Anda di halaman 1dari 5

Judul jurnal: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Penerapan K3 pada Tenaga

Kesehatan di RSIA Permata Sarana Husada Periode Februari 2015

Nama Penulis: Novi Ernawati, Hj. Nurlelawati

Tahun Terbit: Maret 2017

Subjek Penelitian: Sikap, Pengetahuan, Masa Kerja, Pendidikan, dan motivasi tenaga kesehatan serta
sarana dan prasarana (APD)pada para pekerja RSIA terhadap pelaksanaan penerapaan K3 di rumah
sakit.

Kesimpulan: bahwa dalam penerapan K3 di RSIA Permata Sarana Husada terbukti dari 98 responden
didapatkan 68 responden (69,4%) pelaksanaan K3 nya kurang baik. Dari variabel sikap respondwn
yang tidak baik diperoleh sebanyak 90 responden (91,8%). Dari variabel pengetahuan responden
yang kurang baik diperoleh sebanyak 91 respinden (92,9%). Masa kerja responden dwngan masa
kerja baru sebanayak 65 responden (66,3%), dan sebanyak 33 responden (33,7%) dengan masa kerja
lama. Pendidikan responden sebanyak 59 responden 59 responden (60,2%) berpendidikan tinggi.
Responden yang memiliki motivasi tinggi sebanayak 50 responden (51,0%) responden yang
menggunakan APD sebanayak 36 orang (36,7%) dan sebanyak 62 responden (63,3%) tidak
menggunakan APD.

Dan dari analisa bivariat variabel yang memiliki hubungan dengan pelaksanaan penerapan K3di RSIA
Permata Sarana Husada adalah variabel sikap dengan P value 0,01, motivasi dengan P value 0,035,
dan sarana dan prasarana APD P value 0,001. Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara
antara sikap dengan pelaksanaan K3, ada hubungan antara motivasi dengan pelaksanaan K3, ada
hubungan antara penggunaan APD dengan pelaksanaan K3.
Judul jurnal: Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Pelatihan dan Kerja Tim Terhadap Kinerja
Tenaga Medis di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

Nama Penulis: Rahman Hasibuan

Tahun Terbit: Agustus 2017

Subjek Penelitian: Tenaga Medis di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

Kesimpulan:

 Variabel Kesehatan dan Keselamatan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja tenaga medis dimana diperoleh angka t hitung K3 ( 2.903) > dari t hitung tabel 1,994
dengan taraf signifikasi hasil sebesar 0,05 sama dengan 0,05
 Variabel pelatihan berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kinerja tenaga medis dimana
diperoleh angka t hitung pelatihan 2.976 > dari t tabel 1,994 dwngan taraf signifikasi hasil
sebesar 0,04 tersebut < 0.05
 Variabel kerja tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja tenaga medis dimana
diperoleh angka t hitung kerja tim 5,974 > dari t tabel 1,944 dengan taraf signifikasi hasil
sebesar 0,00 tersebut < 0.05
 Dari hasil penelitian hasil penelitian dapat diambil lesimpulan bahwa Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja, Pelatihan dan Kerja Tim juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Judul Jurnal: Analisa Komitmen Manajemen Rumah Sakit (RS) Terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) pada RS Prima Medika Pemalang

Nama Penulis: Azza Ivana, Baju Widjasena, Siswi Jayanti

Tahun Terbit: Januari 2014

Subjek Penelitian: Karyawan RS

Kesimpulan: Pengerahuan karyawan RS tentang pengertian serta manfaat K3RS sudah cukup baik,
akanbtetapi pengetahuan karyawan RS belum mengetahui semua peraturan yang digunakan RS,
struktur organisasi K3 belum ada karena belum terbentuk, namun pihak manajemen RS sudah
mempunyai orang yang menangani masalah itu yaitu HRD dan Direktur RS. Namun pihak manajemen
sudah menyediakan fasilitas yang terkait tentang K3, akan tetapi fasilitas yang diberikan belum
lengkap, fasilitas diberikan sesuai dwngan anggaran RS tentang K3. Sarana prasarana atau fasilitas RS
terkait K3 yang diberikan belum lengkap, fasilitas yang sudah disediakan oleh rumah sakit berupa
alat pelindung diri, pengelolaan limbah cair, pemisahan limbah medis dan non medis, sistem
komunikasi menggunakan line telf, safety sign, pengawasan terhadap peralatan yang digunakan,
format pelaporan insiden, ketidaksesuaian dan identifikasi sumber bahaya. Sedangkan untuk fasilitas
yang belum terpenuhi yaitu berkaitan dwngan struktur organisasi K3 yang rencananya akan dibuat,
sistem komunikasi tanggap darurat dengan menggunakan alrm juga belum terpasang dan
rencananya akan dipasang bersamaan dwngan adanya tim K3RS , Sedangkan untuk prosedur
informasi K3 pada RS belum ada dan rencananya akan dibuat tentang K3RS beraamaan dwngan tim
K3RS. Fasilitas akan dilengkapi seauai anggaran yang sudah dianggarkan untuk kegiatan yang
berhubungan dengan K3.
Judul Jurnal: Improving the implementation of patient safety by nursing students using nursing
instructors trained in the use of quality circles

