Anda di halaman 1dari 2

Latihan Komunikasi Asertif

1. Setelah mencoba baju beberapa model, saya merasa tidak satupun yg cocok dengan penampilan saya,
sehingga saya memutuskan untuk tidak jadi membeli di toko itu. Kepada pramuniaga saya mengatakan:

Maaf mbak sepertinya saya belum menemukan baju yang sesuai selera saya disini.

2. Teman sekolahku mengajak saya kumpul-kumpul “bareng di Puncak pada hari Minggu yg akan datang.
Namun hari itu saya sudah punya rencana untuk mengantar ibu ke rumah nenek. Saya menolak ajakan
teman itu & mengatakan :

Maaf rek , dikarenakan aku sudah memilki rencana mengantar ibu kerumah sakit, mungkin lain kali.

3. Diana membuat saya terkesan dengan caranya mempresentasikan hasil karyanya kepada teman lain. Saya
ingin menyampaikan kesan kepada Diana, dan saya mengatakan :

Diana presentasimu bagus sekali, bagaimana caranya kamu melakukanya?

4. Yeni, salah seorang teman kuliah saya , kalau bicara sering ketus, membuat telinga merah teman bicaranya.
Saya mendekatinya dan mengatakan :

“Ikut aku jalan-jalan sebentar”, jika sudah keluar “Kamu sudah bagus mau jujur kepada xxxx , lebih bagus
lagi jika kamu mengikut sertakan alasan dan solusinya kepada xxxx dengan lebih memerhatikan perasaanya “

5. Teman saya menawarkan rokok kepada saya. Saya merasa rokok tidak baik untuk kesehatan dan ingin
menolak tawaran itu. Kepada teman saya , saya akan mengatakan :

Makasih tapi paru-paruku sering sakit jika ada asap rokok

6. Seorang teman memuji saya tentang presentasi makalah saya di depan kelas. Saya katakan kepada teman
saya :

Terimakasih apresiasinya

7. Seorang teman mengajak membolos kuliah untuk melihat pameran komputer di JHCC, saya mengatakan
kepadanya :

Pameran komputer di JHCC memamerkan apa? – Apakah ada yang kamu sukai dari pameran di JHCC ? – wah
bagus , Bagaimana kalo kita kesana pada hari minggu atau hari libur ? Mungkin saja product yang kamu sukai
ada disana pada hari itu ,

8. Dalam diskusi kelompok seorang teman terlihat dominan dan tidak memberi kesempatan pada teman lain
untuk berpendapat, saya mengingatkan kepadanya dengan mengatakan :

Aspirasimu bagus xxxx , Bagaimana jika kita campurkan dan modifikasi aspirasimu dengan anggota lain?
Akan lebih bagus lagi jika seperti setiap anggota mengajukan aspirasinya secara bergantian/
9. Adik saya di rumah merengek meminta dibelikan Smartphone terbaru yang menurutnya lebih canggih
daripada yang dimilikinya sekarang, maka saya mendekatinya dan mengatakan :

Apakah smarphonemu bisa untuk dibuat aplikasi atau game kesukaanmu ? – Kalo bisa bagaimana jika kamu
memakainya dulu , kamu bisa mengumpulkan uangmu untuk beli smartphone baru 1-2 tahun kedepan,
smartphone kan lebih bagus setiap tahunya.

10. Seorang teman menawarkan ganja gratis dan mengajak “nyimeng” bersama di kantin, saya menolak dan
mengatakan :

Apakah ganja rasanya manis ? – Bagaimana jika kita membeli es the manis saja ? – Maaf aku lagi haus jadi
aku beli esteh saja

---

PERLU DIINGAT, DILATIH dan DIBIASAKAN

 Sikap & bicara agresif tidak menghasilkan kerjasama yg baik. Demikian juga sikap pasif, membuat diri Anda
tertekan, lemah dan tidak berdaya

 Asertif memerlukan keberanian, tetapi juga perlu rasa dan sikap hormat kepada orang lain. Kemukakan
perasaan Anda secara jujur, disertai fakta, rileks, tetapi dihayati sungguh-sungguh. Hormati hak, kepentingan
dan perasaan diri sendiri, dan hormati juga hak, kepentingan dan perasaan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai