Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Seperti yang diketahui cadangan (reserves) merupakan suatu perkiraan
volume minyak , kondensat , gas alam , natural gas liquids dan substansi lain
yang berkaitan secara komersial dapat diambil dari jumlah yang terakumulasi di
reservoir dengan metode operasi yanga ada dengan dengan kondisi ekonomi dan
atas dasar regulasi pemerintah saat itu. Perkiraan cadangan didasarkan atas
interpertasi data geologi dan atau engineering yang tersedia pada saat itu.
Cadangan biasanya direvisi begitu reservoir diproduksikan seiring
bertambahnya data geologi dan atau engineeringyang diperoleh atau karena
perubahan kondisi ekonomi. Perhitungan cadangan melibatkan ketidakpastian
yang tingkatannya sangat tergantung pada tersedianya jumlah data geologi dan
engineering yang dapat dipercaya. Atas dasar ketersediaan data tersebut maka
cadangan digolongkan ,menjadi dua , yaitu proved reserve dan unproved
reserve. Unproved reserve memiliki tingkat ketidakpastian yang lebih besar
dari proved reserves dan digolongkan menjadi probable dan possible.
Proved reserve dapat diperkirakan dengan cukup teliti untuk dapat diambil
atas dasar kondisi ekonomi saat itu (current economic conditions). Kondisi
ekonomi tersebut harga dan biaya pada saat dilakukan perkiraan
(perhitungan) reserve. Proved reserve digolongkan
menjadi developed atau undeveloped.
Pada umumnya reservedisebut proved jika kemampuan produksi reservoir
secara komersial didukung oleh uji produksi (production test) atau uji lapisan
produktifitas sumur atau reservoir semata. Pada kasus-kasus tertentu , proved
reserves mungkin dapat dihitung berdasarkan analisa data log atau data core yang
menunjukkan bahwa kandungan reservoir adalah hidrokarbon dan memiliki
kesamaan dengan reservoir didaerah yang sama yang sedang diproduksi , atau
telah dibuktikan dapat diproduksi saat dilakukan uji lapisan (formation test).
Unproved reserve didasarkan pada data geologi dan
atau engineering seperti halnya yang digunakan untuk menentukan proved
reserve , tetapi ketidakpastiannya secara teknik , ekonomi , kontrak , dan regulasi
lebih besar. Perhitungan unproved reserve dapat dibuat untuk perencanaan internal
atau evaluasi khusus. Unproved reserve tidak bisa ditambahkan dalam proved
reserve. Unproved reserve dibagi lagi menjadi dua , yaitu :
1. Probable Reserve
Probable reserves meliputi :
a) Reserve yang diperkirakan menjadi proved jika dilakukan pemboran
dimana data subsurface belum cukup untuk menyatakannya
sebagai proved.
b) Reserve dalam formasi yang produktif berdasarkan data log tetapi tidak
memiliki data core atau tes lain yang definitive (seperti uji produksi atau
uji lapisan) dan tidak serupa dengan reservoir yangproved atau berproduksi
dalam daerah tersebut.
c) Penambahan reserve (incremental reserve) karena adanya infill
drilling tetapi saat itu beluum disetujui tentang well spacing yang lebih
kecil.
d) Reserve akibat metode improved recovery yang telah dibuktikan dengan
serangkaian tes yang berhasil selama perencanaan dan persiapan pilot
project atau program tersebut, tetapi belum beroperasi sementara sifat
batuan , fluida dan karakteristik reservoir mendukung keberhasilan
aplikasi metode improved recovery secara komersial.
e) Reserve dalam daerah suatu formsi yang telah terbukti produktif didaerah
lain pada lapangan yang sama tetapi daerah tersebut dipisahkan oleh
padatan dan interpretasi geologi menunjukkan bahwa daerah itu lebih
tinggi dari daerah yang terbukti produktif.
f) Reserve karena adanya workover , treatment , perubahan peralatan atau
prosedur mekanik lainnya dimana prosedur tersebut belum terbukti
berhasil pada sumur-sumur yang memiliki sifat dan kelakuan yang sama
direservoir yang sama.
g) Penambahan reserve di proved producing reservoir dimana alternatif
interpretasi tentang kinerja dan data volumetrik
mengisyaratkan reserve yang lebih besar dari reserve yang telah
digolongkan sebagaiproved.
2. Possible Reserve
Possible reserve meliputi :
a) Reserve yang dibuat dengan ekstrapolasi struktur atau statigrafi diluar dari
daerah yang telah digolongkan sebagai probable , berdasarkan interpretasi
geologi dan geofisik.
b) Reserve dalam formasi yang berproduktif berdasarkan pada data log
atau core tetapi produksinya dibawah produksi yang komersial.
c) Penambahan reserve (incremental reserve) karena adanya infill
drilling berdasarkan data yang secara teknik memiliki tingkat ketidakpastian
tinggi.
d) Reserve akibat metode improved recovery yang telah dibuktikan dengan
serangkaian tes yang berhasil selama perencanaan dan
persiapan pilot project atau program tersebut , tetapi belum beroperasi
sementara sifat batuan , fluida dan karakteristik reservoir meragukan aplikasi
metodeimproved recovery komersial.
e) Reserve dalam daerah suatu formasi yang telah terbukti produktif didaerah
lain pada lapangan yang sama tetapi daerah tersebut dipisahkan oleh patahan
dan interpretasi geologi menunjukkan bahwa daerah itu lebih rendah dari
daerah yang terbukti produktif.

