Anda di halaman 1dari 7

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 1 324

REVIEW: Validasi Metode Analisis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Untuk


Penetapan Kadar Uji Disolusi Terbanding Tablet Amoksisilin

Cindy Melinda Sofyani, Taofik Rusdiana, Anis Yohana Chaerunnisa


Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang km 21, Jatinangor 45363
Cindy15001@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK

Amoksisilin adalah suatu antibiotik penicillin berspektrum luas yang memiliki cincin β-
laktam. Amoksisilin digunakan sebagai antibakteri yang disebabkan oleh bakteri gram positif
dan bakteri gram negatif yang rentan.Untuk menilai mutu produk obat baru yang akan
dipasarkan perlu dilakukan profil bioekivalensi uji disolusi terbanding untuk dipasarkan.
Untuk mendapatkan %terdisolusi perlu mendapatkan kadar amoksisilin terlebih dahulu.
Penentuan kadar amoksisilin dilakukan dengan instrumen KCKT. Validasi metode instrumen
sangat diperlukan sebelum penentuan kadar dari amoksisilin. Validasi metode diperlukan agar
hasil yang diinginkan akurat, sensitif dan hasil yang didapatkan dapat dipertanggung
jawabkan. Validasi yang dilakukan berupa optimasi kondisi kromatografi, penentuan fase
gerak, linearitas, akurasi, presisi, LOD dan juga LOQ.
Kata Kunci: Amoksisilin, KCKT, Validasi.

ABSTRACT

Amoxicllin is an antibiotic of penicillin as broad spectrum antibacterial that has β-laktam


ring. The used of amoxicillin is to treat bacterial infections that caused by Gram positive
bacteria and Gram negative bacteria. To assess the quality of new drug products to be
marketed, a descriptive bioequivalence test profile is needed to market. To find a% discolored
need to get amoxicillin first. Determination of amoxicillin levels was performed with the
HPLCC instrument. Validation of instrument methods is necessary before determine the
concentration of amoxicillin. Validation of methods is required to have the desired accurate,
sensitive and reliable results. Validation of optimization chromatographic conditions, mobile
phase measurements, linearity, accuracy, precision, LOD and LOQ.

Keywords: Amoxicillin, HPLC, Validation.

Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018

PENDAHULUAN
Amoksisilin merupakan suatu bioavailabilitas oral yang tinggi, dengan
antibiotik semisintetik penicillin yang puncak konsentrasi plasma dalam waktu 1-
memiliki cincin β-laktam memiliki 2 jam sehingga pengkonsumsiannya sering
aktivitas sebagai antibakteri yang diberikan kepada anak-anak dan juga orang
disebabkan oleh mikroorganisme yang dewasa. Antibiotik amoksisilin ini juga
rentan. Amoksisilin termasuk antibiotik dapat digunakan pada terapi pneumonia
spektrum luas dan memiliki dan penyakit lain, termasuk infeksi bakteri
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 325

pada telinga, tenggorokan, sinus, kulit, dipertanggung jawabkan (Hsu dan Hsu,
saluran kemih, abdomen dan darah 1992; (Atici et al,2017; Sugihartini et al,
(Kassaye & Genete, 2013; Kaur Sp, Rao 2014).
R& Nanda S, 2011; Sudjadi & Rohman, POKOK BAHASAN
2012). Amoksisilin tidak stabil dalam
suasana asam dan cincin beta laktam
Untuk menilai standar produk obat
terbuka ketika ditempatkan di lingkungan
baru, uji disolusi in vitro banyak
netral atau dasar atau ketika ditindaklanjuti
digunakan. Karakteristik dari penguraian
oleh enzim beta laktamase, untuk
obat dari bentuk sediaan tergantung pada
menghasilkan zat aktif (Kaur Sp, Rao R&
banyak faktor formulasi dan proses
Nanda S, 2011; Katzung, 2009).
pembuatannya sehingga diperlukan
pengujian bioekivalensi (Huda, et al., Validasi metode dan alat untuk
2009). Bioekivalensi sebaiknya harus penentuan kadar dari uji disolusi sangatlah
identik berdasarkan kualitas seperti zat penting agar tidak mengganggu hasil
aktif, kemurnian,kekuatan, disintegrasi dan penelitian atau terjadinya bias dari
juga laju disolusinya (Adegbolagun, 2007). penelitian yang akan kita lakukan. Disolusi
didefinisikan sebagai jumlah zat yang
Uji disolusi secara in-vitro seperti
masuk pada suatu pelarut dan suhu (Guo,
ilustrasi penyerapan obat menuju sirkulasi
2000) yang dapat menggambarkan sifat in
sistemik dan bioavailabilitas.
vivo dari pelepasan obat dalam tubuh (Al
(Savaser,2005; Venkata, 2001). Untuk
meri et al, 2012). Alat KCKT/HPLC yang
mendapatkan %kecepatan disolusi
digunakan divalidasi terlebih dahulu agar
diperlukan penentuan konsentrasi tablet
hasil yang diinginkan saat pengerjaan tidak
amoksisilin terlebih dahulu.
bias, akurat dan dapat dipertanggung
Beberapa metode analisis untuk
jawabkan.
penentuan kadar amoksisilin yaitu dengan
elektroforesis kapiler, spektrofotometri dan Alat Instrumentasi
HPTLC (Sahoo, et al., 2016) serta Pada penelitian yang dilakukan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) oleh (Sahoo, 2016) alat instrumentasi yang
(Depkes, 1995). Metode analisis baru bisa digunakan adalah Shimadzu 1800 UV-
diterapkan apabila telah dilakukan validasi. visible spectrophotometer (Hyderabad),
Hal ini sangat penting untuk Sartorius Analytical balance
mengembangkan metode analisis HPLC Ultrasonicator,0.45µm membrane filter, ,
yang akurat, sensitif dan juga keakuratan Shimadzu HPLC system, LC Solution
dari hasil yang didapatkan dapat yang memiliki konfigurasi, Solvent
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 326

degasser DCU-20A3 Solvent degasser, Kondisi Kromatrografi


Prominence 10 AT vp binary gradient Fase gerak diuji dengan berbagai
pumps, SPD 10 A VP UV-VIS detector kondisi. Fase gerak yang dipilih dan
with class VP software, Columns of dioptimalkan terdiri dari Asetonitril:
Hypersil ODS C18 250mm×4.6×5micron, Potassium dihidrogen fosfat dapar (pH 5)
sebuah Wenster digital pH meter yang (1: 99 v / v) dan kondisi dioptimalkan
digunakan untuk pH adjustment. dengan laju alir 1 ml / menit, panjang
gelombang pada 254 nm dan waktu alir 20
Pembuatan Dapar fosfat pH 5
menit. Puncak-puncaknya dipisahkan dan
Melarutkan 27,2 gram Monobasic
menunjukkan resolusi yang lebih baik,
Potassium Phosphate didalam 3 L air,
didapatkan pelat teoritis yang cukup besar
adjust 45% (w/w) natrium hidroksida
jumlah dan simetri puncak yang baik.
hingga pH 5.0 + 0.1. (Saptarini, 2012).
Kondisi kromatografi yang diusulkan
kondisi sesuai untuk penentuan kuantitatif
obat yang akan digunakan (Sahoo, 2013).

Tabel 1. Optimasi kondisi kromatografi (Sahoo, 2013).

Uji Kolom Fase gerak Laju Panjang Observasi Hasil


alir Gelombang

Peak
Hypersil
1 10:90 Acetonitrile 1,5 ml 254 nm fronting Tolak
ODS, C18
and buffer of ph-6 dan
column.
splitting

Hypersil
2 10:90 Acetonitrile 1 ml 254 nm Tolak
ODS, C18 Tailing
and buffer of ph-6
column.

Hypersil
3 1:99 Acetonitrile 1 ml 254 nm Tolak
ODS, C18 Tailing
and buffer of ph-6
column.

Hypersil 1:99 Acetonitrile


4 1 ml 254 nm Terima
ODS, C18 and Phosphate Good Peak
column. buffer of pH-5 1
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 327

Penetapan Fase Gerak 3 13626126


Fase gerak disiapkan dengan 3,4 15140140
mengambil Asetonitril: 0,2 M Potassium
dihydrogen phosphate buffer (pH 5) (1:99
v / v). Fase gerak disaring melalui 0,45 µm
filter membran dan di-degassed di bawah
ultrasonik sebelum digunakan. Fase gerak
dipompa melalui kolom dengan laju alir 1
ml / menit. (Sahoo, 2013).

Adapun parameter validasi yang


dilakukan adalah uji linieritas, akurasi, Gambar 1. Kurva Kalibrasi untuk
amoksisilin (Sahoo, 2013).
presisi, uji kesesuaian sistem, LOD dan
LOQ. Uji Kecermatan/ Akurasi

Akurasi adalah metode analisis


Uji Linearitas
yang dilakukan dengan melihat pendekatan
Linearitas menentukan baiknya
antara nilai terukur yang didapatkan
pengujian dengan membandingkan dengan
dengan nilai yang diterima baik nilai nyata,
perkiraan konsentrasi pada garis lurus
nilai konvensi, atau nilai terujuk (Gandjar
dengan 6 konsenrasi didapatkan persamaan
& Rohman, 2007).
y= a+bx, yang menghubungkan antara
Persentase recovery harus berada
respons (y) dengan konsentrasi (x)
dalam rentang 98,0% hingga 102,0%. %
(Snyder, 1997; Jadhav et al, 2013). Dari
RSD tidak boleh lebih dari 1,0% . Hasil
penelitian Sahoo, 2013 didapatkan garis
yang didapatkan dengan nilai akurasi yang
yang linier dan didapatkan r2 yang bernilai
diterima, % recovery yang didapatkan
1.
pada rentang 98.87- 99.76 % dan %RSD
Tabel 2. Data untuk linieraitas (Sahoo, yang didapatkan 0,33%, 0,18% dan 0,3%
2013)
(Sahoo, 2013).
Conc.(
AUC Uji Keseksamaan/Presisi
µg/ml)
0,6 4542042 Presisi adalah ukuran kedekatan

1 6056056 antar serangkaian hasil analisis data yang


didapatkan dari beberapa kali pengukuran
1,4 7570070
pada sampel homogen yang sama
1,8 9084084
(Rohman, 2009). Presisi dapat dievaluasi
2,2 10598098
dengan menentukan standar deviasi relatif
2,6 12112112
tiap konsentrasi. Hasil analisis mempunyai
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 328

presisi yang baik nilai ≤20%. (Satria, et SIMPULAN


al., 2014). Inter-day and Intra-day Berdasarkan hasil review validasi
precision ditentukan dengan menganalisis instrumen sebelum digunakan sangatlah
sampel obat, pada konsentrasi yang diperlukan agar didapatkan hasil yang
berbeda. Hasil dari intra-day and Inter-day akurat, sensitif dan dapat dipertanggung
dipresentasikan dengan % RSD yang jawabkan. Validasi yang dilakukan berupa
nilainya dibawah 2.0 menunjukkan nilai uji linearitas, uji akurasi, uji presisi, LOD
presisi yang tinggi. (Nikam et al, 2009). dan juga LOQ agar sesuai dengan
Batas Deteksi (LOD) dan Batas amoksisilin yang akan diuji kadarnya
Kuantifikasi (LOQ) sehingga tidak mendapatkan hasil yang
Pengertian LOD adalah konsentrasi bias.
dari hasil analitis terendah dalam sampel
UCAPAN TERIMAKASIH
yang masih dapat dideteksi, namun tidak
Dalam pembuatan artikel ini,
selalu bisa dikuantifikasi (Snyder, 1997).
penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada Dr.rer. nat. Anis Yohana
Chaerunisaa, M.Si., Apt. selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan kritik
(Jadhav, 2013) dan saran dalam pembuatan artikel ini
hingga selesai sehingga artikel ini dapat
Definisi LOQ yaitu konsentrasi terendah
berguna bagi semua kalangan.
suatu sampel yang dapat dianalisis secara
kuantitatif (Snyder et al., 1997; Rohman, DAFTAR PUSTAKA
2009). Berdasarkan definisi tersebut, maka
Adegbolagun OA, Olalade OA, Osumah
LOQ dari serial konsentrasi yang diujikan SE. 2007. Comparative evaluation of
pada metode penelitian ini adalah 0,5 the biopharmaceutical and chemical
equivalence of some commercially
µg/ml. Konsentrasi 0,5 µg/ml merupakan available brands of ciprofloxacin
batas terkecil konsentrasi sampel yang hydrochloride tablets. Tropical
Journal of Pharma- ceutical Research;
dapat memunculkan area puncak serta 6(3):737–45.
terkuantifikasi besarnya luas area pada
Al mera et al. 2012. The differences
kromatogram (Satria, et al., 2014). between the branded and generic
medicines using solid dosage forms:
In-vitro dissolution testing: Results in
Pharma Sciences 2
σ = standar deviasi Atici Esen Bellur, Yücel Yazar, C¸ a˘gan
dari respon ; S = slope dari kurva kalorasi A˘gtas¸ , Nurten Ridvano˘glu, Bekir
hasil dari analisis talet yang dipasarkan Karlıga. 2017. Development and
(Jadhav, 2013). validation of stability indicating HPLC
methods forrelated substances and
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 329

assay analyses of amoxicillin and Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ.
potassiumclavulanate mixtures: 2009. Basic and clinical
Journal of Pharmaceutical and pharmacology. 11th ed. New York:
Biomedical Analysis McGraw-Hill.
Del Tacca M, Pasqualetti G, Di Paolo A, Kaur SP, Rao R, & Nanda S. 2011.
Virdis A, Massimetti G, Gori G, et al, Amoksisilin: A broad spectrum
2009. Lack of pharmacokinetic antibiotic. International Journal of
bioequivalence between generic and Pharmacy and Pharmaceutical
branded Amoksisilin formulations. A Sciences.
post-marketing clinical study on
healthyvolunteers. British Journal of Nikam Dhiraj S. Nikam, Chandrakant G.
Clinic Pharmacology, 68(1), pp. 34- Bonde, S.J. Surana, G.
42. Venkateshwarlu , P.G. Dekate. 2009.
Development and Validation of RP-
Guo JH, et al. 2000. Validation of tablet HPLC Method for Simultaneous
dissolution method by high- Estimation of Amoxicillin trihydrate
performance liquid chromatography: and Flucloxacillin sodium in capsule
Drug Development and Industrial dosage form: International Journal of
Pharmacy 26(3):337–42. PharmTech Research
Harianto SW dan Transitawuri F, 2006. Sahoo NK, Sahu M, Algarsamy V,
Perbandingan Mutu Dan Harga Tablet Srividya B and Sahoo CK. 2016.
Amoksisilin 500 Mg Generik Dengan Validation of Assay Indicating
Non Generik. Majalah Method Development of Amoxicillin
IlmuKefarmasian, 3(3), pp. 127-142. in Bulk and One of Its Marketed
Dosage Form by RP-HPLC. Ann
Hsu dan Hsu. 1992. High-Performance Chromatogr Sep Tech. 2(1): 1014.
Liquid Chromatographic Method for
Potencial Determination of Saptarini, 2012. Evaluation of Content and
Amoxicillin in Commercial Dissolution profile of Generic
Preparations and for Stability Studies: Amoxicillin Marketed in Indonesia:
Antimicroial Agents and International esearch Journal of
Chemotherapy Vol 36 No. 6 Pharmacy 3(12.
Huda, N. H. et al., 2009. Comparative Sari, N. N. P., F. & Runtuwene, M. R. J. R.
Dissolution Study of Different Brands J., 2015. Validasi Metode Analisis
of Amoksisilin Trihydrate Capsules Kromatografi Cair Kinerja Tinggu
Available in Bangladesh. Stamford Untuk Penetetapan Kadar Amoxicillin
Journal of Pharmaceutical Sciences, dalam Plasma Secara In Vitro.
II(2). PHARMACON jurnal ilmiah farmasi,
4(3).
Jadhav et al. 2013. Development and
Validation of HPLC Method for Satria, G. D., Sumiarto, B., Trisyono, A. &
Simultaneous Amoxycillin Trihidrate Wijayanti, A. D. 2014.
and Potassium Clavulanate in Pure and PENGOPTIMALAN METODE
Marketed Tablet Dosage Form. KROMATOGRAFI CAIR KINERJA
TINGGI DALAM ANALISIS
Kassaye, L. & Genete, G. 2013. Evaluation SENYAWA DELTAMETHRIN
and comparison of in-vitro dissolution SEBAGAI RESIDU DALAM
profiles for different brands of PRODUK ASAL HEWAN. Jurnal
Amoksisilin capsules. African Health Kedokteran Hewan, 8(1).
Sciences, XIII(2).
Savaser A, Ozkan Y, Isimer A. 2005.
Preparation and in vitro evaluation of
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 330

sustained release tablet formulations Sujadmiko, W. K. K. Y. & Wikandari, P.


of diclofenac sodium. Farmacon R. 2017. RESISTENSI ANTIBIOTIK
60(2):171–7. AMOKSISILIN PADA STRAIN
Lactobacillus plantarum B1765
Snyder. 1997. Practical HPLC Method SEBAGAI KANDIDAT KULTUR
Development. Second Edition ed.. PROBIOTIK. Journal of Chemistry,
New York: Jhon Willey and Sons inc. 6(1).
Sudjadi & Rohman. 2012. Analisis Venkata Ramana SU. 2001. Regulatory
Farmasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. perspectives on in vitro
(dissolution)/in vivo (bioavailability)
Sugihartini et al. 2014. VALIDASI
correlations. Journal of Controlled
METODE ANALISA PENETAPAN
Release 72(1–3): 127–3.
KADAR EPIGALOKATEKIN
GALAT DENGAN
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA
TINGGI: Pharmaciana Vol 4 No.2

Anda mungkin juga menyukai