Anda di halaman 1dari 12

1.

Pengertian Distribusi Frekuensi

Dalam suatu kegiatan penelitian atau riset atau survey, seringkali terdapat data-data hasil dari
penelitian tersebut, yang jumlahnya cukup banyak/besar dan sangat membingungkan dalam
pelaksanaa pengolahan datanya. Oleh karenanya, untuk lebih memudahkan cara pengolahan
datanya, maka data-data tersebut harus dikelompokkan menjadi beberapa kelompok data atau
kelas dalam suatu media atau format yang disebut sebagai Tabel frekuensi atau frekuensi
distribusi (frekuency distribution). (Imron TA, Moch, 2011)

Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data data mulai dari terkecil sampai terbesar
yang membagi banyak data ke dalam beberapa kelas. Kegunaan data yang masuk dalam
distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam penyajian, mudah dipahami dan
mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada gilirannya digunakan untuk menghitung membuat
gambar statistik dalam berbagai bentuk penyajian data. (Riduwan. 2009)

Sebagi contoh bila kita melemparkan sebuah koin uang dengan 2 (dua) mata uang yang
berbeda, maka ketika kita melemparnya 10 kali, akan terjadi hasilnya adalah M (muka) = 6 kali
dan B (belakang) = 4 kali atau M, M, B, B, M, M, B, M, B. Dengan kondisi yang demikian maka
data tersebut dapat disusun dalam Tabel frekuensi menjadi :

No Hasil F(frekuensi)
1. M (muka) 6
2. B (belakang) 4
Jumlah 10
Sumber: Imron TA, Moch. 2011

Distribusi frekuensi terdiri dari dua yaitu: distribusi frekuensi kategori dan distribusi
frekuensi numerik.

a) Contoh Distribusi Frekuensi Kategorik

Distribusi frekuensi kategori ialah distribusi frekuensi yang mengelompokan data disusun
berbentuk kata-kata atau distribusi frekuensi yang menyatukan kelas-kelasnya didasarkan
pada data kategori (kualitatif).

Tabel 1
Distribusi Frekuensi
Jenis Diklat Frekuensi
Adum 1.500
Adumla 1.200
Spama 750
Spamen 300
Spati 150
Lemhannas 50
Jumlah 3.850
Sumber: Riduwan. 2009

Tabel 2
Perkiraan Pertambahan Angkatan Kerja dan Kesempatan Kerja (dalam ribuan)

Akhir Pelita Frekuensi


Angkatan Kerja Kesempatan Kerja
Tahun 1998 12.704 11.913
Tahun 2003 12.232 12.427
Tahnu 2008 12.701 12. 744
Jumlah 38.637 37.084
Sumber: Riduwam. 2009

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Konsumsi Mi Instan Dunia (dalam milyar/tahun)

Negara Frekuensi
Cina 12,0
Indonesia 6,0
Jepang 5,2
Kora Selatan 3,6
Amerika Serikat 2,0
Thailand 1,5
Jumlah 30,3
Sumber: Riduwan. 2009

b) Contoh Distribusi Frekuensi Numerik

Distribusi numerik ialah distribusi frekuensi yang penyatuan kelas-kelasnya (disusun


secara interval) didasarkan pada angka-angka (kuantitaf).
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Nilai Pelayanan Masyarakat

Nilai Interval Frekuensi


27-33 1
34-40 9
41-47 13
48-54 15
55-61 13
62-68 11
69-75 2
Jumlah 64
Sumber: RIduwan. 2009

Tabel 5
Distribusi Frekuensi Pegawai PT Nurma Sidoarjo Tahun 2001

Umur Frekuensi
21 - 25 25
26 - 30 50
31 - 35 30
36 - 40 40
41 - 45 20
46 - 50 10
51 > 5
Jumlah 180
Sumber: Riduwan. 2009

Tabel 5
Distribusi Frekuensi Nilai Statistik

Nilai Interval Frekuensi


60 - 65 4
66 - 71 5
72 - 77 10
78 - 83 12
84 - 89 6
90 - 95 3
Jumlah 40
Sumber: RIduwan. 2009

Istilah yang harus diketahui dan berhubungan dengan distribusi frekuensi numerik
(kelompok):
Interval Kelas adalah sejumlah nilai variabel yang ada dalam batas kelas tertentu.
Milsanya lihat (table 5) yang berisikan enam interval kelas (60 – 65 disebut interval kelas
pertama dan 90-95 interval kelas keenam). Nilai interval kelas 60-65 yang bermakna bahwa di
dalam interval kelas tersebut terdapat nilai antara 60 hingga 65 sebnyaknya 4 orang. Nilai
interval kelas 66 – 71 artinya terdapat sejumlah nilai antara 66 hingga 71 sebanyak 5 orang, dan
seterusnya sampai nilai interval kelas 90 – 95 terdapat 3 orang

Batas Kelas ialah suatu nilai yang membatasi kelas pihak satu dengan pihak yang lain.
Batas kelas ini kegunaannya waktu pembuatan histogram. Pada nilai interval kelas pertama yaitu
angka 60 sampai 65. Nilai 65 adalah ujung atas interval kelas pertama sedangkan nilai 66 adalah
ujung bawah interval kelas kedua. Apabila ujung atas interval kelas pertama ditambah ujung
bawah interval kedua dan dikalikan setengah, Maka hasil tersebut dinamakan batas kelas, atau
ujung bawah interval kelas dikurangi 0,5; 0,05 bahkan 0,005 tergantung ketelitian data yang
dibuat oleh peneliti dan ujung kelas atas ditambah 0,5; 0,05 bahkan 0,005 maka nilai itu
dinamakan batas kelas.

Contoh:

Selanjutnya pada tabel 3 angka bagian kiri yaitu 60, 66, 72, 78, 84 dan 90 merupakan
ujung batas kelas bawah. Angka 60 bagian kiri disebut sebagai ujung bawah kelas pertama, 66
ujung bawah kelas kedua demikian terjadi seterusnya hingga angka 90 ujung bawah kelas
keenam, sedangkan angka bagian kanan yaitu 65, 71, 77, 83, 89 dan 95 merupakan ujung batas
kelas atas. Angka 65 bagian kana sebagai ujung kelas atas pertama, angka 71 ujung kelas kedua
demikian hingga angka 95 ujung kleas atas keenam

Titik Tengah Kelas adalah nilai yang terdapat ditengah interval kelas atau nilai ujung
bawah kelas ditambah nilai ujung bawah kelas ditambah nilai jung atas kelas dikalikan setengah.
Contoh 60 + 65 x ½ = 62,5 demikian seterusnya sampai 90 + 95 x ½ = 92,5. Titik kelas ini
biasanya untuk pengambaran grafik poligon frekuensi.

2. Teknik Pembuatan Distribusi Frekuensi

Langkah-langkah teknik pembuatan distribusi frekuensi dilakukan sebagai berikut:

Langkah-langkah teknik pembuatan distribusi frekuensi dilakukan sebagai berikut:

a) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar


b) Hitung jarak atau rentang (R)
Rumus: R = Data Tertinggi – data terendah
c) Hitung jumlah kelas (K) dengan sturges:
Rumus: Jumlah kelas (K) = 1 + 33, Log n
n = jumlah data
d) Hitung panjang kelas interval (P)
Rentangan(R)
Rumus: P=
Jumlah kelas( K )
e) Tentukan batas data terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan menghitung kelas
interval, caranya menjumlah ujung bawah kelas sampai pada data akhir.
f) Buat tabel sementara (tabulasi data) dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai
dengan urutan interval kelas
Tabel 6
Contoh Tabulasi Data

Interval Rincian Frekuensi (f)

Jumlah
g) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka frekuensi (f).

Contoh Soal

Diketahui nilai ujian akhir kuliah statistika di Universitas CJDW tahun 2001 yang diikuti 70
mahasiswa, diperoleh data:
70, 70, 71, 60, 63, 80, 81, 81, 74, 74, 66, 66, 67, 67, 67, 68, 67, 67, 77, 77, 77, 80, 80, 80, 80,
73, 73, 74, 74, 74, 71, 72, 72, 72, 72, 83, 84, 84, 84, 84, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 78, 78,
78, 78, 78, 79, 79, 81, 82, 82, 83, 89, 85, 85, 87, 90, 93, 94, 94, 87, 87, 89.

Ditanya: Buatlah distribusi frekuensi dari data diatas.

Jawab:

Langkah-lah membuat distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

a) Urutkan data dari yang terkecil samapi terbesar


60, 63,
66, 66, 67, 67, 67, 68,
70, 70, 71, 71, 72, 72, 72, 72, 73, 73, 74, 74, 74, 74, 74,
75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 76, 76, 77, 77, 77, 78, 78, 78, 78, 78, 79, 79,
80, 80, 80, 80, 80, 81, 81, 81, 82, 82, 83, 83, 84, 84, 84, 84,
90, 93, 94, 94.
b) Hitung jarak atau rentangan (R)
Rumus: R = data tertinggi – data terkecil
R = 94 – 60
R = 34
c) Hitung jumlah kleas (K) dengan Sturges
Rumus: K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log (70)
K = 1 + 3,3 (1,845)
K = 7,0887
K=7
d) Hitung panjang kelas (P)
Rumus: P = R/K
P = 34/7
P = 4,857
P=5
e) Hitung batas panjang interval kelas
(60 + 5) = 65 – 1 = 64
(65 + 5) = 70 – 1 = 69
(70 + 5) = 75 – 1 = 74
(75 + 5) = 80 – 1 = 79
(80 + 5) = 85 – 1 = 84
(85 + 5) = 90 – 1 = 89
(90 + 5) = 95 – 1 = 94
f) Buat table sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan urutan
interval kelas:
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001

