Anda di halaman 1dari 2

PAHLAWAN BANJIR

Orientasi :

Di desaku ada seorang petugas kebersihan, pak Beno namanya. Pekerjaan beliau
yaitu memunguti sampah-sampah yang ada di desaku. Selain memunguti sampah-
sampah beliau juga bertugas membersihkan selokan yang ada di depan rumah
warga.

Perumitan Masalah :

Suatu ketika di desaku turun hujan yang sangat deras, hujan mulai mengguyur
pukul 04.00 WIB sampai pagi hari belum juga berhenti. Jalanan mulai tergenang
air, selokan juga tersumbat sampah. Batinku bertanya-tanya, kemanakah pak
Beno? Apakah beliau sakit? Atau kemana?. Biasanya jika hujan turun pak Beno
segera pergi ke luar rumah mengecek selokan- selokan untuk memastikan
tersumbat atau tidak. Tapi kali ini pak Beno tidak kelihatan batang hidungnya.

Komplikasi :

Lama- lama hujan turun semakin deras, air mulai menggenang naik. Selokan
depan rumah warga pun tersumbat sampah. Ibuku bergegas menaikkan
perabotan rumah ke tempat yang lebih tinggi. Air mulai masuk ke rumah- rumah.
“Sebenarnya kemana pak Beno? Ini air semakin naik, bagaimana nanti kalau
sampai banjir tinggi?.” Kata ibu. “Mungkinkah pak Beno sakit bu?” kataku. Lama-
lama air semakin naik, ibuku juga semakin panik.

Resolusi :

Setelah selesai membantu ibu menaikkan perabotan, aku bergegas mencari jas
hujan dan tonggat kayu kemudian dengan cepat aku pakai, aku berlari ke luar
rumah menuju titik biasanya pak Beno mengontrol air. Betapa terkejutnya aku
melihat banyak sampah menyumbat aliran itu. Pak Beno kesusahan untuk
mengalihkan sampah tersebut. Aku segera membantu pak Beno supaya air bisa
mengalir lagi secara lancer. Lumayan lama karena banyak sampah yang
menyumbat.
Sampah- sampah yang telah di singkirkan dimasukkan ke karung,kemudian aku
membantu pak Beno naik ke jalanan. Air sudah lancar mengalir tanpa hambatan
apapun. Terjadi pusaran air mengalir, sedikit demi sedikit air pun surut. Pak Beno
sangat senang sekali usahanya tak sia-sia. Beliau juga berterima kasih kepadaku.
Walaupun usia beliau sudah tua, tetapi beliau masih mau menjadi petugas
kebersihan, katanya hitung hitung sambil melestarikan alam dari sampah.

Koda :

Begitu mulia hati pak Beno walaupun sudah tua masih mau bekerja. Beliau juga
mencintai alam, katanya beliau ingin supaya nanti anak cucunya tidak terkena
polusi air maupun udara. Aku sangat salut dengan beliau. Andaikan banyak orang
seperti pak Beno maka keberadaan sampah di dunia ini pun sedikit berkurang.

Anda mungkin juga menyukai