Anda di halaman 1dari 3

LEARNING LOG

Nama : Masyiqah Amaliyah


NIM : 2010011906
Kelas : PAI B ‘19

Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran

Kegiatan evaluasi seorang guru dapat dikatakan terlaksana dengan baik jika

berpegang pada tiga prinsip dasar berikut.

1. Prinsip keseluruhan

Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh dikenal dengan prinsip komperehensif.

Maksudnya evaluasi hasil belajar dapat terlaksana dengan baik, apabila evaluasi tersebut

dilaksanakan secara utuh atau menyeluruh yakni mencakup seluruh aspek pribadi peserta

didik, baik kognitif, afekif, maupun psikomotirik. Tidak boleh dilakukan sepotong-

potong, melainkan harus dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh.

2. Prinsip kesinambungan

Prinsip ini dikenal dengan prinsip kontinuitas, yakni evaluasi hasil belajar yang

dilaksanakan secara teratur atau secara terus menerus, sambung-menyambung dari waktu

ke waktu selama proses pelaksanaan pembelajaran.

3. Prinsip Objektivitas

Prinsip objektivitas mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan

sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari faktor-faktor yang sifatnya

subjektif. Artinya evaluasi itu dilaksanakan memang benar-benar sesuai dengan

kenyataan yang ada

Sedangkan mengutip menurut pendapat Djuwita dalam bukunya Evaluasi

Pembelajaran bahwa untuk memaksimalkan pelaksanaan prosedur dan hasil evaluasi, terdapat

beberapa prinsip umum sebagai pijakan, di antaranya:

1. Kontinuitas

Karena pembelajaran merupakan suatu proses yang kontinu, maka evaluasi pun harus

dilakukan secara kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa
dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya. Sehingga dapat diperoleh gambaran

jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik.

2. Komprehensif

Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, misalnya pendidik ingin

mengevaluasi peserta didik. Maka tidak hanya mengevaluasi satu aspek saja tetapi seluruh

aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif,

maupun psikomotor.

3. Adil dan Objektif

Kata "adil" dan "objektif" memang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dilaksanakan,

namun kewajiban manusia adalah ikhtiar (berusaha). Dalam kaitannya dengan proses

pembelajaran maka semua peserta didik harus diperlakukan sama tanpa pandang bulu. Selain

itu, pendidik juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan

kemampuan peserta didik. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang

sebenarnya, bukan hasil manipulasi dan rekayasa.

4. Kooperatif

Dalam kegiatan evaluasi, pendidik hendaknya bekerja sama dengan semua pihak,

seperti orang tua peserta didik, sesama pendidik, kepala sekolah, termasuk dengan peserta

didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi

dan merasa dihargai.

5. Praktis

Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh pendidik itu sendiri yang

menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu,

harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal. Sehingga evaluasi pembelajaran

yang baik harus mudah dilaksanakan, rendah biaya, efisien waktu, tenaga serta bias mencapai

tujuan secara optimal


Dari sekian banyak prinsip-prinsip evaluasi, ada satu prinsip umum dan penting dalam

kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi, atau adanya hubungan erat antara tiga komponen

yaitu :

1. Tujuan pembelajaran

2. Kegiatan pembelajaran atau KBM, dan

3. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai