Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

RHEUMATOID ARTHRITIS

Disusun Oleh: Kelompok 6


1. Rizka Wigati
2. Isti Hanah
3. Mangesti Tri Handayani
4. Qishti Amaliyah
5. Alfath Faizal

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

Jl. Cut Nyak Dien Kalisapu, Slawi- Kab. Tegal

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas 1 Keperawatan keluarga yang berjudul
“ASUHAN KEPEAWATAN KELUARGA DENGAN RHEUMATOID ARTHRITIS” dengan
tepat waktu tanpa halangan suatu apapun. Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan
dan informasi kepada pembaca. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Susi Muryanti,MNS sebagai dosen pembimbing
3. Pihak lain yang telah mendukung sehingga terselesaikannya makalah ini.
Bagaimanapun penulis telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya,
namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis
harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Mudah-mudahan sedikit yang penulis
sumbangkan ini akan menjadi ilmu yang bermanfaat.

Slawi, April 2018

Penulis
A. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS UMUM KELUARGA

a. Identitas Kepala Keluarga :

Nama : Tn.A Pendidikan : SMA

mur : 25 Tahun Pekerjaan : Buruh Pabrik

Agama : Islam Alamat : Kalisapu

Suku : Jawa Telp : 085740032156

b. Komposisi Keluarga
No. Nama L/P Umur Hub.Klg Pekerjaan Pendidikan
1. Ny.T L 68 tahun Mertua Pensiunan SD
2. Ny. R P 25 tahun Istri Ibu rumah tangga SMA
3. Tn. A L 25 tahun KK Buruh Pabrik SMA
4. An.Z L 5 tahun anak Pelajar TK

c. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki meninggal -- - - - - -: tinggal serumah

: Perempuan meninggal

: perempuan

: laki-laki
d. Type Keluarga
Keluarga Tn. A merupakan keluarga besar ( The extended family) yang terdiri dari anak,
istri dan mertua. Terkadang Ny.T merasa istirahatnya terganggu karena aktivitas bermain
yang dilakukan cucu beserta teman-temannya.

e. Suku Bangsa
Tn. A menyatakan bahwa keluarganya merupakan suku jawa dan tinggal di lingkungan
orang-orang yang bersuku jawa. Tn.A berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan bahasia
Indonesia baik antara anggota keluarga maupun kelurga sekitar.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Semua anggota keluarga Tn. A beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai
keyakinan baik di rumah maupun di masjid. Tn.A dan keluarga biasanya melaksanakan
ibadah sholat di masjid dan aktif mengikuti kegiatan keagamaan di kampungnya seperti
acara pengajian, syukuran dan tahlilan. Namun, setelah Ny. T mengalami rematik ia
hanya beribadah di rumah saja.
g. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Anggota keluarga Tn.A yang mencari nafkah adalah dirinya sendiri. penghasilan keluarga
± Rp. 1.150.000 perbulan yang diperoleh dari hasil pensiunan Ny. T sebesar Rp. 400.000
dan hasil kerja Tn. A sebagai buruh pabrik sebesar Rp. 750.000. Sedangkan Ny. S tidak
menghasilkan uang karena hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tn.A memelihara
ternak berupa ayam sebanyak 7 ekor. Harta benda yang dimiliki berupa satu sepeda
motor, satu buah sepeda, perabotan rumah,dan barang-barang elektronik seperti
TV,radio,dan lemari es. Pengeluaran perbulan untuk keperluan makan sekitar ± Rp.
700.000,- dan sisanya untuk keperluan lain –lain seperti membayar listrik, kebutuhan
anak sekolah.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga setiap hari mereka menonton TV bersama-sama, dan
semua berkumpul menonton TV ketika malam hari. Kadang mereka berkumpul bersama
tetangga atau saudara dekat untuk berbincang-bincang bersama. Jika memiliki tabungan
cukup dan kesehatan yang mendukung mereka berwisata ke tempat rekreasi terdekat.
II. RIWYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.A saat ini adalah keluarga kelahiran anak pertama
(child bearing family) yang memiliki seorang anak dengan umur 5 tahun.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.

c. Riwayat kesehatan keluarga inti


No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Kesehatan Tindakan
Kesehatan yang telah
dilkukan
1 Ny.T 68 tahun 60 kg Kaki terasa BCG,Polio,DPT Beberapa bulan ini sering Minum
linu obat
merasa linu di persendian
warung
kakinya sehingga kaku khusus
rematik.
untuk berjalan, ketika
bangun pagi kakinya
merasa senut-senut
(nyeri) dan berat untuk
berjalan. Ny.T
mengatakan pernah
hampir jatuh karena
kakinya merasa tidak
kuat menopang
badannya.
2 Ny. R 25 tahun 47 kg Tidak ada BCG,Polio, Tidak memiliki masalah Tidak ada
keluhan DPT,HB,Campa kesehatan
k
3 Tn. A 25 tahun 55 kg Tidak ada BCG,Polio, Tidak memiliki masalah Tidak ada
keluhan DPT,HB,Campa kesehatan
k
4 An.Z 5 tahun 25 kg Tidak ada BCG,Polio, Tidak memiliki masalah Tidak ada
keluhan DPT,HB,Campa kesehatan
k

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Ny.T pernah melakukan pemeriksaan di pukesmas terdekat ketika linu di sendi yang
tidak tertahankan. Namun, setelah meminum obat tidak ada perubahan sama sekali.
Untuk menekan biaya pengobatan Ny.T lebih memilih mengomsumsi obat warung untuk
mengurangi rasa sakitnya.
e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny.T mengatakan suaminya meninggal dunia karena penyakit kanker prostat. Ny. R
(anak dari Ny. T) mengatakan Ayah mertuanya memiliki riwayat diabetes.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik rumah
Rumah Tn. A merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang ± 10 meter dan lebar
7 meter. Di rumah tersebut terdapat :
1. Kamar tidur ( terdapat 3 kamar tidur, 1 kamar tidur berada di depan samping ruang
tamu, 2 kamar tidur berada di samping ruang keluarga ).
2. Kamar kosong ( 3 kamar kosong. Model rumah Tn. A adalah model rumah jaman
dahulu yang banyak terdapat kamar-kamar yang jarang digunakan dan biasanya kamar
tersebut digunakan untuk menaruh barang-barang yang tidak terpakai).
3. Ruang tamu berukuran 3x3 meter, Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat perabotan
4. Ruang makan Tn. A biasanya bergabung dengan ruang keluarga atau ruang menonton
TV.
5. Kamar mandi bergabung dengan WC berjumlah 2.
Lantai rumah Tn.A terbuat dari semen, kecuali dapur lantainya masih berupa tanah,
Lantai dapur tampak licin dan lembab. Atap rumah dari genting. Ventilasi ada beberapa
yaitu : di ruang tamu ada jendela, di ruang keluarga, di 2 kamar tidur dan 2 kamar kosong,
serta dapur. Ventilasi masih terlalu sempit, < 10 m luas lantai. Kamar tamu ada sebuah
lampu neon 20 watt, ruang keluarga terdapat bola lampu 15 watt, masing–masing kamar dan
dapur terdapat lampu pijar 10 watt.

