Anda di halaman 1dari 10

Download Semua Makalah

Dapatkan berbagai makalah hanya disini


Thursday, October 26, 2017

MAKALAH TAFSIR TARBAWI TENTANG EVALUASI PENDIDIKAN


Tafsir Evaluasi Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam dengan sumber ajaran al-Qur’an yang ditafsirkan para ulama ternyata menunjukkan dengan jelas
berbagai masalah dalam bidang pendidikan.Oleh karena itu ajaran Islam menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah
satu kegiatan yang wajib hukumnya baik pria maupun wanita yang berlangsung seumur hidup serta melalukan evaluasi
terhadap berbagai masalah dalam bidang pendidikan.
Dalam proses evaluasi pendidikan memiliki kedudukan penting dalam pencapaian hasil yang digunakan sebagai
input untuk perbaikan kegiatan pendidikan.Dalam kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai evaluasi
pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan?
2. Bagaimana prinsip dasar evaluasi pendidikan?
3. Apa saja ayat-ayat yang berhubungan dengan evaluasi pendidikan?

BABII
PEMBAHASAN
A. Pengertian, tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan
1. Pengertian Evaluasi Pendidikan.
Secara harfiah, evaluasi berasal dari bahasa inggris, yaknievaluation, yang berarti penilaian atau
penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily, 1983). Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
Kata kerja “evaluation” adalah “evaluate, yang berarti menaksir atau menilai. Sedangkan, orang yang menilai atau
menaksir disebutkan sebagai evaluator.[1]
Adapun definisi tentang Evalusi pendidikan yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. “suatu
tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk atau suatu proses yang berlangsung dalam rangka
menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan ( yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan atau yang
terjadi di lapangan pendidikan). Atau singkatnya : evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai
pendidikann, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.
Berbicara tentang pengertian istilah evaluasi pendidikan, di tanah air kita, lembaga administrasi negara
mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai berikut :
Evaluasi pendidikan adalah :
. Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan
b. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan.[2]
2. Tujuan Evaluasi Pendidikan.
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:
. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf
kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu
tertentu. Dengan kata lain, tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang
akan menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian
tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran
selama jangaka waktu tertentu. Jadi tujuan umum yang kedua dari evaluasi pendidikan adalah untuk mengukur dan
menilai sampai di manakah efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan
oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik.
Adapun yang menjadi tujuan khusus evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua yaitu:
. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak
mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya
masing-masing.
b. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebaab keberhasilan dan ketidak berhasilan pesrta didik dalam
mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.[3]
3. Fungsi Evaluasi Pendidikan
Evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu mengukur
kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Setidaknya, ada dua macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi sebagai berikut:
. Hasil evaluasi itu ternyata menggembirakan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi evaluator. Sebab, tujuan yang
telah ditentukan dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan.
b. Hasil evaluasi tidak menggembirakan, bahkan mengkhawatirkan dengan alasan adanya berbagai penyimpangan dan
kendala, sehingga mengharuskan evaluator bersikap waspada. Ia perlu memikirkan dan melakukan pengkajian ulang
terhadap rencana yang telah disusun dan memperbaiki cara pelaksanaannya.
Berdasarkan data hasil evaluasi itu, dicari metode lain yang dipandang lebih tepat dan sesuai dengan keadaan.
Perubahan itu akan membawa dampak perencanaan ulang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa evaluasi itu
berfungsi menunjang penyusunan rencana.[4]
B. Prinsip Dasar Evaluasi Pendidikan
Seorang evaluator dalam melakukan kegiatan evaluasi pendidikan hendaknya memahami satu prinsip umum dan
penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen yaitu:[5]
1. Tujuan pembelajaran
2. Kegiatan pembelajaran atau KBM
3. Evaluasi
Triangulasi tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Penjelasan dari bagan triangulasi diatas adalah sebagai berikut:


1. Hubungan antara tujuan dengan KBM
Kegiatan belajar mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun oleh guru dengan mengacu pada
tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, anak panah yang menunjukkan hubungan antara keduanya mengarah pada
tujuan dengan makna bahwa KBM mengacu pada tujuan, tetapi juga mengarah dari tujuan ke KBM, menunjukkan
langkah dari tujuan dilanjutkan pemikirannya ke KBM.
2. Hubungan antara evaluasi dengan tujuan
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah dicapai. Dengan makna
demikian maka anak panah berasal dari evaluasi menuju ke tujuan. Di lain sisi, jika dilihat dari langkah, dalam menyusun
alat evaluasi ia mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan.
3. Hubungan antara KBM dengan evaluasi
Seperti yang sudah disebutkan dalam nomor (1), KBM dirancang dan disusun dengan mengacu pada tujuan yang
telah dirumuskan. Telah disebutkan pula nomor (2) bahwa alat evaluasi juga disusun dengan mengacu pada tujuan. Selain
mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan KMB yang dilaksanakan. Misal, jika kegiatan
belajar mengajar dilakukan oleh guru dengan menitikberatkan pada keterampilan, evaluasinya juga harus mengukur
tingkat keterampilan siswa, bukannya aspek pengetahuan.[6]
Seorang evaluator dalam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya memperhatikakan berbagai macam prinsip
dasar evaluasi pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Sudjono ( 1996: 31-33) sebagai berikut: Prinsip Keseluruhan,
Prinsip Kesinambungan, Prinsip Obyektivitas.
1. Prinsip Keseluruhan (al-kamal‫)ل = الكما‬
Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan istilah prinsip komprehensif. Dengan prinsip
komprehensif dimaksudkan di sini bahwa evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat dan utuh. Dengan kata lain, evaluasi
hasil belajar harus dapat mencakup berbagai aspek yang dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah
laku yang terjadi pada peserta didik. Adapun aspek yang perlu diungkap adalah aspek proses berpikir, aspek kejiwaan
yaitu aspek nilai atau sikap, dan aspek keterampilan yang melekat pada diri masing-masing individu peserta didik.
2. Prinsip Kesinambungan (Istimrar=‫) استمرار‬
Untuk meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran. Seorang evaluator harus melaksanakan prinsip
kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip kontinuitas. Dengan prinsip kesinambungan di sini bahwa evaluasi
hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung- menyambungdari
waktu ke waktu. Dengan demikian pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang telah dilaksanakan secara teratur, terencana
dan terjadwal. Sehingga dapat diperoleh informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan atau
perkembangan peserta didik, sejak dari awal mula mengikuti program pendidikan sampai pada saat-saat mereka
mengakhiri program pendidikan yang mereka tempuh itu.
3. Prinsip Obyektivitas ( Maudluiyyah=‫) موضوعية‬
Dalam pengertian sehari-sehari prinsip obyektivitas telah dengan cepat dapat diketahui bahwa bersikap objektif
berarti tidak adanya unsur pribadi bersifat subyektif yang mempengaruhi dalam kegiatan evaluasi pendidikan. Sehubungan
dengan itu, dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar, seorang evaluator harus senantiasa berpikir dan bertindak wajar,
menurut realitas yang ada, tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang bersifat subyektif yang dapat menodai
dalam kegiatan evaluasi pendidikan.[7]
C. Ayat-ayat yang berhubungan dengan evaluasi pendidikan.
Surat Al-‘ankabut ayat 2 dan 3
)2( َ‫اس َأنْ يُ ْت َر ُكوا َأنْ يَقُولُوا َآ َمنَّا َو ُه ْم اَل يُ ْفتَنُون‬ ِ ‫َأ َح‬
ُ َّ‫س َب الن‬
َ َ‫َولَقَ ْد فَتَنَّا الَّ ِذينَ ِمنْ قَ ْبلِ ِه ْم فَلَيَ ْعلَ َمنَّ هَّللا ُ الَّ ِذين‬
)3( َ‫ص َدقُوا َولَيَ ْعلَ َمنَّ ا ْل َكا ِذبِين‬
Artinya: (2) Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?

(3) “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar
dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”.