Nama Penulis: Linda Wieke Nobvianty, Hanny Handiyani and Dewi Gayatri

Tahun Terbit: 2018

Sunjek penelitian Nursing Students

Kesimpulan: Penerapan QCs untuk instruktur perawat klinis secara signifikan meningkatkan
penerapan keamanan pasien dari mahasiswa keperawatan, khususnya keterampilan. Saran dan
rekomendasi dari penelitian ini adalah bahwa rumah sakit hendaknya menggunakan hasil riset ini
untuk merumuskan kebijakan dan prosedur untuk klinik pelatihan untuk meningkatkan keselamatan
pasien oleh para siswa perawatan. hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam
perilaku mahasiswa keperawatan terhadap masalah keselamatan pasien (p. <0,001: a. = 0,05).
penerapan lingkaran kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keselamatan pasien. Oleh
karena itu, direkomendasikan untuk menerapkan kualitas sebagai teknik pemecahan masalah untuk
mengoptimalkan keselamatan pasien.
Penilaian budaya aman adalah alat baru dalam pengembangan keamanan pasien. Alat-alat ini dapat
digunakan untuk mengukur kondisi-kondisi organisasi yang mengarah pada peristiwa dan bahaya
yang merugikan, dan untuk mengembangkan serta mengevaluasi intervensi perbaikan keamanan
dalam organisasi kesehatan. Mereka menyediakan sebuah metrik yang merupakan pemahaman
yang mutlak tentang "cara kita melakukan hal-hal di sekitar sini" dapat dibuat dan tersedia sebagai
masukan untuk perubahan.

Organisasi kesehatan hanya mulai bekerja dengan alat-alat penilaian budaya dan dengan konsep
budaya keselamatan itu sendiri. Masih banyak yang perlu dipelajari mengenai perubahan budaya
dan pemeliharaan kesehatan serta peralatan yang dapat digunakan dalam upaya perubahan ini.
Banyak yang masih dapat ditemukan mengenai cara menggunakan data budaya dalam kombinasi
dengan sumber-sumber lain informasi mengenai perbaikan keamanan pasien dalam konteks
organisasi yang berbeda. Seperti peralatan perbaikan keamanan lainnya yang baru, ada ruang untuk
perkembangan lebih lanjut di beberapa bidang: akumulasi bukti tentang validitas alat-alat ini, belajar
bagaimana memulai dan mempertahankan perubahan budaya keselamatan, dan menemukan Cara
menggunakan data budaya dalam kombinasi dengan sumber-sumber lain informasi tentang
keselamatan pasien.

Sebagai organisasi kesehatan yang bereksperimen dengan upaya-upaya untuk meningkatkan


keamanan pasien termasuk penggunaan budaya untuk menilai alat-alat, pemahaman akan kegunaan
dari perspektif kebudayaan akan tumbuh juga. Sementara beberapa bukti tersedia pada keabsahan
beberapa alat budaya, basis bukti ini harus diperluas. Hubungan antara berbagai ukuran budaya dan
hasil akhir seperti kualitas perawatan dan keselamatan pasien harus ditunjukkan lebih lanjut. Selain
itu, industri membutuhkan lebih banyak contoh dari organisasi yang telah mempelajari kebudayaan
dan berhasil menggunakan data untuk memulai perubahan.

Bimbingan dalam tulisan suci mengenai bagaimana menciptakan perubahan budaya masih terbatas,
meskipun ada konsensus terkini mengenai beberapa atribut budaya yang berkontribusi terhadap
keselamatan pasien seperti kerja tim, dukungan kepemimpinan, dan komunikasi. Kemungkinan
besar, ada banyak jalan untuk mencapai budaya keselamatan yang positif. Konsep yang sama dalam
teori sistem," yang berlaku untuk pemahaman kita tentang budaya keamanan, menegaskan bahwa
keadaan akhir sebuah sistem mungkin dicapai dari kondisi awal yang berbeda dan dengan cara yang
berbeda. Oleh karena itu, sebuah organisasi dengan seperangkat atribut budaya tertentu dapat
berhasil dalam meningkatkan keamanan pasien, sementara organisasi lain dengan seperangkat
atribut budaya yang berbeda juga dapat berpotensi mencapai tingkat keberhasilan yang sama.

Sementara surat kabar ini jelas menganjurkan advokasi kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai