Anda di halaman 1dari 13

MAKROMOLEKUL

NAMA :…………………………………
KELAS :…………………………………
HARI/TANGGAL : …………………………………
PETUNJUK UMUM
1. Pilihlah satu jawaban yang menurutmu benar pada soal tingkatan pertama (I).
2. Pilihlah satu alasan yang menurutmu benar pada tingkatan kedua (II), jika
menunurutmu tidak ada alasan yang benar, maka tulislah alasanmu pada point terakhir
yang telah disediakan tempat untuk menulis alasan.
3. Pada tingkat ketiga (III) pilihlah salah satu opsi yang menunjukkan seberapa besar
keyakinan kamu terhadap jawabanmu.
 Pilihlah 5 jika kamu menjawab sangat yakin,
 Pilihlah 4 jika kamu menjawab yakin
 Pilihlah 3 jika kamu menjawab dengan kurang yakin
 Pilihlah 2 jika kamu menjawab dengan tidak yakin
 Pilihlah 1 jika kamu menjawab dengan sangat tidak yakin
4. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal 90 menit.
5. Semua soal harus dijawab.
6. Jangan lupa tuliskan nama dan kelasmu pada tempat yang telah disediakan.

1. Unit yang menyusun amilosa dalam sebuah rantai adalah . . . . .

A. D-glukosa yang terikat dengan ikatan 1,4-glikosidik

B. D-glukosa yang terikat sebagian besar dengan ikatan 1,4-glikosidik dan sebagian

kecil dengan ikatan 1,6-glikosidik.


C. D-glukosa yang terikat dengan ikatan 1,6-glikosidik

D. D-glukosa yang terikat sebagian besar dengan ikatan 1,6-glikosidik dan sebagian

kecil dengan ikatan 1,4-glikosidik.

E. D-fruktosa yang terikat dengan ikatan 1,5-glikosidik

Alasan :
A. Amilosa : 20 % bagian pati, tersusun atas 300 unit glukosa melalui ikatan -1,4
glikosidik larut di dalam air. Amilopektin : 80 % bagian pati, tersusun atas 300 –
5.000 unit glukosa melalui ikatan glikosidik -1,6.
B. Amilosa : 20 % bagian pati, tersusun atas 50 – 300 unit glukosa melalui ikatan -
1,6 glikosidik larut di dalam air. Amilopektin : 80 % bagian pati,
C. Amilosa : 20 % bagian pati, tersusun atas 50 – 300 unit glukosa melalui ikatan -
1,4 glikosidik larut di dalam air. Amilopektin : 80 % bagian pati, tersusun atas 300
– 5.000 unit glukosa melalui ikatan glikosidik -1,6
D. Amilosa : 20 % bagian pati, tersusun atas 50 – 300 unit glukosa melalui ikatan -
1,5 glikosidik larut di dalam air. Amilopektin : 80 % bagian pati,
E. Amilosa : 80 % bagian pati, tersusun atas 50 – 300 unit glukosa melalui ikatan -
1,4 glikosidik larut di dalam air. Amilopektin : 20 %bagian pati,

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?


5 4 3 2 1

2. Untuk menentukan kadar gula dalam tubuh pasien digunakan pereaksi ….


A.   Fehling
B.   Molisch
C.   Millon
D.  Ninhidrin
E.   Seliwanoff
Alasan :
A. karena pereaksi ini lebih spesifik untuk mengidentifikasi gugus aldehid
B. karena pereaksi ini dapat mengidentifikasi zat golongan karbohidrat
C. karena pereaksi ini dapat menentukan adanya fenol dalam protein
D. karena pereaksi ini dapat mendeteksi asam amino
E. karena pereaksi ini dapat membedakan gula aldosa dan ketosa.
Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?
5 4 3 2 1

3. Karbohidrat yang tergolong disakarida adalah . . . . .


A. Pati
B. Glukosa
C. Galatosa
D. Maltosa
E. Fruktosa
Alasannya:
A. Tidak dapat dihidrolisis
B. Dapat dihidrolisis menjadi gula sederhana
C. Dapat dihidrolisis menjadi dua molekul yang sejenis atau berbeda
D. Dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul
E. Dapat dihidrolesis menjadi gula sederhana atau molekul yang beragam

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?


5 4 3 2 1

4. Hasil uji senyawa karbohidrat adalah sebagai berikut:


1.    dengan Fehling A dan B menghasilkan endapan merah bata
2.    dengan Tollens menghasilkan cermin perak
3.    reaksi hidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama
Dari hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karbohidrat tersebut adalah
….
A. Glukosa 
B. Sukrosa
C. Galaktosa 
D. Maltosa
A. Fruktosa

Alasannya:
A. Karena adanya gugus aldehida
B. Karena adanya kandungan gula pereduksi
C. Karena tidak adanya gugus aldehida
D. Karena bias dihidrolisi
E. Karena karbohidrat

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?


5 4 3 2 1

5. Lemak adalah campuran ester-ester gliserol dengan asam-asam lemak. Proses atau reaksi
yang dapat digunakan untuk memperoleh gliserol dari lemak adalah…
A. Oksidasi lemak
B. Penyabunan lemak
C. Esterifikasi lemak
D. Pirolisa lemak
E. Distilasi lemak

Alasannya:
A. Lemak + ester  sabun + gliserol
B. Lemak + O2  Gliserol + bauk tengik
C. Lemak + H2  Gliserol + margarin
D. Lemak + O2  Gliserol + bauk tengik
E. Lemak + ester  sabun + gliserol

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?


5 4 3 2 1
6. Protein dapat bereaksi dengan asam maupun basa, hal ini menunjukkan bahwa protein
bersifat ….
A. Kovalen              
B. asam lemah            
C. amfoter             
D. basa lemah               
E. Netral

Alasannya:
A. Bersifat asam dan basa
B. Karena memiliki muatan positif dan negatif
C. Karena tidak bernuatan
D. Karena memiliki unit asam amino
E. Karena tidak dapat disintesis tubuh

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?


5 4 3 2 1
7. Glukosa dan fruktosa berbeda secara struktur sebab …. 

A. glukosa aldehid dan fruktosa eter  


B. glukosa keton dan  fruktosa aldehid   
C. glukosa aldehid dan fruktosa keton   
D. glukosa aldehid dan fruktosa ester 
E. glukosa amida dan fruktosa asam

Alasannya

A.

dan

B.

dan

C.

dan

D.
dan

E.

dan
Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?
5 4 3 2 1

8.

 Perhatikan struktur dipeptida berikut ikatan peptida ditunjukkan oleh nomor ….

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Alasannya

A. ikatan yang terbentuk gugus karboksil  suatu  molekul  berbagi elektron dengan


atom nitrogen pada gugus amina molekul l ainnya
B. ikatan yang terbentuk atom nitrogen pada gugus amina molekul l ainnya
C. ikatan yang terbentuk ketika  atom hidrogen  pada  gugus karboksil  suatu  molekul
berbagi elektron dengan atom nitrogen pada gugus amina molekul l ainnya
D. ikatan yang terbentuk ketika  atom  karbon  pada  gugus karboksil  suatu  molekul
berbagi elektron dengan atom nitrogen pada gugus amina molekul l ainnya
E. ikatan yang terbentuk ketika  atom  karbon  pada gugus aldehid suatu  molekul
berbagi elektron dengan atom nitrogen pada gugus amina molekul l ainnya

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?


5 4 3 2 1

9. Asam lemak yang membunyai ikatan antara atom C-nya merupakan ikatan tunggal (-C-C-)
adalah …

A. Asam lemak jenuh


B. Asam lemak tidak jenuh
C. Asam lemak
D. Asam lemak berkelanjutan
E. Asam lemak tunggal

Alasannya:

A. Semakin pendek ikatan carbonnya semakin tidak jenuh suatu asam lemak
B. Semakin tunggal ikatan carbonnya semakin jenuh suatu asam lemak
C. Semakin panjang ikatan carbonnya semakin jenuh suatu asam lemak
D. Semakin banyak asam lemak berikatan dengan senyawa lain semakin berkelanjutan
asam lemak tersebut, sekalipun dia berikatan tunggal
E. Jika asam lemak memiliki ikatan tunggal antar karbon, maka dia disebut asam lemak
tunggal

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?


5 4 3 2 1
10. Pada proses pembuatan margarin, minyak dipadatkan menjadi lemak dengan cara …

A. Pemanasan

B. Pendinginan

C. Netralisasi

D. Oksidasi

E. Hidrogenasi

Alasannya:

A. Minyak dapat dipadatkan jika ikatan rangkapnya dihilangkan dengan cara


mereaksikannya dengan oksigen yang disebut dengan reaksi oksidasi .
Proses oksidasi dapat mengubah sifat fisis lemak cair menjadi lemak padat. Semakin
banyak oksigen yang diserap, semakin keras lemak padat yang terbentuk.
B. Minyak dapat dipadatkan dengan cara pendinginan Proses penghidrogenan dapat
mengubah sifat fisis lemak cair menjadi lemak padat. Semakin banyak hdingin yang
diserap, semakin keras lemak padat yang terbentuk.
C. Minyak dapat dipadatkan jika ikatan rangkapnya dihilangkan dengan cara
mereaksikannya dengan hidrogen yang disebut dengan reaksi hidrogenasi. Proses
penghidrogenan dapat mengubah sifat fisis lemak cair menjadi lemak padat. Semakin
banyak hidrogen yang diserap, semakin keras lemak padat yang terbentuk.
D. Minyak dapat dipadatkan jika ikatan menambah rangkapnya, sehingga semakin
panjang ikatan rangkapnya semakin jenuh suau minyak, sehingga menyebabkan
minyak semakin padat.
E. Minyak dapat dipadatkan dengan cara menetralkan minya. Proses penetralan dapat
mengubah sifat fisis lemak cair menjadi lemak padat.

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?


5 4 3 2 1
11. Fosfolipid dapat mengemulsikan lemak dalam air karena fosfolipid bersifat …

A. Hidrofil
B. Hidrofob
C. Amfoter
D. Amfifilik
E. Netral

Alasannya:

A. Merupakan suatu senyawa yang suka air


B. Merupakan senyawa yang tidak suka air tetapi suka minyak
C. Dapat bereaksi dengan asam ataupun basa
D. terdiri atas ekor yang hidrofob dan kepala yang hidrofil
E. bisa bereaksi dengan semua zat

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?


5 4 3 2 1

12. Mutu minyak goreng yang baik adalah memiliki titik asap yang …

A. Rendah
B. Tinggi
C. Sedang
D. Konstan
E. Rata-rata

Alasannya:

A. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu temperatur pemanasan
minyak sampai terbentuknya akrolein yang tidak diinginkan. Makin rendah titik asap
makin baik mutu minyak goreng.

B. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu temperatur pemanasan
minyak sampai terbentuknya akrolein yang tidak diinginkan. Makin konstan titik asap
makin baik mutu minyak goreng.
C. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu temperatur pemanasan
minyak sampai terbentuknya akrolein yang tidak diinginkan.jika titik asap yang diukur
seimbang maka makin baik mutu minyak goreng.
D. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu temperatur pemanasan
minyak sampai terbentuknya akrolein yang tidak diinginkan. Makin sedang titik asap
makin baik mutu minyak goreng.
E. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu temperatur pemanasan
minyak sampai terbentuknya akrolein yang tidak diinginkan. Makin tinggi titik asap
makin baik mutu minyak goreng

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?

5 4 3 2 1

13. Biomolekul yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar adalah

A. Karbohidrat
B. Protein
C. Vitamin
D. Lemak
E. Enzim

Alasannya:

A. Karbohidrat tidak larut dalam air karena lemak merupakan senyawa nonpolar oleh
karena  itu lemak larut dalam senyawa organik yang bersifat nonpolar juga (like
dissolve like)

B. Lemak tidak larut dalam air karena lemak merupakan senyawa nonpolar oleh karena 
itu lemak larut dalam senyawa organik yang bersifat nonpolar juga (like dissolve like)

C. Enzim tidak larut dalam air karena lemak merupakan senyawa nonpolar oleh karena 
itu lemak larut dalam senyawa organik yang bersifat nonpolar juga (like dissolve like)

D. Vitamin tidak larut dalam air karena lemak merupakan senyawa nonpolar oleh
karena  itu lemak larut dalam senyawa organik yang bersifat nonpolar juga (like
dissolve like)
E. Protein tidak larut dalam air karena lemak merupakan senyawa nonpolar oleh karena 
itu lemak larut dalam senyawa organik yang bersifat nonpolar juga (like dissolve like)

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?

5 4 3 2 1

14. Dalam pembentukan ikatan peptida pada protein dilepaskan molekul

A. Air
B. NH3
C. H2
D. CO2
E. NO2

Alasannya:

A. Protein terbentuk dari asam – asam amino. Proses pembentukkannya merupakan


polimerisasi kondensasi. Dua molekul asam amino dapat berikatan (berkondensasi)
dengan melepaskan molekul Amonia(N-H3)

B. Protein terbentuk dari asam – asam amino. Proses pembentukkannya merupakan


polimerisasi kondensasi. Dua molekul asam amino dapat berikatan (berkondensasi)
dengan melepaskan molekul hidrogen

C. Protein terbentuk dari asam – asam amino. Proses pembentukkannya merupakan


polimerisasi kondensasi. Dua molekul asam amino dapat berikatan (berkondensasi)
dengan melepaskan molekul air (H – OH)

D. Protein terbentuk dari asam – asam amino. Proses pembentukkannya


merupakan polimerisasi kondensasi. Dua molekul asam amino dapat
berikatan (berkondensasi) dengan melepaskan molekul CO2

E. Protein terbentuk dari asam – asam amino. Proses pembentukkannya


merupakan polimerisasi kondensasi. Dua molekul asam amino dapat
berikatan (berkondensasi) dengan melepaskan molekul air NO2

.
Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?

5 4 3 2 1

15. Identifikasi adanya ikatan peptide dalam protein pada bahan makanan dapat
dilakukan dengan pereaksi….

A. Fehling
B. Benedict
C. Biuret
D. Tollens
E. Xantroprotein

Alasannya:

A. Tes biuret dilakukan untuk menguji adanya ikatan peptida didalam protein,
yang memberikan warna ungu.
B. Tes Xantroprotein dilakukan untuk menguji adanya ikatan peptida didalam
protein yang memberikan hasil endapan berwarna jingga.
C. Tes fehling digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida Pereaksi ini
membentuk endapan erah bata
D. Tes benedict digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida
mempunyai sifat pereduksi akan memberikan endapan merah bata dengan
larutan benedict.
E. Tes Tollens dilakukan untuk menguji adanya ikatan peptida didalam protein,
yang memberikan warna ungu.

Seberapa yakinkah kamu dengan jawabanmu?

5 4 3 2 1

Anda mungkin juga menyukai