Evaluasi itu perlu dilakukan, dengan mengingat akan sifat-sifat manusia itu sendiri yaitu manusia adalah makhluk yang lemah, makhluk yang
suka membantah dan ingkar kepada Allah, mudah lupa dan banyak salah namun mempunyai batas untuk sadar kembali. Tetapi di sisi lain manusia
juga merupakan makhluk terbaik dan termulia, yang dipercaya Allah untuk mengemban amanat yang istimewa, yang diangkat sebagai khalifah di
bumi dan yang telah diserahi Allah apa yang ada di langit dan di bumi.
Bertolak dari kajian tersebut, maka ditemukan hal-hal prinsipal sebagai berikut : bahwa manusia itu ternyata memiliki kelemahan-kelemahan
dan kekurangan-kekurangan tertentu, sehingga perlu diperbaiki baik oleh dirinya sendiri maupun pihak lain. Namun manusia itu juga memiliki
kelebihan-kelebihan tertentu sehingga kemampuan tersebut perlu dikembangkan dan manusia mempunyai kemampuan untuk mencapai posisi
tertentu sehingga perlu dibina kemampuannya untuk mencapai posisi tersebut. Dengan mengingat hal-hal tersebut, maka evaluasi amatlah
diperlukan, apalagi dalam proses pendidikan.
Evaluasi yang dilakukan Allah terhadap umat manusia mengandung pengertian bahwa manusia senantiasa dalam pengawasan Allah yang
apabila hal ini disadari oleh manusia berarti ia akan hati-hati dalam bertingkah laku.[8]
Al Qur’an sebagai sumber utama pendidikan Islam, banyak mengungkap konsep evaluasi di dalam ayat-ayatnya sebagai acuan bagi manusia
untuk hati-hati dalam melakukan perbuatannya.. Allah dalam berbagai firman-Nya dalam kitab suci Al Qur’an memberitahukan kepada kita bahwa
pekerjaan evaluasi terhadap manusia didik adalah merupakan suatu tugas penting dalam rangkaian tugas pendidikan yang dilaksanakan oleh
pendidik.
Surat Al-Baqaroh ayat 155
َ‫صابِ ِرين‬
َّ ‫ش ِر ال‬
ِّ َ‫ت َوب‬ ِ ُ‫ص ِّمنَ اَأل َم َوا ِ]ل َواألنف‬
ِ ‫س َوالثَّ َم َرا‬ ِ ‫َي ٍء ِّمنَ ا ْل َخوفْ َوا ْل ُج‬
ٍ ‫وع َونَ ْق‬ ْ ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِش‬
Artinya : 155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Sasaran evaluasi dengan teknik testing tersebut adalah ketahanan mental iman dan taqwa kepada Allah. Jika ternyata mereka tahan
terhadap uji coba Tuhan, mereka akan mendpatkan segala kegembiraan dalam segala bentuk, terutama kegembiraan yang bersifat mental-
rohaniyah. Seperti kelapangan dada, ketegaran dada, ketegaran hati, terhindar dari putus asa, kesehatan jiwa, dan kegembiraan yang paing tinggi
nilainya ialah mendapatkan tiket masuk surga.[9]
Sistem evalusai yang mengetahui apakah bersukur ataupun kufur terhadap Tuhan,Surat An-Naml ayat 40
ۖ ‫ش ُك ُر َأ ْم َأ ْكفُ ُر‬ ْ َ‫ستَقِ ًّرا ِع ْن َدهُ قَا َل ٰ َه َذا ِمنْ ف‬
ْ ‫ض ِل َربِّي لِيَ ْبلُ َونِي َأَأ‬ ْ ‫ب َأنَا آتِيكَ بِ ِه قَ ْب َل َأنْ يَ ْرتَ َّد ِإلَ ْي َك طَ ْرفُكَ ۚ فَلَ َّما َرآهُ ُم‬
ِ ‫قَا َل الَّ ِذي ِع ْن َدهُ ِع ْل ٌم ِمنَ ا ْل ِكتَا‬
‫س ِه ۖ َو َمنْ َكفَ َر فَِإنَّ َربِّي َغنِ ٌّي َك ِري ٌم‬ ْ َ‫ش َك َر فَِإنَّ َما ي‬
ِ ‫ش ُك ُر ِلنَ ْف‬ َ ْ‫َو َمن‬
Artinya : Ia pun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan
Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka
Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Nabi Sulaiman pernah mengevaluasi kejujuran seekor burung hud-hud yang memberitahukan tentang adanya kerajaan yang diperintah
oleh seorang raja wanita cantik, yang dikisahkan dalam Al-Qur`an surat An-Naml ayat 27 sebagai berikut:
َ‫ص َد ْقتَ َأ ْم ُك ْنتَ ِمنَ ا ْل َكا ِذبِين‬
َ ‫سنَ ْنظُ ُر َأ‬
َ ‫قَا َل‬
Berkata Sulaiman: "Akan Kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu Termasuk orang-orang yang berdusta.
Tuhan memberikan contoh sistem evaluasi seperti difirmankan dalam kitab suci-Nya, yang sasarannya adalah untuk mengetahui
dan menilai sejumlah mana kadar iman, taqwa, ketahanan mental dan ketaguhan hati serta kesedihan menerima ajakan Tuhan untuk mentaati dan
mematuhi segala perintah dan larangan-Nya kemudian setelah dinilai, maka Tuhan menetapkan kriteria-kriteria derajat kemulian hamba-Nya.
Bagi yang berderajat disisi-Nya. Dia akan memberi hadiah atau pahala sesuai kehendak-Nya yang berpuncak pada pahala tertinggi yaitu surga.
Dan yang berderajat rendah kerena ingkar terhdap ajakan-Nya, maka Dia akan memnerikan balasan siksa, dan siksa teringgi adalah neraka. [10]

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikann, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.
Tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti
mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik.
Fungsi pokok evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidaknya memiliki tiga macam, yaitu mengukur kemajuan, menunjang
penyusunan rencana, dan memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Seorang evaluator dalam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya memperhatikakan berbagai macam prinsip dasar evaluasi
pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Sudjono ( 1996: 31-33) sebagai berikut: Prinsip Keseluruhan, Prinsip Kesinambungan, Prinsip
Obyektivitas.
Ayat-ayat yang berhubungan dengan evaluasi pendidikan yakni :
Surat Al-‘ankabut ayat 2 dan 3 Evaluasi yang dilakukan Allah terhadap umat manusia mengandung pengertian bahwa manusia senantiasa dalam
pengawasan Allah yang apabila hal ini disadari oleh manusia berarti ia akan hati-hati dalam bertingkah laku. Surat Al-Baqaroh ayat 155 Sasaran
evaluasi dengan teknik testing tersebut adalah ketahanan mental iman dan taqwa kepada Allah. Surat An-Naml ayat 40 Sistem evalusai yang
mengetahui apakah bersukur ataupun kufur terhadap Tuhan. Surat An-Naml ayat 27 Nabi Sulaiman pernah mengevaluasi kejujuran seekor burung
hud-hud yang memberitahukan tentang adanya kerajaan yang diperintah oleh seorang raja wanita cantik.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, sitiatava Rizema. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jember: Diva Press. 2012.
Sudirjono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1996.
Masrukhin. Evaluasi Pendidikan. Kudus: STAIN. 2008.
Arikunto, Suharisimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2002.
Hj. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung. 1999,

[1] Putra, sitiatava Rizema. 2012. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jember: Diva Press. hlm. 71-72
[2] Sudirjono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hlm. 1-2.
[3] Ibid. Hlm 16-17.
[4] Putra, sitiatava Rizema. Opcit. Hlm 84-87
[5] Masrukhin. 2008. Evaluasi Pendidikan. Kudus: STAIN. Hlm 19.
[6] Arikunto, Suharisimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hlm 24-25.

[7] Masrukhin. Opcit. Hlm 19-21.


[8] Abu Al-fida ismail ibnu katsir , 1986, Tafsir ibn katsir, beirut: Dar al fikr.
[9] Hj. Nur Uhbiyati, 1999, Ilmu Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung.
[10] Ibit, Hlm 4
By Unknown at October 26, 2017
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
1 comment:
1.

UnknownNovember 5, 2020 at 3:40 AM

Good
Reply
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Comments System
Disqus Shortname
Pesawat

Main Menu
 Features
 _Multi DropDown
 __DropDown 1
 __DropDown 2
 _ShortCodes
 _SiteMap
 _Error Page
 Seo Services
 Documentation
 Download This Template
Categories

Archives
 ▼ 2017 (50)
o ▼ October (50)
 MAKALAH TAFSIR TENTANG POTENSI MANUSIA
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI TENTANG ALAT MEDIA PENDIDIKAN
 TAFSIR TARBAWI TENTANG LINGKUNGAN BERMASYARAKAT
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI TENTANG EVALUASI PENDIDIKAN
 MAKALAH TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG MATERI PENDIDIKAN
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI TENTANG PENDIDIKAN
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI TENTANG PENDIDIKAN KELUARGA
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI METODE DAN TUJUAN PENDIDIKAN
 MAKALAH KONSEP BELAJAR
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF...
 MAKALAH TAFSIR MENUNTUT ILUM DAN KEDUDUKAN ILMUWAN
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI TENTANG ILMU PENGETAHUAN
 MAKALAH TAFSIR MATERI PENDIDIKAN
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI KEWAJIBAN BELAJAR
 SILABUS TAFSIR TARBAWI
 MAKALAH ANJURAN MENUNTUT ILMU
 MAKALAH HADIST TARBAWI KEWAJIBAN BELAJAR
 MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 KUMPULAN HADIST TARBAWI
 MAKALAH HADIST TARBAWI TENTANG MATERI PENDIDIKAN
 MAKALAH HADIST TENTANG EVALUASI PENDIDIKAN
 MAKALAH HADIST TARBAWI TENTANG IMAM,ISLAM DAN IHSAN
 SILABUS HADIST TARBAWI
 MAKALAH HADIST MENUNTUT ILMU
 MAKALAH HADITS TARBAWI URGENSI MENUNTUT ILMU
 MAKALAH HADITS TARBAWI BERSIKAP ADIL
 MAKALAH HADITS TARBAWI TENTANG ADAB BELAJAR
 MAKALAH HADITS TARBAWI: PESERTA DIDIK dan PERAN SE...
 MAKALAH HADITS TARBAWI TENTANG TANGGUNGJAWAB PENDI...
 MAKALAH HADIST TARBAWI TENTANG HAKIKAT PENDIDIKAN
 MAKALAH HADIST TARBAWI TENTANG METODE PEMBELAJARAN
 MAKALAH HADITS TARBAWI TENTANG PENGERTIAN DAN HAKI...
 MAKALAH HADIST TARBAWI "TUJUAN PENDIDIKAN"
 MAKALAH HADIST MAUDHU'
 MAKALAH ULUMUL HADIS
 MAKALAH HADITS : PENGERTIAN, KEDUDUKAN, FUNGSI SER...
 HADIST SEBAGAI SUMBER AGAMA ISLAM
 MAKALAH TENTANG ILMU HADIST PENGERTIAN PEMBAGIAN D...
 MAKALAH HUKUM TAJWID
 MAKALAH ILMU TAJWID
 MAKALAH AQIDAH MAKNA DAN RUANG LINGKUP
 MAKALAH RUANG LINGKUP AGAMA ISLAM
 MAKALAH TENTANG HUKUM ISLAM
 MAKALAH ISLAM DI INDONESIA
 MAKALAH TENTANG ISLAM
 MAKALAH MENGENAL ISLAM
 MAKALAH PENGERTIAN ISLAM
 MAKALAH PENDIDIKAN ISLAM
 MAKALAH PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LING...
 TATA CARA MEMBUAT MAKALAH BAIK DAN BENAR
Followers

Menu
 Home
 About
 Contact
Related Posts Display
Post Navigation Display

Facebook

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Popular Posts
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI TENTANG EVALUASI PENDIDIKAN
Tafsir Evaluasi Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam dengan
sumber ajaran al-...
 MAKALAH HADIST MENUNTUT ILMU
MAKALAH HADIST TARBAWY “HADIST MENUNTUT ILMU” Oleh: Nama : Ridwan Sururi
NPM : 122...
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI TENTANG ALAT MEDIA PENDIDIKAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan manusia.
Seorang guru dituntut ag...
 MAKALAH TAFSIR TARBAWI TENTANG PENDIDIKAN KELUARGA
Pendidikan Keluarga BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas dan
banyak variabel ya...
Header Ads

Full Width CSS

Social Media Icons


 facebook
 twitter
 linkedin
 instagram
 gplus
 behance
 vine
 youtube
 pinterest
 soundcloud
Footer Left Content Footer Middle Content
 114followers
 0followers
 0likes
 0followers
 0subscribers
 266followers
Ethereal theme. Powered by Blogger.
Footer Right Content

Anda mungkin juga menyukai