Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dengan adanya pertambahan beban listrik yang terus meningkat
didaerah berpenduduk padat, maka kebutuhan akan pelayanan listrik
yang semakin lebih handal, disamping tuntunan-tuntunan ekologi
menyebabkan jaringan distribusi bawah tanah berkembang dengan pesat,
khususnya daerah Jakarta dan Jawa Barat. Pada jaringan distribusi
bawah tanah didaerah yang berpenduduk padat mempunyai banyak
keuntungan diantaranya lebih aman dan handal. Namun demikian,
jaringan distribusi bawah tanah juga dapat mengalami gangguan dan
apabila hal ini terjadi, penentuan lokasi perbaikan pada umumnya lebih
sulit dan lebih lama. Sehingga diperlukan cara-cara yang tepat agar
setiap gangguan pada jaringan distribusi kabel tanah dan lokasi
gangguannya dapat diketahui dengan cepat dan tepat,dengan demikian
pelayanan listrik terhadap pemakai tidak terganggu disamping
mengurangi akibat yang dapat merusak peralatan-peralatan dari sistem
tenaga listrik secara keseluruhan. Teknik-teknik penentuan lokasi
gangguan pada kabel tanah telah berkembang dengan pesat, sampai
saat ini telah dikenal banyak metode dan peralatan yang terbukti dalam
melokalisir letak gangguan kabel tanah. Salah satu Metode yang
digunakan adalah metode Akustik

1
1.2 Permasalahan Penelitian
1.2.1. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi
permasalahannya sebagai berikut:
1. Pada umumnya pencarian hubung singkat yang terjadi pada saluran
bawah tanah sulit untuk ditemukan titik gangguannya, tergantung dari
karakteristik gangguan yang terjadi pada kabel bawah tanah.
2. Dalam menyalurkan energi listrik diperlukan sistem tenaga listrik yang
handal, namun pada suatu sistem tenaga listrik tidak dapat dihindari
adanya gangguan, walaupun sudah didesain sebaik mungkin. Hal ini
dapat disebabkan oleh adanya kegagalan isolasi pada sistem tenaga
listrik atau adanya kerusakan yang terjadi pada kabel jaringan itu
sendiri, sehingga dalam proyek akhir ini akan membahas mengenai
Mendeteksi dan menentukan titik gangguan kabel (SKTM) 20 kV
dengan menggunakan metode Akustik

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah


Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang dibahas serta
tercapainya sasaran pembahasan yang tepat dan terarah, maka
penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Membahas mengenai Metode Akustik yang akan digunakan dalam
menentukan titik lokasi gangguan pada kabel tanah.
2. Karakteristik gangguan yang terjadi pada saluran kabel tanah.
3. Menentukan dan mendeteksi perkiraan titik lokasi gangguan kabel
bawah tanah sesuai prosedur yang berlaku.

1.2.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam
penelitian ini terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem kerja dari Metode Akustik pada kabel tanah?
2. Apa saja karakteristik dan jenis gangguan yang terjadi pada kabel

2
bawah tanah?
3. Bagaimana cara menentukan titik lokasi gangguan pada kabel tanah

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian dalam proyek akhir ini adalah:
1. Mempelajari cara kerja Metode Akustik pada kabel tanah.
2. Mengetahui Karakteristik dan jenis gangguan yang terjadi pada kabel
tanah.
3. Menentukan dan mendeteksi titik lokasi gangguan kabel tanah dengan
benar dan sesuai prosedur

1.3.2. Manfaat Penelitian


Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat bagi penulis, sebagai tambahan ilmu pengetahuan mengenai
metode Akustik.
2. Menambah wawasan mengenai gangguan apa saja yang terjadi pada
saluran kabel tegangan menengah (SKTM).
3. Dapat menentukan dan mendeteksi titik lokasi gangguan pada kabel
tanah dengan cepat dan akurat .
4. Manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi referensi serta tambahan
pengetahuan untuk di jadikan acuan dalam pengoptimalan kerja.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka


Penelitian mengenai menetukan dan mendeteksi titik gangguan kabel
tanah dengan menggunakan metode Akustik ini sesuai dengan
perkembangan kebutuhan energi saat ini dalam pencarian gangguan
dengan cepat, benar, dan akurat. Beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya terkait mengenai pendeteksi titik gangguan kabel
tanah dengan menggunakan metode Akustik dijadikan sebagai acuan
(referensi) dalam pengembangan pembahasan pada tugas akhir ini. Hal
ini dilakukan bertujuan untuk menetukan batasan-batasan masalah yang
akan dibahas pada penelitian ini.
(elreg-06.blogspot.co.id, 2009) Dalam buku ini membahas
mengenai Prinsip kerja dari metode Akustik pada kabel bawah tanah

(www.scribd.com/doc/227451889, Budi Supomo) Dalam buku ini


membahas Mengenai gangguan hubung singkat pada saluran tegangan
menengah. Jika ditinjau dari sifat dan penyebabnya, jenis gangguan
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Tegangan lebih (over voltage)
2. Beban lebih (over load)
3. Hubung singkat
Gangguan-gangguan pada sistem tenaga listrik pada umumnya
merupakan gangguan hubung singkat. Gangguan hubung singkat adalah
terjadinya hubungan penghantar bertegangan atau tidak bertegangan
secara langsung yang tidak melalui media (resistor/beban) yang
semestinya sehingga terjadi aliran arus yang tidak normal (sangat besar).
Hubung singkat merupakan jenis gangguan yang sering terjadi pada
sistem tenaga listrik, terutama pada saluran 3 fasa. Meskipun semua

4
komponen peralatan listrik selalu diisolasi dengan isolasi padat, cair
(minyak), udara, gas, dan sebagainya. Namun karena usia pemakaian,
keausan, tekanan mekanis, dan sebab-sebab lainnya, maka kekuatan
isolasi pada peralatan listrik bisa berkurang atau bahkan hilang sama
sekali. Hal ini akan mudah menimbulkan gangguan hubung singkat

(DINAMIKA MANDIRI BUKU TUNTUTAN DALAM MELAKUKAN


CABLE FAULT LOCATION DENGAN BENAR) Dalam buku ini
membahas mengenai teknik dasar deteksi, mulai dari PRA-LOKASI
sampai dengan alat apa saja yang digunakan , langkah operasi deteksi
yang benar, serta jenis gangguan kabel yang mudah dan sulit ditemukan
kerusakannya.

2.2. Landasan Teori


2.2.1 Pengertian Kabel Tanah
Kabel tanah adalah salah satu atau beberapa bagian kawat
yang di isolasikan sehingga tahan terhadap tegangan satu
penghantar dengan penghantar lain, maupun anatara penghantar
dengan tanah dan dibungkus suatu pelindung, sehingga terhindar
dari pengaruh garam-garam tanah dan bahan kima yang berada di
dalam tanah.
2.2.2 Penggunaan Kabel Tanah
Fungsi dari kabel tanah tegangan menengah adalah sebagai
penyalur daya listrik dari rel tegangan menengah di gardu induk
sampai ke sisi tegangan menengah di gardu distribusi atau sampai
ke titik sambungan untuk pelanggan tegangan menengah. Saluran
kabel tanah tegangan menengah (SKTM) biasanya digunakan pada
sistem jaringan distribusi spindel. jaringan distribusi spindel
merupakan saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM) yang
penerapannya sangat cocok di kota-kota besar. Dalam keadaan

5
normal semua saluran di gardu hubung (GH) terbuka sehingga
semua SKTM beroperasi radial. Bila salah satu seksi dari SKTM
mengalami gangguan, maka saklar beban di kedua ujung seksi
yang terganggu dibuka. Kemudian seksi-seksi dari sisi gardu induk
(GI) mendapat suplai dari gardu induk, dan seksi-seksi dari gardu
hubung mendapat suplai dari gardu hubung melalui saluran
ekspress

Gambar 2.2.2 (1)

6
Gambar 2.2.2 (2)

Keuntungan dan kerugian penggunaan kabel tanah dibandingkan


dengan jaringan udara:
Keuntungannya :
1. Lebih bersih tidak ada kawat diudara.
2. Lebih aman
3. Mudah penarikkannya
4. Peralatan lebih sederhana
Kerugiannya :
1. Sulit mencari gangguan
2. Sulit mengerjakan gangguan
3. Harga kabel lebih mahal dibandingkan dengan jaringan
udara

