RSUD BANGLI
MAKALAH
Diajukan kepada Guntur Trimulyono.S.Si.,M.Sc. untuk memenuhi
Tugas Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Oleh :
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menghirup asap ataupun debu yang berjatuhan akibat adanya pembakaran
limbah..limbah padat medis yang meliputi limbah padat bekas pakai pasien
dan bahan berbahaya dan beracun (B3). Hal ini terjadi antara lain karena
pembakaran yang dilakukan dengan insenerator tidak sempurna.
Pembakaran yang tidak sempurna ini akan menghasilkan abu hasil
pembakaran yang mempunyai kadar logam berat yang cukup tinggi karena
abu tersebut mengandung unsur-unsur kimia dan logam sehingga tidak
terjadisublimasi. Berdasarkan uji laboratorium terhadap abu hasil
pembakaran limbah medis menunjukkan tingginya kandungan logam berat
dalam abu hasil pembakaran.
Dari latar belakang tersebut, kami ingin menyusun makalah dengan
mengangkat judul “Kasus Pembakaran Limbah Medis RSUD Bangli”
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui menyebabkan timbulnya Kasus Pembakaran
Limbah RSUD Bangli
2. Untuk mengetahui kasus Pembakaran Limbah Medis RSUD Bangli
terjadi
3. Untuk mengetahui dampak dari Pembakaran Limbah Medis RSUD
Bangli
4. Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi kasus Pembakaran
Limbah Medis RSUD Bangli
2
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis :
Diharapkan dengan makalah ini dapat memberikan
wawasan baru tentang bagaimana cara mengolah limbah medis
yang baik tanpa menimbulkan pencemaran.
2. Bagi mahasiswa :
Makalah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bagi
mahasiswa dalam mencari sumber referensi sebuah penelitian,
serta menambah pengetahuan kepada mahasiswa tentang
pentingnya mengolah limbah medis yang mengndung B3 yang
tidak berdampak pada lingkungan.
3. Bagi masyarakat :
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang kasus Pembakaran Limbah Medis RSUD Bangli sehingga
diharapkan masyarakat dapat berperan dalam pengelolahan limbah
dengan baik untuk kedepannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
b. Luas wilayah penyebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak tersebut berlangsung
5
2. Untuk mengurangi pencemaran udara pada asap dan debu yang
ditimbulkan, mesin incinerator harus dilengkapi dengan pollution control
berupa cyclone (udara berputar) atau bag filler (penghisap debu).
3. Hasil pembakaran berupa residu serta abu yang dikeluarkan dari
incinerator dapat ditimbun dilahan yang rendah. Sedangkan gas/partikulat
dikeluarkan melalui cerobong setelah melalui sarana pengolah pencemar
udara yang sesuai
4. Disekitar bangunan incinerator harus ditanam pohon peneduh setinggi 4
meter, tujuannya untuk mengikat CO2 yang keluar dari mesin incinerator
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kasus “Pembakaran Limbah Medis RSUD Bangli” ini termasuk
pelanggaran etika lingkungan Antroposentrisme, dimana memandang manusia
sebagai pusat dari sistem alam semesta sebagai perusak lingkungan ini. Manusia
memandang bahwa alam hanya sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingan manusia. Permasalahan dari kasus ini adalah karena mesin
incinerator tidak memenuhi kriteria yang diharuskan. Untuk mengatasinya perlu
dilakukan perbaikan pada mesin incinerator agar limbah yang dihasilkan tidak
mencemari lingkungan dan masyarakat sekitar.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.nusabali.com/berita/24253/kelola-sampah-medis-rsud-bangli-
gandeng-pihak-ketiga (diakses pada 01 Maret 2020).
Rachmadiarti, Fida, dkk. 2017. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.