Sumber air keluarga berasal dari sumur gali yang telah dipasang pompa air, kualitas air
tergantung musim, pada musim hujan warna air keruh kekuning-kuningan, pada musin
kemarau warna air agak bening, kadang-kadang air agak berbau. Sumber air minum
keluarga menggunakan air sumur yang ditampung dan diendapkan dalam tong. Jarak
septictank dengan sumur ± 8 meter. Keluarga mengatakan membuang air limbah keluarga
langsung ke kolam dibelakang rumah dengan membuat saluran yang menuju ke kolam
penampungan. Untuk pembuangan sampah dilakukan penampungan dulu di ember sampah
kemudian di pindah dan di bakar di dalam lubang di samping rumah. Untuk sarana
penerangan keluarga Tn. A menggunakan listrik semuanya. Di belakang rumah terdapat
kolam penampungan limbah keluarga beserta ikan lele peliharaan, dan terdapat kandang
ayam.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Rumah Tn. A berada di wilayah kelurahan yang mayoritas penduduk sekitarnya adalah
petani. Sarana jalan tersebut belum diaspal. Sarana kesehatan di lingkungan tersebut berupa
bidan desa. Di dekat rumah Tn. A ± 7 meter terdapat masjid. Tetangga Tn. A mayoritas
beragama islam serya memiliki sifat kebersamaan serta menganut adat jawa, misalnya
selamatan, yasinan setiap malam jum’at, dll. Jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan
biasanya diumumkan melalui pengeras suara yang ada di musholla atau mesjid.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A jarang bepergian ke tempat-tempat yang jauh. Kegiatan rutin keluarga Tn. A
adalah pergi ke sawah untuk sekedar melihat-lihat, sawah tersebut tidak jauh dari rumahnya
(sekitar 1 km), aktivitas lainnya menonton TV dan mengikuti kegiatan keagamaan. Tempat
tinggal keluarga juga tidak berpindah – pindah. Keluarga Tn.A yang lain berada di sekitar
tempat tinggalnya (masih satu desa).
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. A mengatakan setiap hari raya semua anak-anak dan keluarga Tn. A berkumpul
di rumah. Saudara-saudara Tn. A yang berada di sekitar rumah sering datang berkunjung. Tn.
A dan keluarganya kecuali Ny.T rutin mengikuti kegiatan, seperti pengajian.
e. System pendukung keluarga
Tn. A memiliki keluarga yang berada di sekitar rumahnya sehingga sewaktu-waktu dapat
dimintai bantuan. Tn. A memiliki ASKES. Jika sakit biasanya keluarga Tn. A dibawa ke
Bidan, dan jika perlu rujukan ke Puskesmas yang berjarak 5 meter dari rumah.
Kadang ayam
U
Kamar Kamar Kamar
Ruang
kosong kosong kosong B T
keluarga

Kamar
kosong
Ruang
Kamar Ruang tamu makan dan
kosong masak
Kamar 1

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola Komunikasi Keluarga
keluarga Tn. A dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa dan bahasa Indonesia.
Komunikasi antar anggota lancar dan tidak ada konflik dalam keluarga. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap malam ketika menonton TV, keluarga bertukar
pendapat dan menceritakan hal-hal yang terjadi dalam keluarga.
b. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam keluarga, Tn. A adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah karena Tn. A
dianggap sebagai kepala keluarga.Namun,Ny.T sebagai orang tertua dikeluarga tersebut
secara tidak langsung juga ikut serta dalam mengambil keputusan. Karena Tn.A sering
meminta pendapat Ny.T. keluarga Tn.A sangat menyayangi dan menghargai Ny.T, apabila
Ny. T sakit keluarga langsung mengantarkannya berobat.

c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )


 Tn. A berperan sebagai kepala keluarga, anak (menantu), suami, dan bapak. Ny. R
berperan sebagai anak, istri, dan ibu.
 An. Z berperan sebagai anak, An. A belum menyadari dan menjalankan perannya karena
masih kecil.
 Ny. T berperan sebagai ibu dan nenek. Ny.T juga sering mengasuh cucunya jika kedua
anaknya sibuk atau ada keperluan
d. Nilai Dan Norma Keluarga
Tn. A mengatakan ia terbiasa menanamkan pada anak-anaknya sikap hormat-menghormati
dan menyayangi antar keluarga dan dengan tetangga. Keluarga Tn. A menganut agama
Islam, dalam kehidupan keseharian menggunakan keyakinan sesuai syariat islam. Keluarga
Tn. A menganut norma atau adat yang ada di lingkungan sekitar misalnya takziah atau
menjenguk tetangga yang sakit. Disamping itu keluarga menganut kebudayaan Jawa, norma
yang dianut juga kebudayaan jawa. Dalam kebiasaan keluarga Tn. A tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. A mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota keluarga,
saling menyayangi, dan menghormati. Keluarga Tn. A sangat harmonis, rukun dan tentram.
Apabila ada anggota yang membutuhkan atau sakit maka keluarga yang lain berusaha
membantu.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn. A mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan dengan baik. keluarga Tn.
A menganut kebudayaan jawa. Keluarga Tn. A berusaha untuk tetap memenuhi aturan yang
ada keluarga, misalnya saling menghormati dan menghargai. Keluarga juga mengatakan
mengikuti norma yang ada di masyarakat sekitar, sehingga dapat menyesuiakan dan
berhubungan baik dengan para tetangga atau masyarakat sekitar. Terkadang Keluarga Tn.A
juga mengikuti baksos di kampungnya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
 Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui penyakit di keluarganya tetapi tidak mengetahui sama
sekali apa penyebabnya. Keluarga Tn. A mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang
tanda dan gejala, serta tidak mengetahui apa-apa saja yang harus dihindari untuk
mencegah terjadinya penyakit pada Ny.T.
 Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan linu pada sendi kaki yang diderita oleh Ny. T merupakan sakit
yang biasa diderita oleh orang tua. Keluarga terus mengingatkan kepada Ny. T untuk
tidak banyak melakukan aktivitas dan beristirahat saja.
 Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah mengerokinnya dan jika
sakitnya berlarut segera dibawa ke Bidan atau ke Puskesmas terdekat.
 Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mengatakan tiap hari selalu membersihkan lingkungan rumahnya (menyapu,
mengepel), sistem pembuangan limbah keluarga langsung ke saluran kolam di belakang
rumah, pembuangan sampah ditampung sementara di ember sampah kemudian di bakar
di lubang pembakaran setiap dua hari sekali.
 Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat
Keluarga Tn. A mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke Bidan, dan
jika perlu rujukan dibawa ke Puskesmas terdekat. Ny.T seringkali tidak mau dibawa ke
pelayanan kesehatan kecuali benar-benar dirasa parah.
d. Fungsi reproduksi
Tn.A memiliki 1 orang anak yang bermur 5 tahun. Tn.A ingin memliki satu orang anak
lagi .Ny. R menggunakan alat kontrasepsi berupa pil untuk mengatur jarak anak selanjutnya.
e. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. A termasuk keluarga yang berkecukupan, hal ini dapat dilihat dari penghasilan
keluarga tiap bulannya sekitar Rp.1.150.000/perbulan. Keluarga Tn. A dapat memenuhi
setiap kebutuhan sandang, pangan dan papan walaupun dengan kapasitas seadanya. Untuk
memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Tn.A menanam sayur di tepi sawah yang dikelola
olehnya. Jika ingin makan lauk-pauk, Tn. A biasa memancing ikan bersama kawan-
kawannya di sungai dekat rumah

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor Jangka Pendek
Keluarga Tn.A mengatakan pernah mengalami stres ketika suami Ny.T meninggal dunia
karena kanker prostat, namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena keluarga sudah
mengikhlaskannya. Hal-hal lain yang menimbulkan stress dalam keluarga segera dapat
diatasi.
b. Stresor jangka panjang
Keluarga Tn.A mengatakan hampir tidak pernah mengalami stres baik itu stes jangka
panjang ( > 6 bulan ).
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Pemecahan masalah dalam keluarga Tn. A biasanya dengan cara musyawarah antar anggota
keluarga, kadang juga melibatkan anaknya. Dalam menentukan pengobatan yang harus
dijalani salah satu anggota keluarga, Tn. A pengambil keputusan karena Tn. A yang dianggap
mampu dan memiliki fisik yang kuat.
d. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn.A biasanya mengkonsentrasikan pada
bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Sehingga keluarga tidak terganggu dalam
melakukan pekerjaan keseharian.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Keluarga Tn.A selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Setiap hari
keluaraga Tn.A mewajibkan adanya sayuran hijau dan ikan. Jika untuk membeli tidak
memiliki biaya yang cukup keluarga Tn.A mencari kangkung liar di sawah dan memancing
untuk mendapat ikan.

VIII. HARAPAN KELUARGA


Keluarga sangat berharap agar masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga dapat
teratasi atas bantuan dari pertugas kesehatan.
IX. PEMERIKSAAN FISIK
No Pemeriksaan Fisik Ny.T (nenek) Tn.A (Bapak) Ny.R (Ibu) An.Z (anak)
.
1 TTV TD: 135/90 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 100/90 mmHg TD: 100/80 mmHg
R: 15x/menit R: 20x/menit R: 16x/menit N: R: 15x/menit
N: 83x/menit N: 87x/menit 72x/menit S: 37oC N: 87x/menit
S: 37,5oC S: 37oC S: 37oC
2 Kondisi umum Kesadaran kompos Kesadaran kompos Kesadaran kompos Kesadaran kompos
mentis mentis mentis mentis
Kondisi umum baik Kondisi umum baik Kondisi umum baik Kondisi umum baik
3 Kepala  Rambut  Rambut hitam •  Rambut hitam •  Rambut hitam
sebagian putih  Mata  Mata  Mata konjungtiva
 Mata konjungtiva tidak konjungtiva tidak anemis,
konjungtiva anemis, tidak anemis,  penglihatan jelas
tidak anemis,  penglihatan jelas  penglihatan  Hidung tidak ada
 penglihatan  Hidung tidak ada jelas sumbatan
sedikit rabun sumbatan •  Hidung tidak  Telinga bersih,
dekat  Telinga bersih, ada sumbatan pendengaran baik
 Hidung tidak pendengaran  Telinga bersih,  Bibir lembab
ada sumbatan baik pendengaran  Mulut tidak ada
 Telinga bersih,  Bibir lembab baik kelainan
pendengaran  Mulut tidak ada  Bibir lembab  Lidah merah muda,
baik kelainan  Mulut tidak ada permukaan
 Bibir sedikit  Lidah merah kelainan berbintik
kering muda,  Lidah merah  Gigi bersih
 Mulut tidak ada permukaan muda,
kelainan berbintik permukaan
 Lidah merah  Gigi bersih berbintik
muda,  Gigi bersi
permukaan
berbintik
 Gigi
kekuningan
4 Leher  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid
 Teraba denyut  Teraba denyut  Teraba denyut  Teraba denyut
vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis
 Tidak terlihat  Tidak terlihat  Tidak terlihat  Tidak terlihat
adanya adanya adanya adanya
peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan
tekanan vena tekanan vena tekanan vena tekanan vena
jugularis jugularis jugularis jugularis
5 Dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada
terlihat simetris terlihat simetris terlihat simetris terlihat simetris
 Suara jantung  Suara jantung S1  Suara jantung  Suara jantung S1
S1 dan S2, dan S2, murmur S1 dan S2, dan S2, murmur (-)
murmur (-) (-) murmur (-)  Suara napas
 Suara napas  Suara napas  Suara napas vesikuler, ronchi
vesikuler, vesikuler, ronchi vesikuler, (-), wheezing (-)
ronchi (-), (-), wheezing (-) ronchi (-),
wheezing (-) wheezing (-)
6 Abdomen Bentuk datar Bentuk datar Bentuk datar Bentuk datar
Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus 10x/menit
10x/menit 12x/menit 12x/menit
7 Ekstermitas Simetris atas bawah Simetris atas bawah Simetris atas bawah Simetris atas bawah
Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot
44 55 55 55
33 55 55 55
8 Integumen  Sawo matang  Sawo matang  Sawo matang  Sawo matang
 Turgor kulit  Turgor kulit baik  Turgor kulit  Turgor kulit baik
kurang baik  CRT <2 detik baik  CRT <2 detik
 CRT 3 detik  kuku pendek  CRT <2 detik  kuku pendek
 kuku pendek bersih  kuku pendek bersih
tidak bersih bersih
9 Kognitif Fungsi intelektual - - -
Afektif sedang, tidak ada
Fungsional keruskan kognitif,
Sosial Pengkajian
fungsional E
,pengkajian social
skor 5

ANALISA DATA

No Tgl Data Problem Etiologi Tt


1 21-04-2018 DS : Resiko jatuh (00155) Rheumatoid arthritis,
 Ny .T mengatakan sering lantai yang licin
mengatakan sering linu
dipersendian kakinya
sehingga kaku untuk
berjalan
 Ny .T mengatakan ketika
bangun pagi kakinya merasa
senut-senut (nyeri) dan berat
untuk berjalan
 Ny .T mengatakan pernah
hampir jatuh karena kakinya
merasa tidak kuat
menompang badannya
DO :
 TD: 135/90 mmHg
 R: 15x/menit
 N: 83x/menit
 S: 37,5oC
 kekuatan otot
55
33
 Skala nyeri 6
 Lantai tanah di dapur tampak
licin dan lembab
2 21-04-2018 DS : Ketidakefektifan Kurang pengetahuan
 Keluarga mengatakan manajemen kesehatan
mengetahui penyakit di keluarga (00080)
keluarganya tetapi tidak
mengetahui penyebabnya.
 Keluarga Ny.T hanya
mengetahui sedikit tentang
tanda gejala, serta tidak
mengetahui apa-apa saja
yang harus dihindari untuk
mencegah terjadinya
penyakit pada Ny.T
 Jika ada keluarga yang sakit
hal pertama yang dilakukan
adalah mengeroinya dan jika
sakit berlarut di bawa ke
bidan atau ke pukesmas
terdekat.
DO:
 Keluarga tidak mampu
menjawab pertanyaan
tentang pengertian
penyakit,pencegahan,
perawatan dan
pengobatannya
 Keluarga tidak mampu
menyiapkan lingkungan
dengan baik seperti lantai
licin dan penerangan kurang
3 21-04-2018 DS: Nyeri Akut (00132) Rhematoid arthritis
 Ny.T mengatakan nyeri
akibat penyakit yang
dideritnya
 Ny .T mengatakan sering
mengatakan sering linu
dipersendian kakinya
sehingga kaku untuk
berjalan
 Ny .T mengatakan ketika
bangun pagi kakinya merasa
senut-senut (nyeri) dan berat
untuk berjalan
 Ny .T mengatakan pernah
hampir jatuh karena kakinya
merasa tidak kuat
menompang badannya
DO:
 Skala nyeri 6
 klien tampak perlahan-lahan
saat berjalan karena menahan
nyeri

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH


1. Resiko jatuh (00155) b.d rheumatoid arthritis, lantai yang licin
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 1 2/3 x1 Ny.T dan keluarga mengetahui
 Tidak/kurang sehat 3 =2/3 bahwa Ny.T memiliki penyakit linu
 Ancaman 2 pada kakinya dan pernah hampir

 Krisis 1 jatuh
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2 ½ x2 =1 keluarga mengatakan Ny.T sering
 Mudah 2 tidak mau diajak ke tempat pelayanan
 Sebagian 1 kesehatan, kecuali benar-benar

 Tidak dapat 0 parah.Ny.T masih dapat beraktifitas


sehingga sering tidak mau dibantu
dalam beraktivitas.
3 Potensial masalah untuk dicegah 1 3/3 x 1 keluarga mengatkan Ny.T tidak
 Tinggi 3 =1 banyak melakukan banyak aktivitas
 Cukup 2 dan banyak beristirahatmakan

 Rendah 1 penyakit Ny.T dapat diminimalisir


4 Menonjol masalah 1 0/2 x Keluarga mengatakan hanya sat
 Masalah berat, harus segera 2 1=0 kaliNy.T pernah hampir jatuh dan
ditangani sudah bisa menyeimbangkan
 Ada masalah, tapi tidak perlu 1 tubuhnya untuk berjalan walaupun
segera ditangani lambat.
 Masalah tidak dirasakan 0
TOTAL 2 2/3

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga (00080) b.d. kurang pengetahuan


No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 1 2/3x Ny.T mengatakan sering merasa linu
 Tidak/kurang sehat 3 1=2/3 di persendian kakinya sehingga kaku
 Ancaman 2 untuk berjalan.ketika bangun pagi

 Krisis 1 kakinya terasasenut-senut dan pernah


hampir jatuh tidak kuat menopang
badannya.
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2 2/2x2 =1 Keluarga Ny.T mengatakan jika ada
 Mudah 2 anggota keluarga yang sakit hal
 Sebagian 1 pertama yang dilakukan adalah

 Tidak dapat 0 mengerokinya, jila berlart maka


dibawa ke bidan / pukesmas.
3 Potensial masalah untuk dicegah 1 2/3 x 1 Ny.T mengatakan sudah mengurangi
 Tinggi 3 =2/3 aktivitasnyaagar penyakitnya tidak
 Cukup 2 bertambah parahnamun belum tau

 Rendah 1 makanan apa yang harus dihindari.


4 Menonjol masalah 1 2/2 x Ny.T mengatakan mengganggu
 Masalah berat, harus segera 2 1=1 aktivitasnya gerakannya sehingga
ditangani menyusahkan keluarga yang lain
 Ada masalah, tapi tidak perlu 1
segera ditangani
 Masalah tidak dirasakan 0
TOTAL 3 4/3

3. Nyeri akut (00132) b.d. rhematoid arthritis


No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 1 3/3 x1 Ny.T mengatakan ketika bangun
3 =1 pagi kakinya merasa senut-senut
 Tidak/kurang sehat 2 (nyeri ) dan berat untuk berjalan.
 Ancaman 1

 Krisis
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2 ½ x2 =1 Ny.T mengatakan nyerinya ketika
 Mudah 2 bangun pagi tidak hilang-hilang
 Sebagian 1 pdahal sudah minum obat dari

