11 Deformasi Konsisten
11 Deformasi Konsisten
TKS 4008
Analisis Struktur I
TM. XI :
METODE DEFORMASI KONSISTEN
Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Pendahuluan
Metode Consistent Deformation adalah cara yang paling umum
dipakai untuk menyelesaikan perhitungan suatu struktur statis tak
tertentu (suatu struktur yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan
bantuan 3 persamaan keseimbangan, karena mempunyai jumlah
bilangan yang tidak diketahui lebih besar dari 3 (unknown > 3).
Dengan kata lain dibutuhkan tambahan persamaan untuk bisa
menyelesaikannya. Tingkat atau derajat ketidaktentuan statis
(DKS), akan menentukan jumlah persamaan tambahan yang
dibutuhkan. Bilangan-bilangan yang tidak diketahui tersebut berupa
gaya luar (reaksi).
1
10/11/2014
Pendahuluan (lanjutan)
Pendahuluan (lanjutan)
2
10/11/2014
Pendahuluan (lanjutan)
Pendahuluan (lanjutan)
3
10/11/2014
Penyelesaian
Untuk menyelesaikan perhitungan struktur statis tak tentu dengan
metode Consistent Deformation urutan langkah-langkah yang harus
dikerjakan adalah sebagai berikut :
1. Tentukan derajat ketidaktentuan statis (DKS) struktur .
2. Buat struktur menjadi statis tertentu dengan menghilangkan
gaya kelebihan (redundant) yang ada.
3. Hitung deformasi struktur statis tertentu tersebut akibat beban
yang ada.
4. Beban yang ada dihilangkan, gaya kelebihan dikerjakan sebagai
beban, dan dihitung deformasinya (jika gaya kelebihan lebih
dari satu, maka dikerjakan satu persatu secara bergantian).
Penyelesaian (lanjutan)
4
10/11/2014
Penyelesaian (lanjutan)
Catatan :
Deformasi yang dihitung, disesuaikan dengan gaya kelebihan
(redundant) yang dihilangkan.
• Gaya vertikal → defleksi vertikal (V)
• Gaya horisontal → defleksi horisontal (H)
• Momen → rotasi ()
Contoh 1
Balok diatas 2 tumpuan jepit dan rol (Cara I)
5
10/11/2014
Contoh 1 (lanjutan)
Balok diatas 2 tumpuan jepit dan rol (Cara I)
Struktur aslinya B adalah rol, sebelumnya defleksi di B sama
dengan nol, persamaan Consistent Deformation :
ΔB = 0
ΔBV + δBV R BV = 0
Dari persamaan yang disusun, RBV dapat dihitung. Setelah RBV
didapatkan, gaya-gaya yang lain dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan keseimbangan.
Contoh 2 (lanjutan)
Balok diatas 2 tumpuan jepit dan rol (Cara II)
6
10/11/2014
Contoh 2 (lanjutan)
Balok diatas 2 tumpuan jepit dan rol (Cara II)
Struktur aslinya A adalah jepit, sebelumnya rotasi di A sama dengan
nol, persamaan Consistent Deformation :
θA = 0
θAM + φAM R AM = 0
Dari persamaan yang disusun, RAM dapat dihitung. Setelah RAM
didapatkan, gaya-gaya yang lain dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan keseimbangan.
Catatan :
• dari kedua cara (contoh 1 dan 2), akan didapatkan hasil yang
sama.
Contoh 3
Balok diatas 2 tumpuan jepit dan rol dengan sokongan
7
10/11/2014
Contoh 3 (lanjutan)
Akibat beban yang ada :
Contoh 3 (lanjutan)
Akibat beban unit 1 t () di B :
VA = 1t ()
MA = -1 G 6 = - 6 tm
8
10/11/2014
Contoh 3 (lanjutan)
Lendutan akibat beban yang ada :
S Mx mx
ΔBV = 0 EI
dx
1 2 1 2
2 − x1 −x1 (0)
2 6 − 2x2 +3x2 +4 (−x2 )
= 0
dx1 + 0
dx2
EI EI
1 1 2 6 𝟒𝟓𝟎
=+ x2 4 + x2 3 + 2x2 0 = + ()
EI 8 𝐄𝐈
Contoh 3 (lanjutan)
Struktur asli B adalah rol BV = 0
Persamaan Consistent Deformation :
ΔBV + δBV VB = 0
450 72
+ EI VB = 0 VB = 6,25 t ()
EI
Persamaan Keseimbangan :
𝚺𝐕 = 𝟎 → VA + VB − 8 − 1 = 0
VA + 6,25 = 9 → 𝐕𝐀 = 𝟐, 𝟕𝟓 t ()
𝚺𝐌𝐀 = 𝟎 → MA + VB × 6 − 8 × 4 − 1 × 8 = 0
MA + 37,5 = 40 → 𝐌𝐀 = 𝟐, 𝟓 tm ()
𝚺𝐇 = 𝟎 → 𝐇𝐀 = 𝟎
9
10/11/2014
Contoh 3 (lanjutan)
Terima kasih
atas Perhatiannya!
10