Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

EVIDENCE BASED MIDWIFERY

LANGKAH-LANGKAH DALAM
MELAKUKAN EBM DALAM
PRINSIP PICO

DISUSUN OLEH :
NAMA : NADILA DWI RAMA
NIM : 1915301065
KELAS : 17A KONVENSIONAL

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga tugas ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Evidence Based Midwifery.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam pembuatan tugas ini.
Penulis sadar tugas ini belum sempurna dan memerlukan berbagai
perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bukittinggi, 22 September 2019

Penulis
1. INTERVENSI
Kasus :
Di BPM Ratu terdapat pasien bersalin kala I fase aktif, pasien
mengeluhkan nyeri dari perut menjalar ke pinggang, bidan ingin melakukan
Massage Counter Pressure pada pasien tersebut untuk menurunkan intensitas
nyeri. Keluarga pasien tersebut bertanya apakah harus dengan cara Massage
Counter Pressure untuk mengurangi intensitas nyeri ?

P : Ibu bersalin

I : Massage Counter Pressure

C : Tanpa dilakukan Massage Counter Pressure

O : Penurunan intensitas nyeri

Pertanyaan :
Pada ibu bersalin, apakah dilakukan Massage Counter Pressure dengan
yang tidak dilakukan dapat menurunkan intensitas nyeri ?
2. ETIOLOGI/FAKTOR RISIKO
Kasus :
Ibu Ani adalah seorang pasien bersalin kala I dengan riwayat pre
eklampsia. Dia bertanya kepada bidan apakah adanya riwat pre eklampsia
dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran BBLR ?

P : Ibu bersalin

I : Riwayat pre eklampsia

C : Tanpa Riwayat pre eklampsia

O : Kelahiran BBLR

Pertanyaan :
Bagi ibu bersalin, apakah dengan riwayat pre eklampsia dengan yang tidak
riwayat pre eklampsia meningkatkan risiko kelahiran BBLR ?
3. DIAGNOSIS
Kasus :
Disebuah RS datang seorang pasien kehamilan aterm ingin melahirkan
tetapi pasien tersebut mengeluhkan kram perut disertai perdarahan merah
terang, diduga plasenta previa. Untuk menegakkan diagnosa, pihak RS
meminta untuk dilakukan USG tetapi dokter spesialis kandungan akan
melakukan pemeriksaan MRI. Apakah pemeriksaan MRI dapat diandalkan
untuk menegakkan diagnosa dibandingkan USG ?

P : Pasien dengan plasenta previa

I : Pemeriksaan MRI

C : USG

O : Diagnosis akurat

Pertanyaan :
Untuk pasien dengan plasenta previa, apakah pemeriksaan MRI dapat
akurat seperti USG dalam mendiagnosa plasenta previa ?
4. PROGNOSIS
Kasus :
Ibu bersalin dengan riwayat partus lama, anda perlu menjelaskan risiko
lanjutan nya.

P : Ibu bersalin dengan riwayat partus lama

O : Partus lama

Pertanyaan :
Pada ibu bersalin dengan riwayat partus lama, apa risiko jangka panjang
dari partus lama ?
5. FREKUENSI/RATE
Kasus :
Ibu bersalin dengan persalinan prematur, keluarganya menanyakan tentang
kemungkinan terjadi retensio plasenta.

P : Persalinan prematur

O : Retensio plasenta

Pertanyaan :
Berapa prevalansi retensio plasenta pada persalinan prematur ?
6. FENOMENA
Kasus :
Seorang ibu yang baru saja melahirkan mengatakan khawatir dengan darah
yang keluar, anda mengatakan itu adalah hal yang normal terjadi jika
jumlahnya masih batas wajar.

P : Ibu bersalin

O : Kekhawatiran pokok

Pertanyaan :
Pada ibu bersalin, apa kekhawatiran pokok nya ?

Anda mungkin juga menyukai