Fluida reservoir adalah fluida yang mengisi rongga pori-pori batuan reservoir
yang dapat berupa minyak, gas dan air, sesuai dengan jenis reservoirnya.
Hidrokarbon sendiri terdiri dari fasa cair (minyak bumi) maupun fasa gas, yang
tergantung pada kondisi (tekanan dan temperatur) reservoir. Perubahan kondisi
reservoir akan mengakibatkan perubahan fasa serta sifat fisik fluida reservoir.
Parameter karakteristik fluida reservoir yang akan dibahas pada sub-bab di bawah
ini yaitu kelarutan gas dalam minyak (Rs), faktor volume formasi reservoir (Bo),
faktor volume formasi gas (Bg), faktor volume formasi air (Bw), faktor volume
dua fasa (Bt), viskositas (μ), dan kompresibilitas fluida (Cf).

Mekanisme pendorong (Drive Mechanism) adalah tenaga yang dimiliki oleh


reservoir secara alamiah yang digunakan untuk mendorong minyak selama
produksi ke permukaan. Proses pendorongan akan terjadi bila energi produksinya
lebih besar dari seluruh energi yang hilang selama aliran fluida reservoir menuju
lubang bor. Drive Mechanism merupakan salah satu karakteristik reservoir. Setiap
reservoir mempunyai jenis dan tingkatan kekuatan driving mechanism yang
berbeda-beda.

1.2 Metode penghitungan

Dalam perhitungan cadangan minyak dan gas bumi pemilihan metode


perhitungan cadangannya berbeda-beda. Pemilihan ini bedasarkan pada tahap apa
proses cadangan itu sekarang, misalnya pada tahap eksplorasi akan berbeda
dengan tahap produksi maupun tahap abondenment. Metode perhitungan
cadangan ini antara lain analogi, volumetric, material balance, decline curve, dan
simulasi reservoir. Kurva penurunan produksi (decline curve) adalah suatu metoda
untuk mengetahui potensi hidrokarbon yang terkandung didalam suatu reservoir
(lapangan) hanya berdasarkan data produksi yang terdiri atas : laju produksi,
kumulatif produksi dan waktu produksi. Dengan demikian metoda penurunan
produksi (decline curve) ini akan dapat diterapkan apabila suatu lapangan telah
cukup lama diproduksikan.

Metode kurva penurunan produksi (decline curve) merupakan salah satu


cara untuk menghitung cadangan migas (ultimate recovery). Selain itu, metode ini
juga mempunyai keunggulan-keunggulan lainnya jika dibandingkan dengan
metode volumetric dan metode material balance. Adapun keunggulan-keunggulan
dari metode kurva penurunan produksi adalah sebagai berikut :

 Menentukan umur produksi (life time production) suatu lapangan migas.


 Memperkirakan laju produksi (production forecast) pada masa yang akan
datang.
 Menentukan sisa cadangan (remaining reserve) yang masih terkandung
setelah diproduksikan pada kurun waktu yang tertentu.

Secara umum decline dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu exponential decline,
hyperbolic decline, dan harmonic decline. Berdasarkan harga exponen decline-nya
atau lebih dikenal dengan “b”. Harga b berkisar 0 hingga 1. Jika harga b=0 maka
jenis kurvanya adalah exponential decline, jika harga (0≤b≤1) maka jenis kurva
disebut hyperbolic decline dan jika harga b=1 jenis kurvanya adalah harmonic
decline.
 Exponential decline
Exponential decline disebut juga dengan Geometric decline,
Semilog decline atau Constant Percentage decline mempunyai ciri khas
penurunan produksi pada suatu interval waktu tertentu sebanding dengan
laju produksinya (konstan).
Q=Qi x e (Ti-T)/a
Np= a (Qi-Q)

 Hyperbolic Decline
Hyperbolic decline adalah tipe kurva dimana harga loss ratio (a)
mengikuti deret hitung, sehingga turunan pertama loss ratio terhadap
waktu yaitu eksponen decline (b) mempunyai harga konstan atau relatif
konstan.

