0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evaluasi hasil belajar, termasuk prinsip-prinsip dasar evaluasi yaitu prinsip keseluruhan, kesinambungan, dan obyektivitas. Juga membahas langkah-langkah pokok evaluasi meliputi menyusun rencana, pengumpulan data, analisis data, pengambilan keputusan, tindak lanjut, dan pelaporan hasil evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evaluasi hasil belajar, termasuk prinsip-prinsip dasar evaluasi yaitu prinsip keseluruhan, kesinambungan, dan obyektivitas. Juga membahas langkah-langkah pokok evaluasi meliputi menyusun rencana, pengumpulan data, analisis data, pengambilan keputusan, tindak lanjut, dan pelaporan hasil evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evaluasi hasil belajar, termasuk prinsip-prinsip dasar evaluasi yaitu prinsip keseluruhan, kesinambungan, dan obyektivitas. Juga membahas langkah-langkah pokok evaluasi meliputi menyusun rencana, pengumpulan data, analisis data, pengambilan keputusan, tindak lanjut, dan pelaporan hasil evaluasi.
Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senaniasa berpegang pada tiga prinsip dasar berikut ini yaitu: 1. Prinsip Keseluruhan Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan istilah prinsip komprehensif (comprehensive). Dengan prinsip komprehensif dimaksudkan di sini bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh, atau menyeluruh. Harus senantiasa diingat bahwa evaluasi hasil belajar itu tidak boleh dilakukan secara terpisah-pisah atau sepotong demi sepotong, melainka harus dilaksankan secara utuh dan menyeluruh. Dengan kata lain, evaluasi hasil belajar harus dapat mencakup berbagai aspek yang dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku yan terjadi pada peserta didik sebagai makhluk hidup dan bukan benda mati. Dalam hubnngan ini, evaluasi hasil belajar disamping dapat mengungkap aspek proses berfikir (cognitive domain) juga dapat mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap (affective domain) dan aspek keterampilan (psychomotor domain) yang melekat pada diri masing-masing individu peserta didik. Jika dikaitkan dengan proses pembelajaran pendidikan agam islam, maka evaluasi hasil belajar dalam mata peajaran pendidikan agama itu hendaknya bukan hanya mengungkap pemahaman peserta didik terhadap ajaran-ajaran agama islam, melainkan juga harus dapat mengungkap sudah sejauh mana peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran isalm tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan melakukan evaluasi hasil belajar secara bulat, utuh menyeluruh akan diperoleh bahan-bahan keterangan dan informasi yang lengkap megenai keadaan dan perkembangan subjek didik yang sedang dijadikan sasaran evaluasi 2. Prinsip Kesinambungan Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip kontinuitas (continuity). Dengan prinsip kesinambungan dimaksdkan disini bahwa evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksankan secara teratur dan sambung menyambung dari waktu ke waktu. Dengn evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur, terencana dan terjadwal itu maka dimungkinakan bagi evaluator untuk memperoleh informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik, sejak dari awal mula mengikuti program pendidikan sampai pada saat-saat mereka mengakhiri program pendidikan yang mereka tempuh itu. Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara berkesinambungan itu juga dimaksudkan agar pihak evaluator (guru, dosen, dan lain-lain) dapat memperoleh kepastian dan kemantapan dalam menetukan langkah-langkah atau merumuskan kebjaksanaan- kebijaksanaan yang perlu diambil utuk masa-masa selanjutnya, agar tujuan pengajaran sebagaimana telah dirumuskan pada tujuan instruksional khusus (TIK) dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. 3. Prinsip Obejktivitas Prinsip objektivitas mengandung makna bahwa evaluasi hasil beljar dapat dikatakan sebagai evaluasi yag baik apabila dapat terlepas dari faktor-faktor yang sifatnya subjektif. Sehubungan dengan itu, dalam pelaksaaan evaluasi hasil belajar, seorang evluator hars senantias berfikir dan bertindak wajar, menurut keadaan yang kenyataannya, tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang bersifat subyektif. Prnsip ketiga ini sangat penting, sebab apabila dalam melakukan evaluasi unsur-unsur subyektif menyelinap masuk kedalamnya, akan dapat menodai kemurnian pekerjaaan evaluasi itu sendiri.
B. Langakah-langkah Pokok Dalam Evaluasi Hasil Belajar
Sekalipun tidak selalu sama, namun pada umumnya para pakar dalam bidang evaluasi hasil pendidikan merinci kegiatan evaluasi hasil belajar kedalam enam langkah pokok. 1. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanankan, harus disusun perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar itu umumnya mencakup enam jenis kegiatan yaitu : a. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Peru musantujuan evaluasi hasil belajar itu penting sekali, sebab tanpa tujuan yang jelas maka evaluasi hasil belajar akan berjalan tanpa arah dan pada giliranya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsinya. b. Menetapkan aspek-aspek penting yang akan dievaluasi; misalnya apakah aspek kog
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional