Anda di halaman 1dari 24

BAB V

ROLE MODEL

Role Model bagi saya adalah senior saya di bidang Kedokteran Gigi Anak,

beliau adalah drg. Musnar Munir, Sp.KGA. Semangat, tekun, dan disiplin yang tinggi

akan bidang profesi yang ditekuninya baik sebagai seorang tenaga pengajar dan

sebagai Dokter Gigi Anak adalah alasan saya menjadikan beliau panutan. Beliau

adalah seorang inspirator bagi saya.

Wejangan yang disampaikan drg. Musnar Munir, Sp.KGA kepada saya

sebagai calon PNS di lingkungan Program Studi Kedokteran Gigi adalah:

“Sebagai Dokter Gigi Anak, kita harus bekerja dengan penuh kesabaran,

ketekunan, dan kedisiplinan. Tingkatkan kedisiplinan yang penuh dengan edukasi

sehingga menimbulkan rasa kasih saying karena menghadapi anak-anak tidak sama

dengan dewasa.”
Biodata drg. Musnar Munir, Sp.KGA
Nama : drg. Musnar Munir, Sp.KGA
Tempat / Tanggal Lahir : Padang, 28 April 1949
Pangkat / Golongan : Purna Tugas

Riwayat Pekerjaan
1982 : Koordinator Kesehatan Gigi Kabupaten Tanah Datar di Batu Sangkar
1982-1983 : Dokter Gigi di Rumah Sakit M. Jamil Padang
1983-1985 : Staf Direktorat Kesehatan Gigi Departemen Kesehatan RI di Jakarta
1985-1989 : Kepala Seksi Rujukan Kesehatan Gigi dan Mulut Dit. Kes. Gigi Departemen
Kesehatan RI di Jakarta
1989-1991 : Staf / Dokter Gigi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda
1991-2001 : Ka. Seksi Pelayanan Medik III RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda
2001-2006 : Pendidikan Spesialis Kedokteran Gigi Anak di FKG Universitas Padjadjaran
Bandung
2006-sekarang : Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
BAB VI
HASIL AKTUALISASI

6.1 Membuat Video Tutorial Prosedur dan Teknik Pembuatan Space Maintainer
6.1.1 Definisi Kegiatan Pembelajaran dengan Hasil yang Dicapai

Hasil pengerjaan Keterampilan Medik Space Maintainer yang dikerjakan mahasiswa tidak
jarang yang kurang sesuai dengan hasil yang ideal seperti teori yang ada. Mahasiswa belum
terlalu terampil mengerjakannya dikarenakan hanya melihat dari buku panduan pengerjaan.
Kegiatan membuat video tutorial ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa
secara riil dari prosedur awal hingga akhir sampai teknik pengerjaan Space Maintainer.
Kegiatan ini dimulai dengan mengkonsultasikan dengan mentor di Tanggal …….. kemudian
mengadakan Kuliah Pengantar tentang Space Maintainer di Tanggal…. Dilanjutkan Pre-test
di Tanggal….
Kegiatan ini melibatkan rekan sejawat Dokter Gigi untuk mengkoordinir pelaksanaan
Keterampilan Medik di setiap Tatap Muka. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu,
Mahasiswa mampu mengerjakan dan memahami bagaimana teknik mengerjakan Space
Maintainer dengan bantuan video tutorial.

6.1.2 Pelaksanaan Kegiatan


Saya melakukan konsultasi dengan mentor pada tanggal 10 Februari 2020 untuk
mendapat arahan dan saran dalam melaksanakan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya.
Saya menjabarkan urutan pelaksanaan dalam pembuatan video tutorial Space Maintainer ini.
Gambar 6.1. Konsultasi dengan Mentor

Ketika berkonsultasi dengan Mentor, saya menjelaskan bahwa kegiatan Keterampilan


Medik Space Maintainer sedang berlangsung setiap Hari Rabu dimulai sejak 5 Februari 2020
sesuai dengan kurikulum pembelajaran. Kegiatan pada tanggal tersebut adalah memeriksa
kelengkapan alat dan bahan yang harus dimiliki dan dibawa Mahasiswa/i setiap kegiatan
Keterampilan Medik berlangsung berdasarkan dari buku panduan yang telah diberikan.
Pada tanggal 11 Februari 2020, pre-test dilakukan untuk mengetahui pemahaman
Mahasiswa/i setelah mendapatkan buku panduan yang telah diberikan sebelumnya. Soal pre-
test dibagikan melalui tautan google form yang diberikan sebelum pre-test berlangsung.

Gambar 6 2. Pengarahan sebelum pre-test

Gambar 6.3. Pre-test berlangsung dengan menggunakan tautan google form

Setelah pre-test dilakukan, pada tanggal 12 Februari 2020 sebelum melakukan


Keterampilan Medik, saya memberikan kuliah pengantar tentang prinsip kerja, dan fungsi
dari Space Maintainer.
Gambar 6.4. Kuliah Pengantar Space Maintainer

Kuliah pengantar berlangsung selama 60 menit disertai tanya jawab dari Mahasiswa/i
yang bertanya tentang teori dari buku panduan yang telah diberikan. Kemudian, kegiatan
Keterampilan Medik dilakukan di Laboratorium Biologi Oral di lantai 2 PSKG – Universitas
Mulawarman. Pembuatan Space Maintainer dilaksanakan selama 3 kali Tatap Muka sesuai
dengan prosedur dan tahapan-tahapan pekerjaan di buku panduan Space Maintainer tersebut.
Penayangan video tutorial dilakukan di Tatap Muka berikutnya pada tanggal 19
Februari 2020, dan diikuti pengerjaan alat Space Maintainer dan menunjukkan tiap tahapan.

Gambar 6.5 Penayangan Video Tutorial Space Maintainer


Gambar 6.6 Tahapan pengerjaan alat Space Maintainer

6.1.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan pada Kegiatan Aktualisasi


Untuk langkah pertama, saya akan menghubungi mentor untuk meminta ijin agar dapat
berkonsultasi dan mendapat bimbingan mengenai isu dan kegiatan untuk aktualisasi (Etika
Publik). Pada tahap selanjutnya, saya akan memberikan Pre-test tentang prosedur dan teknik
pembuatan Space Maintainer kepada mahasiswa. Setelah pre-test dilaksanakan, Kemudian
saya akan berkoordinasi dengan pihak laboran untuk mempersiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam keterampilan medik Space Maintainer. Saya akan bekerja sama
(Nasionalisme) dengan laboran mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan
video tutorial. Kami harus teliti (Komitmen Mutu) dalam mempersiapkannya agar tidak ada
alat dan bahan yang tertinggal. Selanjutnya saya dibantu laboran serta beberapa tenaga
pengajar lain untuk membuat video tutorial tentang prosedur dan teknik pembuatan Space
Maintainer. Setelah video tutorial selesai dibuat, saya akan bekerja sama (Nasionalisme)
dengan editor untuk melakukan proses editing pada video tutorial tersebut. Kecermatan
(Komitmen Mutu) sangat diperlukan untuk proses editing agar video tutorial yang
dihasilkan sempurna. Tahap berikutnya yaitu menampilkan video tutorial prosedur dan
teknik pembuatan Space Maintainer di hadapan mahasiswa.. Untuk tahap awal keterampilan
medik Space Maintainer, mahasiswa melakukan prosedur dan teknik pembuatan Space
Maintainer. Mahasiswa harus melakukan prosedur secara cermat (Komitmen Mutu).
Selanjutnya mahasiswa melakukan teknik pembuatan Space Maintainer. Teknik ini
memerlukan ketelitian (Komitmen Mutu) agar tidak terjadi kesalahan dalam membuat
Space Maintainer. Harapannya, pemahaman mahasiswa mengenai prosedur dan teknik
pembuatan Space Maintainer lebih dalam dibandingkan sebelum ada video tutorial. Tahap
terakhir adalah memberikan post-test kepada mahasiswa. Penilaian pre-test dan post-test saya
berikan secara benar (Anti Korupsi) sesuai kemampuan mahasiswa pada saat mengerjakan
kedua test tersebut, dan penilaian secara transparan dari hasil keterampilan medik yang
dilakukan (Akuntabilitas).