 Tidak dapat 0 warung, keluarga mengatakan Ny.T


sering tidak mau diajak ke tempat
pelayanan kesehatan kecuali benar-
benar parah.
3 Potensial masalah untuk dicegah 1 3/3 x 1 Ny.T mengatakan sakitnya
 Tinggi 3 =1 tidakbertambah parah jika banyak
 Cukup 2 istirahat

 Rendah 1
4 Menonjol masalah 1 2/2 x Ny.T mengatakan sakitnya
 Masalah berat, harus segera 2 1=1 mengganggu aktivitasnya, kadang
ditangani tidak tahan dengan rasa senut-
 Ada masalah, tapi tidak perlu 1 senutnya
segera ditangani
 Masalah tidak dirasakan 0
TOTAL 4

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperwatan Skor


1 Nyeri akut (00132) b.d. rheumatoid arthritis 4
2 Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga (00080) b.d.kurang pengetahuan 3 4/3
3 Resiko jatuh (00155) b.d rheumatoid arthritis, lantai yang licin 2 2/3

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Data Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data
pendukung
masalah
keluaraga
dengan
rheumatoid
arthritis
00132 Nyeri akut - 1400 Paint management
1. Monitor nyeri ,lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, keparahan
dan factor presipitasi.
2. Observasi respon non
verbal klien saat nyeri
terjadi
3. Gunakan komnikasi
terapeutik untuk
mengetahui
pengalaman nyeri klien
4. Jelaskan mekanisme
nyeri pada klien dan
keluarga
5. Ajarkan teknik ditraksi
dan relaksasi untuk
mengurangi rasa nyeri
6. Ajarkan klien dan
kluarga klien kompres
hangat untuk
mengurangi nyeri
7. Libatkan keluarga
untuk memberi support
sistem
8. Kolaborasi dalam
pemberian obat
analgetik
9. kontrol factor pemicu
timbulnya nyeri :
pembatasan
aktivitas,nutrisi tinggi
serat, banyak minum air
putih, psikis tidak
terganggu
10. Identifikasi PQRST
sebelum dilakukan
pengobatan
11. Mengajurkan klien
untuk bergerak
perlahann pada saat
melakukan aktifitas
00080 Ketidakefe Keluarga mampu 1. Keluarga mampu
ktifan mengenal masalah tentang mengenal masalah
manajemen : psikosoial dan
kesehatan 1823 - Pengetahuan perubahan gaya hidup :
keluarga Kesehatan dan 5602 - Pendidikan kesehatan :
perilaku hidup sehat pengajaran proses
1831 - Pengetahuan penyakit yang dialami
manajemen arthritis 5618 - Pengajaran : prosedur
1802 - Pengetahuan anjuran atau perawatan
pengaturan diet 5614 - Pengajaran
- Pengetahuan regimen peseresepan diet
1813 perawatan
2. Keluarga mampu
Keluarga mampu memutuskan untuk
memutuskan untuk : merawat anggota
1606 - Merawat, keluarga yang sakit
meningkatkan atau membantu diri
memperbaiki sendiri ,membangun
kesehatan kekuatan,beradaptasi
- Berpartisipasi dalam dengan perubahan
2022 memutuskan fungsi yang lebih
perawatan kesehatan tinggi :
5250 - Dukungan membuat
keputusan
5270 - Dukungan emosional

3. Kelurga mampu
memberikan perawatan
keluarga yang sakit

00155 Rsiko jatuh


IMPLEMENTASI

No Dx. Kep Hari/Tgl/Waktu Tindakan Respon Tt&nama


terang
1 Nyeri akut
(00132) b.d.
rheumatoid
arthritis
2 Ketidakefektifan
manajemen
kesehatan
keluarga
(00080)
b.d.kurang
pengetahuan
3 Resiko jatuh
(00155) b.d
rheumatoid
arthritis, lantai
yang licin

EVALUASI

No Hari/Tanggal Dx.Keperawatan Evalaluasi Sumatif Tt & Nama


terang
1 Nyeri akut (00132) b.d. S:
rheumatoid arthritis O:
A:
P:
2 Ketidakefektifan S:
manajemen kesehatan O:
keluarga (00080) A:
b.d.kurang pengetahuan P:
3 Resiko jatuh (00155) b.d S:
rheumatoid arthritis, O:
lantai yang licin A:
P:

Anda mungkin juga menyukai