1.1 Pendahuluan.
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat pemakaian piranti (devices)
yang memiliki asas kerja aliran elektron dalam zat baik zat padat cair maupun gas ,sifat zat ter
sebut dapat berupa konduktor, isolator ataupun semikonduktor . Perkembangan elektronika
sangatlah pesat terutama sejak ditemukannya bahan semikonduktor. Sampai saat ini
elektronika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia modern , mulai dari rumah
tangga, industri, komunikasi, rumah sakit hingga teknologi ruang angkasa semuanya
didukung oleh kemajuan–kemajuan yang dicapai dalam bidang elektronika.
Elektron
-
-
- - n= 1 memiliki 2 elektron
-
n= 2 memiliki 8 elektron
- +14q
- - -
INTI
n= 3 memiliki 4 elektron
-
- -
-
Gambar 1.1. Struktur atom silikon, angka dalam kurung menunjukkan jumlah elektron.
1
Sifat zat terhadap elektron dapat dibedakan menjadi menghantar (konduktor) , tidak
menghantar (isolator) dan Semi-menghantar (semikomduktor). Bahan semikonduktor paling
banyak digunakan dalam pembuatan piranti elektronika adalah Silikon (Si). Atom Si terdiri
dari inti atom dan 14 elektron yang mengitari intinya dan mempunyai muatan listrik +14q.
Empat belas (14) elektron yang mengitari inti terbagi dalam tiga kelompok atau tiga orbit.
Orbit pertama (n = 1)yang terdekat dengan inti terdiri dari dua (2) elektron, yang terjauh orbit
ketiga (n = 3) terdapat empat (4) elektron dan orbit ketiga (3) delapan (8) elektron terletak
diantaranya , untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Tiap kelompok tersebut dinamakan kulit atom , sehingga Si memiliki tiga kulit atom
yang berisi elektron. Elektron yang terletek pada kulit terluar dinamakan elektron valensi
sehingga untuk Si terdapat empat (4) elektron valensi yang terdiridari 8 elektron.
PUSAT
Gambar 1.2. Model dari atom untuk elektron inti dan elektron velensi
Tenaga elektron yang terbesar adalah elektron yang letaknya lebih dekat dengan inti.
Tenaga ini disebabkan karena elektron bergerak (energi kinetik) dan tenaga potensial yang
disebabkan karena elektron dalam medan listrik inti atom ( yang terjadi karena tarik menarik
antara muatan positif dalam inti dengan muatan negatif elektron). Atom yang terletek
ditengah-tengah saling memberikan elektron-elektron pada empat atom yang terdekat
sehingga orbit terluar diisi penuh dengan delapan buah elektron . Ikatan ini disebut ikatan
kovalen atau ikatan elektron valensi. Elektron yang terhubung sama bertindak seperti
perekat yang mengikat atom-atom menjadi satu seperti terlihat pada Gambar 1.3.
2
Elektron
+4q
Gambar 1.3. Struktur atom silikon dua dimensi dengan ikatan kovalen.
Dengan memperhatikan gambar dari struktur atom kristal semikonduktor maka kita
juga dapat mengetahui sifat listrik pada gambar 3.1, yang merupakan ikatan sebuah kristal
murni yang tidak lain merupakan isolator pada suhu 0º K karena semua elektron-nya
membuat ikatan. tetapi bila temperatur mencapai 300º K maka atom-atom dalam keadaan
bergetar oleh panas yang memberikan energi pada elektron-elektron dan menyebabkan
elektron-elektron tersebut terlepas dari ikatannya sehingga daya hantar listrik ( konduktivitas)
naik. Pada gambar 4.1. diperlihatkan suatu elekktron terlepas dari ikatannya . Bila elektron
terlepas dari ikatan kovalen dinamakan elektron bebas, dan tempat kedudukan elektron yang
ditinggalkan dinamakan hole jadi, elektron bebas muncul secara bersamaan dengan hole bila
temperatur naik, dan konduktivitas listrik naik bila temperatur bahan semikonduktor naik.
Mekanisme ini lain halnya yang terjadi pada logam dimana konduktivitas-nya turun bila
temperatur naik.
Elektron
bebas
+4q
Hole
3
Seperti terlihat pada Gambar 1.5, elektron dan hole keduanya muncul bersama-sama
bila temperatur naik. Energi yang dibutuhkan untuk melepas ikatan kovalen disebut energi
ionisasi atau energi celah ( energy gap ) , besarnya 1,1 eV ( elektron-Volt ) untuk Si (silikon)
dan 0,7 eV untuk Ge (germanium). Dimana 1 eV merupaka besarnya energi yang didapatkan
elektron yang dipercepat oleh beda tegangan 1 Volt . 1 eV = 1,601 x 10 (Coulomb) x 1 Volt
= 1,601 x 10 ( joule). Energi ionisasi dapat diberikan dalam beberapa hal baik temperatur
ataupun oleh foton. Energi panas diberikan oleh kT dimana k konstanta Boltzaman yaitu
8,64 x 10 (eV/k) dan T temperatur absolut. jadi energi pada temperatur kamar (300º K)
adalah 0,0258 eV, artinya tidak ada elektron bebas ataupun hole yang terbentuk baik pada Si
atau Ge pada temperatur kamar. Bahan yang memiliki EG (energy gap ) yang besarnya
beberapa volt adalah tergolong penyekat (isolator) . Contoh misalnya intan yang memiliki E G
= 6 eV, sedangkan untuk bahan semikonduktor adalah Si = 1,121 eV dan Ge = 0,785 eV pada
suhu 0º K. Sedangkan pada logam (penghantar) tidak memiliki EG karena sebagian pita
valensi dan pita konduksi saling cakup (overlap) ilustrasi ini dapat dilihat pada gambar 5.1
pada gambar ini hanya diperlihatkan pita-pita tenaganya jadi tidak diperlihatkan garis-garis
tingkat tenaga untuk kulitatom yang paling dalam.
EG = 1 eV
Gambar1.5. Ilustrasi susunan pita tenaga pada (a).isolator; (b) semikonduktor; (c) logam.
4
1.3 Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah menghantar karena bahan ini
selain bersifat isolator juga bersifat konduktor. Bila diberikan energi maka, sifat bahan
tersebut akan berubah dari isolator menjadi konduktor. Tahanan isolator pada bahan ini
biasanya antara 10-2 ohm cm sampai 10-6 ohm cm. unsur-unsur kimia dari sistim berkala
pada golongan IV kebanyakan bersifat semikonduktor diantaranya adalah silikon dan
gemanium . Bahan ini atomnya mempunyai 4 buah elektron valensi, dan atom-atomnya
tersusun sebagai kristal tetrahedral (tetrahedron) seperti terlihsat pada gambar 6.1.a.; susunan
kristal yang dikarenakan adanya ikatan kovalen . Bahan ini dinamakan semikonduktor
intrinsik bila keadannya ditinjau secara kimia adalah murni dan padanya tidak terdapat
kerusakan ataupun penambahan bahan lain yang dapat merubah susunan kristalnya. Susunan
kristal tetrahedron memang agak sukar dibayangkan, tetapi bila diperhatikan , tiap-tiap
atomnya terikat oleh empat ikatan kovalen dengan empat atom yang terdekat . Untuk
mempermudah membantu mendapatkan gambaran tentang ikatan kovcalen serta mekanisme
hantaran listrik yang terjadi pada bahan semikonduktor , biasanya dipergunakan gambaran
dua dimensi dari susunan kristalnya ditunjukkan pada gambar 6.1.b. yang berada pada
kondisi suhu 0° K.
Elektron valensi
Si +4q +4q
Ikatan kovalen
Si
+4q +4q
Si
Si
(a) (b)
Gambar 1.6. Susunan atom dalam kristal silikon (a) Pola tetrahedral; (b) Sajian dua dimensi
5
termisnya melebihi energy gap ( EG) maka ikatan kovalen tersebut akan lepas dan elektron
dapat bergerak bebas, kekosongan akan terjadi apabila elektron meninggalkan tempatnya
tetapi kondisi tersebut harus tetap netral sehingga bekas kedudukan elektron yang dinamakan
lobang (hole) tadi diisi oleh elektron lainnya hal ini terjadi secara terus menerus selama energi
yang diberikan melebihi energy gap, pada kondisi ini bahan ini akan berubah menjadi
penghantar.
Bila kerepatan elektron bebas ( jumlah elektron bebas per satuan volume ) dinyatakan
dengan ni kerapatan lobang (jumlah lubang per satuan volume) dinyatakan dengan pi
dengan indeks i dimaksudkan untuk semikonduktor intrinsik ,maka berlaku hubungan :
ni = pi (1 – 1 )
6
per 1 juta atom asli . Contoh ;misalnya dengan doping 1 : 100 juta atom asing kedalam kristal
germanium, maka tahanan jenis germanium ini berkurang menjadi kira-kira 1/12 kali.
Semikonduktor merupakan bahan yang bersifat semi-menghantar karena bahan ini
dapat bersifat isolator ataupun konduktor. Tahanan isolator pada bahan ini biasanya antara
10-2 Ohm/cm sampai 10-6 Ohm/cm. Unsur-unsur kimia dari sistem berkala pada golongan IV
yang memiliki sifat semikonduktor adalah silikon dan germanium. Silikon dan Germaniun
memiliki elektron kulit terluar + 4e, sedangkan unsur yang berada pada golongan III
memiliki dan V masing-masing memiliki elektron kulit terluar +3e dan +5e.
+3 +4 +5
5 B 6 C 7 N
BORON KARBON NITROGEN
10,82 12,01 14,008
13 Al 14 Si 15 P
ALUMINIUM SILIKON FOSFOR
26,97 28,09 31,02
31 GA 32 Ge 33 As
GALIUM GERMANIUM ARSEN
69,72 72,60 74,91
49 In 50 Sn 51 Sb
INDIUM TIMAH ANTIMONI
114,8 118,7 121,8
Untuk mengetahui lebih lanjut sifat-sifat semikonduktor extrinsik ini ,akan kita tinjau
lebih dahulu atom yang memiliki valensi lima ( pentavalen) yaitu antara lain : fospor (P),
arsen (As), antimoni (Sb). Unsur pembubuh ini memiliki +5 e . Jika satu atom pentavalen
mengganti satu atom silikon dalam kisi kristal maka hanya empat elektron valensi yang
terpakai untuk melengkapi ikatan kovalen ; elektron sisanya menjadi elektron bebas, dengan
sedikit energi yang diberikan padanya dan siap menghantarkan arus . Bahan yang dihasilkan
7
dari pembubuhan ini disebut bahan semikonduktor tipe-n terlihat pada Gambar 1.7, karena
memiliki kelebihan elektron.
Untuk unsur trivalen yaitu alumunium(Al), boron (B), galium(Ga), indium (In)
dibubuhkan pada silikon murni, akan diperoleh bahan semikonduktor tipe-p. Ketika suatu
atom trivalen mengganti satu atom silikon dalam suatu kristal tunggal maka hanya ada tiga
elektron yang valensi tersedia untuk melengkapi ikatan kovalenya. Sehingga terdapat satu
ikatan kovalen yang tidak terisi kemudian diisi oleh satu atom tetangga dan satu
lubang/kosong yang terjadi, sehingga memungkinkan terjadinya konduksi arus yang
disebabkan oleh gerakan muatan positif. karena atom trivalen bersifat menerima elektron
maka disebut dengan atom aseptor untuk atom pentavalen dengan pengertian yang sama
disebut atom donor.