6.1.4 Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kegiatan aktualisasi ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dalam


melakukan keterampilan medik, baik itu prosedur dan teknik dalam menyelesaikan pekerjaan
Space Maintainer ini. Hal ini mendukung tercapainya Misi ke-1 yaitu menyelenggarakan
pendidikan kedokteran gigi yang berkualitas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran gigi berbasis pada Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia
( SKDGI).

6.1.5 Penguatan Nilai Organisasi


Dalam kegiatan ini dibutuhkan kreativitas dalam menghasilkan video tutorial yang
menarik sehingga memperkuat nilai inovatif, yaitu membangun sikap menyempurnakan yang
sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik secara terus menerus dan berkelanjutan.

6.1.6 Analisis Dampak Kegiatan


Dampak dari kegiatan aktualisasi ini yaitu, dengan adanya video tutorial, Mahasiswa/i
dapat memahami lebih mendalam tentang bagaimana tata cara atau prosedur dan teknik
pembuatan Space Maintainer, seperti; mengenal alat dan bahan yang digunakan, urutan tiap
tahap pembuatan, cara membuat bagian-bagian yang penting, mengukur ketinggian dari
model studi dan wire yang digunakan, dan indikasi & kontraindikasi penggunaan alat Space
Maintainer sesuai teori yang ada. Apabila, pembuatan video tutorial ini tidak dilakukan,
maka Mahasiswa/I kurang memahami cara pembuatan alat ini sesuai prosedur yang benar.
Hal ini dapat menyebabkan Mahasiswa/i mengerjakan dalam waktu yang cukup panjang dan
selesai tidak tepat waktu.

6.2 Membuat video skenario Modul Kesehatan Rongga Mulut pada Penyandang
Disabilitas dalam pembelajaran Diskusi Kelompok Kecil (DKK)
6.2.1 Definisi Kegiatan Pembelajaran dengan Hasil yang Dicapai
Modul adalah suatu bentuk bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran
Mahasiswa/i berisi suatu skenario yang diambil dari suatu kasus yang ada kemudian
dituangkan bersama teori yang ada. Modul tersebut digunakan untuk panduan dalam metode
Problem Based Learning (PBL) bernama Diskusi Kelompok Kecil (DKK). Gambaran
tentang suatu kasus yang hanya dengan tulisan, Mahasiswa/i kurang memahami bagaimana
gambaran secara visualnya. Maka, dengan adanya video skenario sebagai penunjang modul
akan meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teori yang sesuai dengan modul tersebut.

6.2.2 Pelaksanaan Kegiatan


Tanggal 18 Februari 2020, Perawat gigi ditempat saya bekerja membantu saya untuk
merekam video ketika saya menganamnesa pasien yang saya pilih sebagai objek untuk Modul
Kesehatan Rongga Mulut pada Penyandang Disabilitas (Blok 17 Modul 2). Sebelumnya saya
sudah meminta persetujuan kepada Orang Tua Anak yang akan saya ambil gambar dan
videonya.

Gambar 6.5. Anamnesa Pasien didampingi oleh Orang Tua Anak

Setelah melakukan perekaman, saya mempersiapkan video skenario untuk


diperlihatkan ketika Diskusi Kelompok Kecil berlangsung. Tanggal 24 Februari 2020, video
skenario ditampilkan di depan Mahasiswa/i dalam Diskusi Kelompok Kecil I.
Gambar 6.6 Penayangan Video Skenario dalam Diskusi Kelompok Kecil

Evaluasi yang dilakukan adalah meminta testimoni kepada 3 Mahasiswa/i setelah


Diskusi Kelompok Kecil Modul ini selesai.

6.2.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan pada Kegiatan Aktualisasi


Konsultasi dengan santun (Etika Publik) kepada mentor dan meminta bimbingannya
dalam hal kegiatan pembuatan video skenario Diskusi Kelompok Kecil. Kemudian saya akan
membuat skenario DKK yang kreatif (Komimen Mutu) dan panduan modul dengan cermat
(Komitmen Mutu), dengan berbahasa Indonesia (Nasionalisme) Selanjutnya, saya akan
mengistruksikan mahasiswa membuat video skenario DKK dengan ide kreatif dan inovatif
(Komitmen Mutu) sehingga DKK berjalan lebih menarik dan tidak menimbulkan
kebosanan, yang dijalankan selama 3 jam pelajaran (Anti Korupsi) Tahap akhir dari kegiatan
ini adalah evaluasi terhadap mahasiswa dalam bentuk ujian modul dengan penilaian secara
transparan (Akuntabilitas).

6.2.4 Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kegiatan pembuatan video skenario Modul Kesehatan Rongga Mulut pada


Penyandang Disabilitas dalam) akan berkontribusi pada pencapaian Misi Program Studi
poin (1) yaitu; menyelenggarakan pendidikan kedokteran gigi yang berkualitas untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi berbasis pada Standar
Kompetensi Dokter Gigi Indonesia ( SKDGI). Pembuatan video skenario menuntut
mahasiswa menjadi kreatif dan inovatif sehingga Diskusi Kelompok Kecil mejadi lebih
menarik dan tidak membosankan.
6.2.5 Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini secara tidak langsung memberikan penguatan nilai kepada
organisasi yaitu Inovatif. Membangun sikap menyempurnakan yang sudah ada dan
mengkreasi hal baru yang lebih baik secara terus menerus dan berkelanjutan
6.2.6 Analisis Dampak Kegiatan
Dampak dari kegiatan ini yaitu, Mahasiswa/i lenih seksama memperhatikan video
skenario yang merupakan hal baru bagi mereka, karena sebelumnya skenario berupa tulisan
yang diberikan sebelum Diskusi Kelompok Kecil berlangsung.

6.3 Membuat Poster dalam Pembuatan Stainless Steel Crown (SSC)


6.3.1 Definisi Kegiatan Pembelajaran dengan Hasil yang Dicapai
Poster merupakan media informasi dan belajar yang dipajang di setiap wahana
pendidikan untuk siapa saja yang membaca terutama untuk Mahasiswa/i. Tanggal 11 Februari
2020 dimulai dengan mencari literatur dan referensi yang mendukung isi dalam poster
dengan sumber e-book dan text book yang didapatkan di perpustakaan Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman.

6.3.2 Pelaksanaan Kegiatan


Pada tanggal 11 Februari 2020, setelah memberikan kuliah pengantar Space
Maintainer, saya menuju perpustakaan untuk mencari literatur dan referensi isi poster
Stainless Steel Crown.

Gambar 6.7 Pencarian literatur melalui e-book


Setelah menemukan referensi yang dicari, saya segera menyusunnyya dalam suatu
desain dan dikonsultasikan kepada Mentor.

Gambar 6.8 Pemasangan Poster di Wahana Pendidikan

6.3.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan pada Kegiatan Aktualisasi


Konsultasi dengan santun (Etika Publik) kepada mentor untuk meminta bimbingan
merupakan langkah awal yang akan saya lakukan. Selanjutnya saya akan mencari literatur/
referensi yang mendukung pembuatan poster SSC (Komimen Mutu). Saya akan teliti
(Komitmen Mutu) dalam mencari literatur/ referensi. Tahap berikutnya saya melakukan
koordinasi (Nasionalisme) dengan tenaga pengajar. Tahap akhir, saya akan membuat poster
kemudian mahasiswa akan mempelajari poster sebagai salah satu bentuk penilaian yang saya
berikan kepada mahasiswa. Penilaian akan saya berikan secara adil (Nasionalisme) dan
membuat laporan pertanggungjawaban kepada Kepala Prodi dari hasil tersebut
(Akuntabilitas). Poster akan dipajang dalam wahana pendidikan agar dapat dinikmati dan
dipelajari oleh mahasiswa maupun masyarakat (Anti Korupsi).

6.3.4 Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kegiatan pembuatan Stainless Steel Crown akan berkontribusi pada pencapaian Misi
Program Studi poin (1) yaitu; menyelenggarakan pendidikan kedokteran gigi yang
berkualitas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi
berbasis pada Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia ( SKDGI).

6.3.5 Penguatan Nilai Organisasi


Pelaksanaan kegiatan ini secara tidak langsung memberikan penguatan nilai kepada
organisasi yaitu Inovatif. Membangun sikap menyempurnakan yang sudah ada dan
mengkreasi hal baru yang lebih baik secara terus menerus dan berkelanjutan.

1.3.6 Analisis Dampak Kegiatan

1.4 Membuat flash card untuk melatih penunjang keterampilan medik mahasiswa
dalam metode “tell-show-do”
6.4.1 Definisi Kegiatan Pembelajaran dengan Hasil yang Dicapai
Flash Card merupakan suatu media yang bisa digunakan Mahasiswa/i untuk
menjelaskan perawatan atau tindakan yang akan dikerjakan dan disampaikan pada obyek
pembelajarannya. Obyek yang dimaksud disini adalah pasien mereka di wahana pendidikan.
Sedangkan metode “tell-show-do” telah diperkenalkan dan dikembangkan oleh Addelston
pada tahun 1959 dan cara ini cukup sederhana dan efektif. Teknik ini menggunakan beberapa
konsep teori belajar dan dapat disebut sebagai pembentukan perilaku. Metode Tell-Show-Do
merupakan salah satu teknik popular yang menggunakan pendekatan informasi dan
penjelasan.
Esensi “tell-show-do” adalah untuk memberitahu (tell) anak tentang perawatan yang akan
dilakukan, untuk menunjukkan (show) kepadanya setidaknya beberapa bagian dari
bagaimana hal itu akan dilakukan, dan kemudian melakukannya (do). Mengantisipasi emosi
anak akan memungkinkan dokter gigi untuk menjelaskan prosedur yang harus dilakukan dan
memberi sensasi kepada si anak tentang apa yang harus diharapkan.

6.4.2 Pelaksanaan Kegiatan


6.4.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan pada Kegiatan Aktualisasi
Konsultasi dengan santun (Etika Publik) kepada mentor dan meminta bimbingannya
dalam hal kegiatan pembuatan Flash Card. Selanjutnya saya akan mencari literatur/ referensi
yang mendukung pembuatan flash card (Komimen Mutu). Selanjutnya, saya akan membuat
flash card yang kreatif dan inovatif (Komitmen Mutu) dengan penulisan kata-kata
berbahasa Indonesia (Nasionalisme) sehingga dapat melakukan pendekatan dalam
melakukan keterampilan medik. Tahap akhir dari kegiatan ini adalah evaluasi terhadap
mahasiswa dalam bentuk kuisioner (Anti Korupsi). Hasil evaluasi tersebut akan dilaporkan
kepada Kepala Prodi sebagai pertanggungjawaban pembuatan penunjang keterampilan medik
tersebut (Akuntabilitas)

6.4.4 Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kegiatan pembuatan flash card untuk melatih penunjang keterampilan medik


mahasiswa dalam metode “tell-show-do” akan berkontribusi pada pencapaian Misi Program
Studi poin (1) yaitu; menyelenggarakan pendidikan kedokteran gigi yang berkualitas untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi berbasis pada Standar
Kompetensi Dokter Gigi Indonesia ( SKDGI). Pembuatan Flash Card menuntut mahasiswa
menjadi terampil dalam melakukan pendekatan sebelum keterampilan medik.

6.4.5 Penguatan Nilai Organisasi


Pelaksanaan kegiatan ini secara tidak langsung memberikan penguatan nilai kepada
organisasi yaitu Kreatif dan Inovatif. Membangun sikap menyempurnakan yang sudah ada
dan mengkreasi hal baru yang lebih baik secara terus menerus dan berkelanjutan.

1.4.6 Analisis Dampak Kegiatan


BAB VII
KENDALA DAN SOLUSI

1.1 Kegiatan 1. Video Tutorial Prosedur dan Teknik Pembuatan Space Maintainer
Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan dalam pembelajaran
sebelum mengerjakan Keterampilan Medik, dikarenakan sebelumnya belum pernah
dilakukan penayangan video tutorial sebelum Keterampilan Medik berlangsung.
Kendala Mahasiswa/i selama ini ketika belum ada penayangan video tutorial adalah:
a. Mahasiswa/i kurang memahami prosedur pembuatan Space Maintainer
b. Mahasiswa/i masih bingung tahap-tahap dan teknik pembuatan Space Maintainer
c. Mahasiswa/i belum cukup mengenal alat dan bahan dalam Keterampilan Medik Space
Maintainer
d. Belum ada kuliah pembahasan Space Maintainer lebih rinci pada Tahun Ajaran atau
Semster sebelumnya
Sehubungan dengan kendala ini, pemecahan masalah yang dapat diterapkan adalah
pembuatan video tutorial prosedur dan teknik pembuatan Space Maintainer. Dimulai
dari pengenalan alat dan bahan, menunjukkan tahap pembuatan band and loop sesuai
buku panduan dan dilakukan pembuatan video tutorial.

1.2 Kegiatan 2. Video Skenario Modul Kesehatan Rongga Mulut pada Penyandang
Disabilitas dalam pembelajaran Diskusi Kelompok Kecil (DKK)
Kegiatan kedua ini juga merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam
pembelajaran sebelum Diskusi Kelompok Kecil (DKK). Selama ini Mahasiswa/i
mempelajari skenario dengan membaca skenario yang diberikan di minggu sebelum
DKK berlangsung. Kendala yang ada dalam kegiatan ini adalah; pemilihan pasien
(obyek) yang cukup kooperatif, sesuai dan bersinergi dengan materi pembelajaran
Modul DKK, karena diharapkan ilmu dan materi yang tersampaikan relevan dan tepat
guna dengan modul yang diampu.
Solusi yang digunakan untuk permasalahan diatas adalah, menyeleksi dari
beberapa pasien (obyek) dan berkomunikasi dengan orang tua pasien dengan
memberikan lembar persetujuan (inform consent) untuk meminta tandatangan
persetujuan bahwa pasien akan menjadi bahan pembelajaran mahasiswa Program Studi
Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.
1.3 Kegiatan 3. Pembuatan Poster Stainless Steel Crown (SSC)
Poster yang diletakkan di beberapa wahana Pendidikan, seperti di area atau
lingkungan kampus PSKG maupun di RSGM Universitas Mulawarman mayoritas
adalah poster mahasiswa/i yang berisi riset ilmiah. Poster yang berisi keterampilan
medik, yang salah satunya tentang Stainless Steel Crown belum pernah diadakan. Maka
dari itu, Poster berisi Keterampilan Medik ini merupakan kegiatan yang pertama kali
diterapkan.
Kendala pada kegiatan ini adalah pemilihan warna dari poster agar dapat terlihat
jelas apabila dibaca oleh khalayak umum, khususnya Mahasiswa/i. Warna yang
ditentukan adalah warna yang tidak terlalu mencolok namun warna tulisan dengan
warna dasar poster harus kontras bukan warna gradasi, sehingga dapat dibaca jelas
dengan jarak pandang normal ketika membaca suatu poster.

1.4 Kegiatan 4. Pembuatan Flash Card untuk Melatih Penunjang Keterampilan


Medik Mahasiswa dalam Metode “Tell-Show-Do”
Media Flash Card belum pernah dibuat sebelumnya. Kegiatan ini merupakan
suatu pembaharuan yang dapat melatih dalam menunjang Keterampilan Medik dengan
metode Tell-Show-Do. Flash Card yang berisi prosedur sebelum melakukan
keterampilan tertentu agar dapat menyelesaikan keterampilan medik tersebut dengan
baik dan sesuai harapan.
Kendala dalam pembuatan Flash Card ini adalah menentukan gambar yang
tepat dan mudah dipahami agar orang awam (dalam hal ini adalah pasien) ketika
melihat gambar dalam Flash Card dapat melakukan hal yang sama sesuai gambar yang
ada, serta dapat menjelaskan jenis perawatan yang akan dilakukan.
Untuk memilih gambar yang tepat, saya berdiskusi dengan rekan sejawat dan
mahasiswa untuk menentukan gambar yang cuku jelas dan mudah dimengerti oleh
orang awam agar bisa dikomunikasikan dengan baik.
BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Kegiatan aktualisasi “Peningkatan Keterampilan Medik Mahasiswa di Bidang


Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman” yang terdiri dari
empat kegiatan yaitu; Pembuatan video tutorial prosedur dan teknik Space Maintainer,
Pembuatan video skenario pada Modul Kesehatan Rongga Mulut pada Individu Penyandang
Disabilitas dalam pembelajaran Diskusi Kelompok Kecil (DKK), Pembuatan Poster Stainless
Steel Crown, dan Pembuatan Flash Card untuk Melatih Penunjang Keterampilan Medik
Mahasiswa dalam Metode “Tell-Show-Do”. Kegiatan yang telah dilakukan berjalan lancar,
walaupun ada beberapa kendala tetapi dapat diatasi dengan baik. Secara keseluruhan,
kegiatan yang telah dilakukan memberikan manfaat kepada sistem pembelajaran yang ada,
terutama kepada Mahasiswa/i karena dapat meningkatan pemahaman dan keterampilan
mahasiswa dalam melakukan Keterampilan Medik di bidang Kedokteran Gigi Anak.

Proses aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang telah dilakukan melatih CPNS untuk
dapat melaksanakan tugas sesuai tupoksi dengan dilandasi nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Diharapkan setelah selesai
mengikuti rangkaian Pelatihan Dasar ini, setiap CPNS dapat terus konsisten memaknai nilai-
nilai dasar ANEKA sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan
secara optimal. Diharapkan juga kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan dapat terus
diterapkan secara berkelanjutan di tempat kerja.

8.2 Saran

Saran untuk kegiatan aktualisasi ini yaitu perlu adanya kegiatan serupa di bidang
selain bidang Kedokteran Gigi Anak. Selain itu perlu adanya monitoring dan evaluasi
berkelanjutan terhadap kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan di Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman agar kegiatan aktualisasi terus diterapkan secara konsisten.
DAFTAR PUSTAKA

1. Fakultas Kedokteran Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Mulawarman. 2016.


Buku Profil. Samarinda.
2. Kemenristekdikti. 2015. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Universitas Mulawarman.
3. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat
Bahasa Ed. 4. Jakarta. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
4. Undang-Undang. 2016. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
6. Pusat Kajian dan Pendidikan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia. 2017. Buku Pedoman Pelatihan Dasar Calon PNS
Angkatan III.
7. Basseng. Purwana, Bayu Hikmat. 2015. Aktualisasi Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
LAMPIRAN
MEMBUK A A TA P PULPA

DUDUK DI DENTA L EK STI RPA SI


CHA I R

BUK A MULUT DENGA N PREPA RA SI


LEBA R

MEMA SA NG RUBBER DA M OBTURA SI


PENUMPA TA N TA NG MENJ EPI T GI GI

DI LA K UK A N PENCA BUTA N
GI GI

BERK UMUR-K UMUR


DUDUK DI DENTA L
CHA I R

BUK A MULUT DENGA N MENGGI GI T K A SA STERI L


LEBA R
DUDUK DI DENTA L PEMBENTUK A N K A V I TA S
CHA I R

BUK A MULUT DENGA N A PLI K A SI BA HA N


LEBA R TA MBA L

MEMA SA NG RUBBER DA M LI GHT CURE

PEMBERSI HA N J A RI NGA N PEMOLESA N


K A RI ES
SUCTI ON A I R DA N
SA LI V A

BERK UMUR-K UMUR


DUDUK DI DENTA L
CHA I R

BUK A MULUT DENGA N SELESA I


LEBA R

MEMBERSI HK A N PLA K
DA N K A LK ULUS

Anda mungkin juga menyukai