Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri )

yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir

atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri ).

( Manuaba, 2010 )

Persalinan normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian

secara alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan

pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Dari pengertian di atas persalinan

adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, lahirnya bayi dan

plasenta dari rahim ibu. Persalinan normal disebut juga alami karena terjadi

secara alami. Jadi secara umum persalinan normal adalah proses persalinan

yang melalui kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan

dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. ( Wikipedia, 2010 )

Terdapat beberapa macam persalinan berdasarkan usia kehamilan

yaitu Abortus, Partus Imminens, Persalinan immaturus, Persalinan

prematurus, Persalinan maturnus atau partus aterm, Partus postmaturus atau

partus serotinus.

1
2

Prematurus Iminens (PPI) adalah adanya suatu ancaman pada

kehamilan dimana timbulnya tanda-tanda persalinan pada usia kehamilan

yang belum aterm (20 minggu-37 minggu) dan berat badan lahir bayi kurang

dari 2500 gram. ( Suspardan, 2010 )

Partus Prematurus Imminens dapat diartikan sebagai dimulainya

kontraksi uterus yang perdarahan dan dilatasi serviks serta turunnya kepala

bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu

(Oxorn, 2010).

Sectio caesarea adalah suatu tindakan pembedahan untuk melahirkan

janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus. Pada masa sekarang

sectio caesarea jauh lebih aman dari pada dulu dengan adanya antibiotika,

tranfusi darah, teknik operasi yang lebih sempurna dan anestesi yang lebih baik,

karena itu terjadi kecenderungan untuk melakukan sectio caesarea tanpa dasar

yang cukup kuat, dalam hubungan ini perlu diingat bahwa seorang ibu yang telah

mengalami pembedahan sectio caesarea pasti akan mendapat parut uterus dan

tiap kehamilan serta persalinan berikutnya memerlukan pengawasan yang cermat

berhubungan dengan bahayanya ruptur uteri (Wiknjosastro, 2005).

Faktor resiko Partus Prematurus Imminens menurut Winknjosastro

(2010) yaitu Janin dan Plasenta : perdarahan trimester awal, perdarahan

antepartum, KPD, Pertumbuhan janin terhambat, cacat bawaan janin, gemeli,

polihidramnion. Ibu : DM, Pre eklamsi , HT, ISK, infeksi dengan demam,
3

kelainan bentuk uterus, riwayat partus preterm atau abortus berulang,

inkompetensi serviks, pemakaian obat narkotik, trauma, perokok berat,

kelainan imun atau resus.

Menurut laporan badan kesehatan dunia WHO ( World Health

Organization ) bayi yang di lahirkan secara premature pada negara-negara

terbelakang 19% dan pada negara terbelakang 19% dan pada negara

berkembang 7%. Insiden Kelahiran premature di Asia Selatan 31%, Timur

Tengah, Afrika Barat 15%, Sahara Afrika 7%, Asia Timur dan Pasifik 7%.

Bayi bayi yang di lahirkan secara premature terdistribusi 20% di Afrika, 5%

Amerika Latin dan 75% di Asia. Kecil masa kehamilan merupakan 11% dari

seluruh bayi di negara berkembang dengan interval 2-21% dan 6 kali lebih

besar di bandingkan negara maju.

Di Indonesia angka kejadian kelahiran premature nasional belum ada,

namun angka kejadian bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dapat

mencerminkan angka kejadian kelahiran premature secara kasar, angka

kejadian BBLR nasional adalah 27,9% ( Depkes RI, 2011 )

Dari data yang penulis peroleh dari Rumah Sakit Islam Siti Khadijah

Palembang, jumlah penderita Partus Prematurus Imminens dalam periode Januari

sampai Desember 2015 berjumlah 27 kasus, pada periode Januari sampai

Desember 2016 berjumlah 19 kasus dan pada periode Januari sampai Juni 2017

terdapat peningkatan yaitu berjumlah 21 kasus.


4

Berdasarkan data yang telah didapat penulis, maka penulis mengambil

kasus yang dibuat dalam studi kasus mengenai “Asuhan Keperawatan Pada

Ny “ A” Dengan Partus Prematurus Imminens Di Ruang Shafa RSI Siti

Khadijah Palembang”. Dalam hal ini dituntut kemampuan perawat secara

profesional agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan

baik.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas pada karya tulis ilmiah ini

adalah bagaimana melaksanakan asuhan keperawatan pada penderita Ny “ A ”

dengan Partus Prematurus Imminens diruang Shafa Rumah Sakit Islam Siti

Khadijah Palembang.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk Memperoleh gambaran secara nyata dalam pelaksanaan

Asuhan Keperawatan Pada Ny ”A” dengan Partus Prematurus Imminens

melalui pendekatan proses keperawatan secara komprehensif di Ruang

Shafa RSI Siti Khadijah Palembang Tahun 2017.


5

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada Ny “A” dengan Partus Prematurus

Imminens di Ruang Shafa RSI Siti Khadijah Palembang Tahun 2017

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny “A” dengan Partus

Prematurus Imminens di ruang Shafa RSI Siti Khadijah Palembang

Tahun 2017.

c. Menyusun rencana tindakan keperawatan (intervensi) pada Ny “A”

dengan Partus Prematurus Imminens di ruang Shafa RSI Siti Khadijah

Palembang Tahun 2017

d. Melakukan tindakan (Implementasi) keperawatan pada Ny “A” dengan

Partus Prematurus Imminens di ruang Shafa RSI Siti Khadijah

Palembang Tahun 2017 .

e. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada Ny”A” dengan Partus

Prematurus Imminens di ruang Shafa RSI Siti Khadijah Palembang

Tahun 2017.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan studi kasus ini adalah sebagai berikut :


6

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dari hasil penulisan laporan ini dapat menambah wawasan terutama tentang

penerapan model keperawatan dalam asuhan keperawatan pada klien dengan Partus

Prematurus Imminens.

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Bagi RSI Siti Khadijah Palembang
Sebagai sumber informasi Bagi RSI Siti Khadijah Palembang khususnya

diruang Marwah untuk meningkatkan pengetahuan pada Partus Prematurus Imminens

dan dapat memberikan pencegahan terjadinya infeksi

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III keperawatan

Mahasiswa Akademi Keperawatan Siti Khadijah , serta untuk memberikan masukan

dan motivasi serta menambah bahan bacaan dan wawasan mengenai asuhan

keperawatan pada Ny”A” dengan Partus Prematurus Imminens di Ruang Shafa RSI

Siti Khadijah Palembang pada tahun 2017.

3. Bagi Penulis

Diharapkan dapat memperluas wawasan dan untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan penulis dalam ilmu keperawatan maternitas khususnya pada Ny”A”

dengan Partus Prematurus Imminens di Ruang Shafa RSI SitiKhadijah Palembang

pada tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai