ROLE MODEL
Role Model bagi saya adalah senior saya di bidang Kedokteran Gigi Anak,
beliau adalah drg. Musnar Munir, Sp.KGA. Semangat, tekun, dan disiplin yang tinggi
akan bidang profesi yang ditekuninya baik sebagai seorang tenaga pengajar dan
sebagai Dokter Gigi Anak adalah alasan saya menjadikan beliau panutan. Beliau
“Sebagai Dokter Gigi Anak, kita harus bekerja dengan penuh kesabaran,
sehingga menimbulkan rasa kasih saying karena menghadapi anak-anak tidak sama
dengan dewasa.”
Biodata drg. Musnar Munir, Sp.KGA
Nama : drg. Musnar Munir, Sp.KGA
Tempat / Tanggal Lahir : Padang, 28 April 1949
Pangkat / Golongan : Purna Tugas
Riwayat Pekerjaan
1982 : Koordinator Kesehatan Gigi Kabupaten Tanah Datar di Batu Sangkar
1982-1983 : Dokter Gigi di Rumah Sakit M. Jamil Padang
1983-1985 : Staf Direktorat Kesehatan Gigi Departemen Kesehatan RI di Jakarta
1985-1989 : Kepala Seksi Rujukan Kesehatan Gigi dan Mulut Dit. Kes. Gigi Departemen
Kesehatan RI di Jakarta
1989-1991 : Staf / Dokter Gigi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda
1991-2001 : Ka. Seksi Pelayanan Medik III RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda
2001-2006 : Pendidikan Spesialis Kedokteran Gigi Anak di FKG Universitas Padjadjaran
Bandung
2006-sekarang : Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
BAB VI
HASIL AKTUALISASI
6.1 Membuat Video Tutorial Prosedur dan Teknik Pembuatan Space Maintainer
6.1.1 Definisi Kegiatan Pembelajaran dengan Hasil yang Dicapai
Hasil pengerjaan Keterampilan Medik Space Maintainer yang dikerjakan mahasiswa tidak
jarang yang kurang sesuai dengan hasil yang ideal seperti teori yang ada. Mahasiswa belum
terlalu terampil mengerjakannya dikarenakan hanya melihat dari buku panduan pengerjaan.
Kegiatan membuat video tutorial ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa
secara riil dari prosedur awal hingga akhir sampai teknik pengerjaan Space Maintainer.
Kegiatan ini dimulai dengan mengkonsultasikan dengan mentor di Tanggal …….. kemudian
mengadakan Kuliah Pengantar tentang Space Maintainer di Tanggal…. Dilanjutkan Pre-test
di Tanggal….
Kegiatan ini melibatkan rekan sejawat Dokter Gigi untuk mengkoordinir pelaksanaan
Keterampilan Medik di setiap Tatap Muka. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu,
Mahasiswa mampu mengerjakan dan memahami bagaimana teknik mengerjakan Space
Maintainer dengan bantuan video tutorial.
Kuliah pengantar berlangsung selama 60 menit disertai tanya jawab dari Mahasiswa/i
yang bertanya tentang teori dari buku panduan yang telah diberikan. Kemudian, kegiatan
Keterampilan Medik dilakukan di Laboratorium Biologi Oral di lantai 2 PSKG – Universitas
Mulawarman. Pembuatan Space Maintainer dilaksanakan selama 3 kali Tatap Muka sesuai
dengan prosedur dan tahapan-tahapan pekerjaan di buku panduan Space Maintainer tersebut.
Penayangan video tutorial dilakukan di Tatap Muka berikutnya pada tanggal 19
Februari 2020, dan diikuti pengerjaan alat Space Maintainer dan menunjukkan tiap tahapan.
6.2 Membuat video skenario Modul Kesehatan Rongga Mulut pada Penyandang
Disabilitas dalam pembelajaran Diskusi Kelompok Kecil (DKK)
6.2.1 Definisi Kegiatan Pembelajaran dengan Hasil yang Dicapai
Modul adalah suatu bentuk bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran
Mahasiswa/i berisi suatu skenario yang diambil dari suatu kasus yang ada kemudian
dituangkan bersama teori yang ada. Modul tersebut digunakan untuk panduan dalam metode
Problem Based Learning (PBL) bernama Diskusi Kelompok Kecil (DKK). Gambaran
tentang suatu kasus yang hanya dengan tulisan, Mahasiswa/i kurang memahami bagaimana
gambaran secara visualnya. Maka, dengan adanya video skenario sebagai penunjang modul
akan meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teori yang sesuai dengan modul tersebut.
Kegiatan pembuatan Stainless Steel Crown akan berkontribusi pada pencapaian Misi
Program Studi poin (1) yaitu; menyelenggarakan pendidikan kedokteran gigi yang
berkualitas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi
berbasis pada Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia ( SKDGI).
1.4 Membuat flash card untuk melatih penunjang keterampilan medik mahasiswa
dalam metode “tell-show-do”
6.4.1 Definisi Kegiatan Pembelajaran dengan Hasil yang Dicapai
Flash Card merupakan suatu media yang bisa digunakan Mahasiswa/i untuk
menjelaskan perawatan atau tindakan yang akan dikerjakan dan disampaikan pada obyek
pembelajarannya. Obyek yang dimaksud disini adalah pasien mereka di wahana pendidikan.
Sedangkan metode “tell-show-do” telah diperkenalkan dan dikembangkan oleh Addelston
pada tahun 1959 dan cara ini cukup sederhana dan efektif. Teknik ini menggunakan beberapa
konsep teori belajar dan dapat disebut sebagai pembentukan perilaku. Metode Tell-Show-Do
merupakan salah satu teknik popular yang menggunakan pendekatan informasi dan
penjelasan.
Esensi “tell-show-do” adalah untuk memberitahu (tell) anak tentang perawatan yang akan
dilakukan, untuk menunjukkan (show) kepadanya setidaknya beberapa bagian dari
bagaimana hal itu akan dilakukan, dan kemudian melakukannya (do). Mengantisipasi emosi
anak akan memungkinkan dokter gigi untuk menjelaskan prosedur yang harus dilakukan dan
memberi sensasi kepada si anak tentang apa yang harus diharapkan.
1.1 Kegiatan 1. Video Tutorial Prosedur dan Teknik Pembuatan Space Maintainer
Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan dalam pembelajaran
sebelum mengerjakan Keterampilan Medik, dikarenakan sebelumnya belum pernah
dilakukan penayangan video tutorial sebelum Keterampilan Medik berlangsung.
Kendala Mahasiswa/i selama ini ketika belum ada penayangan video tutorial adalah:
a. Mahasiswa/i kurang memahami prosedur pembuatan Space Maintainer
b. Mahasiswa/i masih bingung tahap-tahap dan teknik pembuatan Space Maintainer
c. Mahasiswa/i belum cukup mengenal alat dan bahan dalam Keterampilan Medik Space
Maintainer
d. Belum ada kuliah pembahasan Space Maintainer lebih rinci pada Tahun Ajaran atau
Semster sebelumnya
Sehubungan dengan kendala ini, pemecahan masalah yang dapat diterapkan adalah
pembuatan video tutorial prosedur dan teknik pembuatan Space Maintainer. Dimulai
dari pengenalan alat dan bahan, menunjukkan tahap pembuatan band and loop sesuai
buku panduan dan dilakukan pembuatan video tutorial.
1.2 Kegiatan 2. Video Skenario Modul Kesehatan Rongga Mulut pada Penyandang
Disabilitas dalam pembelajaran Diskusi Kelompok Kecil (DKK)
Kegiatan kedua ini juga merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam
pembelajaran sebelum Diskusi Kelompok Kecil (DKK). Selama ini Mahasiswa/i
mempelajari skenario dengan membaca skenario yang diberikan di minggu sebelum
DKK berlangsung. Kendala yang ada dalam kegiatan ini adalah; pemilihan pasien
(obyek) yang cukup kooperatif, sesuai dan bersinergi dengan materi pembelajaran
Modul DKK, karena diharapkan ilmu dan materi yang tersampaikan relevan dan tepat
guna dengan modul yang diampu.
Solusi yang digunakan untuk permasalahan diatas adalah, menyeleksi dari
beberapa pasien (obyek) dan berkomunikasi dengan orang tua pasien dengan
memberikan lembar persetujuan (inform consent) untuk meminta tandatangan
persetujuan bahwa pasien akan menjadi bahan pembelajaran mahasiswa Program Studi
Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.
1.3 Kegiatan 3. Pembuatan Poster Stainless Steel Crown (SSC)
Poster yang diletakkan di beberapa wahana Pendidikan, seperti di area atau
lingkungan kampus PSKG maupun di RSGM Universitas Mulawarman mayoritas
adalah poster mahasiswa/i yang berisi riset ilmiah. Poster yang berisi keterampilan
medik, yang salah satunya tentang Stainless Steel Crown belum pernah diadakan. Maka
dari itu, Poster berisi Keterampilan Medik ini merupakan kegiatan yang pertama kali
diterapkan.
Kendala pada kegiatan ini adalah pemilihan warna dari poster agar dapat terlihat
jelas apabila dibaca oleh khalayak umum, khususnya Mahasiswa/i. Warna yang
ditentukan adalah warna yang tidak terlalu mencolok namun warna tulisan dengan
warna dasar poster harus kontras bukan warna gradasi, sehingga dapat dibaca jelas
dengan jarak pandang normal ketika membaca suatu poster.
8.1 Kesimpulan
Proses aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang telah dilakukan melatih CPNS untuk
dapat melaksanakan tugas sesuai tupoksi dengan dilandasi nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Diharapkan setelah selesai
mengikuti rangkaian Pelatihan Dasar ini, setiap CPNS dapat terus konsisten memaknai nilai-
nilai dasar ANEKA sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan
secara optimal. Diharapkan juga kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan dapat terus
diterapkan secara berkelanjutan di tempat kerja.
8.2 Saran
Saran untuk kegiatan aktualisasi ini yaitu perlu adanya kegiatan serupa di bidang
selain bidang Kedokteran Gigi Anak. Selain itu perlu adanya monitoring dan evaluasi
berkelanjutan terhadap kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan di Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman agar kegiatan aktualisasi terus diterapkan secara konsisten.
DAFTAR PUSTAKA
DI LA K UK A N PENCA BUTA N
GI GI
MEMBERSI HK A N PLA K
DA N K A LK ULUS