Kelas Interval Kelas Rincian Frekuensi


1 60 - 64 II 2
2 65 - 69 IIIII I 6
3 70 - 74 IIIII IIIII IIIII 15
4 75 - 79 IIIII IIIII IIIII IIIII 20
5 80 - 84 IIIII IIIII IIIII I 16
6 85 - 89 IIIII II 7
7 90 - 94 IIII 4
Jumlah 70

g) Buat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan hasil langkah ke-5 ke dalam
kolom interval kelas dan isi kolom frekuensi dengan jumlah frekuensi setiap interval
kelas diambil dari langkah ke-1.
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001

Kelas Interval Kelas Frekuensi


1 60 – 64 2
2 65 – 69 8
3 70 – 74 15
4 75 – 79 20
5 80 – 84 16
6 85 – 89 7
7 90 – 94 4
Jumlah 70
Sumber: Siregar, Syofian, 2017
Telah dijelaskan di muka tentang distribusi frekuensi, tetapi ada beberapa bentuk distribusi
frekuensi, yaitu:

a. Distribusi Frekuensi Relatif

b. Distribusi Frekuensi Kumulatif

1) Distribusi Frekuensi Kumulatif (Kurang Dari), dan

2) Distribusi Frekuensi Kumulatif (Atau Lebih)

c. Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif

1) Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (Kurang Dari), dan

2) Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (Atau Lebih) agar lebih jelas diterangkan
berikut:

a) Distribusi Frekuensi Relatif

Distribusi frekuensi relatif ialah frekuensi yang nilai frekuensi tidak dinyatakan dalam bentuk
angka mutlak atau nilai mutlak, akan tetapi setiap kelasnya dinyatakan dalam bentuk angka
persentase (%) atau angka relatif. Teknik perhitungann distribusi frekuensi relatif yaitu
dengan cara membagi angka distribusi frekuensi mutlak dengan jumlah keseluruhan distribusi

ƒ(mutlak ) kelas−i
frekuensi (n) dikalikan 100% atau dengan rumus ƒrelatifkelas-i = n
x 100 %.

Dari hasil perhitungan di atas, dimasukan kedalam tabel distribusi frekuensi relatif (tabel 8).
Jika mau digabungkan tabel distriubsi frekuensi denga tabel distribusi frekuensi dengan tabel
distribusi frekuensi relatif (table 9) maka hal ini dapat saja terjadi.
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001

Tabel 9
Distribusi Frekuensi dengan Distribusi Frekuensi Relatif Ujian Statistik Universitas CJDW
Tahun 2001

b) Distribusi Frekuensi Kumulatif

Distribusi frekuensi kumulatif (fkum) ialah distribusi yang nilai frekuensinya (f) diperoleh
dengan cara menjumlahkan frekuensi demi frekuensi.

Tabel distribusi frekuensi kumulatif (fkum) bisa dibuat berdasarkan table distribusi frekuensi
mutlak. Distribusi frekuensi kumulatif (fkum) dibagi menjadi dua yaitu:

(1) distribusi fekuensi kumulatif (kurang dari) dan

(2) distribusi kumulatif (atau lebih).

Contoh: Distribusi frekuensi kumulatif (fkum)


Tabel 10
Distribusi Kumulatif (Kurang Dari) Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001

Tabel 11
Distribusi Kumulatif (Atau Lebih) Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001

c) Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif

Distribusi frekuensi relatif kumulatif (fkum (%) ) ialah distribusi frekuensi yang mana nilai
frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif atau dalam bentuk persentase (%) atau
dengan rumus:

Tabel frekuensi kumulatif relatif dibagi menjadi dua yaitu:


(1) distribusi frekuensi kumulatif relatif (kurang dari) dan

(2) distribusi frekuensi kumulatif relative (atau lebih).

Contoh :

(1) Hitungan diambil dari (TABEL 10) langkah-langkah membuat distribusi frekuensi kumulatif
relatif kurang dari:

(2) Hitungan diambil dari (TABEL 11) langkah-langkah membuat distribusi frekuensi kumulatif
relatif atau lebih:

Dari hasil perhitungan di atas, dimasukkan ke dalam table distribusi frekuensi kumulatif relatif
kurang dari (TABEL 12) dan distribusi frekuensi kumulatif relatif atau lebih (TABEL 13)
sebagai berikut:

Tabel 12
Distribusi Kumulatif Relatif (Kurang Dari) Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001
Tabel 13
Distribusi Kumulatif Relatif (Atau Lebih) Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001

DAFTAR PUSTAKA

Idochi Anwar, Moch. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Imron, Moch. 2010. Statistika Kesehatan. Jakarta: Seagung Seto.

Siregar, Syofian. 2017. Statistika Terapan Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai