Anda di halaman 1dari 2

SENAM HIPERTENSI

Latar Belakang

Menurut studi pengambilan data penderita hipertensi di Desa


Pakiskembar masih cukup tinggi. Banyak pasien hipertensi jarang melakukan
pemeriksaan fisik ke fasilitas layanan kesehatan, tidak mengkonsumsi obat
dengan teratur dan lain sebagainya. Salah satu alternatif yang dilakukan di Desa
Pakiskembar adalah dengan mengadakan posyandu lansia. Posyandu lansia di
Desa Pakiskembar dijalankan oleh kader-kader kesehatan desa, melalui kadr-
kader ini diharapkan masyarakat lebih peduli untuk meningkatkan kesehatan
guna mengurangi gejala atau mencegah hipertensi. Untuk itu perlunya adanya
sarana edukasi untuk para kader yang berguna untuk peningkatan kesehatan
lansia melalui posyandu lansia, maka dari itu kami ingin memberikan pelatihan
senam edukasi untuk para kader agar nantinya dapat diterapkan di posyandu
lansia.

Konsep Senam Hipertensi

a. Urutan instruksi pada senam hipertensi


Menurut Kushartanti (2016) gerakan senam hipertensi mulai dari :
1. Gerakan pemanasan
Pemanasan dilakukan sebelum latihan. Menggunakan organ tubuh
agar dapat menerima pembebanan yang lebih berat pada saat latihan
sebenarnya. Pemanasan yang dilakukan dengan benar akan
mengurangi resiko cedera dan kelelahan.

2. Inti (kondisioning)
Setelah pemanasan cukup mulai gerakan kondisioning atau
gerakan inti yaitu melakukan berbagai rangkaian gerakan sesuai
dengan instruktur senam.

3. Pendinginan (penenangan)
Penenangan merupakan periode yang sangat penting dan
esensial. Tahap ini bertujuan mengembalikan kodisi tubuh seperti
sebelum berlatih dengan melakukan serangkaian gerakan berupa
stretching.

b. Manfaat Senam Hipertensi


Dengan mengikuti senam manfaat yang akan diperoleh anatar lain:
1. Senam dapat memberikan tidur lebih nyenyak.
2. Senam dapat meningkatkan imunitas dalam tubuh setelah latihan
teratur.
3. Manfaat senam lainnya yaitu terjadi keseimbangan antara osteoblast
dan osteoclast.
4. Stretching pada senam dapat mencegah terjadinya cedera
5. Meningkatkan peredaran darah
6. Menambah kekuatan otot, dan merangsang pernafasan dalam.
7. Membantu kelancaran pembuangan bahan sisa
8. Membantu mempertahankan berat badan
9. Memberikan kesegaran jasmani (Kemenkes, 2006)

DAFTAR PUSTAKA

Kushartanti, W. 2016. Fisiologi dan Kesehatan Olahraga. Yogyakarta: Universitas


Negeri Yogyakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Cegahlah Hipertensi. Jakarta:


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai