Anda di halaman 1dari 9

RS Bhayangkara Tulungagung

PANDUAN
PERMINTAAN
PENDAPAT LAIN
(SECOND OPINION)
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME, karena atas karuniaNya maka penyusunan
Panduan Permintaan Pendapat Lain (Second Opinion) RS Bhayangkara Tulungagung
telah terselesaikan dengan baik.
Panduan Permintaan Pendapat Lain (Second Opinion) RS Bhayangkara
Tulungagung ini merupakan panduan yang digunakan Rumah Sakit untuk
pelaksanaan tugas sehari-hari, agar tetap fokus pada tugas, tidak menyimpang dari
tugas utama, dan tetap berpedoman pada pelayanan pasien di RS Bhayangkara
Tulungagung.
Kami berharap bahwasanya Panduan Permintaan Pendapat Lain (Second
Opinion) RS Bhayangkara Tulungagung ini dapat menjadi landasan pelayanan rumah
PANDUAN PERMINTAAN PENDAPAT LAIN 2015

sakit agar tercipta lingkungan yang terorganisir dan tidak terjadi misinformasi antara
RS Bhayangkara Tulungagung dengan pengguna layanan rumah sakit.

Tulungagung, 1 Januari 2015


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I DEFINISI........................................................................................................................
BAB II RUANG LINGKUP......................................................................................................
BAB III TATA LAKSANA........................................................................................................
BAB IV DOKUMENTASI......................................................................................................

RS Bhayangkara Tulungagung 2
PANDUAN PERMINTAAN PENDAPAT LAIN 2015

BAB I
DEFINISI

1. Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau
ahli medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi medis lain terhadap
penyakit seseorang.
2. Meminta Pendapat Lain (Second Opinion) adalah pendapat medis yang diberikan
oleh dokter lain terhadap suatu diagnosa atau terapi maupun rekomendasi medis
lain terhadap penyakit yang diderita pasien. Mencari pendapat lain bisa
dikatakan sebagai upaya penemuan sudut pandang lain dari dokter kedua setelah
pasien mengunjungi atau berkonsultasi dengan dokter pertama. Second opinion
hanyalah istilah, karena dalam realitanya di lapangan, kadang pasien bisa jadi
menemui lebih dari dua dokter untuk dimintakan pendapat medisnya.
3. Permintaan pendapat lain atau second opinion juga diatur dalam Undang Undang
no. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bagian empat pasal 32 poin H tentang
hak pasien, disebutkan bahwa "Setiap pasien memiliki hak meminta konsultasi
tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat
Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit".

RS Bhayangkara Tulungagung 3
PANDUAN PERMINTAAN PENDAPAT LAIN 2015

BAB II
RUANG LINGKUP

A. LANDASAN HUKUM
Surat Keputusan Karumkit Bhayangkara Tulungagung Nomer KEP / 14 / I /
2015 tentang Hak Pasien dan Keluarga.

B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan dari permintaan pendapat lain adalah agar mendapatkan informasi yang
lengkap tentang penyakit pasien dan alternatif pengobatan yang dapat dijalani
oleh pasien.
Tujuan Khusus :
1. Kesalahan diagnosis dan penatalaksaan pengobatan dokter sering terjadi di
belahan dunia manapun, termasuk di Indonesia.
2. Perbedaan pendapat para dokter dalam mengobati penderita adalah hal yang
biasa terjadi, dan hal ini mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak
menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi penderita.
3. Second opinion dianjurkan bila menyangkut ancaman nyawa, kerugian biaya
atau dampak finansial yang besar.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Panduan Permintaan Pendapat Lain (Second Opinion) Rumah
Sakit Bhayangkara Tulungagung adalah pendapat medis yang diberikan oleh
dokter lain terhadap suatu diagnosa atau terapi maupun rekomendasi medis lain
terhadap penyakit yang diderita pasien. Mencari pendapat lain bisa dikatakan
sebagai upaya penemuan sudut pandang lain dari dokter kedua setelah pasien
mengunjungi atau berkonsultasi dengan dokter pertama. Hal tersebut diatas
merupakan hak pasien yang perlu kita hargai dan hormati

D. KEPUTUSAN DOKTER DIBAWAH INI DAPAT MENJADI


PERTIMBANGAN ADANYA SECOND OPINION :
1. Tindakan Operasi (Misalnya Apendiktomi, Tonsilektomi, Sectio Caesaria)
2. Pemberian obat jangka panjang (> 2 minggu), misalnya pengobatan TBC
jangka panjang, antibiotik jangka panjang, dll
3. Mengadviskan pemberian obat yang sangat mahal.
4. Kebiasaan dokter memberikan terlalu sering antibiotik yang berlebihan pada
kasus yang seharusnya tidak diberikan : demam karena virus, muntah, diare
(Biasanya dokter memberikan diagnosis infeksi virus tetapi selalu diberi
antibiotik)
5. Mengadviskan biaya laboratorium yang sangat mahal.
6. Diagnosis dokter yang meragukan misal : S.Typhus Abdominalis.

RS Bhayangkara Tulungagung 4
PANDUAN PERMINTAAN PENDAPAT LAIN 2015

7. Ketika pasien didiagnosa penyakit serius seperti kanker, maka pasien pun
biasanya diizinkan meminta pendapat lain

E. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANAAN
1. IGD
2. OK
3. RI
4. VK
5. Poliklinik
6. HCU
7. Radiologi

F. DALAM RANGKA MEMBANTU PASIEN UNTUK MENDAPATKAN


SECOND OPINION, RS BHAYANGKARA TULUNGAGUNG
MEMBERIKAN BEBERAPA PERTIMBANGAN KEPADA PASIEN ATAU
KELUARGA SEBAGAI BERIKUT :
1. Second Opinion sebaiknya didapatkan dari dokter yang sesuai kompetensinya
atau keahliannya.
2. Rekomendasi atau pengalaman keberhasilan pengobatan teman atau keluarga
terhadap dokter tertentu dengan kasus yang sama sangat penting untuk
dijadikan referensi. Karena, pengalaman yang sama tersebut sangatlah
penting dijadikan sumber referensi.
3. Carilah informasi sebanyak-banyaknya di internet tentang permasalahan
kesehatan tersebut. Jangan mencari informasi sepotong-sepotong, karena
seringkali akurasinya tidak dipertanggung jawabkan. Carilah sumber
informasi internet dari sumber yang kredibel seperti : WHO, CDC, IDAI, IDI
atau organisasi resmi lainnya.
4. Bila keadaan emergensi atau kondisi tertentu maka keputusan second opinion
juga harus dilakukan dalam waktu singkat.
5. Mencari second opinion diutamakan kepada dokter yang dapat menjelaskan
dengan mudah, jelas, lengkap dan dapat diterima dengan logika. Dokter yang
beretika tidak akan pernah menyalahkan keputusan dokter sebelumnya atau
tidak akan pernah menjelekkan pendapat dokter sebelumnya atau
menganggap dirinya paling benar.
6. Bila melakukan second opinion sebaiknya tidak menceritakan pendapat
dokter sebelumnya atau mempertentangkan pendapat dokter sebelumnya,
agar dokter terakhir tersebut dapat obyektif dalam menangani kasusnya,
kecuali dokter tersebut menanyakan pengobatan yang sebelumnya pernah
diberikan atau pemeriksaan yang telah dilakukan.
7. Bila sudah memperoleh informasi tentang kesehatan jangan menggurui dokter
yang anda hadapi karena informasi yang anda dapat belum tentu benar. Tetapi

RS Bhayangkara Tulungagung 5
PANDUAN PERMINTAAN PENDAPAT LAIN 2015

sebaiknya anda diskusikan informasi yang anda dapat dan mintakan pendapat
dokter tersebut tentang hal itu.
8. Bila pendapat lain dokter tersebut berbeda, maka biasanya penderita dapat
memutuskan salah satu keputusan berdasarkan argumen yang dapat diterima
secara logika. Dalam keadaan tertentu disarankan mengikuti advis dari dokter
yang terbukti terdapat perbaikan bermakna dalam perjalanan penyakitnya.
Bila hal itu masih membingungkan tidak ada salahnya melakukan pendapat
ketiga. Biasanya dengan berbagai pendapat tersebut penderita akan dapat
memutuskannya. Bila pendapat ketiga tersebut masih sulit dipilih biasanya
kasus yang dihadapi adalah kasus yang sangat sulit.
9. Keputusan second opinion terhadap terapi alternatif sebaiknya tidak
dilakukan karena pasti terjadi perbedaan pendapat dengan pemahaman
tentang kasus yang berbeda dan latar belakang ke ilmuan yang berbeda.
Kebenaran ilmiah di bidang kedokteran tidak harus berdasarkan senioritas
dokter atau gelar yang disandang. Tetapi berdasarkan kepakaran dan
landasanpertimbanganilmiah berbasis bukti penelitian di bidang kedokteran

RS Bhayangkara Tulungagung 6
PANDUAN PERMINTAAN PENDAPAT LAIN 2015

BAB III
TATA LAKSANA

Second opinion atau mencari pendapat lain yang berbeda merupakan hak
setiap pasien dalam memperoleh jasa pelayanan kesehatannya. Hak yang dipunyai
pasien ini adalah hak mendapatkan pendapat lain (second opinion) dari dokter
lainnya. Untuk mendapatkan pelayanan yang optimal, pasien tidak usah ragu untuk
mendapatkan “second opinion” tersebut. Memang biaya yang dikeluarkan akan
menjadi banyak, tetapi paling tidak bermanfaat untuk mengurangi resiko
kemungkinan komplikasi atau biaya lebih besar lagi yang akan dialaminya.
Misalnya, pasien sudah direncanakan operasi caesar atau operasi usus buntu tidak
ada salahnya melakukan permintaan pendapat dokter lain.
Dalam melakukan “second opinion” tersebut sebaiknya dilakukan terhadap
dokter yang sama kompetensinya. Misalnya, tindakan operasi caesar harus meminta
“second opinion” kepada sesama dokter kandungan bukan ke dokter umum. Bila
pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan dokter sangat banyak dan mahal, tidak
ada salahnya minta pendapat ke dokter lain yang kompeten. Hak pasien untuk
meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
Manfaat yang bisa didapatkan dari second opinion adalah pasien lebih teredukasi
mengenai masalah kesehatan yang dihadapinya. Terdapat kondisi yang meragukan
bagi pasien pada saat meminta pendapat lain, misalnya ketika dokter pertama
menyarankan operasi, tidak mengherankan jika pendapat dari dokter lain akan
berbeda, oleh karena setiap penyakit memiliki gejala klinis yang berbeda ketika hadir
di ruang periksa sehingga mempengaruhi keputusan dokter.
Untuk mendapatkan second opinion, pasien dan keluarganya menghubungi
perawat atau langsung kepada dokter yang merawatnya kemudian mengemukakan
keinginannya untuk mendapatkan pendapat lain atau second opinion. Dokter yang
merawat berkewajiban menerangkan kepada pasien dan keluarganya hal yang perlu
dipertimbangkan dalam mendapatkan second opinion. Apabila keputusan meminta
pendapat lain telah disepakati, maka formulir Permintaan Pendapat Lain (Second
Opinion) diisi oleh pasien atau walinya dan diketahui oleh Dokter (DPJP) serta saksi.

A. TATA LAKSANA PERMINTAAN PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)


:
1. Pasien/ keluarga meminta pendapat lain
2. Siapkan formulir permintaan pendapat lain (second opinion)
3. Siapkan berkas rekam medis pasien

RS Bhayangkara Tulungagung 7
PANDUAN PERMINTAAN PENDAPAT LAIN 2015

4. Jelaskan kepada pasien atau keluarga tentang hal yang perlu dipertimbangkan
dalam meminta pendapat lain
5. Beri kesempatan kepada pasien untuk bertanya
6. Mempersilahkan pasien/ keluarga untuk membubuhkan tanda tangan
7. Simpan formulir Permintaan Pendapat Lain dalam berkas rekam pasien

BAB IV
DOKUMENTASI

Setiap permintaan pendapat lain (second opinion) harus disertai dengan


Formulir Permintaan Second Opinion dan harus didokumentasikan didalam rekam
medis pasien.

RS Bhayangkara Tulungagung 8
PANDUAN PERMINTAAN PENDAPAT LAIN 2015

RS Bhayangkara Tulungagung 9

Anda mungkin juga menyukai