Anda di halaman 1dari 6

PEMASANGAN NGT

No.Dokumen :
SOP 440/1266/418.48.3.85.1/2016
No.Revisi :
Tanggal Terbit : 17-9-2016
Halaman : 1/2
UPTD dr. Bambang.T.P
PUSKESMAS NIP. 19731031 200604 1 009

WATES
1. Pengertian Memasukkan selang melalui nasopharynx menuju gaster.

2. Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan, cairan dan


elektrolit.
2. Mengeluarkan cairan / isi lambung (lavage) dan gas yang ada
dalam gaster (Decom pression) atau pada kasus-kasus tertentu.
3. Mencegah dan mengurangi nausea dan vomiting setelah
pembedahan atau trauma.
4. Irigasi karena perdarahan atau keracunan dalam gaster.

3. Kebijakan Puskesmas Wates mengatur tata cara dalam memasang dan melepas
NGT, pada :
1. Dilakukan pada pasien yang tidak mampu makan peroral
(untuk kebutuhan nutrisi).
2. Dilakukan pada pasien yang memerlukan dekompresi lambung
dan memerlukan irigasi lambung.

4. Alat 1.Selang NGT


2.Handscoon
3.Gely
4.Spuit
5.Stetoskop
6.Kassa,plester,gunting,bengkok
5. Aktivitas/Car 1. Mempersiapkan alat seperti :
a Kerja a. NGT sesuai dengan kebutuhan.
b. Tissue/serbet makan.
c. Spuit (10-20 cc disposible).
d. Plester / Hypafix.
e. Kassa steril dalam tempatnya, pinset bila diperlukan.
f. Gunting verban.
g. Bengkok dan handschoon steril 1 pasang.
h. Stetoscope.
2. Jelly dan botol infus kosong.
3. Beri penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan pada pasien.
4. Perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan
(PT.M-RI-03).
5. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan dimana posisi kepala lebih
tinggi dari pada badan misalnya dengan menggunakan bantal.
6. Perawat memakai sarung tangan.
7. Ukur NGT dari epigastrium hingga ke hidung, kemudian belok ke telinga.
Selanjutnya berikan tanda pada NGT (ujung pipa pada arah epigastrium).
8. Licinkan ujung NGT sampai batas yang telah ditentukan dengan
pelicin/jelly. Setelah itu lipat/klem bagian pangkal NGT kemudian
masukkan ujungnya melalui hidung dengan hati-hati. Apabila pasien
sadar dan bisa minum berikan minum air putih sedikit dengan sendok,
pasien disuruh menelan sambil NGT dimasukkan sampai batas yang telah
diberi tanda. Perhatikan keadaan umum pasien, apakah ada tanda-tanda
sesak nafas.
9. Periksa apakah NGT benar-benar masuk ke dalam lambung dengan cara
masukkan udara ke dalam NGT dan dengarkan dengan stetoscope di
daerah lambung. Jika terdengar bunyi udara di daerah lambung berarti
NGT sudah masuk kedalam lambung.
10. Fiksasi dengan plester batas masuknya NGT ,dan bagian atas selang
diberi tanda tanggal pemasangan dengan menggunakan kertas label.
11. Apabila NGT tidak diperlukan lagi maka lepaskan plester pada batas
masuk NGT dan tariklah secara perlahan, anjurkan pasien untuk tenang.
12. Observasi keadaan umum pasien setelah pemasangan NGT kurang lebih 5
menit pertama, jika tidak ada reaksi maka observasi dilakukan setiap hari.
13. Lakukan pendokumentasian pada Form Instruksi Dokter (DP-RI-04 )
kolom pelaksanaan.
7.Diagram Alir
Persiapan alat dan bahan

Informed consent

Perawat mencuci tangan

Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan dimana

Perawat memakai sarung tangan

Ukur NGT dari epigastrium hingga ke hidung,


kemudian belok ke telinga. Selanjutnya berikan tanda
pada NGT (ujung pipa pada arah epigastrium

Licinkan ujung NGT sampai batas yang telah ditentukan dengan


pelicin/jelly. Setelah itu lipat/klem bagian pangkal NGT kemudian
masukkan ujungnya melalui hidung dengan hati-hati. Apabila pasien
sadar dan bisa minum berikan minum air putih sedikit dengan sendok,
pasien disuruh menelan sambil NGT dimasukkan sampai batas yang telah
diberi tanda. Perhatikan keadaan umum pasien, apakah ada tanda-tanda
sesak nafas.

Periksa apakah NGT benar-benar masuk ke dalam


lambung dengan cara masukkan udara ke dalam
NGT dan dengarkan dengan stetoscope di daerah
lambung. Jika terdengar bunyi udara di daerah
lambung berarti NGT sudah masuk kedalam
lambung.
Fiksasi dengan plester batas masuknya NGT ,dan bagian atas
selang diberi tanda tanggal pemasangan dengan menggunakan
kertas label

Apabila NGT tidak diperlukan lagi maka lepaskan plester pada

Observasi keadaan umum pasien setelah pemasangan NGT kurang


lebih 5 menit pertama, jika tidak ada reaksi maka observasi dilakukan
setiap hari

Lakukan pendokumentasian pada Form Instruksi


Dokter (DP-RI-04 ) kolom pelaksanaan.

8.Unit Terkait UGD,Rawat Inap

9.Revisi
Terapi pada luka bakar

No Kode : 7.2.1.c
Terbitan :
No. Revisi :
DAFTAR TILIK Tgl. Mulai :
Berlaku :
Halaman :
3 halaman
PUSKESMAS
WATES dr. Bambang.T.P
NIP. 19731031 200604 1 0

Unit : …………………………...…………………………………………
Nama Petugas : ………………….…..………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………...………………………………………………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1. Apakah petugas melakukan anamnesa

2. Apakah petugas memeriksa tanda-tanda vital pasien

3. Apakah petugas menggunakan APD

4. Apakah petugas mempersiapkan alat-alat yang akan


digunakan

5. Apakah petugas melepaskan pakaian penderita

6. Apakah petugas mengidentifikasi derajat luka bakar


7. Apakah petugas melakukan penanganan luka bakar

8. Apakah petugas memberikan pendkes mengenai waktu


kontrol, perawatan luka di rumah dan nutrisi

9. Apakah petugas mendokumentasikan kegiatan.

Jumlah
Compliance rate (CR) : ........................................%
………………………………..,…………..
Pelaksana / Auditor

……………………………...............
NIP: …………………...................

Anda mungkin juga menyukai