Kerugian dari penggunaan saluran kabel bawah tanah pada


jaringan tegangan menegah seperti yang kita sudah bahas di atas
sulit untuk pencarian atau mendeteksi ada nya gangguan karena
beberapa faktor yaitu letak kabel di bawah tanah yang harus di gali
terlebih dahulu serta human eror atau kesalahan petugas pada saat
mendeteksi gangguan. Pada dasarnya jika kita sudah menguasi
tehnik asar deteksi gangguan kabel, maka kita dapat dengan
mudah menemukan gangguan kabel,paling sedikit menemukan
pralokasi titik gangguan

2.2.3 Prinsip kerja Metode Akustik


Prinsip kerja dari metode ini adalah dengan membuang
muatan kapasitor melalui gangguan maka akan timbul ledakkan di
gangguan, ledakan ini dideteksi dengan ground microphone dan di
perkuat reciever frekuensi audio di dengar melalui headphone

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Perancangan Penelitian


Penelitian mengenai mendeteksi titik lokasi gangguan pada kabel
tanah sesuai dengan standard dan kebutuhan maka data yang digunakan
penulis dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan
sehubungan dengan Tugas Akhir adalah:
1. Penulis merumuskan inti permasalahan yang akan dijadikan
gagasan dalam penulisan Proyek Akhir ini.
2. Melakukan studi literatur/studi pustaka untuk lebih menguasai dan
memahami dasar-dasar teori dan konsep-konsep yang mendukung
penelitian.
3. Melakukan interview atau wawancara kepada dosen dan tenaga ahli
yang berkaitan dengan objek penelitian.
4. Melakukan penulisan dengan menyampaikan gagasan terhadap
permasalahan yang terjadi pada objek yang menjadi perhatian.

3.2. Teknik Analisis


Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi. Dimana
peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti
untuk mengamati keadaan yang sebenarnya di lapangan. Dalam hal ini,
pengamatan akan dilakukan pada PT.PLN (Persero) Area Cikokol. Dalam
penyusunan penelitian ini, penulis memerlukan adanya susunan kerangka
kerja (frame work). Kerangka kerja penelitian yang digunakan oleh penulis
adalah sebagai berikut Dalam penyusunan penelitian ini, penulis
memerlukan adanya susunan kerangka kerja (frame work). Kerangka
kerja penelitian yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut

8
Mulai

Studi Literatur

Observasi Lapangan

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Pembuatan Laporan

Selesai

Gambar 3.2

Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan di


atas, maka dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pencarian landasan-landasan teori yang
diperoleh dari berbagai buku, jurnal dan lain-lain untuk melengkapi
perbendaharaan konsep dan teori, sehingga memiliki landasan dan
keilmuan yang baik dan sesuai.
2. Observasi Lapangan
Pada tahap ini dilakukan pengamatan secara langsung di tempat
peneliti melakukan penelitian, dalam hal ini tempat penelitian akan
dilakukan di PT PLN (Persero) Area Cikokol.

9
3. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dengan metode
wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan dan analisa
terhadap objek penelitian sehingga mendapatkan data dan informasi
yang dibutuhkan peneliti.
4. Pengolahan Data
Pada tahap ini peneliti telah memperoleh data-data yang dibutuhkan
dalam penelitian yang kemudian data-data ini akan diolah.

5. Pembuatan Laporan
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan laporan yang disusun
berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan teknik
pengumpulan data primer dan sekunder sehingga menjadi laporan
penelitian yang dapat memberikan gambaran penelitian secara utuh.

3.3. Jadwal Kegiatan Penelitian


KEGIATAN BULAN
NO.
Bulan Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
Pengajuan proposal
1
Tugas Akhir
Studi Literatur,
2
Observasi
3 Pelaksanaan penelitian
Penyusunan laporan
4
penelitian
5 Pemeriksaan laporan
6 Sidang Tugas Akhir

10

Anda mungkin juga menyukai