Q= Qi ( )

Np = Qi (a + Ti ) ln ( )

 Harmonic Decline Harmonic decline merupakan dimana harga eksponen


decline sama dengan satu (b=1).

Q = Qi ( ) -1/b

Np = [ -1 + )1-b ]

Keterangan:
Q = laju produksi
Np = kumulatif produksi minyak
Np = Gp =kumulatif produksi minyak
Qi = laju produksi data pertama yang digunakan
T = waktu produksi ke-T
Ti = waktu produksi data pertama yang digunakan
a = konstanta
b = konstanta loss-ratio

Berikut persamaan umum regresi linier dan uji statistik


1. Persamaan umum: Y= K1 + k2 x X
2. Konstanta k1

K1 =

3. Konstanta k2
K2 =

4. Konstanta korelasi (R)

R=

5. Konstanta determinasi (R) = (konstanta korelasi)2


6. Standar Deviasi (SD) untuk setiap data

SD = X 100%
Yakt = nilai variable terikat Y actual
Yreg = nilai variable terikat Y hasil regresi linier

7. Standar deviasi rata-rata (SDavg)

SDavg =

Berikut aplikasi regresi linier dalam metode decline curve

1. Hubungan antara laju produksi (Q) skala logaritma dengan waktu (T) skala
logaritma (lnQ vs lnT):
LnQ = k1 + k2 x lnT
Y = lnQ
X = lnT
2. Hubungan antara laju produksi (Q) skala logaritma dengan waktu (T) skala
logaritma (lnQ vs lnT)
lnQ = k1 + k2 x lnT
Y = lnQ
X = lnT
3. Hubungan antara kumulatif laju produksi (NP) skala logaritma dengan laju
produksi (Q) skala kartesian (NP vs Q)
Np = k1 + k2 x Q
Y = Np
X=Q
4. Hubungan antara kumulatif laju produksi (Np) skala logaritma dengan laju
produksi (Q) skala kartesian (lnNp vs Q):
lnNp = k1 + k2 x Q
Y = lnNp
X=Q
5. Hubungan antara kumulatif laju produksi (Np) skala logaritma dengan laju
produksi (Q) skala logaritma (lnNp vs lnQ)
lnNp = k1 + k2 x lnQ
Y = lnNp
X = ln

Tipe kurva penurunan produksi ditentukan sebelum melakukan perkiraan


jumlah cadangan sisa dan umur dari reservoir yang dikaji berproduksi sampai q
limit. Berdasarkan nilai b (eksponen decline). Tahap – tahap analisis jenis Decline
Curve sebagai berikut:

1. Tahap pengolahan data: seleksi data produksi yang menurun linier


(Persyaratan: R2 0,85 dan SDavg 5%)
1. Plot Q vs T
2. Ambil data produksi yang cenderung menurun linier dari hasil plot QvsT
3. Lakukan regresi linier data produksi (N) hasil langkah ke-2
4. Hitung R2 dan SDavg
a. Jika R2 0,85 dan SDavg 5% data produksi (N) tersebut dapat

langsung digunakan untuk analisis cadangan gas dan sisa


b. Jika tidak, keluarkan 1 (satu) data produksi yang menghasilkan nilai
SD tertinngi
c. Lakukan kembali regresi linier data produksi (N-1) seperti langkah ke-
2
d. Lakukan kembali regresi linier apabila data produksi (N-1) belum juga

menghasilkan R2 0,85 dan SDavg 5% dan SDavg 5% dengan

mengeluarkan kembali data yang menghasil SD tertinggi


e. Proses regresi linier berulang-ulang ini dilakukan sampai didapatkan

persyaratan R2 0,85 dan SDavg 5%

2. Tahap analisis decline curve.


1. Lakukan regresi linier untuk hubungan : lnQ vs T, lnQ vs lnT, Gp vs Q,
lnGp vs Q, lnGp vs lnQ.
2. Hitung : N,ƩX,ƩY, ƩX2, ƩXY dan ƩY2
3. Hitung k1, k2, R, R2, dan Sdavg
4. Tentukan jenis decline curve berdasarkan Sdavg terkecil

