Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mulai kurikulum 2004, istilah asesmen (assessment) mulai diperkenalkan dalam
konteks pembelajaran di sekolah, di mana sebelumnya biasa digunakan istilah
pengukuran (measurement), evaluasi (evaluation), atau penilaian (judgement).
Perubahan ini karena konotasi penilaian guru yang berkaitan dengan siswa adalah tes
yang seringkali hanya berkaitan dengan kognitif siswa, padahal tidak hanya itu aspek
afektif dan psikomotorik seharusnya juga mendapatkan perhatian dan bahan penilaian.
Dalam hal ini, evaluasi merupakan kegiatan guru setelah pelaksanaan pembelajaran,
jadi orientasinya merupakan hasil (product) belajar.
Dengan sempitnya konteks penilaian yang seperti itu, dikenalkanlah istilah asesmen
dengan maksud agar guru bisa menilai seobjektif mungkin. Guru dapat menilai siswa
tidak hanya berkaitan dengan hasil belajar siswa, tetapi proses pembelajarannya juga.
Maka, penilaian yang bisa dilakukan oleh guru tidak hanya melalui tes tetapi bisa juga
dengan cara educare dan aspek penilaian, sehingga hasil penilaian yang didapat pun bisa
mencerminkan usaha dan kemampuan siswa yang sebenarnya, dengan cara yang paling
otentik dan objektif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja hakikat, tujuan, dan prinsip-prinsip Asesmen ?
2. Apa itu Asesmen Otentik ?
3. Apa itu Asesmen Portofolio?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mendeskripsikan hakikat, tujuan, dan prinsip-prinsip Asesmen.
2. Mendeskripsikan Asesmen Otentik.
3. Mendeskripsikan Asesmen Portofolio.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat, Tujuan dan Prinsip-prinsip Asesmen


1.1 Hakikat Asesmen
Asesmen adalah proses pengumpulan informasi guna membuat keputusan
(Anderson,2003). Popham (1995:3) mempertegas, “ educational assessment is a
formal attempt to determine students status with respect to educational variables
of interest”. Asesmen juga dapat didefinisikan sebagai proses dari pengumpulan
dan pengujian informasi untuk meningkatkan kejelasan pengertian tentang apa
yang sudah dipelajari oleh pembelajar dari pengalaman-pengalamannya (Huba &
Fred, 2000). Asesmen berhubungan dengan setiap bagian dari proses pendidika,
bukan hanya keberhasilan belajar peserta didik saja, tetapi mencangkup semua
proses mengajar dan belajar ( Griffin & Nix, 1991).
PP. No. 19 thn 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 1 angka 17 :
asedmen / penilaian adalah proses pengambilan dan pengelolaan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan 3 hal pokok terkait dengan
tindakan asesmen :
1. Asesmen adalah kegiatan mengumpulkan informasi karakteristik siswa yang
dilakukan dengan cara sistematis.
2. Asesmen dapat membantu pengajar memfokuskan diri pada strategi mengajar
yang efisien dan tepat.
3. Asesmen pada dasar merupakan proses yang berlangsung terus menerus.

1.2 Tujuan asesmen


Popham (1995) : asesmen bertujuan untuk :
1. Mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar
2. Memonitor kemajuan siswa
3. Menentukan jenjang kemampuan siswa
4. Menentukan efektifitas pembelajaran
5. Mempengaruhi presepsi public tentang efektifitas pembelajaran

1.3 Prinsip – prinsip Asesmen


1. Komprehensif
2. Berorientasi pada kompetensi
3. Terbuka, adil, dan objektif
4. Berkesinambungan
5. Bermakna
6. Terpadu, sistematis dan menggunakan acuan patokan
B. Asesmen Otentik
Penilaian yang dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai aspek yang dinilai, terkait
penilaian proses dan produk pembelajaran, disebut dengan asesmen otentik. Istilah
otentik bisa bermakna senyata-nyatanya (faktual), sebenar-benarnya (sepraktis) atau
seobjektif-objektifnya, sehingga hasil penilaiannya menjadi sangat akurat. Cara menilai
menggunakan asesmen otentik ini, bisa dengan melakukan tes, wawancara, catatan lapangan,
observasi, jurnal, vignet, rubrik, angket, atau portofolio.
C. Asesmen Portofolio
Secara etimologi, portofolio (portfolio) dapat diartikan sebagai kumpulan bukti fisik (file,
bundel, dan dokumen) terhadap aktivitas. Asesmen portofolio adalah salah satu dari berbagai
cara penilaian mengenai kinerja dan hasil kerja, sehingga segala aktivitas yang dilakukan
bisa dihargai dengan nilai. Asesmen portofolio menilai proses dan produk sehingga
sering digunakan karena tergolong ke dalam asesmen otentik-objektif-akurat. Cara menilai
portofolio biasanya menggunakan rubrik, yaitu penggunaan evaluasi ukuran file multilevel.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Asesmen merupakan metode dan proses yang digunakan untuk mengumpulkan umpan balik
tentang seberapa baik siswa belajar. Dapat dilakukan di awal, di akhir(sesudah), maupun saat
pembelajaran sedang berlangsung. Asesmen dapat berupa tes ataupun non-test.

DAFTAR PUSTAKA
Suherman, Erman. 2007. “Portofolio Asesmen”,
http://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/educare/article/view/52 , diakses pada 7 Desember
2021
Waseso, Ikhsan. 2014. “Hakikat Evaluasi dan Asesmen” ,
http://repository.ut.ac.id/3807/1/PGTK2303-M1.pdf , diakses pada 7 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai