. umumnya di
Proses geomorfologi yang daerah
terjadi pada tubuh pegunungan yang
gunungapi memberikan ditutupi oleh
karakteristik lahan yang lapisan tanah
berbeda baik dalam penutup yang
bentuk relief morfologi, lunak/gembur, air
tipe batuan, tanah, kondisi hujan dapat
hidrologi, vegetasi dan dengan mudah
penggunaan lahan. merembes pada
Verstappen (1964) dan tanah yang
Widiyanto (1999) gembur dan
membagi tubuh batuan
gunungapi secara umum lempung yang
menjadi 9 satuan berongga atau
bentuklahan dan retak-retak. Air
menjelaskan rembesan ini
karakteristiknya sebagai berkumpul antara
berikut : tanah penutup dan
Kawah merupakan batuan asal yang
cekungan pada puncak segar pada lapisan
atau bagian lereng alas yang kedap
gunungapi yang air.
merupakan tempat Tempat air
keluarnya magma ke rembesan ini
permukaan. Neck akan berkumpul dapat
menghubungkan kawah berfungsi sebagai
dengan dapur magma bidang luncur.
yang terdapat di dalam Meningkatnya
bumi. Bentuk cekung kadar air dalam
pada kawah menyebabkan lapisan tanah atau
air hujan dapat batuan, terutama
tertampung dalam kawah pada
sehingga akan terbentuk lereng-lereng
danau kawah. bukit akan
Kaldera merupakan mempermudah
kawah yang besar. gerakan bergeser
Kaldera terbentuk dari atau tanah longsor
kawah yang runtuh akibat
erupsi gas yang kuat. Pada
saat erupsi gas, material di
dalam kawah tersebut
tersembur keluar sehingga
bagian dalam kawah
menjadi kosong.
Kekosongan material
dalam kawah ini
mengakibatkan dinding
kawah menjadi labil.
Akibat goncangan dan
gaya berat maka dinding
kawah akan runtuh
sehingga terbentuk
kaldera.
Kerucut gunungapi
merupakan bagian tubuh
gunungapi paling atas
yang langsung mendapat
material dari kawah saat
terjadi erupsi. Gerakan
material pada kerucut
gunungapi adalah gerakan
gravitatif, yaitu gerakan
yang dipengaruhi oleh
tenaga gravitasi bumi.
Kerucut gunungapi
memiliki lereng yang
sangat curam dan terdapat
lembah-lembah dalam.
Material endapannya
merupakan campuran
bahan erupsi yang masih
sangat kasar hingga kasar,
Kerucut gunungapi
didominasi oleh aktifitas
pengangkutan dan longsor
lahan.
Lereng gunungapi
merupakan satuan
bentuklahan yang terdapat
di bawah kerucut
gunungapi, dengan proses
dominan berupa
pengangkutan material
secara gravitatif dan oleh
tenaga air. Lereng
terbentuk dari hasil
endapan material erupsi
yang berlangsung secara
bertahap. Kemiringan
lereng di satuan
bentuklahan ini bervariasi
dari curam sampai agak
curam dengan aktifitas
longsor lahan dan
pengangkutan oleh air.
Ciri lain yang umum
adalah telah
digunakannya untuk lahan
pertanian, permukiman,
peternakan, perkebunan
dan pariwisata. Biasanya
lereng gunungapi ini
memiliki bentuk yang
belum teratur dengan
lembah-lembah yang
dalam.
Kaki gunungapi dicirikan
oleh lereng yang agak
curam sampai agak
landai. Kaki gunungapi
didominasi oleh
pengendapan materi
gunungapi misalnya yang
melalui lembah-lembah
sungai. Materi yang
diendapkan antara lain
lumpur, endapan lava dan
materi piroklastik. Proses
pengangkutan mulai
berkurang yang
disebabkan oleh
kemiringan lereng yang
mulai berkurang. Proses
gravitatif yang terjadi
juga mulai lemah.
Dataran kaki gunungapi
merupakan satuan
bentuklahan yang lebih
datar dan terbentuk dari
pengendapan material
oleh proses fluvial. Proses
sedimentasi pada lembah
sungai mulai aktif karena
adanya penurunan
kemiringan lereng yang
memungkinkan terjadinya
pengendapan yang cukup
besar. Kemiringan
lerengnya bervariasi dari
agak landai sampai landai.
Pemanfaatan lahan untuk
pertanian mulai
berkembang. Material
permukaan didominasi
oleh kerikil hingga pasir
kasar. Proses erosi pada
unit ini mulai lebih kecil
dari pengendapannya.
Secara umum proses erosi
yang tampak adalah dari
erosi lembar sampai erosi
alur.
Dataran fluvio gunungapi
merupakan satuan
bentuklahan dengan
topografi datar dan
terbentuk oleh
pengendapan dari proses
fluvial. Proses
pengendapan yang terjadi
lebih intensif serta
material utamanya berupa
pasir sedang hingga halus
pada bagian atasnya. Di
sini pemanfaatan lahan
untuk pertanian dan
permukiman lebih
berkembang.
Medan lava dan medan
lahar. Medan lava
terbentuk oleh adnya
aliran lava melalu
lembah-lembah dan hasil
erupsi gunungapi.
Karakeristik satuan
bentuklahan ini berupa
daerah yang
bergelombang tak teratur.
Medan lava akan
terbentuk bila terjadi
curahan lava pada volume
yang sangat besar yang
umumnya berupa lava
basalt. Medan lava ini
diyakini berhubungan erat
dengan adanya erupsi
melalui rekahan, baik
yang muncul di sekitar
kawah maupun kerucut
gunungapi.
Berdasarkan klasifikasi
dari Escher (Bammelen,
1949) terdapat tujuh tipe
gunugapi berdasarkan
pada tekanan gas, derajat,
kecairaan lava, dan
kedalaman dapur magma,
yaitu : tipe hawai,
stromboli, volcano,
merapi, pelle, vincent, dan
tipe plinian.
4. Penyim Hubungan penyimpangan Hubungan antara Hubungan
pangan aliran terhadap letusan penyimpangan aliran penyimpangan
Aliran gunung api yaitu dimana dengan banjir yaitu, aliran terhadap
air yang melalui rekahan- saat ada sungai yang longsor yaitu, saat
rekahan yang kemudian berbelok cukup air melewati suatu
nanti akan mengalir ekstrim, maka rekahan makan
masuk kedalam dalam biasanya tanggul alami akan masuk
kemudian akan akan jebol sehingga air kedalam tangah
bersentuhan dengan dari sungai akan yang dimana
magma sehingga akan mengalami membuat massa
menyebabkan letusan penyimpangan aliran tanah menjadi
freatik. Letusan freatik yang dimana airnya bertambah.
yaitu letusan yang biasanya akan Apabila tanah
disebabkan oleh magma mengalir ke tersebut berada
yang bersentuhan dengan pemukiman warga. Ini dilereng yang
air, baik itu air tanah, air biasanya disebut miring- curam
hujan, maupun air dengan dataran lmpah kemungkinan
meteorik. banjir. besar akan terjadi
pergeseran tanah
atau biasa yang
disebut dengan
longsor.

5. Tekstur Hubungan tekstur Hubungan tekstur Hubungan tekstur


pengali pengaliran dengan letusan pengaliran dengan pengaliran dengan
ran gunung api yaitu, saat banjir yaitu apabila longsor yaitu
aliran melewati batuan tekstur halus maka apabila tekstur
yang tidak resisten maka akan mudah tereorosi pengalirannya
akan mudah mengerosi karena batuannya yang halus, maka
sehingga lebih mudah kurang resisten. mudah mengerosi
masuk ke pori-pori batuan Sehingga air lebih tanah karena
sehingga pada saat di mudah mengambil litologinya berupa
dekat gunung api peran untuk mengerosi lempung, lanau
kemudian masuk kedalam batuan. Sedangkan maupun serpih
dan bersentuhan dengan tekstur pengaliran yang bersifat
magma maka akan sedang – kasar batuan kedap air
menimbulkan letusan nya lebih resisten sehingga akan
freatik. sehingga lebih tahan menambah
erosi. Sehingga jarang massaa tanha
terjadi banjir di daerah sehingga
yang memiliki tekstur memudahkan
sedang- kasar. untuk terjadinya
longsor. Kerugian
bencana longsor
yaitu rusaknya
rumah dan juga
sampai memakan
korban jiwa.

6. Tempat
mengal
irnya
7. Tubuh Hubungan tubuh Hubungan tubuh
sungai sungai dengan banjir sungai dengan
yaitu apabila di daerah longsor yaitu saat
yang memiliki curah curah hujan tinggi
hujan yang tinggi dan maka akan
tubuh sungainya besar menyebabkan
maka akan beberapa tanggaul
menampung air yang alam jebol dan
lebih banyak. Apabila juga penambahan
menampung air yang massa pada tanha
lebih banyak maka sehingga akan
akan mempermudah menyebabkan
terbentuk longsor. Terutama
penyimpangan aliran ini ada kaitannya
yang dimana tanggul dengan tubuh
alami oleh sungai akan sungai, saat hujan
tererosi sehingga air tinggi maka air
akan masuk yang tertampung
kepemukiman warga pada channel akan
sehingga banyak sehingga
menyebabkan banana saat ada suatu
banjir. Yang dimana sungai yang
bencana banjir dapat memiliki
menyebabkan korban pembelokan yang
jiwa dan kerugian cukup ekstrim
materi. maka
kemungkinan
besa atanggal
alaminya akan
jebol sehingga
bisa menyebabkan
longsor.
8. Morfog Hubungan letusan gunung Hubungan morfografi Hubungan
rafi api dengan morfografi, ini dengan bencana banjir, morfografi
dapat dilihat dari bentuk yaitu dapat dilihat dari dengan longsor
asalnya dan juga bentuk bentuk asal fluvial yaitu setelah
lahannya lahannya. yaitu akan terbentuk terjadi longsor,
Bentuklahan gunungapi dataran banjir dan juga maka tanahh yang
(vilkanik) memiliki jebolnya tanggul alam bergerka tadi bisa
ketinggian lebih dari 1000 sungai. Dataran banjir dimanfaatkan
meter di atas permukaan Dataran banjir berupa warga untuk
laut dan memiliki dataran yang luas yang bercocok tanam.
kemiring lereng yang berada pada kiri kanan Hal ini menjadi
curam (56 % sampai 140 sungai yang terbentuk bagian positif dari
%), dengan ciri khas oleh sedimen akibat bencana longsor
memiliki kawah, lubang limpasan banjir sungai adapun sisi
kepundan dan kerucut tersebut. Umumnya nnegatifnya yaitu
kepundan. material yang berupa pasir, lanau, bisa memakan
dapat ditemui pada dan lumpur. korban jiwa dan
bentuklahan vulkanik juga bisa merusak
bagian puncak merupakan Tanggul alam sungai rumah warga
material halus sampai (natural levee)
sedang (abu vulkanik / Tanggul yang
tuf), pada lereng bagian terbentuk akibat banjir
tengah lelehan lava dan sungai di wilayah
lahar serta pada bagian dataran rendah yang
lereng bawah berupa berperan menahan air
endapan rempah - rempah hasil limpasan banjir
gunungapi (tefra). sehingga terbentuk
Terbentuknya gunungapi genangan yang dapat
akibat kegiatan magma kembali lagi ke sungai.
yang mendorong dari Seiring dengan proses
perut bumi ke permukaan yang berlangsung
bumi secara sinambung kontinyu akan
(terus menerus) dalam terbentuk akumulasi
kurun waktu yang sedimen yang tebal
panjang, sehingga sehingga akhirnya
membentuk kerucut yang membentuk tanggul
menjulang sampai alam.
ketinggian tertentu, suatu
saat mengalami erupsi
yang cukup hebat
mengakibatkan puncak
kepundan menjadi
tumpul. Pada gunungapi
muda puncak kepundan
masih berbentuk kerucut
dan erupsi masih terus
berlangsung. Contoh
Gunungapi Merapi di
Jawa Tengah -
Yogyakarta

9. Morfo Hubungan Morfometri Hubungan morfometri Hubungan


metri dengan letusan gunung dengan banjir yaitu morfometri
api yaitu menurut van apabila suatu daerah dengan longsor.
zuidam apabila ketinggian berada di dataran Biasanya longsor
absolut >3000m maka rendah dengan akan terjadi pada
disebut pegunungan kelerengan 0-2% maka lereng yang
tinggi.ini seperti halnya air akan lebih mudah miring sampai
dengan gunung merapi mengalir kedataran curam 13->55 %
yang ada di Yogyakarta. yang lebih rendah. menurut
Semakin tinggi suatu Sehingga apabila klasifikasi USSM.
gunung maka semakin banjir disuatu daerah Dengan lereng
besar letusan yang maka akan miring sampai
dihasilkan. Ini karena menyebabkan curam
gunung dapat menyimpan kerugian harta benda mempermudah
banyak magma yang dan juga bisa menelan tanah bergerak
suatu saat akan korban jiwa. atau biasa terjadi
diledakkan sehingga longsor. Longsor
material yang dikeluarkan dapat terjadi
akan banyak juga. apabila curah
hujan tinggi,
sehingga masuk
kedalam tanah,
dan juga bisa
disebabkan karena
tektonik dan lain
sebagainya
10. Morfo Hubungan struktur pasif Hubungan morfo Hubungun morfo
Struktu dengan letusan gunung struktur pasif dengan struktur pasif
r pasif api yaitu apabila gunung banjir yaitu apabila dengan longsor,
apinya berda dilaut banjir terjadi dibatuan apabila litologi
litologi yang dihasilkan yang lebih resisten batuannya seperti
bersifat basa ( basalt) dan maka akan susah untuk lanau dan juga
apabila gunung apinya menyerap air. Apabila lempung yang
berada di darat maka akan banjir berada di daerah bersifat kedap air
menghasilkan litologi yang memiliki batuan maka air akan
bersifat asam-intermediet yang kurang resisten mudah masuk ke
seperti andesit dan juga seperti lempung dan tanah sehingga
granit lanau maka banjir itu massa tanah akan
akan mudah terserap, bertambah
sehingga akan mudah sehingga akan
surut. mudah terjadi
longsor. Maka
sebalikanya
apabila litologi
batuannya resisten
maka akan susah
terjadi longsor.
11. Morfo Hubungan morfo struktur Hubungan morfo Hubungan morfo
struktu aktif dengan letusan sturktu aktif dengan struktur aktif
r aktif gunung api, yang banjir yaitu, saat ada dengan longsor
berperan aktif yaitu rekahan yang erat kaitannya.
tektonik. Yang dimana diakibtkan oleh Dimana saat
saat lempeng menyusup tektonik maka air akan terjadi tektonik
kebawah lempeng lainnya melewati kekar atau yang biasa
maka akan melelehkan tersebut. Saat kita sebut gempa
lempeng tersebut yang kekuatan air mulai bumi bisa
akan menjadi magma. mengerosi batuan menyebabkan
Saat terjadi letusan tersebut maka akan bencana salah
magma ini yang akan menyebabkan tanggul satunya longsor.
yang kita sebut sebagai alami sehingga Gempa bumi yang
lava. menyebabkan air terjadi pada
mengalir ketempat daerah berlereng
yang lebih rendah/ terjal akan
pemukiman sehingga mengakibatkan
bisa menyebabkan dilatasi tanah.
banjir Apabila getaran
gempa terus
terjadi maka
daerah gempa
tersebut akan
mengalami
longsor
12. Morfo
dinami
s
13. Gunung berapi biasanya Biasanya banjir Biasanya longsor

Morfo berasosiasi dengan berasosiasi dengan berasosiasi


tektonika yaitu erosi. Yaitu apabila dengan adanya
asosia
pergerakan lempeng dan tanggul alami jebol/ ktivitas tektonik,
si
juga biasanya dengan air rusak maka air curah hujan yang
meteorik yang dimana menyebabkan tinggi ,
saat bersentuhan dengan penyimpangan aliran. jugaadanya
magma dapat aktivitas vulkanik
menyebabkan letusan dan lain
freatik sebagainya

Anda mungkin juga menyukai