Dari jenis decline curve bisa di tentukan cadangan gas dan sisa dengan
menggunakan model perhitungan sebagai berikut
1. Exponential decline curve
Gp = k1 + k2 x Q
RR = k1 + k2 x Qe
∆RR = RR – Gp
2. Harmonic decline curve
lnGp = k1 + k2 x Q
Gp = Exp(k1 + k2 xQ)
RR = Exp(k1 + k2 x Qe)
3. Hyperbole decline curve
lnGp = k1 + k2 x lnQ
RR = Exp(k1 + k2 x lnQe)
Keterangan:
RR = cadangan gas
Qe = laju produksi gas pada kondisi economic limit
k1 dan k2 = konstanta
∆RR = sisa cadangan
Gp = kumulatif produksi terakhir

Untuk perhitungan umur cadangan bisa menggunakan perhitungan sebagai


berikut:

1. Jenis exponential decline curve


lnQ = k1 + k2 x T
T = (lnQe – k1) / k2
2. Jenis harmonic dan hyperbole decline curve
lnQ = k1 + k2 x lnT
T = Exp((lnQe – k1) / k2)

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang dilakukan dengan penentuan cadangan minyak sisa yang akan
dilakukan pada lapisan bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai
besarnya cadangan minyak sisa dan umur lapisan. Alasan penggunaan metode
decline curve dilakukan karena berdasarkan data produksi yang telah terjadi
penurunan laju produksi pada lapisan ini tanpa adanya pengurangan dan
penambahan jumlah sumur. Dalam penerapan kurva penurunan produksi
dilakukan pemilihan jenis kurva terlebih dahulu. Sehingga di dapatkan jenis kurva
lapisan untuk mendapatkan jumlah cadangan gas dan sisa lapangan beserta umur
produksi lapangan.

1) Tahap Analisis Jenis Decline Curve


Langkah pertama yang harus di lakukan yakni dengan melakukan regresi
linier untuk hubungan- hubungan sesuai yang telah di jelaskan pada dasar teori
metode perhitungan. Hasil dari perhitungan dapat diketahui pada tabel hasil
perhitungan lampiran 1 dan lampiran 3. Dari hasil perhitungan regresi tersebut
didapatkan tabel seperti berikut.

Jenis kurva K1 K2 R R2 SDvag


(%)
Exponential
lnQ vs T 11,3610 -0,0110479 -0,9892 0,9785 1,9058
Np vs Q 448724,3209 -2,5917331 -0,9873 0,9748 0,3049
Harmonic
lnQ vs lnT 16,8011 -1,4155073 -0,9921 0,9844 1,7215
lnGp vs Q 13,0231 -6,605E-06 -0,9884 0,9769 0,2882
Hyperbole
lnQ vs lnT 16,8011 -1,4155073 -0,9921 0,9844 1,7215
lnGp vs lnQ 14,2934 -0,14186 -0,9921 0,9843 0,2689

Dari tabel di atas dapat di tentukan bahwa jenis kurva nya adalah
Hyperbole Decline Curve karena diantara ketiga jenis kurva yang ada, jenis ini
mempunyai nilai Sdvag terkecil.

1. Tahap Analisis Cadangan Gas (RR), Sisa (∆RR), beserta Umur Produksi.
Karena telah di tentukan jenis kurvanya adalah hyperbole curve dilakukan
perhitungan sebagai berikut (diketahui Qe = 25 bopd).
 RR = Exp( 14,2934 + -0,14186 x ln25)
= 1.021.498
Maka jumlah cadangan gas yang ada sejumlah 1.021.498 STB
 ∆RR = 1.021.498 – 5.325.600
= - -4.304.102
Maka cadangan sisa yang ada sejumlah -4.304.102 STB
 T = Exp((ln25 – 16,8011) / -1,4155073)
= 14.696
Maka umur produksi nya adalah selama 14.969 bulan.

BAB III
KESIMPULAN

1. Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa jumlah cadangan gas
dan sisa lapangan TP pada kondisi economic limit sebesar 5000 MSCF/D
adalah sebesar 1.021.498 STB dan -4.304.102 STB berurutan.
2. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa umur produksi dari lapangan TP
yakni selama 14.969 bulan.
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. TABEL PERHITUNGAN REGRESI LINIER


LAMPIRAN 2. GRAFIK Qg VS Gp
TUGAS TEKNIK RESERVOIR
Dibuat sebagai Tugas Mata Kuliah Teknik Reservoir pada
Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh:

FHENY FITRIA 03021281621042

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIIWIJAYA

2019

Anda mungkin juga menyukai