R=rnp (1 – 4)
8
Untuk :
R = Laju rekombinasi ( pasangan elektron- lubang /det.m3)
r = Konstanta perbandingan bahan
n = Konsentrasi elektron
p = Konsentrasi lobang
Menurut hukum aksi masa ini mengatakan bahwa laju rekombinasi bergantung pada
jumlah unsur pereaksinya yang dapat dianalogikan dengan suatu pesta dansa dimana setiap
pasangan berdansa bersama beberapa saat, kemudian bepisah dan berjalan antara pasangan
lain hingga mendapatkan pasangan baru.
Dalam keadaan setimbang, laju pembangkitan sama dengan laju rekombinasi atau :
g = R = rnp (1 – 5)
Untuk g = laju pembangkitan.
Pada kristal murni konsentrasi intrinsik jumlah elektron dan lubang sama, atau ni = pi
berdasarkan persamaan 1-1 sehingga :
g = R = r ni pI = r ni2 (1 – 6)
Bahkan kristal terbubuhi, sebagian besar atom adalah silikon (atau germanium) dan
laju pembangkitan termal tidak berubah dari nilai intrinsik yang dimiliki dimana p=n= n i.
Maka persamaan (1 – 6) merupakan hubungan umum pada suhu tertentu.
n . p = ni2 (1 – 7)
ni adalah kerapatan pengangkut (elektron) intrinsik, pada konsentrasi pembawa rapat muatan
positif dinyatakan dengan ND yang bersifat donor maka rapat muatan total sama dengan ND
+ p. Untuk rapat muatan negatif NA yang bersifat akseptor maka rapat muatan totalnya sama
dengan NA + n . Karena semikonduktor bersifat listrik netral dapat ditulis :
ND + p = NA + n (1–8)
9
Untuk bahan tipe n, konsentrasi NA = 0 maka n ND ( dianggap sama dengan atom
donor ) sehingga pada bahan ini konsentrasi p:
p = ni2 / N D ( 1 –9 )
n = ni2 / N A (1 –10 )
Untuk menentukan tipe dari bahan takmurnian dapat juga ditinjau dari pembawa
mayoritas dan minoritasnya :
a. Pembawa tipe n : Pembawa mayoritas elektron bebas
Pembawa minoritas hole.
b. Pembawa tipe p : Pembawa mayoritas hole.
Pembawa minoritas elektron bebas.
10
untuk : n = konsentrasi elektron bebas
p = konsentrasi hole
n = mobilitas elektron
p = mobilitas hole
Konstanta tersebut dapat dilihat pada tabel sifat-sifat germanium dan silikon dibawah ini.
Contoh soal :
Sebatang Si intrinsik di doping dengan menggunakan atom Arsenik ( As) sebanyak 2 x
10 15 atom , Hitunglah resistifitas dari bahan tersebut ?
Penyelesaian :
Resistifitas = = q ( n n+ p p) –1
15
Banyaknya atom donor (As ) = ND = 2.10 elektron / cm3.Arsenik termasuk dalam
unsur golongan periodik 5 yang memiliki sifat sebagai pembawa elektron, karena
memiliki elektron valensi 5. Jadi tipe bahan adalah n, Untuk bahan tipe n, konsentrasi NA
= 0 maka n ND ( elektron diangga sama dengan atom donor ) sehingga pada bahan ini
merupakan konsentrasi p:
p = ni2 / N D
sesuai dengan persamaan 1 – 9 . (n i dapat dilihat pada Tabel 1.2 diatas)
p = (1,5 x10 10)2 / 2.10 15 = 1,125 .105 hole/ cm3 ( periksa kembali perhitungan ini)
11
= q ( n n+ p p) –1
= { 1,6 x 10 –19 [ ( 2x1015 x 1.300) + (1,125x105 x 500)] }–1
= ....... ohm /cm ( dihitung sendiri)
12